Kalimat berikut merupakan pendapat dalam bagian rangkaian argumen adalah

KOMPAS.com - Persuasi berarti membujuk. Persuasi bertujuan mengajak pendengar atau pembaca untuk melakukan sesuai dengan yang disampaikan. Persuasi bisa dilakukan lewat pidato ataupun lewat teks tulisan.

Mengutip dari Analisis Penggunaan Kata Ajakan dalam Menulis Teks Persuasi pada Siswa Kelas SMP (2019) karya Siti Muhaya Yandis dan kawan-kawan, teks persuasi adalah teks yang isinya memuat ajakan atau bujukan. Jenis teks ini sifatnya memengaruhi karena didukung dengan fakta.

Dalam buku Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi hingga Teks Tanggapan (2019) karya Minarni Try Astuti, disebutkan jika teks persuasi memiliki empat struktur utama, yaitu:

  1. Pengenalan isu
    Pada bagian ini biasanya berisikan pengantar dari permasalahan yang akan dibahas.
  2. Rangkaian argumen
    Pada bagian ini disampaikan pendapat penulis mengenai permasalahan yang harus dibuktikan dengan fakta.
  3. Pernyataan ajakan
    Pada bagian ini berisikan kalimat ajakan agar pembaca atau pendengar mengikuti hal yang disampaikan penulis.
  4. Penegasan kembali
    Pada bagian ini disampaikan penegasan ulang tentang pendapat penulis dan faktanya serta kalimat ajakannya.

Baca juga: Fungsi Fakta dalam Teks Persuasi

Agar lebih mudah memahaminya, mari kita simak struktur teks persuasi yang benar dan contohnya di bawah ini: 

Contoh 1:

Utamakan belajar dan Kurangi Bermain Game

Pengenalan isu:

Belajar menjadi kewajiban setiap murid atau peserta didik. Belajar membuat siswa lebih mengerti pelajaran yang diajarkan guru di sekolah. Belajar sangat penting, karena menjadi modal untuk masa depan siswa itu sendiri.

Namun, sangat disayangkan jika saat ini banyak siswa yang lebih memilih bermain gim dibanding belajar. Padahal belajar menjadi tugas utama seorang siswa dan sudah seharusnya diutamakan dibanding bermain gim.

Rangkaian argumen:

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rumah Sakit CS Mott Children, University of Michigan di Amerika Serikat, sekitar 86 persen anak berusia 13 hingga 18 tahun lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain video game. Penelitian ini dilakukan terhadap 963 orang tua remaja (usia 13 hingga 18 tahun).

Dampak negatif utama dari sering bermain gim ialah kecanduan. Artinya siswa akan terus bermain gim tanpa kenal waktu, mulai dari pagi hingga malam. Akibatnya konsentrasi murid menurun dan bisa berdampak pada prestasi dan nilai akademiknya.

Baca juga: Teks Persuasi: Pengertian, Tujuan, Ciri-ciri dan Jenisnya

Pernyataan ajakan:

Oleh karena itu, sangat penting untuk diingatkan kembali jika tugas utama seorang murid ialah belajar. Tidak salah jika sesekali murid atau siswa bermain gim, sekadar untuk menghilangkan rasa bosan. Namun, akan menjadi suatu hal yang salah, jika terus bermain tanpa kenal waktu, bahkan hingga melupakan kewajiban utamanya, yakni belajar.

Bermain gim bisa dijadikan sarana hiburan bagi murid ketika bosan belajar. Asalkan waktunya diatur dan tidak melebih waktu belajar. Karena bagaimanapun kewajiban utama seorang pelajar ialah belajar, agar kelak menjadi generasi penerus bangsa.

Penegasan kembali:

Sekali lagi ditekankan jika kewajiban utama seorang pelajar ialah belajar. Maka dari itu, utamakanlah belajar dibanding bermain gim. Jika ingin bermain, aturlah waktu sebaik mungkin dan batasi permainan gimnya. Contoh bermain gim selama 30 menit dan belajar selama 1 jam atau dengan aturan waktu lainnya.

Dari sini pula, peran dan ketegasan orang tua sangat diperlukan, yakni untuk senantiasa mengingatkan anaknya untuk mengutamakan belajar dibanding bermain gim. 

Contoh 2:

Ayo Rajin Melakukan Aktivitas Fisik!

Pengenalan isu:

Aktivitas fisik menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan selain aktivitas lainnya. Aktivitas fisik sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain menjaga kesehatan tubuh, aktivitas fisik yang rutin dilakukan juga bisa meminimalisasi berbagai penyakit mematikan.

Baca juga: Contoh Teks Persuasi tentang Pendidikan dan Lingkungan

Di balik manfaatnya yang cukup besar, masih ada beberapa orang yang menyepelekan manfaat aktivitas fisik. Mereka beranggapan jika aktivitas fisik tidak terlalu penting dan hanya membuang waktu saja. Padahal dengan rutin melakukan aktivitas fisik, tubuh menjadi tidak cepat lelah atau sakit.

Rangkaian argumen:

Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh yang dilakukan secara keseluruhan untuk meningkatkan pengeluaran energi. Kementerian kesehatan menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya selama lima kali seminggu.

Aktivitas fisik ini tidak harus dilakukan dengan pergi ke klub kebugaran. Namun, bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan murah. Contohnya naik turun tangga, jalan cepat, berenang dan bersepeda.

Manfaat utama dari rutin melakukan aktivitas fisik ialah bisa mengendalikan tekanan darah, menurunkan osteoporosis, mencegah Diabates Melitus, meningkatkan daya tahan tubuh, mengendalikan kolestrol dan masih banyak lagi.

Pernyataan ajakan:

Seperti yang sudah disebutkan di atas, jika aktivitas fisik memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Selain itu, cara yang dilakukan juga tidak sesusah yang dibayangkan dan tidak membutuhkan biaya besar. Maka dari itu, ayo kita rajin melakukan aktivitas fisik rutin selama 30 menit setiap harinya.

Baca juga: Contoh Teks Persuasi Bertema Politik

Mungkin manfaatnya tidak akan langsung dirasakan, namun dalam jangka waktu panjang pasti manfaatnya akan muncul. Tidak perlu memaksa diri untuk melakukan aktivitas fisik berat, cukup lakukan sesuai dengan kemampuan tubuh saja.

Penegasan kembali:

Aktivitas fisik sudah seharusnya dilakukan secara rutin. Selain karena mudah dan murah, namun juga ada banyak manfaat jangka panjang yang bisa dirasakan. Rutinlah melakukan aktivitas fisik demi kesehatan tubuh kita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kalimat berikut merupakan pendapat dalam bagian rangkaian argumen adalah

Ilustrasi menulis. (Nick Morrison/ Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk. Jadi, dalam teks persuasif berisi tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Teks juga berarti bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.

Sedangkan, persuasif menurut KBBI adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Jadi, pengertian teks persuasif adalah teks yang bersifat membujuk agar orang yakin.

Teks persuasif memang memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat dalam tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca akan melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan tersebut.

Dalam teknis penulisannya, teks persuasif mempunyai empat struktur, yaitu pengenalan isu, rangkaian argumen, pernyataan ajakan, dan penegasan kembali.

Jadi, dalam menyusun teks persuasif harus mengikuti urutan struktur tersebut. Jika masih bingung, ada beberapa referensi contoh teks persuasif yang bisa kamu perhatikan.

Berikut ini kumpulan contoh-contoh teks persuasif lengkap sesuai dengan strukturnya, seperti dilansir dari laman Serupa.id, Selasa (9/3/2021). 

Kalimat berikut merupakan pendapat dalam bagian rangkaian argumen adalah

Ilustrasi menulis. (Image by Free-Photos from Pixabay)

                                                      Waspada Bencana Alam di Kawasan Cincin Api

Indonesia terletak di tengah-tengah zamrud khatulistiwa yang memberikan banyak kelebihan. Tanah di sini subur, hampir semua tanaman produktif yang diminati pasar konsumsi dapat tumbuh. Namun, di balik keunggulan itu terdapat risiko yang harus dihadapi jika membicarakan letak geografis kepulauan republik Indonesia.

Wilayah negara kita juga berada di wilayah yang dikenal dengan nama ring of fire atau cincin api. Ring of fire adalah wilayah pusat gempa dan gunung berapi yang melingkari Samudra Pasifik. Ya, Indonesia dilingkari oleh wilayah tersebut. Meski gunung berapi memberikan kita tanah yang subur, risiko bencana alam yang kita hadapi juga lebih besar.

Oleh karena itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita semua sebagai masyarakat yang berada di wilayah geografis cincin api ini untuk selalu waspada dan memiliki kesiapan untuk menghadapi berbagai bencana alam yang rentan melanda rumah kita.

Pertimbangannya banyak melibatkan berbagai pendapat yang sebetulnya sudah diutarakan oleh berbagai pihak. Baik pihak ahli dari lembaga penelitian dari berbagai universitas maupun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia. Contohnya bagaimana BMKG rutin menggelar forum informasi cuaca iklim dan gempa bumi.

Bahkan, di beberapa daerah yang memang memiliki histori patahan gempa yang cukup berisiko tinggi, mereka akan menyosialisasikan perihal antisipasi gempa dan bencana alam pada warga sekitar yang tinggal di zona rawan. Misalnya, seperti di kawasan Lembang dan Cimahi, Jawa Barat. Di mana di sekitar sana terdapat patahan geser aktif dan berpotensi menghasilkan gempa yang dahsyat.

Pengusaha, perusahaan, dan berbagai lembaga komersial lainnya pun selalu diminta untuk mematuhi protokol keamanan dalam membuka usaha di kawasan dengan risiko bencana. Caranya adalah dengan membangun bangunan anti gempa, memiliki kawasan berkumpul bencana, dan menyediakan berbagai pintu, tangga, dan peralatan antisipasi bencana lainnya.

Rasanya sudah sangat wajar kalau kita harus ikut berperan dalam mengantisipasi menghadapi risiko bencana ini. Pemerintah mungkin sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan kita, tetapi kita juga harus mampu secara mandiri mempersiapkan berbagai hal yang tak terduga.

Siap dan tanggap terhadap bencana alam adalah suatu keharusan bagi kita semua sebagai pengarung cincin api dunia. Kita harus selalu melek akan berbagai informasi dan sosialisasi yang rutin diadakan oleh BMKG, mencoba mengaplikasikan bangunan anti gempa jika mampu, dan memilih kawasan yang cenderung lebih aman dan jauh dari patahan aktif jika memungkinkan.

Sekali lagi, melek terhadap informasi mengenai bencana alam adalah peta kita untuk menjalani penjelajahan cincin api. Selalu bersiap, tanggap, dan cermat terhadap risiko bencana alam adalah satu di antara perlengkapan hidup kita di negeri yang subur, namun tetap menyibak misteri kemarahan alam di dalamnya.

Kalimat berikut merupakan pendapat dalam bagian rangkaian argumen adalah

Ilustrasi menulis. (Photo by rishi on Unsplash)

                                                      Buanglah Sampah pada Tempatnya

Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih terlalu banyak sampah kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa sampah kecil itu tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah ya sampah.

Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika sampah tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah.

Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah terurai tetap tidak akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko mengundang penyakit yang tidak diinginkan.

Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman. Baunya akan sampai ke hidung kita juga yang membuangnya. Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak membuang sampah ke tempatnya.

Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai dampak negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang selama ini berjasa menjaga kebersihan. Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari kita, kedinginan, kelelahan, karena ulah kita yang membuang sampah sembarangan.

Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri karena saat kita membuang sampah sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti sampah itu sendiri. Mari buang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan.

Kalimat berikut merupakan pendapat dalam bagian rangkaian argumen adalah

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Corrine

                                                                Cerdas Memilih Pemimpin

Indonesia adalah negara yang berlandaskan demokrasi dalam memilih pemimpinnya. Satu di antara mekanisme pemilihannya adalah melalui pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Siapa yang memilih? Tentunya kita sebagai rakyat Indonesia yang menentukan siapa pimpinan kita sendiri.

Maka dari itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita semua untuk mengetahui siapa saja calon pemimpin yang akan melaksanakan aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa.

Bagaimana tidak, baik presiden maupun kepala daerah yang terpilih setidaknya akan menentukan nasib bangsa selama empat tahun ke depan. Jika kita tidak memilih dengan tepat, maka dampaknya kita pula yang merasakan.

Lalu bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat? Memilih dengan cerdas. Hal ini berarti kita harus memilih calon prmimpin yang memiliki latar belakang baik, riwayat pengalaman yang teruji, hingga visi dan misi yang terarah dan objektif bagi kebaikan negara. Melalui cara tersebut kita dapat memastikan bahwa calon pemimpin akan membawa perubahan besar yang positif terhadap kehidupan bangsa.

Mari kita memilih pemimpin dengan cerdas dan mengabaikan perasaan subjktif seperti hanya menyukainya saja, apalagi karena dorongan orang lain. Evaluasi objektif adalah cara yang jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan omongan manis atau ajakan orang lain saja.

Apalagi, dunia politik adalah dunia yang kerap manis di depa, namun getir dan menghanyutkan di belakang. Pilihlah pemimpin melalui analisis dan penilaian yang efektif dengan mengenal apa yang pernah ia lakukan, apa yang bisa ia lakukan, dan apa yang dapat dibawanya ke kehidupan bangsa.

Selalu hindari berbagai pemberitaan tidak bertanggung jawab, yang menyatakan suatu hal yang mengherankan mengenai berita politik. Apalagi kalau sumber yang diambil adalah media sosial atau media pemberitaan yang tidak jelas sumbernya.

Jangan hanya baca judulnya saja dan selalu bandingkan dengan sumber lain. Hoaks dapat dengan mudah menepiskan pilihan objektif kita sebagai pemilih yang cerdas. Sebagai pemilih yang cerdas, kita akan selalu melakukan evaluasi objektif terhadap bakal calon pemimpin dan partai yang mengusungnya. Mulai saat ini, mari kita cerdas memilih.

Sumber: Serupa