Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?

Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?

Daging Babi dan Daging Sapi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Daging sapi merupakan salah satu santapan spesial keluarga di Indonesia. Hal ini terlihat dari permintaan daging sapi yang melonjak di pasaran. Namun, hal ini kadang dimanfaatkan oleh pedagang yang tak bertanggung jawab untuk mengoplosnya dengan daging babi demi mendapatkan keuntungan.

Berdasarkan Jurnal Halal LPPOM MUI, untuk menghindari ulah nakal tersebut, masyarakat dapat membedakan daging sapi dengan daging babi secara kasat mata. Berikut ini merupakan perbedaannya.

Warna daging

Daging babi berwarna lebih pucat dari daging sapi. Warna daging babi mendekati warna daging ayam. Sedangkan daging sapi berwarna lebih merah.

Melansir dari laman mui.or.id, perbedaan itu tidak dapat dijadikan pegangan utama. Sebab, warna daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran daging sapi. Meski begitu, kamuflase ini dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air selama beberapa jam. Akan tetapi, masih ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.

Serat daging

Pada daging sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya lebih jelas. Sedangkan pada daging babi, seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini akan semakin jelas bila kedua daging direnggangkan secara bersamaan.

Lemak daging

Selanjutnya, perbedaan lemak terlihat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis, sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Pada daging sapi, lemaknya tampak padat dan sebagian lagi berbentuk serat yang menempel pada daging. Sementara itu, pada daging babi gumpalan lemak terkumpul pada ruas tertentu dan berlapis.

Selain itu, lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya. Sedankan, daging sapi agak kering dan tampak berserat. Namun, melansir dari laman seafast.ipb.ac.id, masyarakat awam perlu berhati-hati pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.

Tekstur daging

Tekstur daging sapi lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan. Ketika dipegang pun dapat terasa perbedaan yang nyata antara keduanya.

Tekstur daging babi sangat kenyal dan mudah direkahkan. Sedangkan daging sapi, terasa solid dan keras sehingga cukup sulit diregangkan.

Aroma daging

Daging babi memiliki aroma khas, sedangkan daging sapi memiliki aroma anyir, seperti yang diketahui masyarakat. Aroma inilah yang dapat menjadi kunci untuk membedakan daging sapi dan daging babi.

Sayangnya, kemampuan membedakan melalui aroma ini membutuhkan latihan berulang-ulang. Sebab, perbedaannya memang tidak terlalu signifikan. Jadi, agak sedikit susah bagi masyarakat yang belum pernah sama sekali mencium daging babi.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

5 Masakan Daging Babi Khas Nusantara

Merdeka.com - Jelang Lebaran, kebutuhan akan makanan meningkat lebih dari hari biasanya. Perayaan Lebaran identik dengan menyuguhkan masakan spesial, salah satunya masakan yang berasal dari daging sapi.

Oleh karena itu, banyak orang akan berbelanja daging sapi di pasar. Sayangnya, hal tersebut diiringi dengan maraknya kasus penipuan daging sapi yang diganti dengan daging babi.

Oknum-oknum tidak betanggung jawab ini selain membuat orang tidak tahu bahwa mereka mengonsumsi daging babi, menyebabkan pula omzet penjual daging sapi asli menjadi menurun karena masyarakat menjadi kurang percaya.

Lalu, bagaimana cara membedakan daging sapi dan babi? Berikut cara membedakan daging sapi, babi dan celeng yang dilansir dari berbagai sumber:

2 dari 6 halaman

Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?

Humas Kota Bandung ©2020 Merdeka.com

Cara membedakan daging sapi dan babi yang pertama adalah, perhatikan warnanya. Daging sapi memiliki warna merah tua.

Daging babi memiliki warna yang lebih pucat jika dibandingkan dengan daging sapi. Warna daging babi mendekati warna daging ayam, yaitu berwarna merah pucat. Sedangkan daging celeng memiliki warna daging merah muda.

Tetapi terkadang para oknum bersiasat dengan warna oplosan babi biasanya disamarkan dengan darah sapi.

3 dari 6 halaman

Untuk lebih memastikannya lagi, Anda juga bisa membedakan daging sapi dan babi berdasarkan seratnya.  Daging sapi memiliki serat yang terlihat padat dan garis seratnya terlihat jelas.

Ini berbeda dari daging babi yang sifat seratnya terlihat pudar dan sangat renggang. Perbedaan ini menjadi lebih jelas ketika kedua daging diregangkan bersama.

Sedangkan daging celeng memiliki serat yang agak kasar.

4 dari 6 halaman

Sedangkan dari segi tekstur, daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku, kenyal dan padat daripada daging babi yang lembek dan mudah meregang serta cukup lunak. Melalui perbedaan ini, sebenarnya ketika Anda memegangnya juga sudah merasakan perbedaan yang nyata antara keduanya.

5 dari 6 halaman

Perbedaan lemak hadir pada tingkat elastisitasnya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis dan tipis sedangkan lemak sapi lebih kaku, keras dan berbentuk serta terlihat tebal.

Selain itu, lemak dalam daging babi sangat basah dan sulit dihilangkan dari daging sementara daging lemaknya sedikit kering dan terlihat berserat. Tetapi Anda harus hati-hati karena di bagian-bagian tertentu seperti ginjal, penampilan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.

6 dari 6 halaman

Babi memiliki aroma yang amis dan apabila Anda pernah mencium aromanya beberapa kali, Anda akan lebih mudah mengenalinya. Sedangkan aroma daging sapi tengik khas daging sapi seperti yang Anda cium saat hendak mengolahnya. Bau ini adalah senjata paling ampuh untuk membedakan antara daging sapi dan babi.

Berbeda dengan warna yang bisa disamarkan dan dicampur, aroma kedua daging ini masih bisa dibedakan. Sayangnya, kemampuan untuk membedakan melalui aroma ini membutuhkan latihan berulang karena perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Lalu untuk daging celeng, baunya amis dan anyir.

Itulah tips dan cara membedakan daging sapi dan babi serta celeng yang dapat Anda gunakan agar tidak membuat kesalahan saat membeli daging. Ini sangat penting bagi Anda yang beragama Islam untuk menjaga kualitas makanan agar terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama.

JAKARTA — Sajian daging sapi menjadi primadona sebagai santapan spesial bersama keluarga. Tak heran jika permintaan daging sapi di pasaran melonjak. Hal inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan oleh oknum nekad untuk mengoplos daging sapi dengan daging babi untuk mendapatkan keuntungan berlipat.

Dikutip dari Jurnal Halal LPPOM MUI, untuk menghindari hal ini, Dr Ir Joko Hermanianto, dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, membagikan lima aspek yang bisa dilihat secara kasat mata dalam membedakan daging sapi dan daging celeng.

Warna daging babi lebih pucat dari daging sapi. Warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan utama, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi.

Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?
Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?
Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?

Meski demikian, kamuflase ini dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air selama beberapa jam. Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.

Dari segi serat perbedaan terlihat dengan jelas antara kedua daging ini. Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan secara bersamaan.

Perbedaan lemak terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Pada sapi, lemak ada yang tampak padat dan sebagian lagi berbentuk serat yang menempel pada daging. Sedangkan pada daging babi, gumpalan lemak terkumpul pada ruas tertentu dan berlapis.

Selain itu, lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya. Sedangkan lemak sapi agak kering dan tampak berserat. Namun, kita harus berhati-hati karena pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.

Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?
Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?
Apa bedanya daging sapi dengan daging babi?

Baca Juga  Monev MUI Malut, dari Kantor hingga Aliran Sesat.

Tekstur pada daging sapi lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan. Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antara keduanya. Tekstur daging babi sangat kenyal dan mudah direkahkan. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan.

Daging babi memiliki aroma khas, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah diketahui semua masyarakat. Aroma inilah yang dapat menjadi senjata paling ampuh untuk membedakan daging sapi dan daging babi. Berbeda dengan warna yang bisa dikamuflase dan dicampur, aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan.

Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan. Jadi agak sedikit susah bagi kita yang belum pernah sama sekali mencium bau daging babi.

Selain kelima aspek di atas, dilansir dari Liputan 6, terdapat dua aspek lainnya yang juga bisa membantu konsumen dalam membedakan daging sapi dan daging celeng, yakni karakteristik umum daging dan lokasi penjualan.

Secara umum, karakteristik daging babi ternak dan babi hutan (celeng) mirip satu sama lain. Keduanya jelas memiliki perbedaan yang cukup banyak dengan daging sapi. Namun, ketika kedua jenis daging tersebut telah dicampurkan, apalagi setelah dikamuflase dengan darah sapi, keduanya menjadi sangat sulit untuk dibedakan.

Kemudian, lokasi penjualan daging babi biasanya dilakukan di tempat yang agak gelap dan terpisah dari yang lainnya. Hal ini untuk menghindari pusat perhatian dari orang banyak. Selain itu, dengan lokasi penjualan yang terpisah dengan daging sapi, konsumen akan lebih sulit mencari pembanding sehingga sulit untuk membedakan apakah itu daging sapi murni atau oplosan.

Perlu diketahui juga, biasanya daging sapi yang dioplos dengan daging babi ini tidak akan terus diletakkan di meja penjual, melainkan hanya akan dikeluarkan ketika ada yang menanyakan “adakah daging yang murah”. Untuk itu, masyarakat sebaiknya waspada bila ada penjual yang menjual dagingnya lebih murah dibandingkan dengan penjual lainnya. (Din)