Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi. Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa.


Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi

Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). Fosil hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang belakang lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang berjumlah 22. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen. Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Beberapa dari tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas.

Mesohippus

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi

Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

Miohippus

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi
Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen. Miohippus hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih besar dari Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajah nya adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda. Miohippus juga memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang memberikan area permukaan yang lebih besar untuk mengunyah makanan ternak yang lebih ketat. 

Merychippus

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi
Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis kuda yang disebut Merychippus. Seperti nenek moyangnya, Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang yang khas. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.

Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.

Pliohippus

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi

Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi .




Equus caballus 

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi

Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an.

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman  sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Evolusi Kuda Menurut Zamannya

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi
Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
  • Tubuh bertambah besar;
  • Kepala bagian depan semakin panjang;
  • Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
  • Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang berupa rumput;
  • Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk berlari cepat;
  • Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.

Faktor Kuda Berevolusi


Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Evolusi kuda didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

KOMPAS.com – Setiap makhluk hidup mengalami evolusi atau perubahan secara perlahan. Evolusi membutuhkan waktu yang sangat lama, bisa puluhan tahun bahkan ribuan tahun.

Jika melihat konteks evolusi dalam biologi, maka dapat dikatakan bahwa evolusi merupakan salah satu cabang ilmu. Dalam ilmu biologi, evolusi mempelajari atau mengetahui asal mula makhluk hidup hingga hubungan genetiknya.

Banyak ahli yang mengutarakan pendapatnya tentang teori evolusi. Salah satunya adalah Charles Darwin. Melalui bukunya yang berjudul Tentang Asal-usul Spesies dengan Cara Seleksi Alam (1859), Charles Darwin menjelaskan bahwa teori evolusi ada karena seleksi alam.

Selain itu, Darwin juga menjelaskan bahwa evolusi merupakan bentuk adaptasi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Karena pemikirannya tersebut, Charles Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.

Baca juga: Evolusi Menurut Para Ahli

Penemuan fosil merupakan salah satu cara untuk menyelidiki ada atau tidaknya evolusi. Fosil ini bisa berupa tumbuhan, hewan atau makhluk hidup lainnya.

Namun, contoh atau bentuk evolusi yang paling mudah dipahami adalah penemuan fosil kuda. Bagaimana bisa? Karena fosil dapat ditemukan dari waktu ke waktu, memudahkan peneliti untuk memahami evolusi atau perubahan apa yang telah terjadi.

Melaporkan dari Magister SainsAda beberapa alasan mengapa penemuan fosil kuda selalu menjadi bukti nyata evolusi. Alasan tersebut antara lain:

  1. Penemuan fosil Equus (kuda, zebra, keledai) memudahkan peneliti untuk mengetahui apakah kerabat mereka telah punah.
  2. Kuda mengalami evolusi yang berkelanjutan dan penyebarannya mencakup wilayah yang luas, sehingga fosilnya dapat dengan mudah ditemukan dan diteliti.
  3. Fosil kuda terus ditemukan dari masa ke masa sehingga peneliti dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang penemuan fosil kuda.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, evolusi atau perubahan pada hewan kuda selalu mengacu pada perubahan morfologi gigi, postur tubuh, ukuran, leher, tungkai, dan bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Mengapa Kuda Harus Memakai Sepatu?

Mengapa dengan penemuan fosil kuda dijadikan petunjuk evolusi
Encyclopaedia Britannica Ilustrasi evolusi kuda

Evolusi kuda

Mengutip dari situsnya Universitas Tufts, berikut gambaran singkat evolusi kuda dari masa ke masa:

Nenek moyang kuda atau yang dikenal dengan namanya Hyracotherium diperkirakan memiliki ukuran tubuh yang menyerupai anjing. Diperkirakan hewan ini hidup sekitar 55 juta tahun yang lalu. Punggungnya hampir seperti kuda.

Orohippus diperkirakan hidup sekitar 2 juta tahun yang lalu, setelah kemunculannya Hyracotherium. Fosil hewan ini ditemukan di sedimen Eossen di Wyoming dan Oregon.

Fosil Mesohippus ditemukan di Oligocene, Colorado, Amerika Serikat. Estimasi Mesohippus hidup sekitar 32 juta hingga 37 juta tahun yang lalu.

Miohippus diperkirakan hidup sekitar 32 juta hingga 35 juta tahun yang lalu. Fosil hewan ini ditemukan di Florida dan beberapa tempat lain di Amerika Serikat.

Baca juga: Mengapa Cheetah dan Kuda Begitu Lincah?

Parahippus memiliki tiga jari yang hampir mirip dengan kuda primitif. Hanya saja jari kaki sampingnya terlihat lebih kecil.

Jika Anda melihat temuan fosil, Parahippus sudah mempunyai bentuk muka yang menyerupai kuda yaitu seukuran kepala panjang dengan rongga mata dibagian belakang tengah tengkorak. Estimasi Parahippus hidup dari 24 juta hingga 17 juta tahun yang lalu.

Bentuk tubuh Merychippus sudah menyerupai kuda modern. Meski jumlah jari kakinya masih seperti kuda primitif, yakni tiga jari kaki. Struktur kakinya lebih panjang sehingga memudahkannya untuk melarikan diri dari predator.

Fosil Merychippus ditemukan di Amerika Serikat. Diperkirakan hewan ini hidup sekitar 17 juta hingga 11 juta tahun yang lalu.

Phliohippus diperkirakan hidup sekitar 12 juta hingga 6 juta tahun yang lalu. Fosil ditemukan di banyak daerah di Colorado dan Kanada.

Dinohippus diyakini sebagai kerabat terdekat Equus, seperti keledai, zebra, dan kuda. Diperkirakan hewan ini hidup sekitar 13 juta hingga 5 juta tahun yang lalu.

Hewan ini hidup sekitar 5 juta tahun yang lalu hingga saat ini. Spesies termasuk kuda, keledai dan zebra. Equus adalah satu-satunya genus yang masih hidup dalam kekerabatan kuda.

Jadi jika disimpulkan, ada tiga bentuk evolusi utama kuda, yaitu:

  1. Perubahan jumlah jari dan panjang kaki, sehingga lebih lincah saat dikejar predator.
  2. Perubahan gigi geraham yang beradaptasi dengan berbagai jenis makanan dari waktu ke waktu.
  3. Leher dan struktur wajahnya berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, ukuran wajahnya lebih panjang dari pada kuda primitif.