Menambah pengetahuan atau sumber referensi adalah tujuan dari buku

Menambah pengetahuan atau sumber referensi adalah tujuan dari buku
ilustrasi membaca buku. ©robinreads.com

Merdeka.com - Membaca buku merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Hal ini karena buku menjadi salah satu sumber pengetahuan yang mampu menambah dan memperbarui wawasan. Bahkan, rutin membaca buku juga dipercaya mampu meningkatkan konsentrasi dan empati seseorang.

Dahlia Patiung dalam "Membaca Sebagai Sumber Pengembangan Intelektual" yang terbit melalui Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin Makassar (2016) menyebut bahwa membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Meski begitu, membaca bukan hanya sekedar menerima informasi, untuk mendapatkan pemahaman yang baik dan menyeluruh, kita harus mampu mengolah teks bacaan menjadi sesuatu yang bermakna.

Aktivitas membaca mempunyai tujuan tertentu sesuai degan orang yang membaca. Tujuan membaca yang paling utama ialah memahami seluruh informasi yang tertera dalam teks bacaan untuk mengembangkan intelektual yang dimiliki pembaca.

Selain itu, masih banyak tujuan membaca beserta manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari. Lantas, apa sebenarnya tujuan membaca buku? Simak ulasannya berikut ini.

2 dari 4 halaman

Menambah pengetahuan atau sumber referensi adalah tujuan dari buku

©Pixabay

Buku merupakan jendela dunia yang mampu menambah pengetahuan dan wawasan seseorang. Dengan membaca buku, seseorang dapat mendapatkan berbagai macam informasi yang ada di seluruh dunia. Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang cerdas dan sukses karena memiliki minat membaca yang tinggi.

Dalam bukunya Bahasa Indonesia (Pengantar Pengembangan Kepribadian dan Intelektual), Muhammad Asdam menyebutkan tujuan membaca menurut Puji Santoso, dkk (2007: 65) bahwa tujuan membaca adalah:

1. Menghubungkan pengetahuan baru dengan schemata seseorang.

2. Memberikan kesempatan kepada seseorang melakukan eksperimentasi untuk meneliti sesuatu yang dipaparkan dalam suatu teks bacaan.

3. Menjawab pertanyaan dikemukakan dalam teks bacaan.

4. Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan.

5. Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada seseorang menikmati teks bacaan.

6. Menggunakan strategi tertentu untuk memahami teks bacaan.

7. Menggali simpanan pengetahuan atau schemata seseorang tentang suatu topik.

8. Mencari informasi untuk penyusunan suatu bacaan atau laporan.

3 dari 4 halaman

Menambah pengetahuan atau sumber referensi adalah tujuan dari buku
©shutterstock.com/Dudarev Mikhail

Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk gemar membaca buku. Selain dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, ternyata membaca buku juga memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, seperti membuat tidur lebih nyenyak dan menghilangkan stres. Selain itu, masih banyak manfaat membaca buku, di antaranya sebagai berikut:

Ekspansi Kosakata dan Pengetahuan

Saat membaca, Anda mungkin menemukan beberapa kata yang tidak terlalu Anda mengerti atau bahkan mengenalinya. Kebingungan ini dapat membuat Anda mencari kata dan menemukan definisi. Kamus, baik dalam bentuk fisik atau bentuk ebook, dapat bermanfaat bagi pemahaman Anda tentang kata-kata baru yang mungkin tidak Anda kenal.

Karena Anda tidak tahu kata itu, untuk memulai, tindakan mencari definisi membantu otak Anda mempertahankan kata baru dan menarik itu, yaitu ekspansi kosa kata. Pertimbangkan seberapa jauh kosakata Anda telah muncul sejak Anda pertama kali belajar membaca.

4 dari 4 halaman

Manfaat membaca buku yang tidak kalah pentingya ialah sebagai stimulasi mental. Otak membutuhkan olahraga untuk membuatnya kuat dan sehat, sama seperti semua otot di tubuh Anda. Oleh karena itu, aktivitas membaca telah dibuktikan dapat meningkatkan konektivitas di otak.

Penurunan memori dan fungsi otak merupakan efek samping dari penuaan, namun membaca secara teratur dapat membantu memperlambat prosesnya. Menjaga otak Anda aktif dapat memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer dan demensia.

Media Hiburan

Manfaat membaca yang paling terkenal ialah nilai hiburan dari membuka buku dengan halaman putih yang bersih. Tentu saja, hiburan biasanya menarik pembaca yang gemar mengambil buku yang lebih bagus berikutnya. Bahkan, itu telah menjadi bentuk hiburan yang solid selama bertahun-tahun. Meskipun membaca sangat cocok untuk hiburan, ada factor lebih dari hanya sekadar hiburan.

Meningkatkan Daya Ingat

Manfaat membaca buku berikutnya yaitu meningkatkan daya ingat. Buku memiliki banyak komponen berbeda. Alur cerita, karakter, dialog, dan pengaturan hanyalah beberapa di antaranya.

Membaca mengharuskan Anda menggunakan otot ingatan Anda, membantu otot jangka panjang. Melatih otak Anda dengan cara-cara yang menantang secara mental dapat menyebabkan tingkat penurunan daya ingat yang lebih lambat.

[jen]

Referensi adalah informasi yang dijadikan rujukan atau petunjuk dengan tujuan untuk mempertegas suatu pernyataan. Referensi selalu ditemukan dalam karya tulis, terutama yang bersifat ilmiah dan membutuhkan data atau teori pendukung.

Nah, bagaimana penulisan referensi yang baik? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Referensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), referensi adalah sumber acuan, rujukan, petunjuk, atau buku-buku yang dianjurkan oleh dosen kepada mahasiswa untuk dibaca.


Mengutip Suharno dalam Panduan Penulisan Analisis, Tanggapan, Permohonan, dan Karya Ilmiah di Bidang Perpajakan, referensi juga diartikan sebagai rangkaian kata yang dituangkan ke dalam tulisan tentang berbagai informasi pada sebuah buku yang ditinjau.

Referensi diambil dari bahasa Inggris 'refer to' yang berarti merujuk pada atau ditujukan. Sehingga referensi juga merupakan rujukan yang terkait dengan sejumlah informasi pada buku atau sumber terkait. Bentuknya bisa berupa jurnal, artikel, surat kabar, majalah, video, maupun sumber-sumber dari internet.

Referensi yang digunakan sepatutnya kredibel dan terpercaya. Kredibilitas referensi biasanya diuji dalam proses evaluasi. Jika referensi yang digunakan ternyata tidak kredibel, maka akan berpengaruh juga pada kredibilitas karya tulis yang mengutip referensi tersebut.

Setelah memahami apa itu referensi, selanjutnya kita perlu memahami apa tujuan penggunaan referensi.

Tujuan Referensi

Susari Nugraheni dalam buku Mastering Academic Writing menyebutkan lima tujuan referensi, yakni:

  • Memberikan informasi kepada pembaca bahwa tulisan didasarkan pada sumber yang benar dan dapat dipercaya.
  • Menunjukkan bahwa penulis dapat menemukan dan menggunakan sumber yang kuat.
  • Memperkuat argumen penulis.
  • Menghargai karya orang lain yang dikutip sebagai referensi.
  • Menghindari plagiarisme.

Sumber Referensi

Referensi bisa didapatkan dari berbagai sumber. Ninit Alfianika dalam Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia mengungkapkan sumber referensi dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Sumber Primer

Sumber referensi primer dapat berupa:

  • Buku harian
  • Tesis atau disertasi
  • Laporan penelitian
  • Hasil wawancara

2. Sumber Sekunder

Sumber referensi sekunder dapat berupa:

  • Ensiklopedia
  • Kamus
  • Laporan
  • Indeks
  • Abstrak
  • Buku pegangan
  • Textbook

3. Sumber Tersier

Sumber referensi tersier dapat berupa:

Jenis Referensi

Menyambung dari kategori sumber referensi di atas, jenis referensi pun bisa dikatakan beragam. Ivan Wahyu Hidayat dalam Keterampilan Belajar (Study Skills) untuk Mahasiswa menjelaskan, sumber referensi bisa berupa:

  • Atlas
  • Kamus
  • Ensiklopedia
  • Tesaurus
  • Almanak
  • Manual
  • Direktori
  • Biografi
  • Buku pegangan

Bentuk Penulisan Referensi

Setelah memahami berbagai jenis referensi, sekarang mari pelajari bentuk penulisan referensi yang benar. Menuliskan referensi dalam sebuah karya tulis dibedakan menurut sumber referensi itu sendiri. Antara satu sumber dengan sumber lainnya tidak bisa disamaratakan. Berikut contohnya, mengutip diktat IPB.

1. Artikel Jurnal Bentuk Cetak

Formatnya adalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul Artikel. Nama Jurnal Ilmiah. Volume (edisi): halaman.
Contoh:

  • Lord JC. 2010. Dietary stress increases the susceptibility of Tribolium castaneum to Beauveria bassiana. J Econ Entomol. 103(5):1542-1546.
  • Herlinda S, Rosalina LP, Pujiastuti Y, Sodikin E, Rauf A. 2003. Populasi dan serangan Liriomyza sativae (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae), serta potensi parasitoidnya pada pertanaman ketimun. JHPT Trop. 6(2):73-81.

2. Artikel Jurnal Daring atau Online (dengan DOI)

Formatnya adalah: Nama penulis. Tahun terbit. Judul artikel. Nama Jurnal Ilmiah [Internet]. Volume (edisi): halaman. Tersedia pada: URL. Nomor DOI.
Contoh:

  • Lord JC. 2010. Dietary stress increases the susceptibility of Tribolium castaneum to Beauveria bassiana. J Econ Entomol [Internet]. 103(5):1542-1546. Tersedia pada: http://docserver.ingentaconnect.com/deliver/connect/00220493/v103n5/s4.pdf. DOI:10.1603/EC09311.

3. Artikel Jurnal Daring atau Online (tanpa DOI)

Formatnya adalah: Nama penulis.tahun terbit. Judul artikel. Nama Jurnal Ilmiah [Internet]. [Diunduh pada tahun bulan tanggal]; Volume (edisi): halaman. Tersedia pada: URL.

Contoh:

  • Suryaningsih E. 2008. Penggunaan pestisida biorasional untuk mengendalikan hama dan penyakit penting pada tanaman kentang. J Hort. [Internet]. [diunduh 2011 Mar 13]; 18(4):435-445. Tersedia pada: http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/jurnal_pdf/148/Suryaningsih_biorasional_kentang_pdf.

4. Buku

Formatnya adalah: Pengarang [atau editor]. Tahun. Judul Buku. Ed ke-n (untuk edisi ke-2 dan seterusnya). Tempat publikasi: Nama penerbit.

Contoh:

  • Shrine RL, Hermann CKF, Morril TC, Curtin DY, Fuson RC. 2004. The Systematic Identification of Organic Compounds. 8th Ed. New York (US): J Wiley.
  • Rifai MA, Sakri A, editor. 1992. Bunga Rampai Metodologi Penelitian. Jakarta (ID): DP3M, Ditjen Dikti, Depdikbud.
  • [CSE] Council of Science Editors, Style Manual Committee. 2006. Scientific Style and Format: The CSE Manual for Authors, Editors, and Publishers. 7th ed. Reston, Virginia (US): CSE.

5. Skripsi, Tesis, Disertasi

Formatnya adalah: Pengarang. Tahun. Judul [jenis publikasi]. Tempat institusi: Nama institusi.

Contoh:

  • Octavianty Y. 2004. Preferensi peneluran Oxya spp. (Orthoptera: Acrididae) pada lima varietas talas (Colocasia esculenta [L.] Schott) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

6. Surat Kabar

Formatnya adalah: Pengarang. Tahun bulan tanggal terbit. Judul. Nama surat kabar. Informasi seksi (jika ada): nomor halaman awal dari artikel tersebut (nomor kolom).

Contoh:

  • Maryoto A. 2005 Mar 19. Kebijakan pertanian di tengah arus perdagangan dunia. Kompas. Rubrik Opini: 43 (kolom 1-9).

7. Peta

Formatnya adalah: Area yang diwakili. Tahun terbit. Judul [jenis peta]. Tempat terbit: Nama penerbit. Deskripsi fisik.

Contoh:

  • Asia. 2000. Distribution maps of planet pests: Cricula trifenestrata [peta persebaran[. Map 601. Wallingford (UK): CABI. 1 lembar, berwarna.

8. Dokumen Peraturan Perundangan

Formatnya adalah: Nama lembaga. Tahun terbit. Judul peraturan perundangan. Tempat terbit: Nama penerbit.

Contoh:

  • [RI] Presiden Republik Indonesia. 1995. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman. Jakarta (ID): RI.

9. Abstrak

Formatnya disesuaikan dengan jenis pustaka (artikel/skripsi/tesis/disertasi, dsb) dengan tambahan keterangan "[abstrak]" setelah judul artikel dan nomor abstrak di akhir pustaka.

Contoh:

  • Sumarni G. 2005. Rayap perusak kayu dan upaya pencegahannya [abstrak]. Di dalam: Buku Panduan Seminar Nasional dan Pameran Pestisida Nabati III, 2005 Jul 21; Bogor. Bogor (ID): Balittro. hlm 2. Abstr MU-02.

Demikian penjelasan mengenai referensi, tujuan, jenis, hingga contoh penulisan yang benar dalam karya tulis. Semoga bermanfaat untuk penelitian Anda, detikers!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)