Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Hormon khusus pria berperan sebagai para pekerja kasar yang mungil tapi berenergi besar di dalam tubuh seorang pria. Mereka menjaga dan menentukan karakteristik fisik, perilaku, reproduksi, perkembangan dan fungsi fisik seseorang. Hormon memang berukuran kecil, tapi pengaruhnya terhadap kehidupan pria sangatlah besar. Kenapa memangnya dengan hormon laki-laki? Kamu perlu kenali 5 hormon kecil tapi penting, yang membentuk seorang pria jadi laki banget!

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki
affinitywholehealth.com

Ternyata hormon ini dikenal sebagai hormon utama, alias "master"-nya pada tubuh pria. Hormon ini dilepaskan oleh kelenjar hipotalamus. Ia akan menstimulasi pelepasan 2 hormon pria lainnya, yaitu: LH dan FSH. GnRH juga akan mengontrol produksi sperma dan mengatur level testosteron.

Baca juga: 9 Fakta Unik Payudara Wanita yang Perlu Diketahui Orang Dewasa

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki
nature.com

FSH dilepaskan oleh kelenjar pituitari/hipofisis anterior. Ia dilepaskan sebagai respon dari stumulasi pituitari anterior oleh GnRH. Fungsinya adalah menstimulasi produksi sperma, membantu produksi testosteron di dalam testis serta menstimulasi sel-sel Sertolli untuk melakukan spermatogenesis (perkembangan sel sperma).

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki
mhmedical.com

Diproduksi oleh sel sertoli pada testis, hormon ini akan menjaga kesehatan dan kematangan sperma. Hormon ini akan dilepaskan dari testis ketika tingkat sperma sudah tinggi. Ia akan mengatur produksi sperma serta menjaga konsentrat hormon pria tetap di titik yang konstan.

Baca juga: 10 Tips Seks Manjur Secara Ilmiah yang Perlu Kamu Tahu

Baca Artikel Selengkapnya

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Pusat Fertilitas Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Keberadaan hormon reproduksi pria sangatlah penting, terutama dalam keseluruhan sistem reproduksi. Ketahui apa saja jenis dan fungsinya di sini.

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Cms-admin.klikdokter.com, Jakarta Hormon reproduksi pria memiliki peran penting dalam mengatur serta merangsang aktivitas sel dan organ pada pria. Begitu pula pada keseluruhan sistem reproduksi pria. 

Fungsinya mulai dari menjaga massa tulang, memproduksi sperma, hingga memunculkan dorongan seks. 

Adapun empat hormon yang peranannya paling penting dalam sistem reproduksi pria, yaitu testosteron, gonadotropin-releasing hormone, hormon perangsang folikel, dan luteinizing.

Ketahui lebih dalam mengenai keempatnya lewat ulasan berikut ini.

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Bagi pria, hormon testosteron diproduksi di testis. Ovarium pada wanita juga membuat hormon ini, namun dalam jumlah yang lebih kecil. 

Testosteron merupakan hormon yang sering dikaitkan sebagai hormon dorongan seks dan memiliki peran yang penting dalam produksi sperma. 

Selain itu, hormon ini juga dapat memengaruhi massa tulang dan otot, bagaimana cara pria menyimpan lemak dalam tubuh, serta produksi sel darah merah bagi pria. 

Testosteron merupakan hormon terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan normal pria. Meliputi, perkembangan tubuh, rambut wajah, dan fungsi laring yang kemudian mengubah suara pria menjadi lebih berat.

Artikel Lainnya: Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Hormon Testosteron Pria

Melansir Andrology Center, hormon testosteron rata-rata pada pria dewasa adalah sekitar 270 hingga 1070 ng/dL (nanogram per desiliter) dengan rata-rata 670 ng/dL. 

Kadar testosteron akan memuncak selama masa dewasa awal di usia 20-an dan akan menurun sebesar 1 hingga 2 persen per tahun setelah usia 40 tahun. 

Rendahnya kadar hormon testosteron pria dapat memunculkan beberapa gejala, seperti:

  • Menurunnya gairah seks.
  • Memiliki energi yang lebih sedikit.
  • Berat badan yang bertambah.
  • Depresi atau murung.
  • Merasa rendah diri.
  • Rambut yang tumbuh lebih sedikit.
  • Tulang yang semakin mudah keropos.

Produksi hormon testosteron dapat secara alami berkurang seiring bertambahnya usia. Beberapa faktor lain juga dapat menyebabkan kadar hormon turun, seperti: 

  • Terjangkit penyakit AIDS.
  • Memiliki penyakit ginjal.
  • Sering mengonsumsi alkohol.
  • Memiliki riwayat sirosis hati.

Adanya cedera pada testis dan pengobatan kanker seperti radiasi atau kemoterapi, dapat berdampak negatif pula pada produksi testosteron. 

Artikel Lainnya: Benarkah Pria Bisa Tidak Memiliki Bulu di Tubuhnya?

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) merupakan hormon yang diproduksi dari sel-sel di hipotalamus. 

Setelah itu, hormon akan dilepaskan ke pembuluh darah kecil yang membawa hormon menuju kelenjar pituitari (organ kecil di bawah otak). 

Hormon ini juga yang merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon luteinizing (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Kedua hormon ini sangat penting untuk kesehatan reproduksi pria. 

Saat masih anak-anak kadar GnRH rendah dan saat pubertas, kadar GnRH mulai meningkat. 

Ketika testis telah berkembang sepenuhnya, produksi GnRH, LH, dan FSH akan dikendalikan oleh kadar testosteron.

Pada pria, GnRH akan merangsang produksi LH dari kelenjar pituitari. LH akan menempel pada sel reseptor di testis yang memulai produksi sel sperma. 

Penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui efek samping jika terlalu banyak memiliki GnRH. 

Pada kasus yang jarang terjadi, tumor hipofisis dapat berkembang dan meningkatkan produksi gonadotropin. Ini akan menyebabkan tubuh memproduksi testosteron dan estrogen secara berlebihan. 

Sementara saat kadar GnRH terlalu rendah, seseorang kemungkinan tidak akan memulai masa pubertasnya.

Sindrom Kallman merupakan kondisi ketika kadar gonadotropin rendah akibat jumlah GnRH yang tidak memadai. Kondisi ini sering terjadi pada pria dengan ciri lain, seperti penurunan indra penciuman. 

Sindrom Kallman juga dapat menghentikan produksi FSH dan LH secara teratur. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya produksi sperma pada pria. 

Artikel Lainnya: Awas, Kadar Estrogen Tinggi pada Pria Rentan Picu Migrain!

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Hormon perangsang folikel atau FSH merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak. 

Pada pria, hormon ini dapat merangsang pertumbuhan testis dan membantu menghasilkan protein yang berperan penting dalam kesuburan pria. 

Caranya adalah dengan membantu pembentukan sel sperma normal dan mempertahankannya sampai siap dilepaskan. 

Dengan kadar FSH yang tidak normal, sulit untuk membuat sperma normal dan akan berdampak pada kesuburan pria. 

Kadar hormon FSH dapat dideteksi menggunakan tes darah sederhana. Melansir dari Path Fertility, tingkat FSH normal pada pria dewasa umumnya 1,5 hingga 12,4 mIU/mL (mili-International Unit per mililiter). 

Namun, angka tersebut mungkin saja berbeda pada tiap hasil laboratorium, karena standar pengujian beberapa lab berbeda. 

Kasus yang sering terjadi adalah kadar FSH terlalu tinggi dan disebabkan oleh kondisi berikut: 

  • Adanya kerusakan pada testis (akibat radiasi, trauma, atau penyalahgunaan alkohol).
  • Masalah genetik. 
  • Berusia lanjut.
  • Gangguan hormonal.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti obat nyeri atau steroid).
  • Memiliki penyakit HIV/AIDS atau diabetes tipe 2.
  • Tumor kelenjar pituitari (jarang terjadi).

Terkait kadar FSH yang terlalu rendah masih dianggap tidak umum bagi pria, sehingga pengaruhnya tidak begitu tampak.  

Artikel Lainnya: Inilah yang Terjadi Ketika Seorang Pria Kehilangan Penis

Berikut yang mana bukan hormone yang terdapat pada laki-laki

Layaknya FSH, hormon Luteinizing (LH) merupakan hormon yang diproduksi dan dilepaskan di kelenjar pituitari. 

Hormon ini juga dikenal sebagai hormon gonadotropin karena perannya dalam mengontrol fungsi testis pada pria. 

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, hormon LH berperan dalam produksi testosteron. Merangsang produksi hormon testosteron dari sel Leydig di testis. 

Kemudian, testosteron pun akan merangsang produksi sperma dan membantu menonjolkan karakteristik pria, seperti suara yang berat dan pertumbuhan rambut wajah. 

Namun, terlalu tinggi kadar LH juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Ditambahkan dr. Dyah, “Orang yang memiliki kadar hormon luteinizing tinggi dapat mengalami gangguan pada fungsi testis dan gangguan kesuburan.” 

Tingginya kadar LH disebabkan oleh kondisi genetik, seperti sindrom turner atau sindrom klinefelter. Orang dengan kondisi ini umumnya tidak dapat bereproduksi. 

Rendahnya kadar hormon luteinizing yang rendah pun dapat menyebabkan masalah. Melansir Hormone Health Network, salah satunya dapat menyebabkan kemandulan. 

Terlalu sedikitnya hormon ini pada pria juga berpengaruh pada berkurangnya sekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH). 

Baca Juga

Seperti itulah penjelasan mengenai beberapa jenis dan fungsi hormon yang terdapat pada sistem reproduksi pria. 

Hormon-hormon ini saling berkaitan, sehingga masalah di antara salah satunya dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan gangguan fungsi testis. 

Hubungi dokter langsung dari ponsel Anda terkait masalah kesehatan yang dialami lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(PUT/AYU)

Referensi: 

Wawancara dr. Dyah Novita Anggraini,

Cleveland Clinic. Diakses 2021. Male Reproductive System.

Healthline. Diakses 2021. What is Testosterone?

Andrology Center. Diakses Desember 2021. Hormones in the Male Reproductive System – Testosterone.

Hormone Health Network. Diakses Desember 2021. GnRH. 

Path Fertility. Diakses Desember 2021. How do FSH Levels Affect Fertility?

Hormone Health Network. Diakses Desember 2021. What is Luteinizing Hormone?