Gaya bebas memang terlihat mudah. Apalagi kalo yang dilihat Michael Phelps. Namun melakukan gaya bebas dengan cara yang kurang benar efeknya bisa bermacam-macam. Yang paling umum adalah cepat lelah, jarak tempuh paling jauh setengah kolam ukuran standar, lalu melipir ke pinggir dengan nafas tersengal-sengal kayak abis bertarung melawan kebodohan Menkominfo. Jika anda mengalami 3 gejala di atas setiap kali berenang gaya bebas, coba temukan di mana kesalahannya dan bagaimana memperbaikinya dari 6 tips sederhana ini 😉
Satu rumus fisika penting yang harus diketahui oleh anda yang baru pertama kali belajar renang adalah hukum Archimedes. Saya tidak akan menjelaskan tentang hukum archimedes karena nilai fisika saya selalu merah di rapor. Namun satu hal penting yang harus anda ketahui adalah bahwa air akan selalu mendorong tubuh kita ke permukaan, sebagai kompensasi dari dorongan tubuh kita terhadap air. Artinya, tenggelam bukan sifat alami tubuh manusia, karena kecenderungan tubuh kita adalah terapung. Anda hanya akan tenggelam jika anda melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu di dalam air. Camkan itu nak. Kalau masih ada yang mau ditanya, boleh loh dilempar di komen 😀
Jakarta: Metode berenang baru membantu kita menemukan cara yang lebih efisien untuk bergerak di air. Sedangkan, jika melakukan kesalahan dalam gerakan, bisa berisiko memperburuk kualitas berenang, atau memperburuk fisik tubuh maupun pernapasan. Salah satunya, selalu menekuk lengan di udara atau di luar air. Padahal, cara ini dapat memengaruhi kecepatan kamu dalam berenang lho. Menurut Jenny McCuiston, Pendiri Goldfish Swim School, ada solusi lain yang bisa membuat berenang lebih cepat. "Semua orang dulu berpikir ini (menekuk lengan di udara) adalah cara paling efisien untuk berenang, namun beberapa perenang memperbaiki diri dengan lengan lurus dan mereka berenang lebih cepat," tuturnya dikutip dari The Healthy. Selain menekuk lengan di udara, masih ada beberapa kesalahan lainnya yang dilakukan ketika berenang, seperti: 1. Mengayuh dengan tangan Lupakanlah tarikan bawah air dengan tangan berbentuk S. Meskipun, mungkin ini metode pertama yang kamu pelajari ketika menjadi pemula. Kamu mengayuh dan membuat gerakan cepat berbentuk S saat bergerak maju. "Namun, kami mengetahui bahwa berenang yang efisien sangat sederhana. Jika Anda ingin maju di air, Anda harus mendorong air di belakang Anda. Saya suka menyebutnya aqua-dynamics," ujar Douglas Graustein, manajer regional akuatik di Life Time Fitness di Royal Oak, Michigan. Ia memaparkan bahwa sebaiknya saat tangan Anda memasuki air, arahkan ujung jari ke bawah saat siku muncul, lalu dorong kembali. "Ini berlaku untuk gaya punggung, kupu-kupu, dan gaya bebas," tambahnya. 2. Terlalu banyak tendangan Kamu sering menghasilkan gelembung saat melakukan tendangan gaya punggung? Maka kamu melakukannya dengan benar. "Teknik tendangan yang tepat bisa rumit, membutuhkan intuisi untuk merasakan air di sekitar Anda. Saya juga melihat orang-orang menekuk lutut terlalu banyak, seperti tendangan sepeda, atau terlalu lurus dan kaku," ucap Graustein. Tendangan kamu seharusnya dihasilkan dari pinggul, dengan lutut longgar dan tidak terkunci. Triknya, kata Graustein, adalah merasa nyaman dan santai di dalam air, atau dengan gerakan yang lebih alami. Meskipun kamu sudah berusaha untuk tidak terlalu memikirkan tendangan, pastikan untuk mengingat tips keselamatan di dalam air dibandingkan terlalu lelah melakukan banyak tendangan. (Kamu sering menghasilkan gelembung saat melakukan tendangan gaya punggung? Maka kamu melakukannya dengan benar. Foto: Ilustrasi. Dok. Unsplash.com) 3. Tahan napas Menurut McCuiston, teori tentang pernapasan telah berubah selama bertahun-tahun. Ketika ia berenang gaya bebas sejauh 100 meter, ia selalu diajarkan untuk bernapas setiap empat tembakan atau gerakan atau kurang dari itu. Dan, sekarang jika kamu menonton atlet Olimpiade, mereka mengambil napas di setiap gerakan," imbuhnya. "Saya tidak pernah diajarkan untuk sering mengambil napas, jadi itu pasti perubahan yang menarik. Masuk akal, jika bernapas tidak memperlambat Anda, dan memberikan lebih banyak oksigen ke tubuh Anda yang bermanfaat," tambahnya. 4. Tidak mendengarkan tubuh Apa yang cocok untuk kamu mungkin belum tentu cocok untuk tetangga jalur berenangmu. Usia, komposisi tubuh, dan jarak berenang, semuanya akan menentukan teknik. "Ketika Anda melihat tiga finish teratas di final putra 1.500 meter di Olimpiade terakhir, misalnya, masing-masing menggunakan teknik yang berbeda, karena masing-masing telah menemukan apa yang paling berhasil baginya," pungkasnya. (yyy) |