Kegiatan manusia yang Mempengaruhi ekosistem adalah

Kegiatan manusia terkadang tanpa disadari memengaruhi keadaan lingkungan sekitarnya. Jika suatu ekosistem berubah, maka makhluk hidup penghuni ekosistem tersebut juga akan berubah. Hal ini dapat memengaruhi keseimbangan pada ekosistem tersebut.

Penebangan Hutan secara Liar

Hutan adalah hamparan lahan yang banyak ditumbuhi pepohonan. Hutan merupakan sumber daya alam hayati yang memiliki banyak manfaat. Hutan menyediakan tempat hidup bagi hewan dan tumbuhan. Hutan mampu menahan air hujan sehingga sumber air selalu tersedia. Berbagai jenis tumbuhan berkayu juga banyak terdapat di hutan.

Manusia sering memanfaatkan sumber daya hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka menebang pohon di hutan untuk diambil kayunya. Selain itu, manusia menebangi pohon untuk lahan pertanian atau permukiman. Namun, penebangan hutan seringkali tidak terkendali. Manusia hanya memikirkan semua kebutuhan yang mereka perlukan tanpa memperdulikan alam.

Kegiatan manusia yang Mempengaruhi ekosistem adalah

Berikut ini beberapa akibat dari penebangan hutan secara liar :

  1. Hutan yang ditebangi secara liar mengakibatkan tanah menjadi gundul.
  2. Tanah menjadi tidak subur dan gersang karena lapisan humus hilang. Hutan yang gundul tentunya mengakibatkan tidak ada tumbuhan yang menutupi permukaan tanah. Ketika hujan turun, air tidak dapat diserap oleh akar tumbuhan. Akibatnya, air mengalir deras dan menghanyutkan permukaan tanah bagian atas. Permukaan atas tanah mengandung humus. Bila humus tersapu oleh air hujan, tanah menjadi tidak subur. Kehidupan organisme tanah juga terganggu.
  3. Mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Air hujan tidak dapat ditahan oleh tanah karena tidak adanya akar tumbuhan. Air mengalir deras dan mengakibatkan banjir. Air hujan yang jatuh di lahan gundul dan miring juga dapat melongsorkan tanah.
  4. Hewan yang hidup di hutan kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan.
  5. Hewan menyerang pemukiman peduduk. Hewan yang kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan mulai mencari tempat baru. Sasaran mereka adalah permukiman penduduk. Kalian tentu pernah mendengar, ada hewan ternak yang dimangsa binatang buas. Hewan-hewan di hutan yang kehilangan tempat tinggal mulai merambah permukiman penduduk untuk mencari makan. Tentu saja hal ini sangat meresahkan penduduk desa.

Penggunaan Bahan Kimia Pada Bidang Pertanian

Kegiatan manusia yang Mempengaruhi ekosistem adalah

Akibat yang dapat ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia oleh petani adalah sebagai berikut:

  1. Pemakaian pestisida yang tidak tepat (berlebihan) akan mengakibatkan serangga kebal terhadap pestisida tertentu. Hama serangga yang kebal terhadap pestisida akan cepat berkembang biak. Akibatnya, populasi serangga tersebut akan merusak tumbuhan yang sedang dibudidayakan manusia.
  2. Pemakaian pestisida secara berlebihan selain dapat membasmi serangga perusak juga dapat membasmi hewan lain yang bukan perusak.
  3. Bahan kimia dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah. Bahan kimia mudah larut dalam air yang digunakan petani untuk mengairi sawah. Hal ini dapat mengakibatkan air sawah tercemar karena bercampur dengan bahan kimia. Air sawah yang telah tercemar akan masuk ke lingkungan perairan sehingga membahayakan makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. Kesehatan manusia dapat terganggu karena air yang dimanfaatkan mengandung racun. Bahan kimia yang telah mencemari tanah dapat membuat tanah menjadi tidak subur. Tumbuhan yang hidup di atasnya akhirnya mati. Selain itu, hewan yang hidup di perairan maupun di dekat perairan dapat mati karena keracunan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat menggunakan bahan kimia.

Pembuangan Limbah Rumah Tangga dan Limbah Industri

Kegiatan manusia yang Mempengaruhi ekosistem adalah

Setiap hari ada saja sampah rumah tangga yang kita buang. Seharusnya kita membuang sampah di tempat pembuangan sampah. Namun, kebanyakan masyarakat membuang sampah ke sungai. Pembuangan limbah ke sungai akan mengakibatkan:

  1. Pencemaran air. Sampah mengandungbracun dan bibit penyakit sehingga air sungai menjadi tercemar.
  2. Bibit penyakit dan racun dapat meracuni tumbuhan dan hewan yang hidup di sungai.
  3. Bahan beracun juga dapat meracuni manusia yang menggunakan air sungai tersebut untuk minum, mandi, dan mencuci.
  4. Sampah yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan banjir. Sampah tersebut dapat menghambat aliran air sungai. Akibatnya, air sungai meluap dan terjadilah banjir.

Selain rumah tangga, industri juga dapat menghasilkan limbah yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Kegiatan di industri akan mengeluarkan sisa-sisa atau buangan berupa asap, limbah padat maupun limbah cair. Asap pabrik dapat menimbulkan pencemaran udara. Udara yang tercemar membahayakan makhluk hidup. Limbah padat maupun cair yang dibuang ke sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Air yang tercemar mengandung racun dan membahayakan kehidupan makhluk hidup. Demikian pula terhadap kesuburan tanah. Tanah menjadi tidak subur jika terkena pencemaran. Saat ini, mulai diusahakan adanya penampungan limbah industri yang kemudian didaur ulang. Hasil penampungan ini tidak dibuang ke daerah permukiman penduduk, sehingga tidak membahayakan masyarakat.

Pencemaran lingkungan memberi dampak negatif pada kehidupan manusia. Pencemaran menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu serta memengaruhi aktivitas, kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup.

Lingkungan menyediakan segala kebutuhan hidup manusia. Foto: Pexels

Lingkungan adalah sebuah tempat yang menyediakan segala kebutuhan hidup manusia, mulai dari sandang, pangan, hingga papan. Manusia dan lingkungan adalah dua hal yang berkaitan, satu dengan lainnya.

Menurut P. Joko Subagyo dalam bukunya yang berjudul Hukum Lingkungan Masalah Dan Penanggulangannya, lingkungan tempat manusia hidup itu dikategorikan menjadi tiga, di antaranya adalah:

  1. Lingkungan fisik (physical environment), yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berbentuk benda mati, seperti rumah, kendaraan, udara, air, dan sebagainya.

  2. Lingkungan biologis (biological environment), merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berupa organisme hidup selain dari manusia, seperti tumbuhan, hewan, dan bakteri.

  3. Lingkungan sosial (social environment), yaitu lingkungan yang berisikan manusia-manusia yang ada di sekitarnya, seperti tetangga, teman-teman, dan orang-orang lain di sekitarnya yang belum dikenal.

Sementara itu, dirangkum dalam buku Geografi SMA/MA Kelas IX terbitan Grasindo, lingkungan bagi manusia dibagi menjadi tiga fungsi, yaitu:

  1. Sebagai tempat hidup (habitat)

  2. Wahana bagi kelanjutan hidup (tempat bekerja)

  3. Sebagai tempat mencari makan (niche).

Kegiatan manusia yang memengaruhi keseimbangan lingkungan sekitar, salah satunya adalah membakar hutan. Foto: Pexels

Tentunya sebagai makhluk hidup yang berinteraksi secara langsung dengan lingkungan sekitarnya, manusia banyak memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan.

Seluruh kegiatan manusia yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam dilakukan di lingkungan. Kegiatan tersebut tentu akan menimbulkan berbagai macam pengaruh atau dampak terhadap lingkungan itu sendiri.

Dikutip dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV karya Poppy K. Devi dan Sri Anggraeni, beberapa contoh kegiatan manusia yang memengaruhi keseimbangan lingkungan sekitar, yang harus dihindari oleh manusia adalah sebagai berikut.

1. Membakar hutan untuk membuka lahan pertanian dan pemukiman warga

Membakar hutan adalah bentuk kegiatan manusia yang memengaruhi keseimbangan lingkungan. Pasalnya, hutan yang dibakar dapat menimbulkan kabut asap dan menyebabkan hewan dan tumbuhan banyak yang mati.

2. Menebang hutan secara liar

Penebangan hutan yang tidak dilakukan dengan sistem tebang pilih akan menyebabkan banyak hutan gundul, yang mana tidak ada lagi akar dari pohon yang dapat menahan air hujan. Peristiwa tersebut rawan menyebabkan terjadinya banjir dan juga erosi.

Ilustrasi kegiatan menangkap ikan yang membahayakan bagi ekosistem laut. Foto: Pexels

3. Menangkap ikan dengan pukat harimau, bom, aliran listrik, dan racun

Ini juga termasuk dalam kegiatan manusia yang memengaruhi keseimbangan lingkungan sekitar, khususnya ekosistem air laut.

Pukat harimau akan menjaring ikan sampai pada ke ikan-ikan kecil, yang berpotensi menyebabkan kelangkaan terhadap jenis ikan tersebut.

Selain itu, bom, aliran listrik, dan racun akan membunuh dan memusnahkan ikan, sekaligus tumbuhan-tumbuhan yang ada di laut.

4. Perusakan terumbu karang

Terumbu karang adalah salah satu bentuk wisata keindahan yang ada di dalam laut. Namun, saat ini, banyak manusia tidak bertanggung jawab merusak terumbu karang untuk kepentingan pribadinya.

Padahal, terumbu karang merupakan tempat berlindung ikan kecil atau tempat ikan bertelur. Ketika terumbu karang rusak, ikan kecil akan habis dimakan oleh ikan yang lebih besar di laut.

5. Pengambilan mineral dan bahan tambang secara terus menerus

Mineral dan bahan tambang berasal dari dalam perut bumi, serta termasuk ke dalam sumber daya alam tidak dapat diperbarui. Artinya, mineral dan bahan tambang akan habis terpakai jika terus menerus digunakan tanpa adanya gerakan penghematan.

Penggalian mineral dan bahan tambang memerlukan perhatian lebih besar, pasalnya, kegiatan tersebut akan berdampak pada lingkungan sekitar, yang tentunya dapat merugikan manusia.