Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

The PDF file you selected should load here, if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader). Alternatively, the PDF file will download to your computer, where it can also be opened using a PDF reader. If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

If the file does not download automatically, click here.

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 15 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 20 to 25 are not shown in this preview.

2.3 Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Aktiva Tidak BerwujudDi Dalam Neracaprinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tidak berwujud di neracaberikut ini :1. Aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca2. Jika mungkin, aktiva tidak berwujud yang mempunyai umur ekonomis yang terbatasharus disajikan terpisah dari aktiva tidak berwujud yang mempunyai umur ekonimistidak terbatas.3. Dasar penilaian aktiva tidak berwujud harus disebutkan, dan metode amortisasinyaharus dijelaskan dalam laporan keuangan.2.4Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Aktiva Tidak BerwujudTujuan pengujian substantif terhadap aktiva tidak berwujud adalah :1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutandengan aktiva tidak berwujud.2. Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan keterjadian transaksi yangberkaitan dengan aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca.3.Membuktikan asersi kelengkapan aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca.4. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang dicantumkan dineraca.5. Membuktikan asersi penilaian aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca.6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan aktiva tidak berwujud di neraca.Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutandengan aktiva tidak berwujud.Sebelum auditor melakukan pengujian mengenaikewajaran saldo aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca dan mutasinyaselama tahun yang di audit, ia harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dankeandalan catatan akuntansi yang mendukung informasi saldo dan mutasi aktiva tidakberwujud tersebut.Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva tidak berwujud yangdicantumkan di dengan aktiva tidak berwujud yang bersangkutan di dalam buku besardan selanjutnya ke jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum.Membuktikan asersi keberadaan aktiva tidak berwujud dan asersi keterjadiantransaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca.Seperti dalam audit terhadap aktiva pada umumnya, pengujian substantif ditujukanuntuk membuktikan apakah aktiva yang dicantumkan di neraca sesuai dengan aktivasesungguhnya ada pada tanggal neraca tersebut. Untuk tujuan ini, auditor melakukan

berbagai prosedur audit guna membuktikan: keberadaan kelengkapan, hak kepemilikanatas aktiva tersebut, kewajaran penilaian aktiva tersebut pada tanggal neraca, dankewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tersebut didalam, laporan keuangan.Dalam hubungannya dengan pengujian substantif terhadap aktiva tidak berwujud,pengujian diarahkan untuk mencapai salah satu tujuannya yaitu membuktikankeberadaan aktiva tidak berwujud yang dicantumkan di neraca dan keterjadiantransaksi penambahan, pengurangan, penghentian pemakaian aktiva tidak berwujuddan keterjadian transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tersebut, auditormelakukan berbagai pengujian substantif berikut ini :1. Pengujian analitik.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 8 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Di artikel ini kita akan membahas tentang pengertian, ciri-ciri, serta contoh hal yang termasuk dalam aktiva atau aset tak berwujud (intangible asset) dan mengapa hal ini penting bagi perusahaan yang tidak boleh Anda lewatkan! Berikut penjelasannya di Blog Mekari Jurnal.

Setiap perusahaan tentunya memiliki berbagai macam aset yang memiliki fungsi dan nilainya masing-masing seperti gedung, peralatan, perlengkapan mesin, hingga kendaraan.

Bahkan karyawan perusahaan termasuk dalam aset perusahaan.

Aset pun terbagi menjadi berbagai jenis yaitu aktiva tetap, lancar, dan juga tak berwujud.

Di artikel ini kita akan membahas lebih detil mengenai pengertian, karakteristik, manfaat, serta apa saja yang termasuk dalam aktiva atau aset tidak berwujud.

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Apa itu Aktiva atau Aset Tak Berwujud?

Menurut PSAK 19 (revisi 2009) yang dimaksud aktiva tak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.

Aktiva atau aset ini dimiliki untuk dimanfaatkan untuk menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif.

Di dalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila:

  • Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang dari aset tersebut.
  • Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan andal.

Di awal perolehan aset tak berwujud harus diakui sebesar harga perolehannya.

Sedangkan untuk periode berikutnya aktiva tidak berwujud dilaporkan sebesar nilai tercatatnya.

Harga perolehan merupakan salah satu konsep dari akuntansi yang ditentukan melalui cara perolehannya.

Untuk aset tidak berwujud yang didapatkan melalui pembelian kas, maka harga perolehannya adalah sebesar jumlah uang yang dibayarkan.

Namun, jika aset tersebut didapatkan melalui proses pertukaran dengan aset lainnya, nilai perolehannya menjadi sebesar perkiraan harga pasar dari aset yang digunakan sebagai penukar.

Baca juga:Metode Penyusutan Aktiva Tetap dalam Akuntansi

Mengapa Aktiva atau Aset Tidak Berwujud Penting Bagi Perusahaan?

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Jika suatu perusahaan tidak mencantumkan aset tak berwujud, hal itu akan berpengaruh ke seluruh perusahaan.

Tingkat kepentingannya hampir sama dengan aktiva berwujud.

Perolehan aktiva tak berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta ditambah semua biaya yang menyertai untuk mendapatkan aset/haknya.

Apabila terjadi pengeluaran setelah perolehan aktiva tak berwujud, biaya-biaya tersebut bisa dibebankan ke periode berjalan, sama seperti aktiva berwujud.

Katakanlah sebuah perusahaan akan dijual. Maka untuk menentukan nilai perusahaan, tidak hanya berdasarkan modal semata, tetapi juga menghitung aktiva tak berwujud.

Bahkan dalam suatu kasus, nilai aktiva atau aset tak berwujud ini bisa lebih besar daripada modal perusahaan itu sendiri.

Itulah mengapa aktiva tidak berwujud juga berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan Anda.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola aset perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Karakteristik Aktiva atau Aset Tak Berwujud

Pada dasarnya ada 3 karakteristik aktiva atau aset tak berwujud, yaitu adalah:

  • Kurang memiliki eksistensi fisik, mendapatkan nilai dari hak dan keistimewaan yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.
  • Bukan merupakan instrumen keuangan, menghasilkan nilainya dari klaim untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa mendatang.
  • Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, menyediakan jasa dalam kurun waktu bertahun-tahun.

Selain karakteristik utama di atas, ada beberapa karakteristik pendukung aktiva atau aset tak berwujud, seperti:

  • Diperoleh melalui pengembangan atau dibeli secara terpisah atau menjadi satu dengan aset lain.
  • Secara tidak langsung digunakan dalam operasional perusahaan.
  • Dipengaruhi oleh kegiatan kompetitor.
  • Memiliki nilai pada perusahaan.
  • Tidak ditentukan umur ekonomisnya.

Manfaat Aktiva atau Aset Tidak Berwujud

Umumnya masa manfaat untuk aktiva tidak berwujud tidak lebih dari 20 tahun sejak digunakannya.

Dalam mempertimbangkan masa manfaat aset tak berwujud yang harus diperhatikan adalah:

  • Perkiraan penggunaan aset oleh organisasi dan efisiensi pengelolaannya.
  • Siklus hidup produk pada umumnya.
  • Keusangan teknologi atau teknis.
  • Kestabilan industri dimana aset digunakan dan tren pasar terhadap produk atau jasa yang dihasilkan.
  • Perkiraan pemakaian dan efisiensi pengelolaan aset.
  • Estimasi tindakan pesaing.
  • Pengeluaran untuk pemeliharaan dalam hal mendapatkan masa manfaat.
  • Periode pengendalian aset.
  • Ketergantungan masa manfaat aset terhadap masa manfaat aset lainnya.
  • Aktiva tidak berwujud bisa dalam bentuk hak yang melekat pada produk intelektual dimana fasilitasnya digunakan oleh pihak lain.

Baca juga:4 Metode Depresiasi dalam Akuntansi dan Bisnis

Beberapa Contoh Hak yang Termasuk Dalam Kategori Aset Tak Berwujud

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Berikut ini adalah beberapa hak yang termasuk dalam kategori aset atau aktiva tak berwujud:

Diberikan pada penulis atau pencipta untuk menjual, mengawasi, atau menerbitkan hasil karyanya. Hak cipta dapat dijual kepada pihak lain dengan perjanjian yang telah disepakati.

Harga perolehan hak cipta meliputi pengeluaran mulai penyusunan sampai pengurusan ijin hak cipta hingga sertifikat hak cipta diterima.

Hak Paten (Patent)

Diberikan kepada pihak yang melakukan penelitian dan menemukan hal baru untuk memproduksi, menjual, atau mengawasi temuannya dalam kurun waktu tertentu.

Harga perolehannya meliputi semua pengeluaran yang mencakup biaya penelitian, pengembangan, pembuatan gambar, percobaan, dan pengurusan hak paten hingga diterbitkannya sertifikat hak paten.

Hak Merek Dagang (Trademark)

Contoh selanjutnya yang termasuk ke dalam jenis aset tak berwujud adalah hak cipta, yaitu hak untuk menggunakan simbol dari suatu produk.

Harga perolehan hak merek dagang ini mencakup biaya perencanaan, desain, pembuatan logo atau lambang termasuk perijinan merk dagang sampai sertifikat merek dagang diterbitkan.

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Hak Franchise dan License

Menggunakan fasilitas tertentu dari suatu pihak ke pihak lain sebagai franchisee.

Pihak franchisee hanya diperkenankan menggunakan hak franchise sesuai dengan kesepakatan, tidak berhak menjual hak franchise kepada pihak lain.

Bagi pihak franchisor harga perolehan hak franchise sebesar dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan izin hak franchise, sedangkan bagi franchisee harga perolehan sebesar harga yang diberikan kepada franchisor.

Hak Sewa

Menggunakan aset tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian sewa menyewa.

Pencatatan akuntansi terhadap pengeluaran berkenaan dengan mendapatkan hak sewa ditentukan dari cara pembayaran sewa yang dilakukan.

Perolehan hak sewa mencakup pembayaran sewa kepada pihak pemilik aset dan pengeluaran lain untuk persiapan aset agar siap digunakan.

Hak Eksklusif

Jenis aset tak berwujud selanjutnya adalah hak eksklusif.

Hak eksklusif adalah hak khusus yang diberikan negara kepada suatu lembaga atau instansi untuk mengelola fasilitas atau sumber daya alam milik negara.

Harga perolehan dari hak ini meliputi biaya survei, riset, pemetaan, eksplorasi, pembangunan fasilitas, perjanjian dan biaya lainnya hingga hak tersebut dinyatakan siap.

Karena aktiva tak berwujud ini sangat penting dalam menentukan masa depan perusahaan.

Goodwill

Pengertian goodwill adalah suatu keadaan dimana terjadi lebih bayar untuk aktiva dibandingkan dengan nilai pasar.

Biasanya akan timbul jika suatu perusahaan membeli perusahaan lain dan mendapatkan keuntungan.

asar yang digunakan untuk mengetahui nilai goodwill adalah nilai pasar atau nilai yang dapat direalisasikan.

Kelola Aset Perusahaan dengan Software Keuangan Mekari Jurnal

Jika Anda bingung untuk menentukan mana aktiva atau aset tak berwujud dan yang berwujud, Anda bisa berkonsultasi kepada akuntan Anda ataupun akuntan terbatas.

Selain itu upayakan program inventaris barang untuk mendukung hal ini.

Dan Setelah Anda mengetahui mana saja yang menjadi aktiva tidak berwujud dari perusahaan , maka Anda bisa segera mencatatkannya dalam laporan keuangan Anda.

Agar laporan keuangan selalu tercatat rapi, Anda bisa menggunakan bantuan Jurnal, software akuntansi online berbasis cloud.

Nikmati tawaran free trial 14 hari dari kami untuk mencoba langsung dengan klik tombol di bawah ini atau pelajari apa saja fitur yang ditawarkan dengan klik banner dibawah!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Di atas adalah pengertian, ciri-ciri, hak yang termasuk dalam aktiva atau aset tak berwujud dan mengapa hal ini penting bagi perusahaan yang tidak boleh Anda lewatkan.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Akuntansi

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Akuntansi

5 Tips Membuat Laporan Keuangan dengan Sistem Akuntansi

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Akuntansi

Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Simak Contoh Ini!

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Akuntansi

Neraca Saldo Setelah Penutupan: Cara Membuat & Contoh

Mengapa aktiva tidak berwujud harus disajikan secara terpisah dalam neraca

Akuntansi

Cara Simple Pembukuan Untuk Bisnis Supplier

Nama Lengkap

Email

Subscribe