Berapa lama antibodi covid terbentuk setelah vaksin

Home Lifestyle Berita Lifestyle

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah program vaksinasi Covid-19 dua dosis yang masih terus digencarkan, Pemerintah sudah mengumumkan rencana pemberian vaksin ketiga atau vaksin booster. Pemberian dosis ketiga ini diyakini dapat meningkatkan meningkatkan efektivitas dari dua vaksin yang telah diberikan sebelumnya. Lantas, berapa lama antibodi yang ada di dalam tubuh dapat bertahan setelah penyuntikkan vaksin?

Sebenarnya hal ini masih menjadi pertanyaan yang sulit dijawab meski bukti awal menunjukkan kekebalan terhadapa virus corona Covid-19 dari vaksinasi memberikan perlindungan yang tahan lama. Peneliti masih terus menguji apakah vaksin mereka melindungi dari varian virus corona yang mengkhawatirkan, termasuk varian B.1.351 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan disebut mampu menghindari respons kekebalan manusia.

Bagi Direktur Pusat Kesehatan Global di Oregon State University, Chunhuei Chi, ini merupakan pertanyaan yang rumit karena tidak ada data tersedia yang cukup untuk menjawabnya. "Laporan dari uji klinis sebelumnya menunjukkan kekebalan tersebut akan bertahan setidaknya enam bulan," ujar Chunhuei Chi, seperti dilaporkan Bloomberg, dan dikutip beberapa waktu lalu.

"Banyak ahli memiliki perkiraan yang lebih optimis tentang durasi kekebalan, berdasarkan temuan penelitian dari orang yang sembuh dari infeksi Covid-19. Mereka menemukan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi tersebut dapat bertahan delapan bulan atau bahkan lebih lama, terutama bagi orang yang terinfeksi dan mengalami gejala yang parah."

Amerika Serikat (AS) sendiri menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer. Dalam rilis data terbarunya, vaksin mereka 91,3% efektif mencegah gejala Covid-18 mulai dari satu pekan setelah dosis kedua hingga enam bulan.

Lana Dbeibo, seorang ahli penyakit menular di Indiana University School of Medicine, mengatakan mungkin saja kita membutuhkan vaksin booster seperti yang kita lakukan untuk suntikan flu. "Namun, jarak berapa lama antara vaksinasi awal dan dosis booster belum diketahui," katanya.

Meski secara umum vaksin Covid 19 mampu memberikan sistem imun melalui pembentukan antibodi pada tubuh, namun menurut beberapa penelitian durasi dari efikasi tiap merek vaksin Covid 19 bisa berbeda-beda. Sebuah penelitian di China menunjukkan antibodi yang dihasilkan dari penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19 merk Sinovac akan menurun setelah enam bulan. Untuk vaksin Pfizer mengalami pengurangan efikasi dalam waktu beberapa bulan pasca penyuntikan. Kemanjuran vaksin menurun menjadi sekitar 84 persen dalam 4-6 bulan setelah dosis kedua diberikan.

Lalu, pada Moderna awalnya tubuh akan membentuk antibodi, namun antibodi itu akan menurun dalam beberapa minggu setelah vaksin diberikan. Antibodi itu masih tetap ada di tubuh pasien selama tiga bulan setelah kedua dosis diberikan. Sementara untuk kemampuan vaksin Covid AstraZeneca berdasarkan studi baru, menunjukkan bahwa vaksin itu dapat memberikan kekebalan setidaknya satu tahun setelah satu dosis. Kemudian, setelah dosis kedua vaksin Covid-19 tersebut disuntikan, maka respons imun yang kuat akan terbentuk.


(hsy/hsy)

TAG: vaksin covid vaksin sinovac vaksin astrazeneca

Berapa lama antibodi covid terbentuk setelah vaksin

Saat memasuki tubuh kita, patogen atau penyakit baru membawa antigen baru. Tubuh kita perlu membuat antibodi spesifik untuk setiap antigen baru yang dapat menempel pada antigen dan mengalahkan patogennya.

Berapa lama antibodi covid terbentuk setelah vaksin

Sebagian vaksin memerlukan beberapa dosis yang diberikan dengan jarak mingguan atau bulanan. Terkadang waktu ini diperlukan untuk memungkinkan produksi antibodi yang bertahan lama dan perkembangan sel pengingat. Dengan demikian, tubuh dilatih untuk melawan organisme yang menyebabkan penyakit itu, sambil mengingat patogen tersebut untuk segera melawannya jika dan saat terpapar lagi di masa depan.

Saat seseorang divaksinasi, orang tersebut sangat mungkin terlindungi dari penyakit yang disasar. Tetapi tidak semua orang bisa divaksinasi. Orang-orang dengan kondisi kesehatan penyerta yang memperlemah sistem imun mereka (seperti kanker atau HIV) atau yang memiliki alergi parah terhadap beberapa komponen vaksin mungkin tidak bisa divaksinasi dengan vaksin-vaksin tertentu. Orang-orang ini masih dapat dilindungi jika mereka tinggal di tengah orang-orang yang divaksinasi. Saat banyak orang di dalam masyarakat divaksinasi, patogen akan sulit menyebar karena sebagian besar yang dijangkitinya sudah kebal. Jadi, semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin kecil risiko orang yang tidak bisa dilindungi oleh vaksin terpapar patogen-patogen merugikan. Keadaan ini disebut kekebalan kelompok.

Kekebalan kelompok menjadi semakin penting bagi orang-orang yang selain tidak bisa divaksinasi juga lebih rentan terhadap penyakit-penyakit yang dicegah melalui vaksinasi. Tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100%, dan kekebalan kelompok tidak memberikan perlindungan penuh bagi yang tidak bisa divaksinasi dengan aman. Namun, dengan kekebalan kelompok, orang-orang ini akan mendapat perlindungan yang cukup besar, karena orang-orang di sekitarnya sudah divaksinasi.

Vaksinasi tidak hanya melindungi diri Anda, tetapi juga melindungi orang-orang di masyarakat yang tidak bisa divaksinasi. Jika bisa divaksinasi, pastikan Anda divaksinasi.

Berapa lama antibodi covid terbentuk setelah vaksin

Berapa lama antibodi covid terbentuk setelah vaksin

Saat suatu masyarakat divaksinasi, semua orang terlindungi, termasuk orang-orang yang tidak dapat divaksinasi akibat kondisi kesehatan penyerta. Di sepanjang sejarah, manusia telah berhasil mengembangkan vaksin-vaksin untuk sejumlah penyakit yang mengancam nyawa, seperti meningitis, tetanus, campak, dan polio.

Pada awal 1900-an, polio merupakan suatu penyakit yang tersebar di seluruh dunia dan melumpuhkan ratusan ribu orang setiap tahunnya. Hingga tahun 1950, dua vaksin yang efektif terhadap penyakit ini berhasil dikembangkan. Namun, vaksinasi di beberapa belahan dunia masih belum cukup merata untuk menghentikan penyebaran polio, terutama di Afrika. Pada tahun 1980-an, suatu upaya bersama dunia untuk memberantas polio dari planet ini dimulai. Selama bertahun-tahun dan beberapa dasawarsa, imunisasi polio, melalui kunjungan imunisasi rutin dan kampanye imunisasi massal, dijalankan di semua benua. Jutaan orang, yang sebagian besar di antaranya adalah anak-anak, telah divaksinasi, dan pada bulan Agustus 2020, Benua Afrika ditetapkan bebas polio, bersama seluruh dunia kecuali Pakistan dan Afghanistan, di mana polio masih belum diberantas.

Baca rangkaian “Penjelasan Vaksin” kami

• Bagaimana cara kerja vaksin?

• Bagaimana cara vaksin dikembangkan?