Komponen yang berfungsi untuk mengembalikan kelebihan oli ke dalam karter adalah

26

D. Komponen Sistem Pelumasan pada Mesin Toyota Kijang Seri-

5K Sebuah sistem pelumasan tidak dapat bekerja tanpa adanya komponen- komponen yang bekerja didalamnya. Oleh karena itu sebuah sistem pelumasan membutuhkan komponen-komponen yang dapat bekerja secara terus menerus dan berkesinambungan pada waktu mesin hidup sehingga sistem pelumasan dapat bekerja dengan baik dan komponen pada mesin dapat terlumasi secara sempurna, maka pada mesin Toyota Kijang Seri 5K menggunakan sistem pelumasan dengan tekanan penuh. Komponen-komponen yang bekerja pada sistem pelumasan Toyota Kijang 5K adalah: 1. Pompa Oli Pompa ini adalah bagian dari sistem pelumasan yang berfungsi mengalirkan minyak pelumas dengan cara membuat perbedaan tekanan antara saluran dari bak minyak pelumas dengan saluran sistem pelumasan. Pompa minyak pelumas ada yang digerakkan oleh nok cam shaft, poros engkol, dan timing belt. Pompa minyak pelumas yang digerakkan oleh sumbu nok, membran yang terdapat dalam pompa minyak pelumas digerakkan dengan bantuan nok melalui semacam lengan, yang kemudian akan mempompa oli masuk dalam sistem pelumasan. Pompa oli yang digerakkan oleh poros engkol adalah suatu pompa oli yang proses kerjanya dibantu dengan putaran poros engkol, jadi membran yang terdapat pada pompa oli digerakkan dengan bantuan poros engkol. Pompa oli yang digerakkan digerakkan dengan timing belt adalah suatu pompa oli 27 yang proses kerjanya dibantu dengan perantara timing belt sabuk yang dihubungkan dengan puli, sehingga pompa oli akan bekerja jika puli berputar. Pompa oli mempunyai prinsip yang sama, tetapi yang membedakan antara jenis pompa oli yang satu dengan yang lainnya adalah sistem yang membantu bekerjanya pompa oli dalam melakukan tugasnya untuk memompa masuk dalam sistem pelumasan. Jenis-jenis pompa oli yang biasa digunakan pada mesin-mesin antara lain: a. Pompa oli model roda gigi Pompa oli model roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak drive gear dan gigi yang digerakkan driven gear berputar secara bersamaan untuk menghisap dan memompakan oli keluar. Roda gigi terdapat didalam pompa oli dan harus selalu terendam oli. Pompa model roda gigi terdiri atas dua roda gigi yang sama besarnya dan ditempatkan pada satu rumah pompa. Poros roda gigi yang satu berhubungan dengan poros penggerak sedangkan yang lainya hanya sebagai pengantar. Kedua roda gigi tersebut berputar bersama pada arah yang berlawanan. Karena putaran roda gigi tersebut terjadilah kevakuman diruang pompa dimana gigi-gigi yang membatasi ruangan tersebut bergerak kearah luar. Akibatnya minyak pelumas terhisap ke ruangan tersebut kemudian minyak pelumas tersebut dialirkan ke ruengan lainya pada rumah pompa. Karena minya pelumas selalu didesak terus akibatnya minyak pelumas mengalir ke pipa-pipa saluran pelumasan. Pompa oli model roda gigi ada dua tipe, yaitu : 28 1 Pompa oli tipe Internal Gear Roda gigi yang digerakkan driven gear pada pompa oli digerakkan oleh gigi penggerak yang dihubungkan langsung ke crankshaft. Ruang volume dibentuk oleh dua gigi yang berubah-ubah pada saat berputar. Oli dihisap ke dalam pompa oli bila volume bertambah. Pompa model ini memilki konstruksi yang sederhana dan kemampuannya dapat diandalkan karena dapat mensuplai cairan pelumas ke komponen-komponen mesin lebih merata dibandingkan dengan yang lainnya. Gambar 9. Pompa Oli Internal Gear New Step 1 Training Manual, 1996 : 3-26 2 Pompa oli tipe external gear Pompa tipe external gear terdiri dari dua roda gigi, yaitu roda gigi penggerak drive gear yang digerakkan oleh camshaft dan roda gigi yang digerakkan driven gear. Oli tertekan keluar dari housing ke saluran keluar saat gigi berputar oleh karena tidak adanya ruangan didalam housing seperti halnya Housing Driven Gear Discharge Suction Drive Gear Driven Gear 29 dengan inlet dan saluran keluar discharge opening serta kecilnya ruangan antara gigi dengan housing,. Pompa tipe ini sudah lama digunakan karena konstruksinya yang lebih sederhana dibandingkan tipe External Gear. Gambar 10. Pompa Oli External Gear New Step 1 Training Manual, 1996 : 3-26 b. Pompa oli model trocoid Pompa oli model trocoid dilengkapi dua rotor rotor penggerak dan rotor yang digerakkan yang terletak didalam rumah pompa. Pompa ini digunakan pada mesin Toyota Kijang 5K. Komponen-komponen yang terdapat di dalamnya adalah : 1 Bodi pompa Bodi pompa berfungsi sebagai tempat rotor penggerak dan rotor yang digerakkan, sebagai tempat berlangsungnya pemompaan oli. Pada bodi pompa juga terdapat alat pengatur tekanan, serta saluran keluar oli dari pompa. 2 Rotor Pompa oli jenis trocoid terdapat dua buah rotor yaitu rotor penggerak dan rotor yang digerakkan dan kedua rotor tidak terletak pada satu poros. Rotor penggerak bergerak bersamaan dengan berputarnya poros distributor, cara 30 kerjanya bila poros penggerak berputar maka secara otomatis poros yang digerakkan juga berputar, oli terhisap masuk ke pompa saat ruangan yang dibentuk oleh kedua rotor membesar dan oli ditekan ketika ruangan mengecil untuk masuk ke alat pengatur tekanan. 3 Tutup pompa Tutup pompa digunakan sebagai tutup bodi pompa dan bersama dengan bodi pompa membentuk ruangan untuk menghisap oli serta sebagai tempat saluran masuk oli yang terhisap oleh pompa. 4 Baut pengikat Terdapat tiga buah baut pangikat yang digunakan sebagai pengikat tutup pompa dengan bodi pompa. Cara kerja dari pompa oli model ini adalah pada waktu rotor penggerak berputar, rotor yang digerakkan langsung ikut sama-sama berputar. Poros penggerak letaknya tidak satu titik pusat dengan rotor yang digerakkan, oleh karena itu besarnya ruangan yang dibentuk tergantung oleh dua rotor yang berputar. Oli terhisap dari karter ke pompa oli saat ruangan pompa oli membesar, oli terhisap dari karter kemudian masuk ke pompa melalui tutup pompa, pada waktu ruangan yang dibentuk oleh kedua rotor mengecil oli akan di tekan keluar menuju ke alat pengatur tekanan oli. Keuntungan dari pompa oli model trocoid bentuknya sederhana dibandingkan model roda gigi, selain itu volume oli yang keluar lebih besar untuk setiap kali berputar. 31 Gambar 11. Komponen Pompa Oli Model Trocoid Pedoman Reparasi Mesin 5K, 7K, 1996 : EG-161 2. Alat Pengatur Tekanan Oli Relief Valve Alat pengatur tekanan oli letaknya menjadi satu dengan pompa oli. Alat ini berfungsi untuk mengendalikan jumlah dan tekanan minyak pelumas yang dipompa agar tidak terjadi tekanan yang berlebihan apabila mesin bekerja pada putaran tinggi, karena dapat menyebabkan kerusakan pada filter oli. Alat ini terdiri dari: Gambar 12. Komponen Alat Pengatur Tekanan Oli Dokumentasi 2007 32 a. Relief valve Relief valve berbentuk seperti piston yang berfungsi sebagai penutup lubang bypass yang kembali ke karter. Cara kerjanya, bila tekanan oli 4.0 kgcm 2 maka katup akan tertekan dan melawan pegas sehingga lubang bypass terbuka untuk mengalirkan oli kembali ke karter. b. Pegas katup Pegas katup berfungsi untuk menahan relief valve dan mengembalikannya pada posisi semula bila mendapat tekanan dari oli. Cara kerjanya, bila relief valve tidak mendapat tekanan atau tekanan masih dibawah 4.0 kgcm 2 pegas katup akan menahan relief valve agar tetap menutup lubang bypass bila tekanan melebihi 4.0 kgcm 2 maka pegas akan tertekan relief valve dan bila tekanan sudah berada dibawahnya maka pegas katup akan mengembalikan relief valve pada posisi semula. c. Penahan pegas spring retainer Penahan pegas berfungsi sebagai tumpuan dan penahan pegas ketika pegas tertekan relief valve. Cara kerja relief valve adalah ketika oli mengalir melalui lubang masuk 1 dan tekanan aliran oli pada lubang masuk 5 masih dibawah batas tekanan maksimum, lubang bypass tertutup oleh relief valve karena tekanan belum mampu melawan pegas, tetapi bila putaran mesin naik maka jumlah pelumas yang mengalir bertambah, maka tekanan akan naik melebihi batas maksimum 4.0 kgcm 2 sehingga relief valve akan melawan pegas akibatnya lubang bypass 6 terbuka dan sebagian pelumas kembali ke karter dan bila tekanan sudah berada 33 dibawah tekanan maksimum pegas katup akan mengembalikan relief valve 8 ke posisi semula dan oli mengalir kelubang keluar 3. Jumlah minyak pelumas yang mengalir kembali ke karter tergantung dari besar kecilnya lubang bypass 6 membuka pada saat katup mendapat tekanan minyak pelumas. Gambar 13. Alat Pengatur Tekanan Minyak Pelumas New Step 1 Training Manual, 1995 : 3-27 Keterangan: 1. Aliran oli ke lubang keluar 5. Aliran oli pada lubang masuk 2. Bodi pompa 6. Lubang bypass 3. Lubang keluar 7. Pegas tekan 4. Lubang masuk 8. Relief valve 34 3. Indikator Tekanan Oli Alat ini berfungsi menunjukkan ada tidaknya tekanan oli. Alat ini terpasang pada dashboard dan sensor pada lubang oli utama, dan alat ini dihubungkan dengan kunci kontak. Alat ini terdiri dari : a. Bodi Bodi digunakan sebagai tempat dari diafragma, blok islator, sensor, pegas sensor, terminal. Pada bodi sender terdapat ulir penyambung yang berfungsi sebagai pengikat bodi sender dengan blok silinder. b. Diafragma Cara kerjanya adalah bila diafragma tidak mendapat tekanan oli atau tekanan oli kurang dari tekanan minimum pada putaran idle yaitu 0,35 kgcm 2 maka dia akan turun sehingga blok isolator tidak lagi menekan kontak sensor sehingga kontak sensor yang satunya terhubung dengan kontak sensor yang berhubungan dengan terminal sehingga terminal menyalakan lampu sebagai tanda tidak ada tekanan oli. Bila sudah tekanan oli diafragma akan terdorong sehingga blok isolator akan mendorong kontak dan pegas sehingga masing-masing kontak tidak berhubungan dan terminal mematikan lampu. c. Kontak sensor Kontak sensor bekerja bersamaan dengan bekerjanya difragma. Bila kontak terdorong karena diafragma mendapat tekanan maka kontak tidak saling berhubungan sehingga arus dari terminal tidak diteruskan, bila diafragma tidak mendapat tekanan maka diafragma akan turun dan blok isolator tidak menekan kontak dan kontak saling berhubungan sehingga arus dari terminal dimasakan sehingga lampu menyala. 35 d. Pegas kontak Pegas kontak berfungsi sebagai penahan kontak dan mengembalikannya bila sudah tidak ada tekanan dari blok isolator. e. Blok isolator Blok isolator bekerja menekan kontak untuk melawan pegas. Bila diafragma mendapat tekanan maka blok akan mendorong kontak melawan pegas, bila diafragma tidak mendapat tekanan akan turun sehingga blok tidak lagi menekan kontak. f. Terminal Terminal bekerja berdasarkan sensor pada sender, bila sensor tidak mendapat tekanan maka terminal akan menyalakan lampu indikator dan bila sensor sudah mendapat tekanan maka terminal akan mematikan lampu sebagai tanda sudah ada tekanan oli. Cara kerja indikator tekanan oli adalah bila diafragma tidak mendapat tekanan atau tekanan oli masih dibawah tekanan minimum 0,35 kgcm 2 maka akan turun sehingga blok isolator tidak lagi menekan kontak sensor melawan pegas, sehingga kontak sensor yang satunya terhubung dengan kontak sensor yang berhubungan dengan terminal, maka pegas mengembalikan kontak sehingga kontak saling berhubungan dan terminal menyalakan lampu sebagai tanda tidak ada tekanan oli. Bila sudah ada tekanan oli, diafragma akan terdorong sehingga blok isolator akan mendorong kontak melawan pegas sehingga masing-masing kontak tidak berhubungan dan terminal mematikan lampu. 36 Gambar 15. Indikator Tekanan Oli Daryanto Reparasi Sistem Pelumasan Mobil, 2004 : 51 4. Saringan Oli Saringan minyak pelumas berfungsi menyaring minyak pelumas dari kotoran, debu, karbon dan pengaruh proses pembakaran terhadap minyak pelumas sebelum minyak pelumas bersirkulasi untuk melumasi bagian-bagian mesin yang membutuhkan pelumasan. Mesin Toyota Kijang Seri 5K menggunakan dua buah saringan oli yaitu satu buah dipasang dibawah pompa minyak pelumas yang disebut oil strainer yang berfungsi untuk menyaring kotoran besar atau kasar yang terdapat pada oil pan. Gambar 16. Saringan Minyak Pelumas Tahap Pertama Oil Strainer Mesin Toyota Kijang Seri 5K. Dokumentasi 2007 oil strainer 37 Saringan oli yang kedua atau saringan oli tahap kedua dipasangkan setelah pompa minyak pelumas, saringan ini disebut oil filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang lebih halus. Mesin Toyota Kijang Seri 5K penyaringan tahap kedua menggunakan saringan oli jenis kertas, cara penyaringan secara langsung yang dilengkapi dengan katup pembebas by pass valve. Elemen-elemen yang terdapat di dalamnya adalah kasa, kain katun, kertas, juga terdapat by-pass valve. Gambar 17. Filter oli New Step 2 Training Manual, 1995 : 1-32 dan www.google.co.idfilter oil Gambar 18. Filter Oli Toyota Kijang Seri 5K Dokumentasi 2007 6 1 2 3 4 5 Filter oli Toyota Kijang Seri 5K 38 Keterangan gambar 17: 1. Aliran oli ke lubang keluar 2. Aliran oli ke lubang masuk 3. Kasa 4. Kain katun 5. Kertas 6. Katup bypass Cara kerja saringan tahap kedua adalah mula-mula oli yang dipompa oleh pompa oli kemudian masuk ke lubang masuk saringan oli 2 kemudian disaring melalui kasa 3, kain katun 4 yang terakhir kertas 5 kemudian mengalir ke lubang keluar 1 dari saringan kemudian mengalir ke bagian-bagian mesin yang membutuhkan. Bila saringan oli tersumbat oleh kotoran-kotoran maka akan terjadi perbedaan tekanan antara saluran masuk dan saluran keluar, bila perbedaan tekanan melebihi 1kgcm 2 katup bypass 6 akan membuka dan menyalurkan oli keluar dari saringan langsung kebagian-bagian yang membutuhkan. 5. Karter Alat ini berfungsi sebagai tempat penampung oli yang terletak pada bagian bawah mesin yang dipasang menggunakan mur dan diberi gasket dan dilengkapi dengan penyekat untuk menjaga agar permukaan oli tetap rata pada waktu kendaraan miring atau jalan tidak rata. Lubang dengan penutup sebagai penguras dipasang pada bagian terdalam dari bak penampung agar oli yang diganti terbuang semua melalui lubang tersebut. 39 Gambar 19. Karter Pedoman Reparasi Mesin 5K, 7K 1996 : EG-160 Gambar 20. Karter Toyota Kijang Seri 5K Dokumentasi 2007 6. Alat Pengukur Ketinggian Oli Batang pengukur ketinggian oli berupa potongan logam panjang yang pada bagian bawahnya dibuat bergaris-garis dan terdapat huruf L dan F, huruf L menunjukkan kapasitas oli minimal sedangkan huruf F menunjukan kapasitas oli maksimal. Alat ini berfungsi untuk mengukur kedalaman oli pada bak penampung. Alat ini dipasang pada sebuah lubang bak poros engkol atau penampung oli, pada bagian pangkalnya diberi penyekat sehingga pada waktu dipasang debu tidak masuk dan uap oli yang ada di ruang mesin tidak keluar. 40 Gambar 21. Alat Pengukur Ketinggian Oli Daryanto Pemeliharaan Sistem Pendinginan dan pelumasan Mobil, 2004 : 21 7. Tutup Oli Tutup oli merupakan suatu penutup yang digunakan untuk memungkinkan pengisian oli pada mesin. Tutup ini terletak pada tutup kepala silinder. Cara kerjanya pada waktu akan mengisikan oli baru buka tutup oli kemudian masukkan oli baru yang akan diisikan ke dalam mesin kemudian tutup kembali. Gambar 22. Tutup Oli Daryanto Reparasi Sistem Pelumasan Mobil, 2004 : 11 8. Poros Engkol Poros engkol berfungsi merubah gerakan bolak-balik yang diterima dari torak menjadi tenaga putar. Poros engkol menerima beban dari torak dan batang torak serta berputar dengan kecepatan tinggi, oleh karena itu seluruh bagian poros 41 engkol harus terlumasi. Konstruksi dari poros engkol ditentukan oleh banyaknya silinder dan urutan pengapiannya, poros engkol dilengkapi lubang pada setiap bagian yang bergesekan yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi oli. Oli dari saringan oli kemudian mengalir melumasi bantalan poros engkol selanjutnya melalui lubang pada poros engkol melumasi metal batang torak bantalan poros dan keluar dari oil jet kemudian menyemprot ke dinding silinder dan torak. Gambar 23. Aliran Oli Pada Poros Engkol New Step 2 Training Manual, 1995 9. Batang Torak Batang torak menghubungkan torak ke poros engkol, selanjutnya meneruskan tenaga yang dihasilkan torak ke poros engkol. Pelumasan pada batang torak dimulai dari oli dari saringan oli mengalir melumasi poros engkol selanjutnya oli masuk melalui lubang pada poros engkol untuk melumasi metal batang torak melalui celah pada metal tersebut oli melumasi seluruh bagian big end dan oli keluar melalui oil jet untuk melumasi dinding silinder dan mendinginkan torak Aliran dari saringan oli 42 Gambar 24. Batang Torak New Step 1 Training Manual, 1995 : 3-16 10. Torak dan Silinder Torak dan silinder merupakan komponen dari ruang bakar, silinder digunakan sebagai tempat torak dan tempat berlangsungnya pembakaran. Pada torak dipasang ring dalam alur ring pada torak. Pada umumnya terdapat tiga atau empat ring. Pada mesin Toyota Kijang 5K mempunyai tiga ring torak, terdiri dari dua ring kompresi dan satu ring oli. Fungsi dari ring torak mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar, gas pembakaran masuk kedalam bak engkol pada langkah kompresi dan usaha, mencegah oli yang melumasi torak masuk ke ruang bakar, memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk mendinginkan torak. Ring oli dipergunakan untuk membuat lapisan oli antara torak dengan dinding silinder, selain itu juga untuk mengikis kelebihan oli agar tidak masuk ke ruang bakar. Pelumasan pada silinder dan torak dimulai dari oli yang keluar melalui oil jet menyemprot ke silinder, karena gerakan torak naik turun maka pada waktu Aliran oli dari metal batang torak 43 torak naik lapisan oli terbentuk dari oli yang menyemprot melalui oil jet, pada waktu torak turun maka ring oli akan mengikis kelebihan oli agar tidak masuk ke ruang bakar dan menyalurkan masuk kebagian dalam torak untuk mendinginkannya dan melumasi piston pin bagian big end kemudian kembali ke karter. Gambar 25. Torak dan Silinder New Step 1 Training Manual, 1995 : 3-12 11. Kepala Silinder Kepala silinder ditempatkan dibagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup serta sebuah gasket. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Pada kepala silinder juga terdapat gasket yang mencegah air pendingin dan oli masuk ke ruang bakar. Pelumasan pada kepala silinder meliputi pelumasan pada rocker arm and shaft assembly, katup, serta push rod. Oli yang keluar dari lubang blok silinder menyemprot keatas kemudian melumasi rocker arm and shaft assembly, katup- katup, kemudian turun melumasi push rod, pengangkat katupdan poros nok. 44 Gambar 26. Kepala Silinder Pedoman Reparasi Mesin 5K, 7K, 1996 : EG-14 12. Sumbu Nok Camshaft Sumbu nok dilengkapi dengan sumbu nok yang sama yaitu untuk katup hisap dan katup buang, dan nok ini membuka dan menutup katup sesuai saat yang ditentukan. Gigi penggerak distributor, pompa oli dan nok penggerak pompa bensin juga dihubungkan dengan sumbu nok. Oli yang turun dari kepala silinder akan masuk melalui lubang pushrod kemudian akan melumasi sumbu nok tersebut. 13. Pengangkat Katup Valve Lifter Pengangkat katup adalah komponen yang berbentuk silinder yang digunakan pada mesin OHV, masing-masing dihubungkan dengan katup melalui batang penekan. Pengangkat katup bergerak naik turun pada pengantarnya yang terdapat pada blok silinder saat sumbu nok berputar dan juga membuka dan menutup katup. Pengangkat katup juga akan dilumasi oli yang turun dari kepala silinder ke poros nok. Rocker arm and shaft assembly gasket Aliran dari blok silinder Aliran oli dari kepala silinder Aliran kembali ke kepala silinder 45 14. Batang Penekan Pushrod Batang penekan berbentuk batang yang kecil masing-masing dihubungkan dengan pengangkat katup dan rocker arm pada mesin OHV. Batang ini meneruskan meneruskan gerakan dari pengangkat katup ke rocker arm. Setelah oli meluasi rocker arm dan shaft maka oli akan melumasi batang penekan kemudian turun melumasi pengangkat katup dan poros nok. 15. Rocker Arm dan Shaft Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft. Bila rocker arm ditekan ke atas oleh batang penekan, katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan skrup dan mur pengunci untuk penyetelan katup pada pengangkat katup konvensional tetapi tidak pada pengangkat katup hidrolis. Pelumasannya dimulai dari oli yang menyemprot dari lubang blok silinder naik ke kepala silinder kemudian melumasi rocker arm dan shaft serta katup sebelum turun untuk melumasi batang penekan, pengangkat katup serta poros nok. Gambar 27. Mekanisme Katup New Step 1 Training Manual, 1995 : 3-23 46 16. Timing Chain Pada mesin Toyota Kijang 5K menggunakan timing chain untuk menghubungkan sumbu nok dengan poros engkol dengan roda gigi sprocket yang terdapat pada sumbunya, keduanya dilumasi oli. Tegangan rantai diatur oleh tensioner, chain vibration getaran rantai diserap oleh chain vibration damper. Oli keluar melalui tensioner untuk melumasi timing chain dan gigi sprocket setelah itu oli kembali ke karter. Gambar 28. Timing Chain Pedoman Reparasi Mesin 5K, 7K, 1996 : EG-36 Gigi sprocket 47

E. Sistem Pelumasan pada Mesin Toyota Kijang Seri-5K