Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Impresionisme adalah sebuah saluran yang berusaha mempertunjukkan kesan-kesan pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun kalangan akademisi tidak kekurangan yang justru mempertunjukkan kesan garis yang kuat dalam impresionisme ini. Saluran Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini permulaan mulanya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan jumlah sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan anggota dari cahaya), komposisi menyingkap, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke anggota musik dan sastra.

Penjelasan

Seniman impresionisme pada permulaan mulanya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibuat bentuk dengan pengolahan garis secara berkelebihan seperti dikembangkan oleh Ingres selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh aturan akan berproduksi bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.

Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal memberi keleluasaan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk secara ideal.

Belakang beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan struktural bentuk suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek dibuat bentuk sebagai bertambah sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.

Pada permulaan mulanya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang diciptakan di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang belakang mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa tidak kekurangan kesan yang beda didapatkan jika lukisan diciptakan di medan menyingkap dengan terus mengamati objek yang diciptakan. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus kukuh (dengan manfaat tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan belakang bergeser kepada kesan semuanya daripada detail-detail objek tertentu.

Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang bertambah penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada penghabisan abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah metode pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang aci dalam pembuatan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, selang lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.

Impresionisme dibuat bentuk sebagai pelopor dijadikan bertambah sempurnanya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Sejarah

Dalam sejarah perubahan Paris oleh Napoleon III, Académie des beaux-arts mendominasi kesibukan seni di abad 19. Akademi ini adalah penguasa standardisasi tradisional lukisan-lukisan Perancis, termasuk dalam hal tema dan gaya. Tema historis, religius, dan potret sangat dihargakan pada saat itu, sementara tema pemandangan dan still life hanya dipandang sebelah mata. Académie des beaux-arts juga menginginkan setiap lukisan memperhatikan setiap detail dan finishing yang sempurna, dan jika bisa mendekati kemiripan fotografis. Semua goresan kuas sangat diamati dengan mempertimbangkan bahwa hal tersebut adalah bayangan kepribadian, emosi, dan teknik yang dimiliki seorang pelukis. Warna-warna gelap dan suram bertambah dihargakan.

Akademi melahirkan pameran tahunan Salon de Paris, dan pelukis yang terpilih akan memenangkan sejumlah hadiah dan penugasan yang belakang akan menjamin keterbukaan karya-karya pelukis tersebut. Secara tidak terus, hal inilah yang mendorong terbentuknya standardisasi lukisan yang tercermin dari pilihan para juri.

Beberapa pelukis muda belakang semakin cenderung memakai warna-warna cerah dan tegas dibanding generasi sebelumnya, dengan maksud mengembangka gaya Realisme Gustave Courbet dan belakang mendapat pengaruh Gugusan Barbizon yang berusaha membiaakan diri melukis dunia secara jujur di tempat yang dianggap indah. Mereka juga bertambah memilih tema pemandangan dan kehidupan sehari-hari dibanding tuturan sejarah.

Baik gugusan asli Barbizon maupun calon-calon pelukis neoklasik yang belakang bergabung ke dalamnya atau terinspirasi olehnya setiap tahun dengan gigih mengirimkan karyanya ke pameran Salon de Paris, dan terus menerus didorong oleh juri. Gugusan pelukis muda ini selang lain Claude Monet, Pierre Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan Frédéric Bazille yang sebelumnya berlatih kepada Charles Gleyre, sering melukis bersama, dan menjalin persahabatan yang akrab.

Pada tahun 1863, para juri menolak The Luncheon on the Grass (Le déjeuner sur l'herbe) karya Manet yang mempertunjukkan wanita telanjang yang dililiti dua pria dalam sebuah piknik. Juri beranggapan bahwa ketelanjangan bisa diterima dalam lukisan historis dan religius, tetapi mempertunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang melanggar norma. Manet merasa sangat kecewa dengan penolakan ini yang sekaligus melahirkan polemik di kalangan seniman. Meskipun Manet tidak secara terus menyebut dirinya sebagai seniman neoklasik, ia sebenarnya terlibat sebagai pemimpin dalam diskusi di Café Guerbois, di mana seniman-seniman neoklasik berkumpul, dan mengembangkan pengaruh neoklasik.

Setelah memperhatikan karya-larya yang didorong pada tahun 1863, Kaisar Napoleon III mengadili bahwa masyarakat umum berhak menilai sendiri karya-karya tersebut, dan melahirkan Salon des Refusés (Salon Penolakan). Kesibukan ini langsung bertahun-tahun, sampai belakang pada April 1874 seniman-seniman impresionisme mendapatkan kesempatan menggelar pamerannya sendiri.

Namun kaum neoklasikme belakang tetap tidak mendapatkan kepuasan dengan fasilitas ini. Mereka belakang memprogramkan pameran yang terpisah dengan Salon. Namun hasil pemikiran ini didorong oleh Manet, sekalipun ia sendiri termasuk orang yang paling berpengaruh di gugusan ini karena berpendapat bahwa perjuangan kaum neoklasikme justru seharusnya dimulai dengan mendobrak tembok penjurian di Salon. Morisott, salah satu dari sedikit wanita dari gugusan Café Guerbois mengadili untuk turut serta dalam pameran, sekalipun beberapa karyanya sudah siap dipamerkan di Salon.

Setelah menyaksikan pameran tersebut, Louis Leroy menulis review yang tidak terlalu bersahabat di surat kabar Le Charivari. Leroy menyatakan bahwa [ Sunrise] (soleil levant) oleh Claude Monet tidak bertambah dari sekedar sketsa kasar dan belum bisa digolongkan ke dalam karya yang bisa diklasifikasikan telah dihabiskan.

Istilah "neoklasik" dibuat bentuk sebagai sangat populer di kalangan seniman, tidak hanya sebagai sindiran, tetapi kadang juga sebagai "lencana kehormatan". Pemberontakan dan keadaan mandiri dibuat bentuk sebagai jiwa utama dari gerakan ini, meskipun teknik masing-masing pelukis bisa saja beda. Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro bisa digolongkan neoklasik. Sementara Degas menolak pakem neoklasikme yang sudah tidak kekurangan dengan karya-karya drawing dan grafisnya. Renoir berbalik menentang neoklasik sejak 1880an, dan tidak pernah kembali lagi kepada saluran ini.

Gelora neoklasik hilang seiring dengan perpecahan di selang penganutnya. Terutama pada pameran terakhir di mana seniman muda seperti Seurat mengemukakan teori-teori baru dalam karya neoklasik dengan teknik pointillismenya. Dihabisi masing-masing anggota memasuki ronde baru dengan memberi keleluasaan diri dari teori ideal neoklasik dengan memasuki masa neoklasikme.

Pengaruh teknologi dan sains

Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula penggunaan teknik fotografi. Pada permulaan mulanya fotografi dianggap bisa memusnahkan kehadiran seni lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap kesan sesaat justru membuat fotografi dibuat bentuk sebagai alat bantu utama yang sangat berbuat jasa. Pelukis dibuat bentuk sebagai bisa menjajaki hal-hal yang biasanya hanya terjadi sesaat, seperti langkah kuda saat berlari, suasana kota yang dinamis.

Selain itu teori warna juga sangat dijadikan bertambah sempurna dan membantu pengembangan saluran impresionisme.

Pengaruh terhadap seni rupa modern

Tidak kekurangan jumlah hal yang menyebabkan impresionisme bisa dianggap sebagai pelopor gerakan seni rupa modern lain. Selang lain berhasil mendobrak keterpakuan seni terhadap subjek yang akan dilukis. Hal ini bisa diamati dari contoh karya Manet yang menganggap moral bukanlah sesuatu yang harus terlalu dipertimbangkan di dalam seni rupa, sebab konten dari lukisan adalah lukisan itu sendiri, bukan pesan yang akan diberikannya. tetapi bukan berarti hal itu membuat dunia lukis dibuat bentuk sebagai dunia yang cabul, sebab kevulgaran itu sendiri bukanlah tujuan pelukis impresionisme, hanya saja jika ketelanjangan diperlukan, katakanlah untuk membantu komposisi, maka hal itu memang harus dilukiskan.

Selain itu impresionisme juga mempelopori penerapan kembali teori-teori sains terbaru dalam dunia seni lukis. Selang lain pencampuran warna secara optis yang pada masa itu diperkenalkan oleh Chevreul. Hampir seluruh contoh karya impresionisme menayangkan kesadaran pelukisnya bahwa warna-warna, meskipun tidak dicampurkan dengan palet, namun saat didekatkan akan berproduksi ilusi warna tertentu. Misalnya kuning yang didekatkan dengan hijau akan membuat warna kuning tersebut seolah mendekati warna hijau. Sebaliknya warna kuning jika didekatkan dengan warna ungu akan membuat warna tersebut semakin menyala dan menayangkan identitas kuningnya secara optis.

Impresionisme juga membuat penggunaaan warna hitam di dalam lukisan susut jauh. Sebab seniman belakang menyadari bahwa bagaimanapun hitam bukanlah warna. Secara visual adalah mustahil untuk seseorang untuk mendapatkan suasana dengan warna hitam.

Ciri khas

  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan keadaan mudah pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna diperoleh dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diinginkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan diciptakan dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk belakang diterapkan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan (en plein cairan)

Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara semuanya dengan sengaja.

Post-Impresionisme

Post-Impresionisme adalah gerakan seni rupa pada tahun 1880-an. Berdasarkan dengan namanya, gerakan itu adalah kelanjutan dari Impresionisme. Seniman-seniman Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme, namun belakang menolaknya, kecuali beberapa unsurnya yang mendasar seperti penggunaan warna yang cemerlang atau penggunaan warna-warna cerah.

Post-Impresionisme bukan adalah gaya tunggal, melainkan meliputi beberaoa kecenderungan gaya. Beberapa seniman Post-Impresionis, seperti Cezanne dan Seurat menghidupkan kembali unsur Klasikisme. Seniman yang lain, misalnya Vincent Van Gogh dan Paul Gauguin, memasukkan unsur Romantikisme dalam gayanya. Selain itu, pelukis lain pada era ini selang lain Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec.

Dalam Post-Impresionisme dijadikan bertambah sempurna beberapa gerakan, misalnya Divisionisme, yang disebut juga Neo-Impresionisme atau Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis disebut Sintetisme. Beberapa Seniman Post-Impresionisme yang lain mengembangkan gayanya sendiri secara bertambah lepas sama sekali.

Pelukis-pelukis yang tergolong dalam saluran impresionisme

  • Frédéric Bazille
  • Jean Beraud
  • Eugène Boudin
  • Mary Cassatt
  • Gustave Caillebotte
  • Paul Cézanne
  • Lovis Corinth
  • Edgar Degas
  • Giuseppe De Nittis
  • Frederick Carl Frieseke
  • Eva Gonzalès
  • Armand Guillaumin
  • Nazmi Ziya Güran
  • Childe Hassam
  • Wilson Irvine
  • Johan Jongkind
  • Konstantin Korovin
  • Stanislas Lépine
  • Max Liebermann
  • Laura Muntz Lyall
  • Édouard Manet
  • Jacob Maris
  • Willem Maris
  • Anton Mauve
  • Willard Metcalf
  • Claude Monet
  • Berthe Morisot
  • Francisco Oller y Cestero
  • William McGregor Paxton
  • Lilla Cabot Perry
  • Camille Pissarro
  • Władysław Podkowiński
  • Pierre-Auguste Renoir
  • Theodore Robinson
  • Auguste Rodin
  • Zinaida Serebryakova
  • Valentin Serov
  • Alfred Sisley
  • John Henry Twachtman
  • J. Alden Weir
  • Konstantin Yuon
  • Federico Zandomeneghi

Referensi

  • Moskowitz, Ira; Sérullaz, Maurice (1962). French Impressionists: A Selection of Drawings of the French 19th Century. Boston and Toronto: Little, Brown and Company. ISBN 0-316-58560-2
  • Gowing, Lawrence, with Adriani, Götz; Krumrine, Mary Louise; Lewis, Mary Tompkins; Patin, Sylvie; Rewald, John (1988). Cezanne: The Early Years 1859-1872. New York: Harry N. Abrams.
  • [1] richo-docs: Post-Impresionisme
  • [2] Didik Foyunadi: Impresionisme

Pranala luar

  • A Podcast of impressionists in Paris by iToors.
  • Online guided tour through impressionism.
  • The French Impressionists (1860-1900), di Proyek Gutenberg by Camille Mauclair
  • Impressionism at Art Industri website
  • Online version of the first impressionist exhibition (1874). Includes scans of the show catalog and comments by critics.
  • Bohème Magazine "The Great Pictorial Movements: Impressionism"
  • Detailed Impressionists Chronology
  • Museumsportal Schleswig-Holstein

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis


Sumber :
kelaskaryawan.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dan lain sebagainya.


Page 2

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Impresionisme adalah sebuah saluran yang berusaha mempertunjukkan kesan-kesan pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun kalangan akademisi tidak kekurangan yang justru mempertunjukkan kesan garis yang kuat dalam impresionisme ini. Saluran Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini permulaan mulanya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan jumlah sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan anggota dari cahaya), komposisi menyingkap, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke anggota musik dan sastra.

Penjelasan

Seniman impresionisme pada permulaan mulanya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibuat bentuk dengan pengolahan garis secara berkelebihan seperti dikembangkan oleh Ingres selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh aturan akan berproduksi bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.

Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal memberi keleluasaan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk secara ideal.

Belakang beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan struktural bentuk suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek dibuat bentuk sebagai bertambah sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.

Pada permulaan mulanya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang diciptakan di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang belakang mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa tidak kekurangan kesan yang beda didapatkan jika lukisan diciptakan di medan menyingkap dengan terus mengamati objek yang diciptakan. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus kukuh (dengan manfaat tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan belakang bergeser kepada kesan semuanya daripada detail-detail objek tertentu.

Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang bertambah penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada penghabisan abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah metode pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang aci dalam pembuatan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, selang lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.

Impresionisme dibuat bentuk sebagai pelopor dijadikan bertambah sempurnanya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Sejarah

Dalam sejarah perubahan Paris oleh Napoleon III, Académie des beaux-arts mendominasi kesibukan seni di abad 19. Akademi ini adalah penguasa standardisasi tradisional lukisan-lukisan Perancis, termasuk dalam hal tema dan gaya. Tema historis, religius, dan potret sangat dihargakan pada saat itu, sementara tema pemandangan dan still life hanya dipandang sebelah mata. Académie des beaux-arts juga menginginkan setiap lukisan memperhatikan setiap detail dan finishing yang sempurna, dan jika bisa mendekati kemiripan fotografis. Semua goresan kuas sangat diamati dengan mempertimbangkan bahwa hal tersebut adalah bayangan kepribadian, emosi, dan teknik yang dimiliki seorang pelukis. Warna-warna gelap dan suram bertambah dihargakan.

Akademi melahirkan pameran tahunan Salon de Paris, dan pelukis yang terpilih akan memenangkan sejumlah hadiah dan penugasan yang belakang akan menjamin keterbukaan karya-karya pelukis tersebut. Secara tidak terus, hal inilah yang mendorong terbentuknya standardisasi lukisan yang tercermin dari pilihan para juri.

Beberapa pelukis muda belakang semakin cenderung memakai warna-warna cerah dan tegas dibanding generasi sebelumnya, dengan maksud mengembangka gaya Realisme Gustave Courbet dan belakang mendapat pengaruh Gugusan Barbizon yang berusaha membiaakan diri melukis dunia secara jujur di tempat yang dianggap indah. Mereka juga bertambah memilih tema pemandangan dan kehidupan sehari-hari dibanding tuturan sejarah.

Baik gugusan asli Barbizon maupun calon-calon pelukis neoklasik yang belakang bergabung ke dalamnya atau terinspirasi olehnya setiap tahun dengan gigih mengirimkan karyanya ke pameran Salon de Paris, dan terus menerus didorong oleh juri. Gugusan pelukis muda ini selang lain Claude Monet, Pierre Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan Frédéric Bazille yang sebelumnya berlatih kepada Charles Gleyre, sering melukis bersama, dan menjalin persahabatan yang akrab.

Pada tahun 1863, para juri menolak The Luncheon on the Grass (Le déjeuner sur l'herbe) karya Manet yang mempertunjukkan wanita telanjang yang dililiti dua pria dalam sebuah piknik. Juri beranggapan bahwa ketelanjangan bisa diterima dalam lukisan historis dan religius, tetapi mempertunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang melanggar norma. Manet merasa sangat kecewa dengan penolakan ini yang sekaligus melahirkan polemik di kalangan seniman. Meskipun Manet tidak secara terus menyebut dirinya sebagai seniman neoklasik, ia sebenarnya terlibat sebagai pemimpin dalam diskusi di Café Guerbois, di mana seniman-seniman neoklasik berkumpul, dan mengembangkan pengaruh neoklasik.

Setelah memperhatikan karya-larya yang didorong pada tahun 1863, Kaisar Napoleon III mengadili bahwa masyarakat umum berhak menilai sendiri karya-karya tersebut, dan melahirkan Salon des Refusés (Salon Penolakan). Kesibukan ini langsung bertahun-tahun, sampai belakang pada April 1874 seniman-seniman impresionisme mendapatkan kesempatan menggelar pamerannya sendiri.

Namun kaum neoklasikme belakang tetap tidak mendapatkan kepuasan dengan fasilitas ini. Mereka belakang memprogramkan pameran yang terpisah dengan Salon. Namun hasil pemikiran ini didorong oleh Manet, sekalipun ia sendiri termasuk orang yang paling berpengaruh di gugusan ini karena berpendapat bahwa perjuangan kaum neoklasikme justru seharusnya dimulai dengan mendobrak tembok penjurian di Salon. Morisott, salah satu dari sedikit wanita dari gugusan Café Guerbois mengadili untuk turut serta dalam pameran, sekalipun beberapa karyanya sudah siap dipamerkan di Salon.

Setelah menyaksikan pameran tersebut, Louis Leroy menulis review yang tidak terlalu bersahabat di surat kabar Le Charivari. Leroy menyatakan bahwa [ Sunrise] (soleil levant) oleh Claude Monet tidak bertambah dari sekedar sketsa kasar dan belum bisa digolongkan ke dalam karya yang bisa diklasifikasikan telah dihabiskan.

Istilah "neoklasik" dibuat bentuk sebagai sangat populer di kalangan seniman, tidak hanya sebagai sindiran, tetapi kadang juga sebagai "lencana kehormatan". Pemberontakan dan keadaan mandiri dibuat bentuk sebagai jiwa utama dari gerakan ini, meskipun teknik masing-masing pelukis bisa saja beda. Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro bisa digolongkan neoklasik. Sementara Degas menolak pakem neoklasikme yang sudah tidak kekurangan dengan karya-karya drawing dan grafisnya. Renoir berbalik menentang neoklasik sejak 1880an, dan tidak pernah kembali lagi kepada saluran ini.

Gelora neoklasik hilang seiring dengan perpecahan di selang penganutnya. Terutama pada pameran terakhir di mana seniman muda seperti Seurat mengemukakan teori-teori baru dalam karya neoklasik dengan teknik pointillismenya. Dihabisi masing-masing anggota memasuki ronde baru dengan memberi keleluasaan diri dari teori ideal neoklasik dengan memasuki masa neoklasikme.

Pengaruh teknologi dan sains

Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula penggunaan teknik fotografi. Pada permulaan mulanya fotografi dianggap bisa memusnahkan kehadiran seni lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap kesan sesaat justru membuat fotografi dibuat bentuk sebagai alat bantu utama yang sangat berbuat jasa. Pelukis dibuat bentuk sebagai bisa menjajaki hal-hal yang biasanya hanya terjadi sesaat, seperti langkah kuda saat berlari, suasana kota yang dinamis.

Selain itu teori warna juga sangat dijadikan bertambah sempurna dan membantu pengembangan saluran impresionisme.

Pengaruh terhadap seni rupa modern

Tidak kekurangan jumlah hal yang menyebabkan impresionisme bisa dianggap sebagai pelopor gerakan seni rupa modern lain. Selang lain berhasil mendobrak keterpakuan seni terhadap subjek yang akan dilukis. Hal ini bisa diamati dari contoh karya Manet yang menganggap moral bukanlah sesuatu yang harus terlalu dipertimbangkan di dalam seni rupa, sebab konten dari lukisan adalah lukisan itu sendiri, bukan pesan yang akan diberikannya. tetapi bukan berarti hal itu membuat dunia lukis dibuat bentuk sebagai dunia yang cabul, sebab kevulgaran itu sendiri bukanlah tujuan pelukis impresionisme, hanya saja jika ketelanjangan diperlukan, katakanlah untuk membantu komposisi, maka hal itu memang harus dilukiskan.

Selain itu impresionisme juga mempelopori penerapan kembali teori-teori sains terbaru dalam dunia seni lukis. Selang lain pencampuran warna secara optis yang pada masa itu diperkenalkan oleh Chevreul. Hampir seluruh contoh karya impresionisme menayangkan kesadaran pelukisnya bahwa warna-warna, meskipun tidak dicampurkan dengan palet, namun saat didekatkan akan berproduksi ilusi warna tertentu. Misalnya kuning yang didekatkan dengan hijau akan membuat warna kuning tersebut seolah mendekati warna hijau. Sebaliknya warna kuning jika didekatkan dengan warna ungu akan membuat warna tersebut semakin menyala dan menayangkan identitas kuningnya secara optis.

Impresionisme juga membuat penggunaaan warna hitam di dalam lukisan susut jauh. Sebab seniman belakang menyadari bahwa bagaimanapun hitam bukanlah warna. Secara visual adalah mustahil untuk seseorang untuk mendapatkan suasana dengan warna hitam.

Ciri khas

  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan keadaan mudah pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna diperoleh dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diinginkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan diciptakan dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk belakang diterapkan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan (en plein cairan)

Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara semuanya dengan sengaja.

Post-Impresionisme

Post-Impresionisme adalah gerakan seni rupa pada tahun 1880-an. Berdasarkan dengan namanya, gerakan itu adalah kelanjutan dari Impresionisme. Seniman-seniman Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme, namun belakang menolaknya, kecuali beberapa unsurnya yang mendasar seperti penggunaan warna yang cemerlang atau penggunaan warna-warna cerah.

Post-Impresionisme bukan adalah gaya tunggal, melainkan meliputi beberaoa kecenderungan gaya. Beberapa seniman Post-Impresionis, seperti Cezanne dan Seurat menghidupkan kembali unsur Klasikisme. Seniman yang lain, misalnya Vincent Van Gogh dan Paul Gauguin, memasukkan unsur Romantikisme dalam gayanya. Selain itu, pelukis lain pada era ini selang lain Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec.

Dalam Post-Impresionisme dijadikan bertambah sempurna beberapa gerakan, misalnya Divisionisme, yang disebut juga Neo-Impresionisme atau Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis disebut Sintetisme. Beberapa Seniman Post-Impresionisme yang lain mengembangkan gayanya sendiri secara bertambah lepas sama sekali.

Pelukis-pelukis yang tergolong dalam saluran impresionisme

  • Frédéric Bazille
  • Jean Beraud
  • Eugène Boudin
  • Mary Cassatt
  • Gustave Caillebotte
  • Paul Cézanne
  • Lovis Corinth
  • Edgar Degas
  • Giuseppe De Nittis
  • Frederick Carl Frieseke
  • Eva Gonzalès
  • Armand Guillaumin
  • Nazmi Ziya Güran
  • Childe Hassam
  • Wilson Irvine
  • Johan Jongkind
  • Konstantin Korovin
  • Stanislas Lépine
  • Max Liebermann
  • Laura Muntz Lyall
  • Édouard Manet
  • Jacob Maris
  • Willem Maris
  • Anton Mauve
  • Willard Metcalf
  • Claude Monet
  • Berthe Morisot
  • Francisco Oller y Cestero
  • William McGregor Paxton
  • Lilla Cabot Perry
  • Camille Pissarro
  • Władysław Podkowiński
  • Pierre-Auguste Renoir
  • Theodore Robinson
  • Auguste Rodin
  • Zinaida Serebryakova
  • Valentin Serov
  • Alfred Sisley
  • John Henry Twachtman
  • J. Alden Weir
  • Konstantin Yuon
  • Federico Zandomeneghi

Referensi

  • Moskowitz, Ira; Sérullaz, Maurice (1962). French Impressionists: A Selection of Drawings of the French 19th Century. Boston and Toronto: Little, Brown and Company. ISBN 0-316-58560-2
  • Gowing, Lawrence, with Adriani, Götz; Krumrine, Mary Louise; Lewis, Mary Tompkins; Patin, Sylvie; Rewald, John (1988). Cezanne: The Early Years 1859-1872. New York: Harry N. Abrams.
  • [1] richo-docs: Post-Impresionisme
  • [2] Didik Foyunadi: Impresionisme

Pranala luar

  • A Podcast of impressionists in Paris by iToors.
  • Online guided tour through impressionism.
  • The French Impressionists (1860-1900), di Proyek Gutenberg by Camille Mauclair
  • Impressionism at Art Industri website
  • Online version of the first impressionist exhibition (1874). Includes scans of the show catalog and comments by critics.
  • Bohème Magazine "The Great Pictorial Movements: Impressionism"
  • Detailed Impressionists Chronology
  • Museumsportal Schleswig-Holstein

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis


Sumber :
kelaskaryawan.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dan lain sebagainya.


Page 3

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Impresionisme adalah sebuah saluran yang berusaha mempertunjukkan kesan-kesan pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun kalangan akademisi tidak kekurangan yang justru mempertunjukkan kesan garis yang kuat dalam impresionisme ini. Saluran Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini permulaan mulanya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan jumlah sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan anggota dari cahaya), komposisi menyingkap, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke anggota musik dan sastra.

Penjelasan

Seniman impresionisme pada permulaan mulanya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibuat bentuk dengan pengolahan garis secara berkelebihan seperti dikembangkan oleh Ingres selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh aturan akan berproduksi bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.

Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal memberi keleluasaan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk secara ideal.

Belakang beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan struktural bentuk suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek dibuat bentuk sebagai bertambah sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.

Pada permulaan mulanya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang diciptakan di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang belakang mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa tidak kekurangan kesan yang beda didapatkan jika lukisan diciptakan di medan menyingkap dengan terus mengamati objek yang diciptakan. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus kukuh (dengan manfaat tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan belakang bergeser kepada kesan semuanya daripada detail-detail objek tertentu.

Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang bertambah penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada penghabisan abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah metode pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang aci dalam pembuatan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, selang lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.

Impresionisme dibuat bentuk sebagai pelopor dijadikan bertambah sempurnanya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Sejarah

Dalam sejarah perubahan Paris oleh Napoleon III, Académie des beaux-arts mendominasi kesibukan seni di abad 19. Akademi ini adalah penguasa standardisasi tradisional lukisan-lukisan Perancis, termasuk dalam hal tema dan gaya. Tema historis, religius, dan potret sangat dihargakan pada saat itu, sementara tema pemandangan dan still life hanya dipandang sebelah mata. Académie des beaux-arts juga menginginkan setiap lukisan memperhatikan setiap detail dan finishing yang sempurna, dan jika bisa mendekati kemiripan fotografis. Semua goresan kuas sangat diamati dengan mempertimbangkan bahwa hal tersebut adalah bayangan kepribadian, emosi, dan teknik yang dimiliki seorang pelukis. Warna-warna gelap dan suram bertambah dihargakan.

Akademi melahirkan pameran tahunan Salon de Paris, dan pelukis yang terpilih akan memenangkan sejumlah hadiah dan penugasan yang belakang akan menjamin keterbukaan karya-karya pelukis tersebut. Secara tidak terus, hal inilah yang mendorong terbentuknya standardisasi lukisan yang tercermin dari pilihan para juri.

Beberapa pelukis muda belakang semakin cenderung memakai warna-warna cerah dan tegas dibanding generasi sebelumnya, dengan maksud mengembangka gaya Realisme Gustave Courbet dan belakang mendapat pengaruh Gugusan Barbizon yang berusaha membiaakan diri melukis dunia secara jujur di tempat yang dianggap indah. Mereka juga bertambah memilih tema pemandangan dan kehidupan sehari-hari dibanding tuturan sejarah.

Baik gugusan asli Barbizon maupun calon-calon pelukis neoklasik yang belakang bergabung ke dalamnya atau terinspirasi olehnya setiap tahun dengan gigih mengirimkan karyanya ke pameran Salon de Paris, dan terus menerus didorong oleh juri. Gugusan pelukis muda ini selang lain Claude Monet, Pierre Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan Frédéric Bazille yang sebelumnya berlatih kepada Charles Gleyre, sering melukis bersama, dan menjalin persahabatan yang akrab.

Pada tahun 1863, para juri menolak The Luncheon on the Grass (Le déjeuner sur l'herbe) karya Manet yang mempertunjukkan wanita telanjang yang dililiti dua pria dalam sebuah piknik. Juri beranggapan bahwa ketelanjangan bisa diterima dalam lukisan historis dan religius, tetapi mempertunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang melanggar norma. Manet merasa sangat kecewa dengan penolakan ini yang sekaligus melahirkan polemik di kalangan seniman. Meskipun Manet tidak secara terus menyebut dirinya sebagai seniman neoklasik, ia sebenarnya terlibat sebagai pemimpin dalam diskusi di Café Guerbois, di mana seniman-seniman neoklasik berkumpul, dan mengembangkan pengaruh neoklasik.

Setelah memperhatikan karya-larya yang didorong pada tahun 1863, Kaisar Napoleon III mengadili bahwa masyarakat umum berhak menilai sendiri karya-karya tersebut, dan melahirkan Salon des Refusés (Salon Penolakan). Kesibukan ini langsung bertahun-tahun, sampai belakang pada April 1874 seniman-seniman impresionisme mendapatkan kesempatan menggelar pamerannya sendiri.

Namun kaum neoklasikme belakang tetap tidak mendapatkan kepuasan dengan fasilitas ini. Mereka belakang memprogramkan pameran yang terpisah dengan Salon. Namun hasil pemikiran ini didorong oleh Manet, sekalipun ia sendiri termasuk orang yang paling berpengaruh di gugusan ini karena berpendapat bahwa perjuangan kaum neoklasikme justru seharusnya dimulai dengan mendobrak tembok penjurian di Salon. Morisott, salah satu dari sedikit wanita dari gugusan Café Guerbois mengadili untuk turut serta dalam pameran, sekalipun beberapa karyanya sudah siap dipamerkan di Salon.

Setelah menyaksikan pameran tersebut, Louis Leroy menulis review yang tidak terlalu bersahabat di surat kabar Le Charivari. Leroy menyatakan bahwa [ Sunrise] (soleil levant) oleh Claude Monet tidak bertambah dari sekedar sketsa kasar dan belum bisa digolongkan ke dalam karya yang bisa diklasifikasikan telah dihabiskan.

Istilah "neoklasik" dibuat bentuk sebagai sangat populer di kalangan seniman, tidak hanya sebagai sindiran, tetapi kadang juga sebagai "lencana kehormatan". Pemberontakan dan keadaan mandiri dibuat bentuk sebagai jiwa utama dari gerakan ini, meskipun teknik masing-masing pelukis bisa saja beda. Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro bisa digolongkan neoklasik. Sementara Degas menolak pakem neoklasikme yang sudah tidak kekurangan dengan karya-karya drawing dan grafisnya. Renoir berbalik menentang neoklasik sejak 1880an, dan tidak pernah kembali lagi kepada saluran ini.

Gelora neoklasik hilang seiring dengan perpecahan di selang penganutnya. Terutama pada pameran terakhir di mana seniman muda seperti Seurat mengemukakan teori-teori baru dalam karya neoklasik dengan teknik pointillismenya. Dihabisi masing-masing anggota memasuki ronde baru dengan memberi keleluasaan diri dari teori ideal neoklasik dengan memasuki masa neoklasikme.

Pengaruh teknologi dan sains

Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula penggunaan teknik fotografi. Pada permulaan mulanya fotografi dianggap bisa memusnahkan kehadiran seni lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap kesan sesaat justru membuat fotografi dibuat bentuk sebagai alat bantu utama yang sangat berbuat jasa. Pelukis dibuat bentuk sebagai bisa menjajaki hal-hal yang biasanya hanya terjadi sesaat, seperti langkah kuda saat berlari, suasana kota yang dinamis.

Selain itu teori warna juga sangat dijadikan bertambah sempurna dan membantu pengembangan saluran impresionisme.

Pengaruh terhadap seni rupa modern

Tidak kekurangan jumlah hal yang menyebabkan impresionisme bisa dianggap sebagai pelopor gerakan seni rupa modern lain. Selang lain berhasil mendobrak keterpakuan seni terhadap subjek yang akan dilukis. Hal ini bisa diamati dari contoh karya Manet yang menganggap moral bukanlah sesuatu yang harus terlalu dipertimbangkan di dalam seni rupa, sebab konten dari lukisan adalah lukisan itu sendiri, bukan pesan yang akan diberikannya. tetapi bukan berarti hal itu membuat dunia lukis dibuat bentuk sebagai dunia yang cabul, sebab kevulgaran itu sendiri bukanlah tujuan pelukis impresionisme, hanya saja jika ketelanjangan diperlukan, katakanlah untuk membantu komposisi, maka hal itu memang harus dilukiskan.

Selain itu impresionisme juga mempelopori penerapan kembali teori-teori sains terbaru dalam dunia seni lukis. Selang lain pencampuran warna secara optis yang pada masa itu diperkenalkan oleh Chevreul. Hampir seluruh contoh karya impresionisme menayangkan kesadaran pelukisnya bahwa warna-warna, meskipun tidak dicampurkan dengan palet, namun saat didekatkan akan berproduksi ilusi warna tertentu. Misalnya kuning yang didekatkan dengan hijau akan membuat warna kuning tersebut seolah mendekati warna hijau. Sebaliknya warna kuning jika didekatkan dengan warna ungu akan membuat warna tersebut semakin menyala dan menayangkan identitas kuningnya secara optis.

Impresionisme juga membuat penggunaaan warna hitam di dalam lukisan susut jauh. Sebab seniman belakang menyadari bahwa bagaimanapun hitam bukanlah warna. Secara visual adalah mustahil untuk seseorang untuk mendapatkan suasana dengan warna hitam.

Ciri khas

  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan keadaan mudah pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna diperoleh dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diinginkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan diciptakan dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk belakang diterapkan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan (en plein cairan)

Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara semuanya dengan sengaja.

Post-Impresionisme

Post-Impresionisme adalah gerakan seni rupa pada tahun 1880-an. Berdasarkan dengan namanya, gerakan itu adalah kelanjutan dari Impresionisme. Seniman-seniman Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme, namun belakang menolaknya, kecuali beberapa unsurnya yang mendasar seperti penggunaan warna yang cemerlang atau penggunaan warna-warna cerah.

Post-Impresionisme bukan adalah gaya tunggal, melainkan meliputi beberaoa kecenderungan gaya. Beberapa seniman Post-Impresionis, seperti Cezanne dan Seurat menghidupkan kembali unsur Klasikisme. Seniman yang lain, misalnya Vincent Van Gogh dan Paul Gauguin, memasukkan unsur Romantikisme dalam gayanya. Selain itu, pelukis lain pada era ini selang lain Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec.

Dalam Post-Impresionisme dijadikan bertambah sempurna beberapa gerakan, misalnya Divisionisme, yang disebut juga Neo-Impresionisme atau Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis disebut Sintetisme. Beberapa Seniman Post-Impresionisme yang lain mengembangkan gayanya sendiri secara bertambah lepas sama sekali.

Pelukis-pelukis yang tergolong dalam saluran impresionisme

  • Frédéric Bazille
  • Jean Beraud
  • Eugène Boudin
  • Mary Cassatt
  • Gustave Caillebotte
  • Paul Cézanne
  • Lovis Corinth
  • Edgar Degas
  • Giuseppe De Nittis
  • Frederick Carl Frieseke
  • Eva Gonzalès
  • Armand Guillaumin
  • Nazmi Ziya Güran
  • Childe Hassam
  • Wilson Irvine
  • Johan Jongkind
  • Konstantin Korovin
  • Stanislas Lépine
  • Max Liebermann
  • Laura Muntz Lyall
  • Édouard Manet
  • Jacob Maris
  • Willem Maris
  • Anton Mauve
  • Willard Metcalf
  • Claude Monet
  • Berthe Morisot
  • Francisco Oller y Cestero
  • William McGregor Paxton
  • Lilla Cabot Perry
  • Camille Pissarro
  • Władysław Podkowiński
  • Pierre-Auguste Renoir
  • Theodore Robinson
  • Auguste Rodin
  • Zinaida Serebryakova
  • Valentin Serov
  • Alfred Sisley
  • John Henry Twachtman
  • J. Alden Weir
  • Konstantin Yuon
  • Federico Zandomeneghi

Referensi

  • Moskowitz, Ira; Sérullaz, Maurice (1962). French Impressionists: A Selection of Drawings of the French 19th Century. Boston and Toronto: Little, Brown and Company. ISBN 0-316-58560-2
  • Gowing, Lawrence, with Adriani, Götz; Krumrine, Mary Louise; Lewis, Mary Tompkins; Patin, Sylvie; Rewald, John (1988). Cezanne: The Early Years 1859-1872. New York: Harry N. Abrams.
  • [1] richo-docs: Post-Impresionisme
  • [2] Didik Foyunadi: Impresionisme

Pranala luar

  • A Podcast of impressionists in Paris by iToors.
  • Online guided tour through impressionism.
  • The French Impressionists (1860-1900), di Proyek Gutenberg by Camille Mauclair
  • Impressionism at Art Industri website
  • Online version of the first impressionist exhibition (1874). Includes scans of the show catalog and comments by critics.
  • Bohème Magazine "The Great Pictorial Movements: Impressionism"
  • Detailed Impressionists Chronology
  • Museumsportal Schleswig-Holstein

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis


Sumber :
kelaskaryawan.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dan lain sebagainya.


Page 4

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Impresionisme adalah sebuah saluran yang berusaha mempertunjukkan kesan-kesan pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun kalangan akademisi tidak kekurangan yang justru mempertunjukkan kesan garis yang kuat dalam impresionisme ini. Saluran Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini permulaan mulanya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.

Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan jumlah sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan anggota dari cahaya), komposisi menyingkap, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke anggota musik dan sastra.

Penjelasan

Seniman impresionisme pada permulaan mulanya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya dibuat bentuk dengan pengolahan garis secara berkelebihan seperti dikembangkan oleh Ingres selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh aturan akan berproduksi bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.

Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal memberi keleluasaan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk secara ideal.

Belakang beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan struktural bentuk suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek dibuat bentuk sebagai bertambah sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.

Pada permulaan mulanya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang diciptakan di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang belakang mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa tidak kekurangan kesan yang beda didapatkan jika lukisan diciptakan di medan menyingkap dengan terus mengamati objek yang diciptakan. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus kukuh (dengan manfaat tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan belakang bergeser kepada kesan semuanya daripada detail-detail objek tertentu.

Perkembangan selanjutnya dari impresionisme adalah penemuan bahwa yang bertambah penting daripada teknik impresionisme sendiri adalah pembedaan dalam sudut pandang. Impresionisme sebenarnya adalah seni pergerakan, pose, dan komposisi dari permainan kesan cahaya yang dituangkan dalam warna-warna cerah dan bervariasi.

Pada penghabisan abad 19, masyarakat mulai mempercayai bahwa impresionisme adalah metode pandang yang jernih dan jujur terhadap kehidupan, meskipun secara artisitik bukanlah pendekatan yang aci dalam pembuatan karya.

Puncak gerakan seni impresionisme di Perancis terjadi hampir bersamaan dengan di negara lain, selang lain di Italia dengan pelukis Macchiaioli, dan Amerika Serikat dengan pelukis Winslow Homer.

Impresionisme dibuat bentuk sebagai pelopor dijadikan bertambah sempurnanya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Sejarah

Dalam sejarah perubahan Paris oleh Napoleon III, Académie des beaux-arts mendominasi kesibukan seni di abad 19. Akademi ini adalah penguasa standardisasi tradisional lukisan-lukisan Perancis, termasuk dalam hal tema dan gaya. Tema historis, religius, dan potret sangat dihargakan pada saat itu, sementara tema pemandangan dan still life hanya dipandang sebelah mata. Académie des beaux-arts juga menginginkan setiap lukisan memperhatikan setiap detail dan finishing yang sempurna, dan jika bisa mendekati kemiripan fotografis. Semua goresan kuas sangat diamati dengan mempertimbangkan bahwa hal tersebut adalah bayangan kepribadian, emosi, dan teknik yang dimiliki seorang pelukis. Warna-warna gelap dan suram bertambah dihargakan.

Akademi melahirkan pameran tahunan Salon de Paris, dan pelukis yang terpilih akan memenangkan sejumlah hadiah dan penugasan yang belakang akan menjamin keterbukaan karya-karya pelukis tersebut. Secara tidak terus, hal inilah yang mendorong terbentuknya standardisasi lukisan yang tercermin dari pilihan para juri.

Beberapa pelukis muda belakang semakin cenderung memakai warna-warna cerah dan tegas dibanding generasi sebelumnya, dengan maksud mengembangka gaya Realisme Gustave Courbet dan belakang mendapat pengaruh Gugusan Barbizon yang berusaha membiaakan diri melukis dunia secara jujur di tempat yang dianggap indah. Mereka juga bertambah memilih tema pemandangan dan kehidupan sehari-hari dibanding tuturan sejarah.

Baik gugusan asli Barbizon maupun calon-calon pelukis neoklasik yang belakang bergabung ke dalamnya atau terinspirasi olehnya setiap tahun dengan gigih mengirimkan karyanya ke pameran Salon de Paris, dan terus menerus didorong oleh juri. Gugusan pelukis muda ini selang lain Claude Monet, Pierre Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan Frédéric Bazille yang sebelumnya berlatih kepada Charles Gleyre, sering melukis bersama, dan menjalin persahabatan yang akrab.

Pada tahun 1863, para juri menolak The Luncheon on the Grass (Le déjeuner sur l'herbe) karya Manet yang mempertunjukkan wanita telanjang yang dililiti dua pria dalam sebuah piknik. Juri beranggapan bahwa ketelanjangan bisa diterima dalam lukisan historis dan religius, tetapi mempertunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang melanggar norma. Manet merasa sangat kecewa dengan penolakan ini yang sekaligus melahirkan polemik di kalangan seniman. Meskipun Manet tidak secara terus menyebut dirinya sebagai seniman neoklasik, ia sebenarnya terlibat sebagai pemimpin dalam diskusi di Café Guerbois, di mana seniman-seniman neoklasik berkumpul, dan mengembangkan pengaruh neoklasik.

Setelah memperhatikan karya-larya yang didorong pada tahun 1863, Kaisar Napoleon III mengadili bahwa masyarakat umum berhak menilai sendiri karya-karya tersebut, dan melahirkan Salon des Refusés (Salon Penolakan). Kesibukan ini langsung bertahun-tahun, sampai belakang pada April 1874 seniman-seniman impresionisme mendapatkan kesempatan menggelar pamerannya sendiri.

Namun kaum neoklasikme belakang tetap tidak mendapatkan kepuasan dengan fasilitas ini. Mereka belakang memprogramkan pameran yang terpisah dengan Salon. Namun hasil pemikiran ini didorong oleh Manet, sekalipun ia sendiri termasuk orang yang paling berpengaruh di gugusan ini karena berpendapat bahwa perjuangan kaum neoklasikme justru seharusnya dimulai dengan mendobrak tembok penjurian di Salon. Morisott, salah satu dari sedikit wanita dari gugusan Café Guerbois mengadili untuk turut serta dalam pameran, sekalipun beberapa karyanya sudah siap dipamerkan di Salon.

Setelah menyaksikan pameran tersebut, Louis Leroy menulis review yang tidak terlalu bersahabat di surat kabar Le Charivari. Leroy menyatakan bahwa [ Sunrise] (soleil levant) oleh Claude Monet tidak bertambah dari sekedar sketsa kasar dan belum bisa digolongkan ke dalam karya yang bisa diklasifikasikan telah dihabiskan.

Istilah "neoklasik" dibuat bentuk sebagai sangat populer di kalangan seniman, tidak hanya sebagai sindiran, tetapi kadang juga sebagai "lencana kehormatan". Pemberontakan dan keadaan mandiri dibuat bentuk sebagai jiwa utama dari gerakan ini, meskipun teknik masing-masing pelukis bisa saja beda. Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro bisa digolongkan neoklasik. Sementara Degas menolak pakem neoklasikme yang sudah tidak kekurangan dengan karya-karya drawing dan grafisnya. Renoir berbalik menentang neoklasik sejak 1880an, dan tidak pernah kembali lagi kepada saluran ini.

Gelora neoklasik hilang seiring dengan perpecahan di selang penganutnya. Terutama pada pameran terakhir di mana seniman muda seperti Seurat mengemukakan teori-teori baru dalam karya neoklasik dengan teknik pointillismenya. Dihabisi masing-masing anggota memasuki ronde baru dengan memberi keleluasaan diri dari teori ideal neoklasik dengan memasuki masa neoklasikme.

Pengaruh teknologi dan sains

Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula penggunaan teknik fotografi. Pada permulaan mulanya fotografi dianggap bisa memusnahkan kehadiran seni lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap kesan sesaat justru membuat fotografi dibuat bentuk sebagai alat bantu utama yang sangat berbuat jasa. Pelukis dibuat bentuk sebagai bisa menjajaki hal-hal yang biasanya hanya terjadi sesaat, seperti langkah kuda saat berlari, suasana kota yang dinamis.

Selain itu teori warna juga sangat dijadikan bertambah sempurna dan membantu pengembangan saluran impresionisme.

Pengaruh terhadap seni rupa modern

Tidak kekurangan jumlah hal yang menyebabkan impresionisme bisa dianggap sebagai pelopor gerakan seni rupa modern lain. Selang lain berhasil mendobrak keterpakuan seni terhadap subjek yang akan dilukis. Hal ini bisa diamati dari contoh karya Manet yang menganggap moral bukanlah sesuatu yang harus terlalu dipertimbangkan di dalam seni rupa, sebab konten dari lukisan adalah lukisan itu sendiri, bukan pesan yang akan diberikannya. tetapi bukan berarti hal itu membuat dunia lukis dibuat bentuk sebagai dunia yang cabul, sebab kevulgaran itu sendiri bukanlah tujuan pelukis impresionisme, hanya saja jika ketelanjangan diperlukan, katakanlah untuk membantu komposisi, maka hal itu memang harus dilukiskan.

Selain itu impresionisme juga mempelopori penerapan kembali teori-teori sains terbaru dalam dunia seni lukis. Selang lain pencampuran warna secara optis yang pada masa itu diperkenalkan oleh Chevreul. Hampir seluruh contoh karya impresionisme menayangkan kesadaran pelukisnya bahwa warna-warna, meskipun tidak dicampurkan dengan palet, namun saat didekatkan akan berproduksi ilusi warna tertentu. Misalnya kuning yang didekatkan dengan hijau akan membuat warna kuning tersebut seolah mendekati warna hijau. Sebaliknya warna kuning jika didekatkan dengan warna ungu akan membuat warna tersebut semakin menyala dan menayangkan identitas kuningnya secara optis.

Impresionisme juga membuat penggunaaan warna hitam di dalam lukisan susut jauh. Sebab seniman belakang menyadari bahwa bagaimanapun hitam bukanlah warna. Secara visual adalah mustahil untuk seseorang untuk mendapatkan suasana dengan warna hitam.

Ciri khas

  • Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan keadaan mudah pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
  • Warna diperoleh dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diinginkan warna tercampur secara optis oleh retina.
  • Bayangan diciptakan dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
  • Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
  • Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
  • Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk belakang diterapkan di dalam lukisan.
  • Dikerjakan di luar ruangan (en plein cairan)

Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara semuanya dengan sengaja.

Post-Impresionisme

Post-Impresionisme adalah gerakan seni rupa pada tahun 1880-an. Berdasarkan dengan namanya, gerakan itu adalah kelanjutan dari Impresionisme. Seniman-seniman Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme, namun belakang menolaknya, kecuali beberapa unsurnya yang mendasar seperti penggunaan warna yang cemerlang atau penggunaan warna-warna cerah.

Post-Impresionisme bukan adalah gaya tunggal, melainkan meliputi beberaoa kecenderungan gaya. Beberapa seniman Post-Impresionis, seperti Cezanne dan Seurat menghidupkan kembali unsur Klasikisme. Seniman yang lain, misalnya Vincent Van Gogh dan Paul Gauguin, memasukkan unsur Romantikisme dalam gayanya. Selain itu, pelukis lain pada era ini selang lain Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec.

Dalam Post-Impresionisme dijadikan bertambah sempurna beberapa gerakan, misalnya Divisionisme, yang disebut juga Neo-Impresionisme atau Pointilisme, dan Simbolisme atau dalam seni lukis disebut Sintetisme. Beberapa Seniman Post-Impresionisme yang lain mengembangkan gayanya sendiri secara bertambah lepas sama sekali.

Pelukis-pelukis yang tergolong dalam saluran impresionisme

  • Frédéric Bazille
  • Jean Beraud
  • Eugène Boudin
  • Mary Cassatt
  • Gustave Caillebotte
  • Paul Cézanne
  • Lovis Corinth
  • Edgar Degas
  • Giuseppe De Nittis
  • Frederick Carl Frieseke
  • Eva Gonzalès
  • Armand Guillaumin
  • Nazmi Ziya Güran
  • Childe Hassam
  • Wilson Irvine
  • Johan Jongkind
  • Konstantin Korovin
  • Stanislas Lépine
  • Max Liebermann
  • Laura Muntz Lyall
  • Édouard Manet
  • Jacob Maris
  • Willem Maris
  • Anton Mauve
  • Willard Metcalf
  • Claude Monet
  • Berthe Morisot
  • Francisco Oller y Cestero
  • William McGregor Paxton
  • Lilla Cabot Perry
  • Camille Pissarro
  • Władysław Podkowiński
  • Pierre-Auguste Renoir
  • Theodore Robinson
  • Auguste Rodin
  • Zinaida Serebryakova
  • Valentin Serov
  • Alfred Sisley
  • John Henry Twachtman
  • J. Alden Weir
  • Konstantin Yuon
  • Federico Zandomeneghi

Referensi

  • Moskowitz, Ira; Sérullaz, Maurice (1962). French Impressionists: A Selection of Drawings of the French 19th Century. Boston and Toronto: Little, Brown and Company. ISBN 0-316-58560-2
  • Gowing, Lawrence, with Adriani, Götz; Krumrine, Mary Louise; Lewis, Mary Tompkins; Patin, Sylvie; Rewald, John (1988). Cezanne: The Early Years 1859-1872. New York: Harry N. Abrams.
  • [1] richo-docs: Post-Impresionisme
  • [2] Didik Foyunadi: Impresionisme

Pranala luar

  • A Podcast of impressionists in Paris by iToors.
  • Online guided tour through impressionism.
  • The French Impressionists (1860-1900), di Proyek Gutenberg by Camille Mauclair
  • Impressionism at Art Industri website
  • Online version of the first impressionist exhibition (1874). Includes scans of the show catalog and comments by critics.
  • Bohème Magazine "The Great Pictorial Movements: Impressionism"
  • Detailed Impressionists Chronology
  • Museumsportal Schleswig-Holstein

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis


Sumber :
kelaskaryawan.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dan lain sebagainya.


Page 5

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, kelaskaryawan, untara, territory, in, borneo, kalimantan, indonesia, malaysia, turkey, ukraine, vatican, wales, greece, countries, anguilla, bermuda, cayman, islands, turks, and, caicos, africa, portal, religion, buddhism, quran, center, free, tibet, plant, puppet, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 6

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, kelaskaryawan, untara, tibet, other, portal, ramayana, mahabharata, greek, mythology, ireland, iceland, italy, germany, kazakhstan, croatia, latvia, and, nevis, saint, lucia, vincent, grenadines, micronesia, nauru, palau, melanesia, fiji, new, caledonia, center, free, narnia, naruto, sports, oceania, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 7

Tags (tagged): daftar, isi, ilmu, pengetahuan, bebas, untara, bahasa, biografi, biologi, budaya, ekonomi, elektronika, film, kepulauan, riau, lampung, nad, nanggro, aceh, darusalam, jepang, kamboja, kazakhstan, cocos, keeling, gambia, ghana, guinea, bissau, liberia, mali, mauritania, portal, atheis, australia, azerbaijan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, indonesia, ensiklopedia


Page 8

Tags (tagged): daftar, isi, ilmu, pengetahuan, bebas, untara, jepang, korea, lituania, perancis, polandia, rumania, thailand, estonia, finlandia, georgia, hongaria, inggris, republik, kanada, kosta, rika, kuba, meksiko, panama, saint, kitts, norfolk, selandia, baru, mikronesia, guam, kepulauan, mariana, matematika, portal, militer, mitologi, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia


Page 9

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Bola tenis.

Tenis merupakan olahraga yang pada umumnya diperagakan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis merupakan salah satu cabang olahraga Olimpiade dan diperagakan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini bisa diperagakan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda.

Permainan tenis modern bersumber dari Birmingham, Inggris pada penghabisan abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke beragam lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata.

Sejarah tenis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Orang Belanda di klub tenis Surabaya (1895-1910=-25)

Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat lebih kurang 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-805

)

Pada permulaan perkembangannya tenis diperagakan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian menjadi bertambah sempurna lagi dilahirkan permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang menjadi bertambah sempurna pada waktu itu merupakan dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat dilahirkan bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.


Olahraga ini sangat menjadi bertambah sempurna di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai jumlah digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya bersumber dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang manfaatnya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan sampai sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian menjadi bertambah sempurna sampai dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.

Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membina fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang agung. Karena pada waktu itu tenis populer diperagakan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu diasumsikan bisa mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.

Sebutan Lawn Tennis bersumber dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan menjadikannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak sukses menarik jumlah peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut sampai pada tahun 1877 mengganti namanya dilahirkan ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini langsung ketika lokasi klub yang berlokasi di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari pada umumnya. Oleh karena itu klub menjadikan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk menjadikan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut dihadiri oleh 20 peserta dengan penonton lebih kurang 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.


Terdapat beragam macam permainan yang menggunakan raket yang diperagakan matang ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah diperagakan sejak sebelum Masehi, adalah di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah diperagakan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Jumlah peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.

Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu diturut oleh kategori menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.

Klub tenis pertama yang dibangun merupakan Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kali diperagakan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersiap memperuntukkan beberapa dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bersumber dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat menjadi bertambah sempurna dengan pesat sekali. Dari sana lahir jumlah pemain tenis tangguh yang merebut percaturan tenis tingkat dunia.

Kejuaraan tenis pertama bersumber tahun 1877. adhy

Peraturan

Lapangan

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Lapangan tenis

Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi dilahirkan tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi muka (untuk service).

Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan garis-garis putih yang merupakan anggota dari lapangan tempat sah pemain tenis. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) diceritakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.

Teknik sah pemain

  • Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang diperagakan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.
  • Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan prosedur mengayunkan raket dari atas ke bawah.
  • Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau jumlah dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
  • Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di kawasan lawan.
  • Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
  • Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
  • Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang mempunyai di dekat net (lihat lob).
  • Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan forehand oleh Federer.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan backhand oleh Agassi.

Turnamen tenis

Mempunyai beberapa turnamen tenis yang terkenal:

Lihat pula

  • Daftar pemain tenis
  • Badminton
  • Squash
  • Tenis meja (ping-pong)

Pranala luar


Sumber :
kelaskaryawan.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dan lain sebagainya.


Page 10

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Bola tenis.

Tenis merupakan olahraga yang pada umumnya diperagakan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis merupakan salah satu cabang olahraga Olimpiade dan diperagakan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini bisa diperagakan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda.

Permainan tenis modern bersumber dari Birmingham, Inggris pada penghabisan abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke beragam lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata.

Sejarah tenis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Orang Belanda di klub tenis Surabaya (1895-1910=-25)

Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat lebih kurang 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-805

)

Pada permulaan perkembangannya tenis diperagakan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian menjadi bertambah sempurna lagi dilahirkan permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang menjadi bertambah sempurna pada waktu itu merupakan dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat dilahirkan bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.


Olahraga ini sangat menjadi bertambah sempurna di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai jumlah digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya bersumber dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang manfaatnya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan sampai sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian menjadi bertambah sempurna sampai dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.

Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membina fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang agung. Karena pada waktu itu tenis populer diperagakan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu diasumsikan bisa mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.

Sebutan Lawn Tennis bersumber dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan menjadikannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak sukses menarik jumlah peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut sampai pada tahun 1877 mengganti namanya dilahirkan ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini langsung ketika lokasi klub yang berlokasi di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari pada umumnya. Oleh karena itu klub menjadikan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk menjadikan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut dihadiri oleh 20 peserta dengan penonton lebih kurang 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.


Terdapat beragam macam permainan yang menggunakan raket yang diperagakan matang ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah diperagakan sejak sebelum Masehi, adalah di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah diperagakan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Jumlah peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.

Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu diturut oleh kategori menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.

Klub tenis pertama yang dibangun merupakan Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kali diperagakan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersiap memperuntukkan beberapa dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bersumber dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat menjadi bertambah sempurna dengan pesat sekali. Dari sana lahir jumlah pemain tenis tangguh yang merebut percaturan tenis tingkat dunia.

Kejuaraan tenis pertama bersumber tahun 1877. adhy

Peraturan

Lapangan

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Lapangan tenis

Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi dilahirkan tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi muka (untuk service).

Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan garis-garis putih yang merupakan anggota dari lapangan tempat sah pemain tenis. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) diceritakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.

Teknik sah pemain

  • Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang diperagakan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.
  • Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan prosedur mengayunkan raket dari atas ke bawah.
  • Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau jumlah dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
  • Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di kawasan lawan.
  • Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
  • Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
  • Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang mempunyai di dekat net (lihat lob).
  • Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan forehand oleh Federer.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan backhand oleh Agassi.

Turnamen tenis

Mempunyai beberapa turnamen tenis yang terkenal:

Lihat pula

  • Daftar pemain tenis
  • Badminton
  • Squash
  • Tenis meja (ping-pong)

Pranala luar


Sumber :
kelaskaryawan.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dan lain sebagainya.


Page 11

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Bola tenis.

Tenis merupakan olahraga yang pada umumnya diperagakan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis merupakan salah satu cabang olahraga Olimpiade dan diperagakan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini bisa diperagakan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda.

Permainan tenis modern bersumber dari Birmingham, Inggris pada penghabisan abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke beragam lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata.

Sejarah tenis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Orang Belanda di klub tenis Surabaya (1895-1910=-25)

Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat lebih kurang 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-805

)

Pada permulaan perkembangannya tenis diperagakan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian menjadi bertambah sempurna lagi dilahirkan permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang menjadi bertambah sempurna pada waktu itu merupakan dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat dilahirkan bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.


Olahraga ini sangat menjadi bertambah sempurna di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai jumlah digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya bersumber dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang manfaatnya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan sampai sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian menjadi bertambah sempurna sampai dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.

Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membina fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang agung. Karena pada waktu itu tenis populer diperagakan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu diasumsikan bisa mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.

Sebutan Lawn Tennis bersumber dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan menjadikannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak sukses menarik jumlah peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut sampai pada tahun 1877 mengganti namanya dilahirkan ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini langsung ketika lokasi klub yang berlokasi di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari pada umumnya. Oleh karena itu klub menjadikan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk menjadikan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut dihadiri oleh 20 peserta dengan penonton lebih kurang 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.


Terdapat beragam macam permainan yang menggunakan raket yang diperagakan matang ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah diperagakan sejak sebelum Masehi, adalah di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah diperagakan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Jumlah peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.

Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu diturut oleh kategori menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.

Klub tenis pertama yang dibangun merupakan Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kali diperagakan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersiap memperuntukkan beberapa dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bersumber dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat menjadi bertambah sempurna dengan pesat sekali. Dari sana lahir jumlah pemain tenis tangguh yang merebut percaturan tenis tingkat dunia.

Kejuaraan tenis pertama bersumber tahun 1877. adhy

Peraturan

Lapangan

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Lapangan tenis

Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi dilahirkan tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi muka (untuk service).

Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan garis-garis putih yang merupakan anggota dari lapangan tempat sah pemain tenis. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) diceritakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.

Teknik sah pemain

  • Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang diperagakan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.
  • Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan prosedur mengayunkan raket dari atas ke bawah.
  • Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau jumlah dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
  • Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di kawasan lawan.
  • Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
  • Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
  • Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang mempunyai di dekat net (lihat lob).
  • Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan forehand oleh Federer.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan backhand oleh Agassi.

Turnamen tenis

Mempunyai beberapa turnamen tenis yang terkenal:

Lihat pula

  • Daftar pemain tenis
  • Badminton
  • Squash
  • Tenis meja (ping-pong)

Pranala luar


Sumber :
kelaskaryawan.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dan lain sebagainya.


Page 12

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Bola tenis.

Tenis merupakan olahraga yang pada umumnya diperagakan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis merupakan salah satu cabang olahraga Olimpiade dan diperagakan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini bisa diperagakan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda.

Permainan tenis modern bersumber dari Birmingham, Inggris pada penghabisan abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke beragam lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata.

Sejarah tenis

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Orang Belanda di klub tenis Surabaya (1895-1910=-25)

Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat lebih kurang 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-805

)

Pada permulaan perkembangannya tenis diperagakan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian menjadi bertambah sempurna lagi dilahirkan permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang menjadi bertambah sempurna pada waktu itu merupakan dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat dilahirkan bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.


Olahraga ini sangat menjadi bertambah sempurna di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai jumlah digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya bersumber dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang manfaatnya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan sampai sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian menjadi bertambah sempurna sampai dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.

Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membina fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang agung. Karena pada waktu itu tenis populer diperagakan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu diasumsikan bisa mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.

Sebutan Lawn Tennis bersumber dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan menjadikannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak sukses menarik jumlah peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut sampai pada tahun 1877 mengganti namanya dilahirkan ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini langsung ketika lokasi klub yang berlokasi di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari pada umumnya. Oleh karena itu klub menjadikan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk menjadikan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut dihadiri oleh 20 peserta dengan penonton lebih kurang 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.


Terdapat beragam macam permainan yang menggunakan raket yang diperagakan matang ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah diperagakan sejak sebelum Masehi, adalah di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah diperagakan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Jumlah peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.

Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu diturut oleh kategori menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.

Klub tenis pertama yang dibangun merupakan Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kali diperagakan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersiap memperuntukkan beberapa dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bersumber dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat menjadi bertambah sempurna dengan pesat sekali. Dari sana lahir jumlah pemain tenis tangguh yang merebut percaturan tenis tingkat dunia.

Kejuaraan tenis pertama bersumber tahun 1877. adhy

Peraturan

Lapangan

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Lapangan tenis

Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi dilahirkan tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi muka (untuk service).

Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan garis-garis putih yang merupakan anggota dari lapangan tempat sah pemain tenis. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) diceritakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.

Teknik sah pemain

  • Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke muka.
  • Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang diperagakan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.
  • Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan prosedur mengayunkan raket dari atas ke bawah.
  • Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau jumlah dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
  • Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di kawasan lawan.
  • Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
  • Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
  • Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang mempunyai di dekat net (lihat lob).
  • Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan forehand oleh Federer.

Kesan sesaat pandang mata terhadap objek yang akan dilukis

Contoh pukulan backhand oleh Agassi.

Turnamen tenis

Mempunyai beberapa turnamen tenis yang terkenal:

Lihat pula

  • Daftar pemain tenis
  • Badminton
  • Squash
  • Tenis meja (ping-pong)

Pranala luar


Sumber :
kelaskaryawan.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, dan lain sebagainya.


Page 13

Tags (tagged): 5 Title of articles, 5 April, 5 November, 5 September, 50, 50s, 52, 528, 529, 543, 563, 569, 570, 571, 576, 578, 583, 590, 595, 5th century, 5th century BC


Page 14

Tags (tagged): C Title of articles, Ca Kwe, Ca Osasuna, Cabanatuan City, cabbage, Caesarea, Caesars Palace Grand Prix, CAF, CAF Champions League, calculus, caldera, calendar, Calendar Japan, Cambodia, Cambodia at the 2011 Southeast Asian Games, Cambodia national football team, Cambridge University, Campinense Clube, camping equipment, Campionato Nazionale Primavera, Campionato Sammarinese in Calcio


Page 15

Tags (tagged): B Title of articles, Babylon, Babylonian Exile, Bacan, Bacan Island, Badminton Europe, Badminton Oceania, Badminton on PON XVI, Badminton on PON XVII, Bahrain, Bahrain F1 Grand Prix 2007, Bahrain Football Association, Bahrain International Circuit, balance, Balance (accounting), Balance of payments, Balance Sheet (management), Balkan, Balkan League, Balkan mountains, Balkan Peninsula


Page 16

Tags (tagged): G Title of articles, Gabon Football Federation, Gabon national football team, Gabor Babos, Gabor Horvath (football player), Gabriele Angella, Gabriele Oriali, Gabriele Perico, Gabrielle Delacour, Galatama 1979-80, Galatama 1980-82, Galatama 1982-83, Galatama 1985, Galuh Nurhendrayana, Galuh Stadium, Galungan, Galunggung, Gandaria, gandarwa, Gandekan, Jebres, Surakarta, Gandhari


Page 17

Tags (tagged): L Title of articles, La Liga 2013-14, La Louviere, La Masia, La Ode Ida, Ladislav Simunek, Ladislav Vizek, Ladislav Zenisek, Lady, Lake Eyre, Lake Huron, Lake Inari, Lake Kerinci, Lake Wanayasa, Lakhdar Belloumi, Lakhesis, Laksan, Lancaster, Pennsylvania, lance, Lanciano, Lancine Kone


Page 18

Tags (tagged): N Title of articles, Nadal, Nadhum Shaker, Nadhum Shaker Salim, Nadi Khairi, Naidoo, Naif Al-Qadi, nail, Naim Fajah, nanotechnology, Nantes, Nanyang Technological University, Naohiro Takahara, nasalization, NASCAR, NASDAQ, Naser Al Sebai, Nathaniel Clyne, Nathaniel Lofthouse, Nathaniel Mendez-Laing, Nathaniel Parker Willis


Page 19

Tags (tagged): S Title of articles, S.S.D. Catania Calcio 1946, S.S.D. Citta di Messina, S.S.D. Ischia Isolaverde, S.S.D. Pro Sesto Calcio, Sack Race, Sacramento, California, sacred, Sacred Tradition, Saida, Saido Berahino, Saiful Ilah, Saifullah Yusuf, Saitama Super Arena, Saitama, Saitama, Saka, Saka Calendar, Salar de Uyuni, salary, salaryman, salat Eid


Page 20

Tags (tagged): U Title of articles, U.S. Congress, U.S. Cremonese, U.S. Department of Defense, U.S. Dollar, UB, UB Stadium, Ubaidah bin Harith, Ubaldo Fillol, UEFA Champions League 2002-03, UEFA Champions League 2003-04, UEFA Champions League 2004-05, UEFA Champions League 2005-06, UEFA Euro 2008, UEFA Euro 2012, UEFA Europa League, UEFA Europa League 2009-10, UEFA Super Cup 1997, UEFA Super Cup 1998, UEFA Super Cup 1999, UEFA Super Cup 2000


Page 21

Tags (tagged): Z Title of articles, Zainal Bakar, Zainal Basri Palaguna, Zainal Mustafa, Zainal Sjachroedin Pagaralam, Zanzibar, Zapin, Zaporizhia, Zara (clothing), Zeeman Effect, Zeffiro Furiassi, Zeki Fryers, Zelena Hora, Zinasco, zinc, Zinedine Zidane, Zinho, Zoran Vulic, Zoroastrian, Zoroastrianism, Zoubeir Baya


Page 22

Tags (tagged): Z Title of articles, Zainal Bakar, Zainal Basri Palaguna, Zainal Mustafa, Zainal Sjachroedin Pagaralam, Zanzibar, Zapin, Zaporizhia, Zara (clothing), Zeeman Effect, Zeffiro Furiassi, Zeki Fryers, Zelena Hora, Zinasco, zinc, Zinedine Zidane, Zinho, Zoran Vulic, Zoroastrian, Zoroastrianism, Zoubeir Baya


Page 23

Tags (tagged): Z Title of articles, Zulkifli Gratitude, Zulkifli Nurdin, Zulkifly Gratitude, Zulu Language, Zulvin Zamrun, Zurab Dryayev, Zurab Khizanishvili, Zurich, Zurich Insurance Indonesia, Zurich Topas Life, Zutphen, Zvaka, Zvi Rosen, Zvjezdan Misimovic, Zvonimir Boban, Zvonimir Soldo, Zvonimir Vukic, Zwolle, Zygmunt Kukla, Zygmunt Maszczyk, Zygmunt Pawel Maszczyk, zygote, Z Title of articles, kelaskaryawan.untara.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, Z Title of articles, Kelaskaryawan - Untara, Center of Free Encyclopedia, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldkelaskaryawan.untara.ac.id


Page 24

Tags (tagged): Z Title of articles, Zulkifli Gratitude, Zulkifli Nurdin, Zulkifly Gratitude, Zulu Language, Zulvin Zamrun, Zurab Dryayev, Zurab Khizanishvili, Zurich, Zurich Insurance Indonesia, Zurich Topas Life, Zutphen, Zvaka, Zvi Rosen, Zvjezdan Misimovic, Zvonimir Boban, Zvonimir Soldo, Zvonimir Vukic, Zwolle, Zygmunt Kukla, Zygmunt Maszczyk, Zygmunt Pawel Maszczyk, zygote, Z Title of articles, kelaskaryawan.untara.ac.id Program Kuliah Pegawai, Kelas Weekend, Z Title of articles, Kelaskaryawan - Untara, Center of Free Encyclopedia, Kelas Eksekutif, Indonesian Encyclopedia, encyclopedia worldkelaskaryawan.untara.ac.id


Page 25

Tags (tagged): Indeks, Z,, Zaman, Edo,, Zaman, Eksplorasi,, Zaman, Enam, Belas, Negara,, Zaman, Es,, Zaman, Negara, Utara-Selatan,, Zaman, Negara-Negara, Berperang,, Zaman, Negara-negara, Berperang,, Zaman, Neolitikum,, Zambales,, Zambana,, Zambezi,, Zambezi, River,, Zapotek,, Zaqatala,, Zaqatala, (rayon),, Zaqiatuddin, dari, Aceh,, Zat, adiktif,, Zat, antara,, Zat, asam,, Zat, besi,, Indeks, Z,, kelaskaryawan.untara.ac.id, Program, Kuliah, Pegawai,, Kelas, Weekend,, Indeks,, Z,, Untara,, Ilmu,, Pengetahuan,, Bebas,, Kelas, Eksekutif,, Ensiklopedi, Bahasa, Indonesia,, ensiklopedia, dunia, kelaskaryawan.untara.ac.id


Page 26

Tags (tagged): Indeks, Z,, ZDNet,, Zdravko, Kuzmanovic,, Zdravko, Rajkov,, Zdravljica,, Zee, Entertainment, Enterprises,, Zee, Jagran,, Zee, Kannada,, Zee, Marathi,, Zelda, Rubinstein,, Zelda, Savitri,, Zelena, Hora,, Zelfeni, Wimra,, Zeno, dari, Citium,, Zeno, dari, Elea,, Zenobia,, Zenon, Noriega, Aguero,, Zeta, Geminorum,, Zeta, Gundam,, Zeta, Leonis,, Zeta, Ophiuchi,, Indeks, Z,, kelaskaryawan.untara.ac.id, Program, Kuliah, Pegawai,, Kelas, Weekend,, Indeks,, Z,, Untara,, Ilmu,, Pengetahuan,, Bebas,, Kelas, Eksekutif,, Ensiklopedi, Bahasa, Indonesia,, ensiklopedia, dunia, kelaskaryawan.untara.ac.id