Komoditas andalan dalam sektor perdagangan di pulau jawa adalah

PERDAGANGAN Perdagangan merupakan proses tukar menukar barang dan jasa dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Kegiatan sosial ini muncul karena adanya perbedaan kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki. Sebagai contoh wilayah A merupakan lumbung bahan pangan yang menghasilkan aneka hasil-hasil pertanian, sedangkan daerah B merupakan zone industri yang menghasilkan aneka bahan olahan manufaktur. Kedua wilayah tersebut tentunya saling membutuhkan karena adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki. Maka terjadilah inter relasi dan interaksi dalam bentuk pertukaran barang dan jasa. Ilustrasi tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa walaupun suatu daerah subur yang kaya akan sumber daya alam, tetap saja harus berhubungan dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dihasilkan oleh daerahnya. Hal inilah yang menimbulkan proses perdagangan. Adapun barang atau jasa yang diperjualbelikan atau diperdagangkan disebut dengan komoditas. Pada awal perkembangannya, perdagangan dilakukan manusia dengan cara barter, tanpa alat pembayaran yang syah. Seiring dengan perkembangan zaman maka mulai diperlukan alat tukar menukar yang syah, yaitu uang.

a. Klasifikasi Perdagangan

Berbagai macam penggolongan jenis perdagangan dilakukan manusia berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan nilai perdagangannya, kita mengenal perdagangan kecil, sedang dan besar. Perdagangan Kecil yaitu bentuk pertukaran pada tingkat yang paling bawah, yaitu langsung dari produsen ke konsumen. Atau dengan kata lain merupakan bentuk perdagangan eceran, seperti warung atau toko kecil. Perdagangan Menengah terjadi antara pedagang eceran dengan pedagang yang lebih besar, misalnya grosir atau pasar induk, dengan komoditas yang lebih besar. Perdagangan Besar yaitu perdagangan yang terjadi antara grosir atau pelaku perdagangan di pasar-pasar induk dengan para produsen dalam skala besar baik melalui perdagangan domestik maupun melalui kegiatan ekspor-impor. Berdasarkan jangkauannya proses perdagangan dibedakan menjadi dua, yaitu pedagangan dalam negeri dan luar negeri. Perdagangan Dalam Negeri merupakan proses perdagangan yang terjadi dalam satu negara. Perdagangan ini meliputi 3 macam, yaitu sebagai berikut ini. 1 1 Perdagangan antar daerah atau perdagangan lokal, yaitu perdagangan antara kota dengan desa atau kota dengan kota tapi masih dalam satu daerah administrasi, 2 Perdagangan antar provinsi, 3 Perdagangan antar pulau atau inster insuler, misalkan Pulau Jawa dengan Kalimantan. Adapun Perdagangan Luar Negeri yaitu jenis perdagangan antar negara, seperti Indonesia dengan Singapura atau Indonesia dengan Amerika Serikat. Perpindahan barangnya kita sebut dengan ekspor jika Indonesia mengeluarkan barang dagangannya ke luar negeri, dan impor jika Indonesia mendatangkan barang dari luar negeri masuk ke negara kita.

b. Komoditas Perdagangan

Komoditas barang maupun jasa yang diperjualbelikan banyak macamnya. Ada yang berasal dari produk agraris seperti pertanian, peternakan, kehutanan, dan pertambangan. Ada pula yang berasal dari produk manufaktur, maupun jasa pelayanan dan masyarakat. Secara umum kita mengenal komoditas yang diperdagankan untuk keperluan dalam negeri dan keperluan ekspor ke luar negeri. 1 Komoditas Perdagangan Antar Daerah di Indonesia Setiap wilayah di muka bumi memiliki keterbatasan dan perbedaan sumber daya alam dan sosial antar wilayah, termasuk di seluruh kawasan Indonesia. Keterbatasan Komoditas sumber daya tersebut mengakibatkan terjadinya arus perdagangan dalam negeri, baik perdagangan lokal, inter insuler maupun antar propinsi. Jenis komoditas yang diperdagangkan antarpulau di Indonesia meliputi hasil hutan, pertanian, dan industri. a Komoditas Hasil Pertanian dan Perkebunan Komoditas hasil pertanian dan perkebunan yang diperjualbelikan meliputi padi, hasil pertanian hortikultur, gula tebu karet, minyak sawit, padi, komoditas hasil palawija seperti kedelai, jagung, dan ubi,. Sebagian besar komoditas hasil pertanian sawah dan hortikultur seperti sayuran dan buah-buahan dihasilkan oleh Pulau Jawa dan Sumatra. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, produk pertanian dijual ke wilayah dijual ke Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. dan sebagian lagi dijual untuk memenuhi kebutuhan ekspor. 2 Komoditas Kelapa sawit banyak dihasilkan oleh kawasan pantai dan dataran rendah Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Bahan mentah industri agraris tersebut dikirim ke Pulau Jawa untuk diolah menjadi minyak sawit palm oil, kemudian didistribusikan kembali ke seluruh wilayah tanah dan sebagian diekspor ke luar negeri. b Komoditas Hasil Hutan Komoditas perdagangan hasil hutan meliputi kayu, getah, dan rotan. Pulau yang menghasilkan banyak kayu adalah pulau-pulau luas seperti Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Jenis kayu yang menjadi andalan pulau-pulau tersebut antara lain Kamper, Meranti, Kayu Ulin, dan Eucaliptus. Pangsa pasar utama produk kehutanan dari pulau- pulau tersebut adalah Pulau Jawa serta untuk memenuhi kebutuhan ekspor. c Komoditas Hasil Pertambangan dan Industri Komoditas perdagangan hasil pertambangan terutama berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Komoditas tersebut dijual ke Pulau Jawa sebagai bahan baku dan sumber energi untuk keperluan industri atau langsung diekspor ke luar negeri. Sebagian besar lokasi industri terkonsentrasi di Pulau Jawa dan sebagian Sumatra, baik industri hulu yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi, seperti : industri pemintalan industri pengolahan besi dan baja di Krakatau Steel di Cilegon, Banten, pemintalan benang atau industri peralatan elektronika, maupun industri hilir hilir yang mengolah bahan setengah jadi menjadi barang yang siap pakai seperti pengolahan makanan dan minuman, garmen, industri kendaraan bermotor. Komoditas yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik yang ada di Jawa kemudian didistribusikan ke luar Pulau Jawa. 2 Komoditas Perdagangan Luar Negeri Secara umum komoditas perdagangan luar negeri Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu komoditas ekspor, yaitu jenis barang perdagangan yang dijual oleh negara kita ke luar negeri, serta komoditas impor yang dibeli oleh Indonesia dari luar negeri. Komoditas ekspor Indonesia berasal dari sektor minyak dan gas bumi migas, dan non migas. Komoditas ekspor Indonesia dari sektor migas memegang peranan penting bagi pendapatan negara. Sampai saat ini negara kita masih menitik beratkan sektor migas 3 sebagai salah satu sumber devisa negara terbesar, disamping beberapa komoditas non migas lainnya. Hal ini terbukti dari tujuh jenis penghasil devisa negara, sektor migas menduduki peringkat pertama. Daerah tujuan ekspor migas Indonesia adalah Jepang, Singapura, Amerika serikat, Australia. Jepang adalah tujuan ekspor migas terbesar Indonesia yaitu hampir mencapai 50 dari total ekspor migas. PARIWISATA Aktivitas sosial-ekonomi lainnya yang banyak memanfaatkan sumber daya alam adalah sektor pariwisata. Kegiatan ini sering dihubungkan dengan perjalanan seseorang atau sekelompok orang ke suatu wilayah tertentu dengan tujuan untuk bersenang- senang, di luar kegiatan rutin atau pekerjaan harian. Ada pula yang mengartikan pariwisata sebagai perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang atau sekelompok orang di luar tempat tinggal tetapnya sehari-hari. Hal ini dilakukan karena suatu alasan tertentu yang bukan untuk tujuan melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan upah. Sebagai contoh, setelah bekerja selama satu minggu seseorang bersama keluarganya pergi ke kawasan Gunung Tangkuban Perahu untuk rekreasi atau refreshing. Contoh lain misalnya siswa kelas XI mengadakan study tour ke Jakarta untuk mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah, Dufan, dan Monumen Nasional. Berkaitan dengan sektor pariwisata, kita sering mendengar istilah wisatawan dan pelancong. Kedua istilah ini tentunya berhubungan dengan orang yang melakukan kegiatan pariwisata atau tour. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1969 Pasal 1 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan wisatawan adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu. Adapun rumusan menurut hasil Konferensi PBB di Roma Italia pada tahun 1963 tentang Internasional Travel and Tourism dijelaskan bahwa wisatawan adalah seseorang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain , dan berdiam di tempat itu lebih dari 24 jam dengan tujuan-tujuan meliputi : 1 untuk menggunakan waktu senggang, baik dipergunakan untuk rekreasi berlibur, keperluan kesehatan, pelajaran dan pengetahuan, serta untuk menjalankan ibadah dan maupun olah raga, 2 untuk keperluan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, menjalankan tugas-tugas, serta menghadiri konferensi. Bila seseorang mengadakan perjalanan kurang dari 24 jam, maka digolongkan ke dalam 4 pelancong. Para wisatawan ini dibedakan menjadi wisatawan domestik atau wisatawan nusantara wisdom atau wisnus dan wisatawan manca negara atau wisatawan asing wisman. Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi non migas yang sangat berperan dalam peningkatan struktur ekonomi dan proses pembangunan negara. Hal ini sangat berkaitan dengan pendapatan atau devisa negara serta pendapatan penduduk di sekitar obyek wisata. Secara khusus manfaat pariwisata adalah aebagai berikut. a. meningkatnya kesempatan berusaha bagi penduduk atau masyarakat yang tinggal di sekitar obyek wisata. Sebagai contoh dengan membangun fasilitas di obyek wisata yang memberikan kemudahan dan kesenangan bagi para wisatawan, misalnya fasilitas penginapan hotel, motel, cottage dan sebagainya, rumah makan, usaha alat transportasi, penjualan cindera mata yang khas, menjadi guide atau pemandu wisata, dan usaha-usaha lainnya, b. sektor pariwisata juga dapat menyerap tenaga kerja yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk, c. pendapatan negara meningkat, misalnya berasal dari pajak baik dari para wisatawan yang datang maupun pajak dari fasilitas sosial di daerah obyek wisata, keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keprluan para wisatawan, d. terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya priwisata, kita senantiasa menjaga keutuhan dan kelestarian obyek wisata, baik obyek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan bersejarah, maupun budaya-budaya tradisional masyarakat. TRANSPORTASI Transportasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pergerakan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Menurut Whynne Hammond 1981 mengartikan transportasi: ....is services or facility by which person, goods and property are conveyed from one location to another. More over it is an organized industry created to satisfy the basic need of society. Alexander, transportasi merupakan suatu sistem peredaran dunia. Transportasi merupakan suatu sistem karena di dalamnya terdapat unsur-unsur saling terkait dan 5 saling tergantung, seperti adanya barang, atau orang yang akan digerakkan,prasarana berupa jalan, terminal, pelabuhan, sarana seperti kendaraan, dan aturan-aturan yang mengatur sistem pergerakan itu. Transportasi dapat timbul karena kepentingan ekonomi yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa; dan dapat pula kepentingan non-ekonomi seperti rekreasi, militer, dan sosial. Secara ekonomis, transportasi muncul karena adanya: 1. Distribusi sumberdaya alam tidak merata 2. Distribusi penduduk tidak merata 3. Perbedaan perkembangan teknologi 4. perbedaan pendapatan penduduk dalam ruang Geografi melihat transportasi sebagai fenomena yang lahir karena: 1. Spatial variation 2. spatial interastion 3. spatial interchange 4. spatial organitation Faktor-faktor yang mempengaruhi transportasi: 1. Faktor iklim 2. Faktor morfologi 3. Faktor geologis 4. Faktor ekonomiFaktor teknologi 5. Faktor politik dan kebijakan pemerintah 6. Faktor sosial Dampak keberadaan transportasi: 1. Perubahan penggunaan lahan 2. Penyebaran dan kepadatan penduduk 3. Harga lahan 4. Tingginya mobilitas penduduk 5. Pembangunan berbagai fasilitas fisik lainnya 6. Perubahan kebudayaan masyarakat secara luas 7. keuntungan dan kelemahan jenis transportasi