Sobat kursus CNC, Penulisan Toleransi dalam gambar teknik sangat diperlukan oleh operator atau pembuat benda kerja. Pada pembuatan suatu benda kerja, tidak kita pungkiri bahwa tidak mudah untuk mencapai ukuran yang ideal. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal, diantaranya adalah: material benda kerja, proses pengerjaan, alat ukur maupun kemampuan teknisi yang membuatnya. Oleh karena itu diperlukan toleransi agar kita dapat mencapai ukuran yang diminta. Toleransi adalah batas penyimpangan ukuran yang masih diijinkan sesuai tingkatannya, yang masih dapat memenuhi kebutuhan baik secara fungsi, konstruksi maupun hal teknis lainnya. Dalam beberapa jenis toleransi ada beberapa hal perbedaan terutama dalam Penulisan toleransi dalam gambar teknik seperti di bawah ini :
Bagian yang mempunyai ukuran bertoleransi suaian, ditulis dengan urutan seperti gambar di bawah ini
Bagian yang mempunyai ukuran bertoleransi khusus ditulis dengan urutan: ukuran nominal lalu nilai toleransi Penulisan toleransi khusus
Untuk penulisan toleransi sudut digunakan seperti penulisan untuk ukuran panjang
Lihat gambar bawah. Simbol toleransi untuk lubang ditempatkan di atas dan untuk poros di bawahnya, atau dapat juga ditulis satu deret yang dipisah dengan garis miring. Bila nilai toleransi ingin dinyatakan, maka harus ditulis di belakang dalam tanda kurung atau tanpa tanda kurung (gambar bawah bag.a). Untuk penyederhanaan, garis ukur bawah dapat dihilangkan (gambar bawah bag.b). Jika lubang dan poros dalam gambar susunan satu sama lain mempunyai toleransi khusus, harus disebutkan nama bagian atau diberikan nomor bagiannya (gambar bawah) BACA JUGA Jangka Sorong Analog dan Jangka Sorong Digital Untuk mempelajari gambar teknik dengan lebih mendalam, sobat semuanya dapat mengikuti kelas online. Silahkan kunjungi kelas-kelas pembelajaran yang telah kami sediakan di halaman all courses . Kelas gambar teknik dasar adalah kelas dasar yang wajib diikuti dan dipelajari oleh semua peserta yang akan mempelajari dasar CNC.
TOLERANSI Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya, sebuah elemen diberi ukuran maka dapat dijelaskan sebagai berikut: adalah ukuran dasar dan nilai toleransi yang diberikan. Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi ukuran, toleransi geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan. 1. Toleransi Ukuran Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada setiap ukuran elemen. Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses pengerjaannya. Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi: a) Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT) Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk keseragaman. ISO menetapkan 18 toleransi standar, yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16. Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas 01 – 1, harga toleransi standarnya dapat dihitung dengan rumus pada tabel berikut:
Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara pengelompokan kualitas toleransi ini dengan proses pengerjaannya adalah sbb.
b) Toleransi Umum dan Toleransi Khusus Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau bukan merupakan bagian dari benda berpasangan (suaian). Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan bawah yang sama. Besarnya toleransi ini ditentukan oleh tingkat kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran dasar. Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan suaian. Nilai toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih besar daripada nilai toleransi suaian. c) Toleransi suaian Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan. Ada empat macam suaian pada elemen mesin, yakni: 1. Suaian longgar (clearance fit) Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros. 2. Suaian sesak (interference fit) Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros. 3. Suaian pas (transition fit) Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan negatif. 4. Suaian garis Batas – batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit. Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal dan suaian yang seringkali dipakai : Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan. Jenis Jenis Penyimpangan: adalah penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas. adalah penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum. Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan. Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.Istilah-istilahGaris nolGaris nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol. Ukuran sesungguhnya Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat setelah benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur. Kelonggaran (Clearance) Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna gdengan poros dimana ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.
Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros: a. 30H7 b. 40g6 Keterangan: a. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah toleransinya H, dan kualitasnya 7. b. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan kualitasnya 6. 2. Toleransi Geometrik Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris. Toleransi geometrik pada dasarnya memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran. Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya. Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut harus berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut.
Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan daerah toleransi diberikan dalam suatu tabel.
Definisi Prinsip Ketidakbergantungan adalah,“Tiap persyaratan yang diperinci dalam gambar, seperti misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus ditentukan secaa bebas tanpa menghubungkan pada ukuran, toleransi atau sifat manapun kecuali ditentukan oleh suatu hubungan khusus.” Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk atau posisi, toleransi bentuk atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.
Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,”Pemberian toleransi yang memperhitungkan ketergantungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk atau posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak melanggar batas-batas maksimum dan minimumnya” Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi. Kondisi bahan maksimum pada sebuah poros adalah ukuran batas terbesar dari poros tersebut. 3. Konfigurasi Kekasaran Permukaan Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan bekas pengerjaan (tekstur), memegaang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya. Nilai kekasaran rata-rata aritmetik (Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, daari N1 sampai dengan N12
Page 2
|