Kuliah kedokteran paling lama berapa tahun

riniisparwati.com – Kuliah kedokteran berapa tahun? Menjadi dokter bukan sekedar mendapatkan gaji besar setelah kerja nanti, terutama dengan menjadi dokter spesialis. Ada banyak hal yang harus kamu ketahui mengenai profesi seorang dokter, dari koas, nilai minimal untuk masuk fakultas kedokteran, materi pelajaran selama kuliah, biaya sekolah kedokteran dari yang termurah yang sampai ratusan juta, hingga lama kuliah kedokteran yang tidak semua orang tahu.

Materi pelajaran kedokteran tentu sangat erat kaitannya dengan biologi, kimia, fisika, dan matematika, sehingga buat mahasiswa fakultas kedokteran yang tingkat pemahamannya kurang, bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk kuliah sampai lulus sarjana dan lanjut ke pendidikan profesi atau koas.

Menjadi seorang dokter juga harus punya syarat fisik yang kuat, tidak gampang sakit, tahan melek, dan bisa menahan rasa takut.

Dokter dituntut untuk siap bekerja selama 24 jam tanpa tidur sehingga fisik seorang dokter pun dituntut baik.

Tidak cuma itu, biaya kuliah kedokteran juga terbilang yang paling mahal dibandingkan dengan jurusan kuliah lainnya.

Untuk sekolah kedokteran, biaya pertama kali masuk saja bisa mencapai ratusan juta, belum termasuk biaya SPP tiap semester dan biasa koas setelah wisuda sarjana nantinya.

Namun, perlu kamu tahu juga, kamu juga bisa medapatkan biaya sekolah kedokteran termurah dengan beasiswa bidikmisi di universitas negeri, seperti pengalaman adik saya.

Selengkapnya bisa baca: Syarat Masuk Fakutas Kedokteran.

Biaya kuliah kedokteran gigi, umum, dan kedokteran hewan pun jadi gratis dengan adanya Bidikmisi dari pemerintah, untuk mahasiswa kurang mampu yang punya kemampuan.

Untuk biaya kuliah kedokteran lewat jalur mandiri, meskipun di Perguruan Tinggi Negeri, biasanya lebih mahal.

Setelah kuliah S1 selesai dan Koas selesai, kamu bisa lanjut ke S2 Kedokteran, dengan biaya sendiri atau beasiswa, mengambil pendidikan dokter spesialis.

Menjadi Dokter Harus Sabar dengan Lamanya Masa Pendidikan

Buat kamu yang kuliah S1 untuk jurusan selain kedokteran, kamu bisa kuliah selama 3,5 tahun saja, kemudian wisuda, dan setelah itu cari kerja atau buka lapangan kerja sendiri.

Pilihan kedua ini yang saya apresiasi tinggi, kalau kamu bisa buka lapangan kerja sendiri.

Cukup kuliah dengan jangka waktu 3,5-4 tahun normalnya jika lancar tidak ada mengulang kuliah dan dosen pembimbing mudah ditemui, kamu sudah bisa wisuda dan yudisium.

Namun, untuk kuliah kedokteran, kamu butuh waktu lama sampai kamu benar-benar menjadi seorang dokter yang bisa membuka praktik sendiri.

Setelah lulus S1 Kedokteran, kamu belum bisa langsung jadi dokter, masih ada tahapan pendidikan dan ujian lain sampai kamu bisa jadi seorang dokter.

Di sinilah ujian pertama menjadi seorang dokter, sebelum kamu menghadapi tingkah macam-macam dari para pasien lainnya, dan kemudian menjadi dokter spesialis bedah, spesialis kandungan, mata, kulit, THT, dan lainnya

Berapa Lama Kuliah Kedokteran Sampai Lulus Pendidikan Profesi Kemudian Lanjut Dokter Spesialis?

Macam-macam jurusan kedokteran di antaranya yang paling terkenal ada dokter umum, dokter hewan, dan dokter gigi.

Jurusan di fakultas kedokteran ini menjadi jurusan favorit lulusan SMA IPA IPS dan juga lulusan SMK yang mau menjadi dokter.

Tak heran jika berbondong-bondong mereka mengikuti PPDS Anak UI, UGM, dll, bahkan ada juga yang kemudian memutuskan kuliah kedokteran ke luar negeri dengan biaya sendiri atau beasiswa.

Lama pendidikan kedokteran sepertinya bukan halangan bagi yang sudah bertekad memilih profesi dokter saat bekerja nanti.

Lamanya kuliah kedokteran sampai berapa tahun, dipengaruhi oleh tahapan menjadi dokter yang harus kamu lewati.

Berikut ini tahapan jadi dokter dari pendidikan hingga ujian profesi yang membuat kuliah kedokteran jadi lama:

1. Lama masa kuliah Sarjana Kedokteran sekitar 4 tahun

Setelah perjuangan super berat dan melelahkan dalam SBMPTN atau Ujian Mandiri masuk fakultas kedokteran, saatnya kamu berjuang untuk kuliah selama masa pendidikan sarjana kedokteran.

Sama seperti kuliah sarjana lainnya, kamu harus menyelesaikan kuliah kedokteran program sarjana selama kurang lebih 4 tahun.

Itu jika kamu rajin, tidak ada mata kuliah yang mengulang, dan dapat dosen pembimbing yang kooperatif sehingga skripsimu cepat kelar.

Banyaknya SKS yang harus diambil untuk kuliah S1 Kedokteran sekitar 144 SKS dengan lama pendidikan 7-8 semester.

Dengan demikian paling cepat 3,5-4 tahun, kamu sudah bisa wisuda Sarjana Kedokteran.

2. Lanjut ke Pendidikan Profesi atau Koas Dengan Lama Kuliah sekitar 2 tahun

Setelah wisuda sarjana kedokteran, lanjut lagi ke tahapan menjadi dokter selanjutnya yaitu ikut Koas, di mana kamu masih tetap harus membayar biaya pendidikan.

Itulah kenapa kuliah kedokteran itu mahal, kuliahnya lama bertahun-tahun dan biayanya tetap jalan.

Jumlah SKS yang harus diambil sekitar 40 SKS (Satuan Kredit Semester), bisa ditempuh selama 2 tahun atau 4 semester.

Tujuan pendidikan profesi ini adalah untuk mendapatkan gelar dokter (dr.), pakai d kecil.

Kegiatan koas dokter dilakukan di Rumah Sakit (RS) Pendidikan, dengan giliran shift di berbagai bagian sehingga melatih calon dokter menangani berbagai kasus dokter umum sampai 400an kasus.

Capek banget sih tentunya menjalani koas ini.

Lama koas paling cepat 1,5 tahun.

3. Setelah lulus Koas dan Yudisium, saatnya ikut Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).

Lulus Koas, saatnya kamu ikut ujian kompetensi dokter, macam UAN anak sekolah deh. Tujuannya untuk standardisasi dokter di Indonesia.

Jika lulus, kamu akan dapat STR atau Surat Tanda Registrasi.

4. Jalani internship agar bisa buka praktik dokter mandiri

Setelah mendapakatkan STR, kamu belum bisa buka praktik sendiri, misal membuka klinik sendiri. Kamu masih harus “diawasi”oleh dokter lainnya.

Program internship minimal 1 tahun wajib dijalani seorang dokter.

Internship bisa di RS tipe C dan Puskesmas.

5. Membuka praktik sendiri di rumah atau punya klinik pribadi

Setelah internship selesai dan punya surat ijin untuk membuka praktik mandiri, kamu kini bisa membuka praktik dokter di rumah.

Panjang ya prosesnya?

6. Lanjut kuliah lagi untuk jadi dokter spesialis

Bagi yang ingin menjadi dokter spesialis, bisa lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Lama pendidikan dokter spesialis tergantung kamu yang menjalani, mau cepat atau lambat, dengan banyaknya SKS yang telah ditentukan.

Kesimpulan

Kuliah kedokteran berapa tahun sih? Jika diringkas, kurang lebih ini masa kuliah kedokteran yang paling singkat sampai bisa buka praktik mandiri di rumah:

  • lama kuliah sarjana kedokteran: 3,5 tahun paling cepat.
  • lama koas paling cepat 1,5 tahun.
  • mengurus administrasi dan UKDI langsung lulus (gak ngulang): 4 bulan.
  • Internship: 1 tahun.
  • Total: 6 tahun 4 bulan.

Bisa 7 tahun 8 tahun lama waktu kamu bisa menjadi seorang dokter yang bisa membuka praktik mandiri.

Sabar mau jadi dokter? Belum biaya kuliahnya yang mahal hehehe.

Demikian informasi mengenai tahapan dan lama kuliah kedokteran berapa tahun. Baca: Dokter Spesialis Anak di Bandar Lampung.

Ilustrasi dokter muda. Foto: Unsplash

Kedokteran merupakan salah satu jurusan kuliah yang memiliki banyak peminat. Pada prinsipnya, jurusan kedokteran mempelajari tentang penyakit serta cara pencegahan dan penyembuhannya.

Ilmu kedokteran meliputi keseluruhan pengetahuan tentang tubuh manusia (anatomi) dan fungsi tubuh manusia (fisiologi). Tidak hanya itu, ilmu kedokteran juga membahas dengan detail setiap organ-organ yang ada dalam tubuh manusia.

Jadi, tak heran jika kedokteran terkenal sebagai salah satu jurusan kuliah tersulit. Tidak hanya belajar teori, tapi mahasiswa kedokteran juga akan melakukan banyak praktik dan penelitian.

Berbeda dengan jurusan lain yang mayoritas dapat ditamatkan dalam empat tahun, durasi kuliah kedokteran akan lebih lama. Lantas, kuliah kedokteran berapa tahun sampai akhirnya lulus?

Kuliah Kedokteran Berapa Tahun?

Ilustrasi mahasiswa kedokteran yang melakukan koas. Foto: Unsplash

Mendapatkan gelar dokter diperoleh dengan masa pendidikan yang cukup lama dan berat. Pada umumnya, kuliah kedokteran ditempuh dengan masa pendidikan paling cepat 5,5 hingga 6,5 tahun.

Mengutip Kuliah Jurusan Apa? Kedokteran oleh Wulan Mulya Pratiwi dan Welly Elvandari (2016: 4), selama 3,5-4,5 tahun, mahasiswa kedokteran menggeluti buku-buku ilmu kedokteran, berdiskusi, melakukan bedah, telaah jurnal, membahas anatomi, dan fisiologi hingga penyakit-penyakit.

Selain itu, mahasiswa kedokteran juga melakukan praktik-praktik, seperti anatomi, histologi, patologi, mikrobiologi, parasitologi, dan lainnya hingga pada akhirnya melakukan wisuda dan mendapat gelar sarjana kedokteran (S. Ked.).

Namun, lulusan sarjana kedokteran tersebut belum diperbolehkan untuk melakukan praktik dokternya sendiri. Mereka masih harus melanjutkan 1-1,5 tahun lagi masa pendidikan di rumah sakit.

Pada tahap ini, seorang mahasiswa akan menjalani pendidikan profesi atau koasisten (disingkat koas) dan disebut sebagai "dokter muda". Di waktu itulah ilmu-ilmu selama menjadi mahasiswa akan dipraktikkan, hingga akhirnya kembali diwisuda dengan gelar dokter (dr.).

Setelah menyandang gelar dokter, perjuangan akan dilanjutkan dengan masa abdi selama minimal 1 tahun. Masa abdi ini disebut dengan istilah internship atau magang. Pada tahap ini, dokter akan menjadi mandiri dalam mempertanggungjawabkan gelarnya.

Tahap ini jugalah seorang mahasiswa kedokteran yang telah menjadi dokter muda akan menunjukkan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat selama 6,5 tahun masa perjuangan. Jika sudah berhasil melewati internship, dokter akan memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) yang dapat digunakan untuk mengurus Surat Ijin Praktik (SIP).

Kuliah Kedokteran Spesialis Berapa Tahun?

Ilustrasi dokter yang sedang menempuh sekolah spesialisasi. Foto: Unsplash

Untuk menjadi dokter spesialis, dokter harus menempuh pendidikan spesialisasi dalam program dokter spesialis (PPDS) selama kurang lebih 4 tahun. Kendati demikian, lamanya program spesialiasi tergantung pada jurusan yang diambil, bisa lebih lama dari waktu yang ditetapkan.

Pada umumnya, setelah 4 tahun menjalani program spesialisasi, pemerintah menetapkan aturan bagi beberapa jurusan yang mewajibkan dokter untuk menjalani Program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) di daerah selama minimal 1 tahun, mirip seperti masa abdi. Setelah itu, dokter spesialis dapat melakukan praktik sendiri.

Dengan demikian, apabila ditotal dari waktu yang ditempuh saat menjalani pendidikan sarjana hingga program spesialisasi, untuk bisa menjadi dokter spesialis membutuhkan waktu paling cepat 10-11 tahun.