Kenapa hamil 9 bulan bayi belum turun?

Sebagai orangtua yang sedang menantikan buah hati, Anda tentu seringkali merasa tidak sabar untuk segera bertemu si kecil. Terlebih ketika memasuki trimester akhir yang dipenuhi tendangan-tendangan yang seringkali membuat Anda ingin cepat memeluk bayi. Disamping itu, beberapa calon ibu juga mulai lelah merasakan sakit dan nyeri saat kehamilan sehingga ingin segera menjalani proses persalinan.

Sayangnya, meskipun Anda sudah melewati hari perkiraan lahir (HPL), tanda akan melahirkan belum kunjung timbul. Bisa jadi bayi lahir lebih lama dari perkiraan atau bahkan jauh lebih cepat yang biasa disebut dengan prematur. Apa saja tanda-tanda bayi belum siap lahir? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, moms!

6 Tanda Bahwa Bayi Belum Siap Lahir

Kenapa hamil 9 bulan bayi belum turun?


Persalinan biasanya terjadi ketika kehamilan memasuki usia 40 minggu. Tapi bisa jadi si kecil belum menunjukkan gejala apapun meskipun sudah melewati tanggal prediksi. Selama dokter masih mengatakan bayi di dalam kandungan masih sehat, moms tidak perlu khawatir dan memaksakan ingin segera melahirkan. Hal ini bisa jadi karena organ-organ dalam bayi masih membutuhkan waktu untuk berkembang sampai siap untuk digunakan. Berikut tanda-tanda belum siap melahirkan yang perlu Anda ketahui:

1. Posisi bayi masih di atas

Salah satu tanda bayi belum siap lahir adalah posisi bayi masih belum masuk ke jalan lahir. Untuk mengetahuinya Anda bisa melakukan USG saat memeriksakan kandungan. Namun, ciri tersebut juga dapat dilihat dari posisi baby bump Anda. Ketika ibu hamil sudah memasuki masa-masa persalinan, baby bump akan terlihat lebih turun dari sebelumnya. Ini menandakan bahwa bayi sudah turun ke area perut bagian bawah dan siap untuk melalui proses melahirkan.

2. Mengalami kontraksi palsu

Memasuki trimester ketiga, Anda mungkin sering mengalami kontraksi-kontraksi kecil. Terkadang kontraksi yang timbul menimbulkan rasa sakit, tapi terkadang hanya berupa perut kencang. Namun, belum tentu kontraksi ini menandakan bayi sudah siap dilahirkan. Jika kontraksi masih belum teratur dan memiliki jeda panjang, tandanya proses persalinan belum akan berlangsung dalam waktu dekat.

3. Masih mengalami sesak napas

Posisi bayi yang mulai besar seringkali membuat ibu hamil mengalami sesak napas ketika beraktivitas fisik terlalu lama. Maka, saat Anda hamil besar dan masih kesulitan mengambil napas panjang, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi masih di bagian perut bagian atas dan belum masuk ke jalan lahir.

4. Heartburn saat makan

Heartburn merupakan sensasi panas dan mual yang sering dialami ibu hamil akibat dari perubahan hormon. Kondisi ini akan semakin parah saat trimester akhir dan bisa berlangsung sepanjang malam. Ketika bayi sudah berada di bawah, Anda akan merasa lebih lega sehingga dapat menikmati makanan yang dikonsumsi. Jika Anda mengalami sebaliknya, ini menandakan posisi bayi masih berada di atas.

5. Belum ada tekanan di sekitar panggul

Sebagai tanda ibu hamil akan segera melahirkan, pinggul akan merasakan tekanan akibat posisi bayi yang sudah turun. Fluktuasi hormon membuat ligamen pada area pelvis lebih longgar untuk menyiapkan jalan lahir. Saat pinggul Anda masih terasa biasa saja meskipun sudah memasuki HPL, mungkin ini pertanda bayi belum siap lahir.

6. Kandungan belum memasuki usia siap persalinan

Setidaknya usia kandungan sudah memasuki usia 37 minggu untuk menjalani proses persalinan. Umumnya beberapa organ dalam bayi sudah siap untuk bertugas. Namun, tentu saja paru-paru, otak, dan organ lainnya akan dapat lebih berkembang di usia kehamilan 40 minggu. Sehingga Anda tidak perlu memaksakan untuk cepat-cepat melahirkan ketika memasuki usia 37 minggu belum mengalami kontraksi.

Proses melahirkan bayi pada setiap wanita tentunya berbeda-beda. Bahkan pada kehamilan pertama dan selanjutnya seringkali memiliki cerita yang tidak sama. Ibu dan janin yang dalam keadaan sehat akan dianjurkan dokter untuk menjalani proses melahirkan secara normal. Sebaliknya, kehamilan yang membahayakan kesehatan bayi dan ibu akan disarankan melalui proses operasi atau caesar. Ada tiga proses melahirkan yang dialami ibu hamil:

  • Pembukaan, terutama dialami saat proses melahirkan normal.
  • Melahirkan, baik melalui proses operasi ataupun normal.
  • Mengeluarkan ari-ari. Rahim ibu akan dikosongkan dengan diambil plasenta, ari-ari, dan air ketuban.


Baca juga: Baby Blues Pasca Melahirkan, Moms Kenali Tandanya yuk

Cara Alami Untuk Memicu Terjadinya Kontraksi

Kenapa hamil 9 bulan bayi belum turun?


Bagi Anda yang usia kandungannya memasuki usia 40 minggu ke atas dan belum menunjukkan tanda-tanda melahirkan, ada baiknya untuk mulai melakukan hal-hal yang dapat memicu kontraksi. Tanda-tanda belum siap melahirkan biasanya ditunjukkan dengan belum adanya kontraksi atau masih sering terjadi kontraksi palsu. Selama kandungan dan janin masih dalam keadaan sehat, Anda dapat menerapkan 6 cara alami di bawah ini untuk mempercepat proses melahirkan.

1. Berjalan-jalan

Rutin berjalan-jalan selama mengandung dapat membantu bayi bergerak ke jalan lahir. Intensitas aktivitas ini dapat ditingkatkan saat memasuki trimester akhir. Cobalah untuk melakukan gerakan-gerakan kecil untuk mengurangi nyeri dan pegal di badan.

2. Berhubungan seks

Penelitian membuktikan bahwa berhubungan intim dapat membantu terjadinya kontraksi. Saat mengalami orgasme, tubuh akan melepaskan oxytocin yang bisa memicu kontraksi dan membantu mematangkan area serviks. Namun, untuk Anda yang memiliki riwayat keguguran, tidak dianjurkan untuk melakukan seks di trimester pertama karena dapat memicu kelahiran prematur atau bahkan keguguran.

3. Stimulasi area puting

Menstimulasi area puting dapat menimbulkan kontraksi yang akan mempercepat melahirkan. Anda bisa melakukannya dengan meminta pasangan melakukan stimulasi atau dengan memompa payudara. Tubuh akan melepaskan hormon oxytocin yang dapat memicu kontraksi.

4. Akupuntur dan akupresur

Menekan area-area tertentu pada tubuh dengan metode akupuntur dan akupresur dapat membantu mempercepat proses persalinan. Tiga daerah yang menjadi titik fokus antara lain area pergelangan kaki, daerah ibu jari tangan, dan punggung. Anda bisa mengunjungi terapis untuk melakukan kegiatan ini.

5. Mengonsumsi makanan dan minuman tertentu

Ada beberapa makanan dan minuman yang dipercaya dapat memicu timbulnya kontraksi. Buah nanas, kurma dan pepaya muda mengandung enzim yang membantu meregangkan leher rahim dan merangsang otot-otot halus yang digunakan saat persalinan. Sedangkan untuk minuman, daun teh raspberry merah terkenal sebagai minuman herbal yang dapat menguatkan rahim untuk menjalani proses persalinan.

6. Berolahraga

Selain berjalan, ada beberapa gerakan olahraga yang bisa membantu Anda untuk lebih siap menjalani kelahiran. Squat sangat cocok dilakukan pada minggu-minggu mendekati HPL karena posisinya yang membuka panggul menyebabkan pelebaran area serviks. Di samping itu Anda juga bisa melakukan berbagai gerakan olahraga menggunakan bola kelahiran. Aktivitas ini akan membuat pinggul dan otot bagian bawah menjadi lebih rileks.

Baca juga: Tips Berhubungan Seksual Saat Hamil Muda Agar Aman dan Nyaman

7 Tanda Persalinan Sudah Dekat

Kenapa hamil 9 bulan bayi belum turun?


Setelah melakukan berbagai stimulasi, kenali setiap gejala yang timbul karena bisa jadi itu merupakan tanda – tanda mau melahirkan. Hal ini akan membantu dalam melakukan persiapan sebelum pergi ke rumah sakit dan membuat Anda lebih tenang menghadapi persalinan. Berikut 7 tanda-tanda melahirkan sudah dekat:

1. Perubahan posisi perut

Tanda akan melahirkan yang tampak secara kasat mata adalah perubahan posisi perut yang cenderung lebih turun. Ini menandakan bahwa bayi sudah memasuki jalan lahir. Jika dilihat melalui USG, janin berada di panggul dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.

2. Sering buang air kecil

Frekuensi buang air kecil selama kehamilan akan lebih sering dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini akan semakin meningkat seiring dengan usia kehamilan. Kepala bayi yang sudah turun ke area panggul dan menekan kandung kemih merupakan alasan Anda merasa sering buang air kecil.

3. Lebih mudah bernapas

Memasuki trimester akhir, Anda mungkin akan mengalami sesak napas karena bayi yang semakin besar menekan organ-organ sekitar rahim. Posisi bayi yang berada di bawah tulang rusuk membuat paru-paru sedikit kesulitan untuk bernapas. Dengan turunnya janin ke area panggul akan membuat Anda merasa lebih lega dan mudah saat bernapas.

4. Nyeri pada area panggul

Bayi yang sedang berjalan ke bawah dan menyesuaikan posisi terkadang menimbulkan nyeri pada panggul. Rasa tidak nyaman juga akan dirasakan pada area paha dan punggung bagian bawah. Kondisi ini disebabkan meregangnya otot-otot tubuh untuk persiapan persalinan.

5. Keputihan atau keluar lendir dari vagina

Tanda-tanda melahirkan sudah dekat lainnya adalah munculnya lendir yang menyerupai keputihan. Selama masa kehamilan, terdapat sumbatan pada mulut rahim atau serviks yang akan keluar saat dinding serviks mulai menipis dan terbuka. Umumnya lendir memiliki tekstur yang kental dengan warna bening atau merah muda. Anda perlu waspada jika lendir yang terjadi menyerupai pendarahan berat seperti menstruasi karena ini menandakan adanya masalah dalam kandungan Anda.

6. Pecah air ketuban

Kantong ketuban merupakan selaput pembungkus cairan yang melindungi bayi selama di dalam kandungan. Ketuban akan pecah beberapa jam mendekati proses kelahiran normal maupun caesar. Meskipun begitu, ada pula ibu hamil yang baru mengalami pecah ketuban saat proses kelahiran berlangsung.

7. Sering mengalami kontraksi

Tanda akan melahirkan yang paling sering menjadi acuan adalah frekuensi kontraksi. Di minggu-minggu menjelang kelahiran, Anda akan sering mengalami kontraksi palsu berupa kram atau nyeri pada area perut. Kontraksi asli biasanya muncul pada pembukaan 4-10 dengan ciri-ciri berlangsung 45 detik hingga 1 menit dengan jeda 3-5 menit. Saat serviks terbuka 7-10 cm, intensitas kontraksi pun akan meningkat menjadi 1-1,5 menit dengan jeda 2 menit.

Bagi Anda yang masih di awal trimester ketiga, sangat wajar terjadi jika tanda kelahiran belum muncul. Jangan lakukan hal-hal yang memicu terjadinya persalinan prematur supaya bayi terlahir dengan sehat dan organ yang sempurna. Untuk meningkatkan stamina Anda selama proses melahirkan, perbanyak konsumsi makan bergizi selama kehamilan, minum susu dan suplemen khusus ibu hamil. Selalu konsultasikan kehamilan Anda pada dokter supaya kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga.

Kenapa ibu hamil 9 bulan perut belum turun?

Perlu Anda ketahui sebelumnya bahwa jika yang Anda maksud mengenai perut yang belum turun meski usia kehamilan sudah tua, maka kemungkinan bayi belum memposisikan kepala masuk ke dalam panggull sehingga masih melayang . Kondisi yang Anda alami sebenarnya merupakan hal yang wajar.

Apa penyebab bayi belum turun ke panggul?

Penyebab janin belum masuk panggul ini terjadi karena jejak lahir dalam tubuh ibunya sudah dirintis oleh bayi pertama. Sehingga otot perut lebih kendur dan janin mungkin tidak masuk ke panggul lebih cepat seperti yang terjadi pada kehamilan pertama. Inilah yang menjadi penyebab janin belum masuk ke panggul.

Kenapa 39 minggu kepala belum masuk panggul?

Umumnya janin akan masuk ke panggul pada di usia kehamilan 36 minggu. Namun jika hingga usia kehamilan 39 minggu janin belum masuk ke panggul, hal ini merupakan hal yang tidak wajar dan dapat disebabkan karena adanya kelainan CPD atau disebut juga Cephalo Pelvic Disproportion.

Bagaimana caranya agar bayi cepat turun ke panggul?

Cara agar Bayi Cepat Masuk Panggul.
Melakukan beberapa latihan ringan agar tubuh tetap aktif, seperti berjalan, berenang, olahraga ringan, atau yoga prenatal..
Duduk di atas bola bersalin, lakukan beberapa gerakan yang direkomendasikan agar dapat mendorong bayi turun ke panggul..