Setiap manusia memiliki tugas perkembangan yang harus dicapai pada setiap periode perkembangannya. Bagi orang dewasa, pencapaian tugas perkembangan tidak akan mengalami masalah yang signifikan karena mereka sudah mampu berpikir secara konkret maupun abstrak.
Pada dasarnya proses perkembangan anak dalam kegitan bermain, kita akan menemukan dua istilah yang berbeda yakni Sumber Belajar (Learning Resources) dan Alat Permainan (Educational Toys and Games). Alat permainan maupun sumber belajar akan berkembang sesuai dengan perkembangan budaya dan teknologi. Oleh karena itu akan banyak sumber belajar dan alat permainan yang baru. Aktivitas bermain bagi anak membutuhkan berbagai alat permainan yang mengandung unsur atau nilai edukatif. Alat permainan yang bersifat mendidik dalam pendidikan anak usia dini dikenal dengan istilah Alat Permainan Edukatif (APE). Alat permainan adalah semua alat bermain yang digunakan oleh anak untuk memenuhi naluri bermainnya dan memiliki berbagai macam sifat seperti bongkar pasang, mengelompokan, memadukan, mencari padananya, merangkai, membentuk, mengetok, menyempurnakan suatu disain atau menyusun sesuai bentuk utuhnya. Sedangkan Alat permainan edukatif merupakan alat yang bisa merangsang aktifitas bermain dan dapat menstimulasi serta mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. APE adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan, sekaligus alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak usia dini. APE tidak harus bagus dan selalu dibeli di toko, hasil buatan sendiri/alat permainan tradisional pun dapat digolongkan sebagai APE asalkan memenuhi syarat untuk mengembangkan berbagai apek perkembangan anak, menarik, dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tidak mudah rusak, dan dapat diterima oleh semua kebudayaan. Baca Juga: Tugas Perkembangan Anak Usia 0-6 Tahun (Infancy-Early Childhood)
Alat permainan berguna untuk mengenal lingkungan dan membimbing anak mengenali kekuatan maupun kelemahan dirinya. Anak secara aktif akan melakukan kegiatan permainan dan secara optimal menggunakan seluruh panca indranya. Kegiatan atau permainan yang menyenangkan juga akan meningkatkan aktivitas sel otak mereka, keaktifan sel otak akan membantu memperlancar proses pembelajaran anak. APE memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai berikut.
Menurut Suryadi (2007), bahwa manfaat mainan edukatif sebagai berikut: 1. Melatih kemampuan motorik
Stimulasi untuk motorik halus diperoleh saat menjumput mainan, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya, sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerakkan mainannya, melempar, mengangkat dan sebagainya
Mainan edukatif dirangsang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya dalam berkonsentrasi. Saat menyusun puzzel katakanlah anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada di depannya, ia tidak berlari-larian atau melakukan aktifitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa saja hasilnya tidak memuaskan.
Contohnya dengan memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar, anak akan memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat ke dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat dasar.
Permainan edukatif sangat baik bila diikuti dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan manfaat tambahan buat anak, yakni meningkatkan kemampuan bahasa juga keluasan wawasan. Dari mainan edukatif, anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna. Ada benda berbentuk kotak, segi empat, bulat, dengan berbagai warna, biru, merah, hijau dan lainnya.
Baca juga: Bimbingan Perawatan Anak Pada dasarnya bentuk dan jenis permainan edukatif tidak terbatas, namun perlu diperhatikan bahwa dalam memilih permainan edukatif orangtua perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
Selain itu, Alat Permainan Edukatif juga harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Jenis-jenis Alat Permainan EdukatifMenurut Abdul Khobir (2009) terdapat dua jenis Alat Permainan Edukatif antara lain:a. Alat Permainan TradisionalDalam permainan edukatif ini, anak disuguhi bahan mentah yang harus ia upayakan sendiri agar menjadi sesuatu yang berbentuk.Misalnya balok bangunan, papan pasak dan sebaginya. Berbagai jenis yang lain adalah merupakan “Team Work” yang pengerjaannya secara kelompok, sehingga melatih anak bersosialisasi secara langsung dengan lingkungan, seperti permainan kelereng (asah sosial). Alat permaian tradisional yang dapat mengasah kecerdasan otak anak, antara lain: catur, halma atau dakon. Alat permainan edukatif tradisional ini cenderung memiliki banyak manfaat, selain sederhana dalam desain, serba guna, aman, tahan lama dan merangsang atau menstimulasi otak anak, permainan edukatif dengan menggunakan alat tradisional ini lebih murah dan tidak menjadikan anak anti sosial, karena pada umumnya permainan dengan alat-alat ini melibatkan dua anak atau lebih (kelompok dalam kegiatan). b. Alat Permainan Elektronik atau ModernBerbagai model alat permainan ini seperti; video game, computer, nintendo, maupun tamiya merupakan alat permainan edukatif yang sangat menarik.Anak-anak usia dini sudah banyak yang dapat mengoperasikannya hanya dengan memencet tombol-tombol game, maupun remot kontrol yang melengkapi alat permainan ini. Namun, selama ini pola permainan modern cenderung seperti pola pendidikan formal anak yang mengharuskan mereka duduk terkurung dalam kamar berjam-jam, sehingga pola permainan itu membahayakan mental anak. Selain membuat anak terbiasa dengan menghargai egonya sendiri, anak-anak terdorong untuk menjadi anti sosial. Baca juga: Karakteristik Perkembangan Bayi Baru Lahir Daftar Pustaka
|