Seperti yang Anda ketahui, menjaga tekanan angin ban mobil memang sangat penting, lantaran menyangkut keselamatan saat berkendara. Membiarkan tekanan angin terlalu rendah tentu sangat berbahaya, lantaran akan merusak lapisan ban dan menyebabkan ban meletus. Namun begitu sebaliknya, ada risiko yang mengintai jika Anda kerap menggunakan tekanan angin terlalu tinggi untuk ban Anda. Show Sebelumnya ada anggapan bahwa tekanan angin yang terlalu tinggi akan membuat ban mudah pecah. Anggapan tersebut ternyata keliru, karena jika terlalu tinggi, mekanisme pentil ban akan membuang tekanan angin agar menjadi normal kembali. Namun meski begitu, Anda tetap tidak disarankan untuk menggunakan ban dengan tekanan terlalu tinggi, karena juga memiliki risiko tersendiri. Untuk lebih jauhnya, CARRO Indonesia akan informasikan lewat artikel berikut ini 1. Redaman suspensi akan terasa kerasTekanan angin terlalu tinggi membuat fungsi ban sebagai alat peredam guncangan pun semakin berkurang Tekanan angin ban mobil yang terlalu tinggi akan membuat fungsi ban sebagai peredam benturan akan berkurang, sehingga membuat redaman suspensi turut terkena imbasnya dengan terasa keras. Efeknya, kenyamanan Anda dan penumpang akan berkurang drastis.
2. Mempengaruhi handling mobilSelain tidak nyaman, tekanan angin ban yang terlalu tinggi akan membuat bagian tengah dari tapak ban akan menonjol dan membuat cengkeraman ban tak maksimal. Sehingga akan mengganggu handling mobil. Hal ini akan semakin parah saat hujan, yang membuat ban terasa licin. 3. Mempengaruhi usia pakai beberapa komponen suspensiKomponen suspensi yang terbuat dari karet cepat pecah akibat redaman ban berkurang lantaran tekanan angin terlalu tinggi Jika terbiasa dengan tekanan angin ban yang terlalu tinggi, akan mempengaruhi usia pakai beberapa komponen suspensi. “Terlebih komponen suspensi yang terbuat dari karet, seperti karet stopper sokbreker, karet boot as roda jadi enggak awet dan gampang sobek. Selain itu, laher dan bearing roda juga mudah aus bahkan pecah,” ujar Yusuf, mekanik Astrido Toyota Pondok Gede.
4. Berimbas pada komponen eksterior interior akan mudah rusakKarakter redaman yang keras akibat terkanan angin terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama juga akan berpengaruh pada komponen eksterior dan interior, seperti baut rivet, pengunci/klip pada bumper atau doortrim mudah pecah hingga baut penyangga akan mudah aus. 5. Lantas, berapa tekanan angin ban yang ideal?Cek tekanan angin ban secara berkala Tekanan angin ban yang ideal akan sangat bervariasi dan jenis dan ukuran ban yang digunakan. jika Anda masih menggunakan ban dengan ukuran standar bawaan mobil, Anda bisa melihat informasi tekanan angin ban yang disarankan pada badge yang tertera di pintu mobil. namun jika Anda sudah memodifikasi ban dan pelek dengan ukuran lebih besar, lebih baik konsultasikan dengan bengkel spesialis ban terlebih dahulu. Namun patokan yang umum untuk tekanan angin yang disarankan adalah berkisar antara 28 hingga 36 psi, tergantung dari ukuran ban yang digunakan.
Ban adalah komponen dari mobil yang langsung bersinggungan dengan permukaan jalan. Karena itu, ban harus ditangani dengan baik dan benar agar dapat diperoleh pengendaraan yang aman, nyaman dan ekonomis. Karena kondisi ban yang baik akan berpengaruh terhadap konsumsi pemakaian bahan bakarnya. Tekanan udara pada ban adalah faktor penting bagi kemampuan dan keselamatan berkendara. Meskipun ban dibuat dari bahan karet yang rapat, udara masih dapat bocor walaupun sedikit. Oleh karena itu tekanan udara pada ban harus diperiksa secara teratur dan disesuaikan dengan spesifikasinya. Dampak buruk yang ditimbulkan jika tekanan udara pada ban berlebihan:
Sedangkan dampak buruk yang ditimbulkan dari tekanan ban yang kurang adalah sebagai berikut:
Jika Ban akan digunakan pada kecepatan tinggi, tekanan udara ban harus ditambah 0,2 – 0,3 Kg/cm2 dari tekanan ban standar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi sifat lenturnya dan mencegah ban pecah pada kecepatan tinggi. Cara mudah memeriksa tekanan ban:
|