Kapan bayi bisa dibawa bepergian

JAKARTA, celebrities.id -  Heboh bayi enam bulan meninggal akibat dibawa naik motor oleh orangtuanya untuk menonton bola. Peristiwa ini memicu berbagai pertanyaan di tengah masyarakat, salah satunya usia berapa bayi bisa keluar dari rumah atau diajak bepergian?

Bayi secara umum diketahui, memiliki kondisi yang masih sangat lemah. Termasuk tulang dan sistem kekebalan tubuhnya perlu diperhatikan, berikut penjelasannya usia berapa bayi bisa keluar rumah atau diajak bepergian dari berbagai sumber.

Menurut Kidshealth bahwa tidak ada aturan yang ditetapkan usai berapa bayi bisa keluar rumah atau diajak bepergian. Namun beberapa dokter menyarankan agar orang tua menunggu sampai bayi beberapa bulan.

Kendati demikian, tidak secara sembarangan mengajak bayi keluar rumah. Yang mana harus berpakaian sesuai cuacanya, 

"Jika cuacanya bagus, Anda merasa bebas untuk membawa bayi keluar kapan pun. Mungkin akan menikmati jalan-jalan di luar dan menghirup udara segar, tapi pastikan bayi Anda berpakaian sesuai cuaca," tulis keterangan dalam website Kidshealth, dikutip Minggu (7/8/2022)

Sementara menurut Anne Hansen, MD, MPH, direktur medis Unit Perawatan Intensif Neonatal di Rumah Sakit Anak Boston, ada hal lain perlu diperhatikan yaitu kulit bayi masih sangat sensitif. Sehingga tidak bisa dibawa keluar rumah tanpa lapisan atau pakaian yang berlapis. 

Juga harus dihindari dari cahaya matahari secara langsung. "Kulit halus bayi baru lahir mudah terbakar, dan kerusakan kulit dini semacam itu dapat meningkatkan risiko kanker kulit seumur hidup mereka," kata Hansen dalam website WebMD

"Biarkan mereka sepenuhnya teduh dengan pakaian atau payung," katanya.

Editor : Tia Ayunita

Pernah atau tidak mendengar mitos kalau bayi yang belum berusia 2 bulan jangan dibawa keluar rumah terlebih dulu. Namun, beberapa ibu tetap nekad membawa buah hati jalan-jalan ke mal atau ke rumah kolega. Kira-kira mengapa bayi 2 bulan tak boleh dibawa keluar? Ini 5 alasan bayi di bawah 2 bulan tidak boleh diajak jalan-jalan terlalu jauh dari rumah. 

Ini alasannya bayi di bawah 2 bulan sebaiknya tidak dibawa keluar rumah

Bayi kamu belum 40 hari, sebaiknya jangan dibawa ke luar rumah. Itu salah satu pesan orangtua kamu ketika kamu membawa bayi pulang dari rumah sakit setelah melahirkan. Padahal, kamu sudah ingin mengajak bayi jalan-jalan. Memangnya, kenapa, sih, bayi di bawah 2 bulan tidak boleh terlalu jauh dari rumah? Yuk, ketahui faktanya. 

1. Ibu masih dalam masa pemulihan pasca melahirkan

Kapan bayi bisa dibawa bepergian
Selain kesiapan bayi, kondisi ibu juga masih dalam masa pemulihan. (Foto: Shutterstock)

Secara medis, ibu memerlukan waktu sekitar 2 bulan untuk memulihkan kembali kondisi tubuh setelah melahirkan. Ada baiknya selama waktu itu ibu lebih banyak berada di dalam ruangan. Ini untuk menghindari terjadinya komplikasi kesehatan pasca melahirkan.

Komplikasi yang sering terjadi biasanya adalah pembekuan darah, pendarahan, dan infeksi di tempat jahitan atau rahim. Itu sebabnya sejumlah dokter kandungan meminta ibu yang baru melahirkan menunggu minimal 4 minggu untuk keluar rumah.

Selama masa tersebut, ibu masih mengalami masa nifas. Dokter pun masih mengawasi perkembangan pemulihan ibu. Penting bagi kamu untuk mendapatkan istirahat dan nutrisi yang cukup. Membawa bayi di bawah bulan keluar rumah bisa sangat melelahkan bagi ibu.

2. Bayi masih rentan akan penyakit

Kapan bayi bisa dibawa bepergian
Sistem kekebalan tubuh bayi belum sempurna. (Foto: Shutterstock)

Ingat, bayi adalah manusia yang baru saja terlahir ke dunia. Hal ini membuat bayi belum banyak terpapar virus, kuman, ataupun bakteri. Itulah yang menyebabkan sistem imunitas bayi belum sempurna.

Membawa bayi ke tempat ramai dan tertutup dapat mempermudah bakteri dan virus untuk masuk ke dalam tubuhnya. Sedangkan, ibu tidak dapat memperhatikan orang yang sakit ketika berada di tempat publik. Saat usia ini, ibu juga harus membatasi orang yang bertemu bayi

Sebaiknya, ibu menunggu usia bayi mencapai tiga bulan ke atas untuk diajak berjalan-jalan bersama. Pada saat itu, bayi sudah menerima sejumlah vaksin dan sistem kekebalan tubuhnya pun mulai berkembang.

3. Suhu tubuh bayi belum terkontrol

Kapan bayi bisa dibawa bepergian
Bayi di bawah 2 bulan mudah merasa dingin ataupun panas. (Foto: Shutterstock)

Seperti halnya sistem kekebalan tubuhnya, bayi di bawah 1 bulan juga belum dapat mengatur suhu tubuhnya. Hal ini menyebabkan bayi mudah merasa kedinginan ataupun kepanasan. Tentunya, kondisi ini dapat membuat bayi rewel selama berada di luar ruangan.

Bila terpaksa untuk keluar rumah seperti pergi ke rumah sakit, ibu harus memperhatikan suhu tempat yang dituju. Pakaikan pakaian bayi yang tepat untuk buah hati. Ibu juga harus memperhatikan tingkah si kecil supaya mengetahui perasaan tidak nyamannya.

Jangan panik, kalau bayi baru lahir melakukan beberapa gerakan refleks ini.

4. Membawa bayi keluar berarti harus membawa banyak perlengkapan

Kapan bayi bisa dibawa bepergian
Ibu akan membawa banyak barang ketika membawa bayi keluar rumah. (Foto: Shutterstock)

Bayi di bawah dua bulan masih sering menyusui dan buang air kecil. Setiap 15 menit mungkin bayi bisa menangis karena meminta sesuatu. Ibu pun harus menyediakan perlengkapan mulai dari baju ganti, pampers, hingga apron untuk menyusui saat berada di luar ruangan.

Bila tempat yang dituju tidak memiliki nursery room pastinya akan merepotkan ibu dan bayi. Ibu tidak bisa sembarangan menyusui ataupun mengganti popok bayi karena takut ada orang yang terganggu. Pastinya, ibu akan sangat kelelahan berpergian dengan bayi di bawah 2 bulan.

Selain perlengkapan berpergian, bayi juga harus memiliki perlengkapan mandi. Apa saja, ya, kira-kira?

5. Waktu tidur bayi yang berbeda dari orang dewasa

Kapan bayi bisa dibawa bepergian
Bayi berusia di bawah 2 bulan hampir memakai waktu seharian untuk tidur. (Foto: Shutterstock)

Ibu tak bisa menyamakan waktu tidur orang dewasa dengan bayi berusia di bawah 2 bulan. Percaya, deh, waktu tidur bayi lebih banyak. Bayi memerlukan sekitar 16 jam sehari untuk tidur. 7,5 jam saat tidur siang dan 8,5 jam ketika malam hari.

Berpergian keluar rumah hanya akan mengurangi waktu tidurnya saja. Padahal, tidur cukup dibutuhkan bayi untuk perkembangan otak dan pertumbuhan tubuhnya. Tak mau, kan, hanya karena ingin jalan-jalan, perkembangan si kecil terhambat.

Ini mengapa bayi baru lahir memerlukan bantal bayi!

Setelah mengetahui 5 alasannya, masih maukah mengajak bayi berusia 2 bulan pergi keluar rumah?

Berapa bulan bayi boleh dibawa keluar?

Ia tidak bisa berada di lingkungan yang terlalu panas, lembap, maupun terlalu dingin. Namun, para pakar sepakat bahwa usia terbaik membawa bayi keluar rumah yakni setelah mencapai usia 3-6 bulan. Ini karena sistem kekebalan tubuhnya telah terbentuk sempurna, sehingga ia sudah lebih kuat.

Bolehkah bayi umur 1 bulan perjalanan jauh?

Kebanyakan penerbangan memiliki peraturan minimal usia bayi yang boleh pergi adalah 2 minggu. Meski begitu, tetaplah hindari membawa bayi Anda ke tempat keramaian dan banyak orang, terlebih jika bayi belum mendapatkan vaksinasi. Sebaiknya tunggu hingga bayi Anda berusia di atas 3 bulan.

Amankah bayi 40 hari perjalanan jauh?

“Kalau kondisi Anda dan si kecil cukup sehat dan dokter mengizinkan, Anda boleh keluar rumah sebelum 40 hari. Pemandangan dan udara luar bagus untuk kalian. Namun, tetap perhatikan kesehatan dan jangan mengajak bayi ke lingkungan yang penuh polusi,” tulis Dr Ashwini seperti yang dikutip dari laman Baby Center.

Bolehkah bayi umur 3 minggu keluar rumah?

Menurut John Hopkins Medicine, tidak ada pakem yang saklek mengenai umur yang tepat bagi bayi baru lahir untuk diajak keluar rumah. Namun, beberapa dokter menyarankan untuk menunggu bayi berusia beberapa bulan, yakni sekitar 2 hingga 3 bulan.