Lailahaila anta subhanaka inni kuntum minal dzolimin tulisan arab

Ilustrasi Umat Muslim. Foto: pixabay.com

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin merupakan doa yang dipanjatkan Nabi Yunus agar dikeluarkan dari perut ikan paus yang menelannya. Keadaan ini dialami Nabi Yunus ketika pergi dari kaum yang selalu menentangnya.

Dalam buku Rahasia Agar Doa Mustajab (2010) dikisahkan bahwa setelah bertahun-tahun berdakwah, Nabi Yunus merasa putus asa karena kaumnya selalu menentang dan tidak mau beriman. Ia pun berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan azab pada kaumnya.

Kemudian, Nabi Yunus memberitahukan kepada kaumnya bahwa azab Allah akan datang tiga hari lagi. Nabi Yunus pun pergi berlayar meninggalkan kaumnya untuk mencari kaum lain yang mau mendengar seruannya.

Namun di tengah perjalanan, kapal yang ditumpangi Nabi Yunus terkena badai dan hampir tenggelam. Nakhoda memberitahukan bahwa harus ada yang dilempar ke laut untuk mengurangi beban kapal.

Ilustrasi Alquran. Foto: unsplash.com

Penumpang di kapal melakukan undian dan nama Nabi Yunus keluar sebanyak 3 kali. Nabi Yunus akhirnya menceburkan diri ke laut, lalu Allah SWT memerintahkan ikan paus untuk menelannya. Setelah berada di dalam perut paus, Nabi Yunus memanjatkan doa sebagai berikut:

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.

Artinya: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (Surat Al Anbiya ayat 87)

Hingga kini, doa Nabi Yunus diamalkan oleh umat Muslim sebagai doa untuk bertobat kepada Allah SWT.

Ilustrasi Alquran. Foto: pixabay.com

Doa Para Nabi dalam Ayat Alquran

Selain doa Nabi Yunus, ada juga doa dari nabi lainnya yang tercantum dalam Alquran. Berikut beberapa doa para nabi dalam ayat Alquran yang dikutip dari buku Doa-Doa Pilihan (2006).

Doa Nabi Adam dikenal sebagai doa untuk memohon ampunan atau bertobat kepada Allah SWT. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Arab latin: Rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn.

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Surat Al A’raf ayat 23)

Doa Nabi Zakaria berguna untuk memohon keturunan dari Allah SWT. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

Arab latin: Rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā.

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." (Surat Ali Imran ayat 38)

Doa Nabi Isa berguna untuk memohon rezeki dari Allah SWT. Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut:

ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Arab latin: Allāhumma rabbanā anzil 'alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā 'īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn.

Artinya: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama."

Lailahaila anta subhanaka inni kuntum minal dzolimin tulisan arab

Lailahaila anta subhanaka inni kuntum minal dzolimin tulisan arab

Kisah Nabi Yunus ketika ditelan ikan paus, masih ingat? Pada saat tersebut Nabi Yunus melafadzkan doa yang kini doa tersebut sudah lazim dilafadzkan yaitu la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.

Ketika kamu mendengar Nabi Yunus kira-kira kisah apa yang terbayang? Dapat dipastikan pasti kamu akan membayangkan kisah Nabi Yunus ketika ditelan ikan paus.

Yap, kisah itulah yang sering diceritakan ke kita bahkan sejak kita masih kecil dan diajarkan berbagai sirah Nabi dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW.

Kisah ditelannya Nabi Yunus dimulai ketika ia diutus untuk ke suatu negeri dan berdakwah di negeri tersebut. Sayangnya, penduduk negeri mengabaikan dakwah Nabi Yunus.

Nabi Yunus menjadi marah dan dadanya menjadi sempit. Akhirnya, Nabi Yunus memutuskan untuk meninggalkan mereka. Ia tidak bersabar dengan rintangan dakwah yang dihadapi.

Kisahnya diadabikan di dalam QS. Al-Anbiya ayat 87,

Lailahaila anta subhanaka inni kuntum minal dzolimin tulisan arab

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.

Dalam kitab yang ditulis oleh salah seorang ulama yaitu Sayyid Quthb, amarah Nabi Yunus sudah pada puncaknya hingga membawa dirinya ke tepi pantai.

Lalu, ia menaiki sebuah kapal dan akhirnya ditelan Nabi Yunus.

Tertelannya Nabi Yunus adalah sebuah peringatan serta balasan dari Alah SWT karena ketidaksabarannya dalam mengemban amanah dakwah.

Nabi Yunus menyadari kesalahannya kemudian menyesal dan mulai bertaubat.

Baca Juga: Doa Kafaratul Majelis (Arab, Latin, Terjemah)

sumber: unsplash

Doa Nabi Yunus

Doanya sebagaimana tertulis dalam QS. Al-Anbiya ayat 87 yang terdapat pada tulisan sebelumnya. Lafadz doanya terdapat pada kalimat terakhir di ayat tersebut.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.

Artinya:

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.

Dalam doa tersebut, Nabi Yunus mengakui bahwa ia termasuk orang-orang yang zhalim karena mengabaikan amanah Allah untuk menjalankan tugas dakwah.

Doa ini juga disebut sebagai doa Dzun Nun. Dzun Nun adalah istilah yang disematkan kepada Nabi Yunus yang artinya adalah pemilik paus. Istilah itu disematkan karena Nabi Yunus setelah ditelan ia lantas dimuntahkan oleh paus tersebut dikarenakan Allah menerima taubatnya.

Doa ini juga disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadist,

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ: (لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ) فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“Doa Dzun Nun (Yunus) ketika ia memohon dari dalam perut ikan ; (Lailaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minadz dzalimin)

Sesungguhnya tidaklah seorang lelaki muslim berdoa dengannya memohon sesuatu melainkan pasti Allah akan mengabulkan permohonannya.”
(HR Tirmidzi : 3505 dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi : 2785).

Baca Juga: Doa 1000 Dinar Sebagai Wasilah Mendatangkan Rezeki

sumber: unsplash

Penjelasan Doa Dzun Nun

Tafsir atas doa ini dijelaskan oleh Imam Qayyim Al-Jauziyyah, ia menyebutkan bahwa, “Doa Dzun Nun di dalamnya terdapat kesempurnaan tauhid, pensucian terhadap Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung.

Serta terdapat di dalamnya pengakuan hamba terhadap kezaliman dan dosa yang telah ia lakukan, yang itu akan menjadi kunci utama hilangnya kesulitan, kesedihan serta kegundahan.

Dan ia menjadi perantara yang paling baik yang menghubungkan hamba kepada Allah ta’ala supaya Dia memenuhi segala permohonannya.”

Nabi Yunus ketika melafadzkan doa la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin ini rasa sedih dan kesulitan yang menimpa beliau hilang. Allah telah mengampuni dosanya dan menerima taubatnya.

Baca Juga: Doa agar Hujan Reda (Arab, Latin, Terjemah, dan Sejarahnya)

Penutup

Demikian penjelasan tentang doa dzun nun (la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin). Semoga penjelasan ini bermanfaat dan menambah wawasan keislamanmu.

Jika kamu tertarik dengan konten keislaman seperti ini, kamu bisa juga melihat tulisan lainnya di Topik Islam. Jika kamu lebih menyukai konten video kamu bisa mengunjungi Channel Youtube Qazwa.