Mengapa Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian?

bantu jawab kak butuh banget ​

Fani menanam bibit cabai di halaman rumahnya pada hari ke-3 panjang tanaman cabainya 10 cm laju pertumbuhan tanaman tersebut adalah 2 cm per hari panj … ang tanaman pada hari ke-10 adalah​

Jelaskan potensi pertanian yang ada di benua Amerika​

bantu jawab kak butuh banget ​

Jelaskan upaya² yg dapat untuk meaningkatkan kerja ASEAN​

apa pengertian dari nilai orientasi​

pengertian dari round bell​

tahun berapa rilis round bell?​

1. Jelaskan pengaruh perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat di kawasan ASEAN Tenggara pada bidang a. pertanian b. perikanan2. Jelaskan pengaruh … letak geografis kawasan Asia Tenggara terhadap kehidupan masyarakat di wilayah tersebut3. Jelaskan pengaruh perbedaan sumber daya alam yang ada pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara 4. Jelaskan pengaruh perkembangan ilmu teknologi terhadap bidang a. transportasi b. komunikasi 5. Sebutkan masing-masing 3 keuntungan dan kerugian konfersi lahan pertanian menjadi tempat perindustrian​

sebuah mobil diketahui mula mula bergerak dengan kecepatan 15m/s kemudian berhenti dalam 5 sekon setelah di rem mendadak hitunglah​

Indonesia memiliki masa kelam atas penjajahan Hindia Belanda dalam 3,5 abad lamanya. Pendudukan Hindia Belanda di Indonesia berakhir di tangan Jepang paska kekalahan dalam Perang Dunia II di laut pasifik. Kedatangan Jepang ke Indonesia usai memenangkan perang atas Hindia Belanda sekaligus mengukuhkan diri atas kekuasaanya di Indonesia dan membentuk pemerintahan baru.

Kedatangan Jepang ke Indonesia ditandai dengan pengeboman di Pearl Harbour pada 8 Desember 1941 yang terjadi di pangkalan angkatan laut tepatnya di pulau Oahu, Hawaii Amerika Serikat. Serangan yang dilancarkan terus menerus oleh Jepang mampu menghancurkan basis-basis militer AS, sehingga memerlukan sumber daya yang melimpah untuk kembali menggempur AS.

Negara Indonesia menjadi sasaran empuk karena sumber daya yang dimiliki sangat melimpah, baik untuk bahan industri perang dan cadangan logistik seperti aluminium, minyak bumi, dan timah. Maka sesuai doktrin Hakko Ichiu untuk menguasai Asia Timur maka Jepang mulai masuk ke Kepulauan Indonesia tahun 1942 dengan penguasaan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Penguasaan Kepulauan Indonesia

Pendudukan Jepang di Indonesia diawali di kota Tarakan pada 10 Januari 1942, selanjutnya meluas ke kota Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali. Pada 1 Maret 1942 pasukan Jepang lainnya berhasil mendarat di pulau Jawa, sehingga memberikan dampak yang besar dalam peranannya untuk mengontrol wilayah tertentu.

Tidak sampai disitu, Batavia (saat ini Jakarta) berhasil ditaklukan oleh pasukan Jepang pada 5 Maret 1942, sehingga pada akhirmya pada 8 Maret 1942 pasukan sekutu (Belanda)menyatakan kekalahannya dengan menandatangani penyerahan yang bersyarat kepada Jepang. Sejak saat itu, Indonesia berada di bawah kedudukan Jepang.

(Baca juga: Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908: Sejarah Berdirinya VOC)

Pada awalnya kedatangan pihak Jepang ini disambut baik oleh masyarakat Indonesia, karena adanya iming-iming beberapa ajaran seperti Shintoisme yang mempunyai tujuan baik bagi semua manusia. Kesempatan emas tersebut tentu saja tidak disia-siakan oleh Jepang untuk mengambil simpati Rakyat Indonesia dengan membuat beberapa propaganda.

Adapun propaganda yang dilakukan Jepang diantaranya bendera merah putih dan bendera Jepang dikibarkan bersamaan. Selain itu, Jepang memproduksi barang-barang yang unik dengan harga jual yang rendah, dan program Pan-Asia Jepang yang membentuk gerakan tiga A yang berarti Jepang adalah pemimpin Asia, Jepang adalah pelindung Asia, dan Jepang adalah cahaya Asia.

Pembentukan Pemerintahan Militer

Pada tahun 1942 Markas besar Tentara Jepang mempunyai ide bahwa segala penduduk perlu dilibatkan ke dalam suatu kegiatan militer dan pertahanan. Atas dasar itu maka Jepang mengeluarkan aturan untuk membentuk suatu pemerintahan yang berbasis militer.

Saat itu, Jepang membagi 3 daerah atau wilayah untuk dijadikan suatu area pertahanan dan militer di Indonesia, yaitu tentara ke-25 untuk wilayah Sumatera dan berpusat di Bukittinggi, tentara ke-16 untuk wilayah Jawa dan Madura dan berpusat di Jakarta, Armada selatan kedua untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku yang berpusat di Makasar.

Untuk mendukung suatu pemerintahan militer, maka Jepang membuat suatu pemerintahan sipil di tahun 1942. Guna meningkatkan sistem pemerintahan, maka dikeluarkanlah Undang-undang (UU) No.27 tentang aturan Pemerintahan Daerah, dan UU No.28 tentang pemerintahan shu (keresidenan) serta tokubetsushi (kota istimewa).

Dalam UU tersebut telah ditetapkan bahwa shu merupakan suatu pemerintahan daerah yang tertinggi. Adapun, pulau Jawa dan pulau Madura telah dibagi menjadi daerah-daerah kecil menjadi 17 daerah shu, shi (kota praja), ken (kabupaten), gun (kawedanan), son (kecamatan), dan ku (desa/kelurahan kota an). Adanya pembagian tersebut tidak melibatkan suatu Kochi Yogyakarta dan Kochi Surakarta.

Mengapa Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian?

Mengapa Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian?
Lihat Foto

Tumblr (Fujisan ni Noboru Hinode)

Marinir Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dari Pasukan Gabungan Sasebo, merayakan kemenangan setelah Pertempuran Manado, Hindia Belanda, Januari 1942.

KOMPAS.com - Pada masa pendudukan Jepang, tentara Jepang melakukan pembentukan pemerintahan militer di bekas wilayah Hindia Belanda (Indonesia).

Tahukah kamu bagaimana pembagian administrasi wilayah pendudukan tersebut?

Tiga wilayah pemerintahan militer Jepang

Mengutip Kemdikbud RI, pada pertengahan 1942, Markas Besar Tentara Jepang melibatkan penduduk di daerah pendudukan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran (termasuk semi militer).

Maka, pemerintah Jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan militer. Di bekas wilayah Hindia Belanda, Jepang membagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer, yaitu:

  1. Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara ke-25 (Tomi Shudan) untuk Sumatera, berpusat di Bukittinggi.
  2. Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara ke-16 (Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura, berpusat di Jakarta. Kekuatan pemerintah militer ini ditambah Angkatan Laut (Dai ni Nankenkantai).
  3. Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu Armada Selatan Kedua untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, berpusat di Makassar.

Pembagian administrasi wilayah pendudukan itu terkait perbedaan kepentingan Jepang terhadap tiap-tiap daerah di Indonesia, baik dari segi militer maupun politik ekonomi.

Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia

Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan yang sangat penting, dan masih diberlakukan pemerintahan sementara.

Hal tersebut berdasarkan Osamu Seirei, undang-undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara ke-16). Isi Osamu Seirei antara lain:

  • Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda dihapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu dipegangnya diambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa.
  • Para pejabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia Belanda tetap diakui kedudukannya, asalkan memiliki kesetiaan terhadap tentara pendudukan Jepang.
  • Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetap diakui secara sah untuk sementara, asal tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer Jepang.

Baca juga: Sambutan Rakyat Indonesia terhadap Jepang

Susunan pemerintahan militer Jepang

Susunan pemerintahan militer Jepang adalah:

  1. Gunshirekan
  2. Gunseikan
  3. Gunseibu

Gunshirekan (panglima tentara) yang disebut Seiko Shikikan (panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan. Panglima tentara yang pertama dijabat oleh Jenderal Hitoshi Imamura.

Gunseikan (kepala pemerintahan militer) yang dirangkap oleh kepala staf. Kepala staf yang pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki. Kantor pusat pemerintahan militer ini disebut Gunseikanbu.