Merdeka.com - Kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden. Kuesioner dapat dianggap sebagai wawancara tertulis. Cara ini dapat dilakukan dengan tatap muka, melalui telepon, komputer atau bahkan pos. Kuesioner adalah cara pengumpulan informasi dalam jumlah besar yang relatif murah, cepat dan efisien. Dengan kuesioner kita juga bisa mendapatkan data dari sampel orang banyak. Pengumpulan datanya juga relatif cepat karena peneliti tidak perlu hadir pada saat pengisian kuesioner. Hal ini berguna untuk meneliti populasi besar, di mana wawancara bukanlah pilihan yang praktis. Namun, metode ini tetap memiliki kekurangan. Masalah pada kuesioner adalah bahwa responden bisa saja memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan karena keinginan sosial. Hal ini tidak lepas dari keinginan orang untuk menampilkan citra diri yang positif sehingga responden bisa saja berbohong atau membengkokkan kebenaran agar jawabannya terlihat bagus. Terlepas dari kekurangan tersebut, kuesioner adalah alat yang efektif untuk mengukur perilaku, sikap, preferensi, pendapat, dan niat dari subjek dalam jumlah yang relatif besar dengan biaya yang lebih murah dan cepat, jika dibandingkan dengan metode lain. Dalam artikel kali ini, merdeka.com akan membahas mengenai kuesioner yang meliputi jenis-jenis kuesioner, ciri kuesioner yang baik, serta kelebihan dan kekurangan pada metode kuesioner. 2 dari 4 halaman
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjelaskan bahwa kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, yang memiliki tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos. Dalam penerapannya, kuesioner terbagi menjadi beberapa jenis. Setidaknya ada tiga jenis kuesioner, yaitu kuesioner terbuka, kuesioner tertutup, dan kuesioner campuran. Dari laman dosensosiologi.com, penjelasan ketiga jenis kuesioner adalah sebagai berikut:
3 dari 4 halaman
Dari questionpro.com, desain survei Anda bergantung pada jenis informasi yang perlu Anda kumpulkan dari responden. Kuesioner kualitatif digunakan ketika ada kebutuhan untuk mengumpulkan informasi eksplorasi untuk membantu membuktikan atau menyangkal hipotesis. Kuesioner kuantitatif digunakan untuk memvalidasi atau menguji hipotesis yang dibuat sebelumnya. Namun, sebagian besar kuesioner mengikuti beberapa karakteristik penting, antara lain:
4 dari 4 halaman
Kelebihan dari kuesioner adalah:
Sedangkan kelemahan dari kuesioner adalah:
Kuesioner atau sering juga dikenal dengan istilah angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data paling populer yang digunakan dalam penelitian pendidikan maupun sosial. Di dalam kuesioner terdapat beberapa pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan erat dengan permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan. Kuesioner tersebut disusun sedemikian rupa lalu disebarkan kepada responden untuk memperoleh berbagai informasi di lapangan. Dalam penelitian kuantitatif, kuesioner merupakan instrumen yang paling sering digunakan, karena kuesioner mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pengumpul data yang lain. Menurut Sukardi (2012) beberapa kelebihan kuesioner adalah sebagai berikut:
Disamping memiliki beberapa keunggulan tersebut, kuesioner juga mempunyai beberapa kelemahan yang jika tidak diperhatikan oleh peneliti dapat menyebabkan kegagalan dalam mencari informasi yang diperlukan. Menurut Sukardi (2012) beberapa kelemahan kuesioner tersebut adalah sebagai berikut:
Lebih lanjut Sukardi (2012) menjelaskan bahwa untuk memperoleh tingkat pengembalian kuesioner yang tinggi, peneliti hendaknya merencanakan strategi yang tepat untuk meningkatkan pengembalian kuesioner. Cara meningkatkan tingkat pengembalian ini ada bermacam-macam, diantaranya termasuk:
Referensi: Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. |