Kelemahan bahan bangunan rumah pada zaman dahulu adalah

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Di Indonesia, rumah panggung bukan merupakan bentuk hunian yang baru. Di berbagai daerah di penjuru negeri, banyak masyarakat yang sudah sejak dahulu kala mendirikan rumah adat berbentuk panggung.

Dengan konsep yang mirip, hunian berbentuk rumah yang tinggi dengan bagian bawah kosong setiap daerahnya memiliki ciri khas tersendiri. Kebudayaan setempat membuat desain baik eksterior maupun interiornya bisa unik dan punya maknanya tersendiri.

Dahulu, rumah jenis ini dibangun karena berbagai alasan. Mulai dari melindungi dari bencana alam seperti banjir dan gempa bumi, hingga melindungi anggota keluarga dari binatang buas.

Melihat dari sudut pandang arsitektur, rumah dengan bentuk seperti ini termasuk ke dalam gaya arsitektur vernacular. Setiap rumah dirancang sesuai dengan kebutuhan dan keunikan dari penduduk di tempat tersebut.

Indonesia yang memiliki berbagai jenis rumah panggung mencerminkan bahwa masyarakat dan kebudayaannya memiliki nilai arsitektur vernacular yang kaya.

Artikel Terkait: Salah Satu Warisan Budaya Indonesia, Kenali Jenis Rumah Adat Betawi dan Filosofinya

Sejarah dan Fungsi Rumah Panggung di Indonesia

Kelemahan bahan bangunan rumah pada zaman dahulu adalah

sumber: dekoruma

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Mulai dari Sabang hingga Merauke keberadaan rumah panggung menjadi salah satu warisan budaya yang cukup khas di setiap wilayahnya. Memang sejak dulu, masyarakat Indonesia menyukai rumah yang dianggap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

Rumah tradisional khas di Indonesia disebut juga sebagai rumah kolong. Hal ini karena struktur rumah memiliki ruang-ruang yang kosong. Bagian ini biasanya digunakan untuk memelihara hewan unggas.

Sebagian besar rumah adat di Indonesia berbentuk rumah kolong, lihat saja rumah adat dari Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, sedangkan rumah adat Papua, yaitu Rumah Honai memiliki ciri khas sendiri.

Kekayaan alam Indonesia pun mendukung pembangunan rumah ini di masa lampau. Berbagai bahan baku seperti kayu serta rotan yang bagus menopang rumah adat hingga tetap berdiri tegak sampai kini.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Umumnya, rumah kolong berdiri di atas pilar yang saling berhubungan satu sama lain. Rumah ini pun punya struktur yang kokoh sehingga bia menyangga berat rumah di atasnya.

Bahan kayu pilihan yang dipadu padankan dengan teknik membangun yang pas membuat bangunan begitu kokoh. Bahkan tak sedikit yang tak memerlukan paku dan mengandalkan simpul buatan manusia.

Melihat sisi interior rumah, bagiannya tak jauh berbeda. Ada kamar tidur, ruang keluarga, teras di sampung, dan kamar mandi yang biasanya dibangun terpisah. Area dapur pun kerap dibangun terpisah meskipun masih berada di satu kawasan rumah.

Artikel Terkait: Bentuk Panggung, Ini 4 Fakta Menarik Kajang Leko, Rumah Adat Jambi

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Panggung

Kelemahan bahan bangunan rumah pada zaman dahulu adalah

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

sumber: rancangrekaruang

Tak bisa dipungkiri, di zaman yang sudah berganti kini banyak masyarakat yang tidak lagi membangun rumah berbentuk panggung ini. Semakin berkembangnya ilmu arsitektur, masyarakat pun semakin memiliki banyak pilihan untuk membangun rumah sesuai dengan preferensi.

Namun, bukan satu hal yang tak mungkin bila seseorang ingin membangun rumah seperti ini di daerah perkotaan. Alangkah baiknya untuk meninjau kembali berbagai sisi positif dan negatif dari rumah berbentuk panggung ini.

Kelebihan

Desain Rumah Berkelanjutan

Rumah kolong bisa mendukung konsep desain rumah berkelanjutan. Sebab, desain rumah ini bisa lebih fleksibel seperti bisa dibongkar dan dipasang kembali.

Mengurangi Kebutuhan Listrik

Kelemahan bahan bangunan rumah pada zaman dahulu adalah

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

sumber: genpi

Konsep rumah ini memiliki sistem ventilasi yang cukup memadai. Baik udara maupun cahaya bisa mudah masuk ke dalam rumah.

Hal ini bisa membantu mengurangi kebutuhan listrik dari penghuni rumah untuk menyalakan lampu maupun pendingin ruangan.

Bagian Kosong yang Lebih Luas

Konsepnya yang terbuka memungkinkan space kosong menjadi luas di bagian kolong rumah. Menyesuaikan dengan ketinggian, bagian ini pun bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.

Misalnya saja memelihara unggas, membuat tempat bermain, maupun untuk menyimpan barang tertentu.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Ketinggian Rumah Sesuai Preferensi

Rumah pun bisa dibangun dengan ketinggian yang menyesuaikan dengan preferensi pemilik rumah. Posisi lantai bisa dibangun lebih tinggi dari rumah lain dan memaksimalkan jarak pandang.

Kekurangan Rumah Panggung

Ada pun dalam proses pengerjaannya, rumah kolong terbilang lebih sulit untuk dibangun dibandingkan rumah lain pada umumnya. Di samping itu, struktur penopang lantai pun harus sangat diperhatikan kekuatannya agar rumah tidak roboh.

Di sisi lain, masalah privasi bisa ditimbulkan. Sebab, ada bagian bawah rumah yang kosong dan kemungkinan ada celah untuk mengintip sehingag harus diperhatikan detail dalam pembangunannya.

Artikel Terkait: 5 Jenis Rumah Adat Jawa Tengah yang Unik dengan Filosofi Mendalam

Itu dia berbagai hal mengenai rumah panggung yang ada di Indonesia. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.

****

Baca Juga:

Kenali Fungsi dan Filosofinya, Ini 9 Jenis Rumah Adat Bali

7 Rumah Adat Khas Sumatera Barat, Megah dan Tahan Gempa!

Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Thu, 25 Aug 2022 21:44:00 +0700 dengan Kategori Seni dan Sudah Dilihat ### kali

Jawaban:

8.b.jalanlintas provinsi

9.c.rapuh

Baca Juga: 1.Nyatakan Pecahan 10/3 berikut dalam bentuk pecahan campuran!


mn.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

2 menit

Keberadaan hunian modern yang dibangun dengan material kayu kini mulai jarang. Hal ini karena harga jual materialnya jauh lebih mahal daripada bata dan beton. Meski begitu, masih banyak orang yang bermimpi memiliki rumah kayu karena nilai artistiknya yang tinggi.

Kamu termasuk orang yang ingin membangun hunian kayu minimalis?

Sebelumnya, pahami dahulu segala kelebihan maupun resiko yang dimiliki oleh rumah kayu.

Ini penting agar kamu tidak merasa menyesal di kemudian hari.

Kelebihan Rumah Kayu

Kelemahan bahan bangunan rumah pada zaman dahulu adalah

1. Rumah Kayu Akan Tampil Menonjol di Antara Rumah Beton

Tidak banyak rumah yang menggunakan material kayu di zaman modern ini.

Bahkan hunian ini sudah jarang ditemukan di desa sekalipun.

Masyarakat lebih memilih membangun rumah tembok, karena harganya yang terjangkau.

Kalaupun ada, kayu tidak digunakan sebagai material utama namun hanya sebagai pemanis semata.

Oleh sebab itu, keberadaan rumah ini akan menonjol di tengah rumah-rumah beton.

Apalagi jika kamu merancangnya dengan konsep modern minimalis.

2. Memberikan Nilai Seni dan Artistik yang Tinggi

Material kayu memiliki tekstur yang unik.

Tekstur ini berasal dari serat-serat alami yang ada dalam kayu.

Sekeras apapun berusaha membuat tiruannya, tentu akan lebih indah tekstur dari kayu asli.

Dinding kayu mampu memancarkan keunikan yang artistic pada hunian.

Hal inilah yang membuat banyak orang tergila-gila pada material satu ini.

3. Lebih Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Kayu merupakan insulator alami yang dapat mencegah penghantaran panas.

Berada di dalam hunian kayu akan membuatmu merasa sejuk, hingga tak perlu menyalakan penyejuk udara setiap waktu.

Selain itu, material ini lebih ramah lingkungan karena merupakan bahan alami.

Strukturnya pun mampu menyerap dan menyimpan karbon dioksida yang berada di sekitar bangunan.

4. Memberikan Nuansa Alami

Ketika melihat hunian dari kayu, apa yang ada di pikiranmu?

Umumnya hunian ini akan memancarkan kesan alami atau natural dan sejuk, bagaimanapun bentuknya.

Hal ini karena material kayu akan membuat rumah tampak menyatu dengan alam.

Terlebih serat-serat kayu yang terukir pada setiap papan rumah.

5. Proses Pembangunan Cepat

Membangun rumah dengan material kayu cenderung lebih cepat daripada rumah beton.

Hal ini karena kamu tidak perlu melakukan pengecoran atau pemasangan bata yang memakan waktu lama.

Kamu juga tidak perlu mengecatnya jika warna alami kayu sudah terlihat indah dan menawan.

Meski cepat, rangka rumah tetap tergolong kuat dan kokoh.

Tidak kalah jika kamu bandingkan dengan material modern.

Kekurangan Rumah Kayu

Kelemahan bahan bangunan rumah pada zaman dahulu adalah

1. Harga Kayu Relatif Mahal

Untuk membangun rumah yang bagus dan kokoh tentu membutuhkan kayu dengan kualitas tinggi pula.

Misalnya saja kayu ulin, jati, nyatoh, dan sebagainya.

Kayu-kayu ini kini dibandrol dengan harga yang relatif tinggi.

Sehingga estimasi biaya yang harus kamu siapkan akan jauh lebih besar daripada rumah beton.

2. Proses Kerja yang Cukup Rumit

Meski waktu pembangunannya cepat, namun proses merancangnya akan memakan waktu lebih lama.

Konstruksi dan desain bangunannya lebih rumit daripada rumah biasa.

Keakuratan dan presisi sambungan kayu harus dilakukan dengan tepat dan cermat agar rumah dapat berdiri dengan kokoh.

Sementara tidak semua tukang kayu dapat membuat perhitungan tersebut.

Kamu perlu mencari ahli bangunan atau arsitek yang mengerti tentang kayu.

3. Rumah Kayu Rawan Terbakar

Material alami seperti kayu rentan terhadap api.

Oleh sebab itu, risiko kebakaran rumah ini cenderung tinggi.

Untuk meminimalisirnya, pilih jenis kayu yang relatif lebih tahan terhadap api di bagian seperti dapur.

Selain itu, sebaiknya siapkan alat pemadam api ringan untuk berjaga-jaga jika ada hal tak diinginkan terjadi.

4. Perubahan Struktur dan Rayap

Kayu merupakan material higroskopik, atau bahan yang bisa menyerap uap air.

Hal ini menyebabkan kadar kelembabannya berubah-ubah sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya.

Bahan kayu bisa menciut atau justru berkembang, sesuai suhu udara.

Selain itu, serangga rayap adalah musuh utama kayu.

Terutama kayu berkualitas rendah, sangat rentan terhadap serangan rayap.

***

Bagaimana, masih ingin membangun hunian dengan material kayu?

Jangan lupa baca artikel terkini lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kamu tertarik untuk tinggal di kawasan Kota Taman Sunggal?

Temukan penawaran terbaik hanya di situs properti 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.