Pada dasarnya nilai estetis antara seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi itu sama. Oleh karena itu kita perlu melihat nilai estetis atau nilai estetika itu secara umum. Nilai estetis dapat terbentuk karena pengalaman seseorang mencerap nilai estetika pada suatu karya seni rupa. Nilai estetika pendekatan: 1) Unsur seni: seniman, karya seni, masyarakat (pengamat atau penikmat), 2) Mimetik: sejauh mana karya berhubungan dengan kenyataan, 3) Ekspresif: sejauh mana karya mengungkapkan isi hati penciptanya, 4) Struktural: sejauh mana karya merupakan suatu kesatuan dengan strukturnya sendiri. Nah, sekarang apa yang kamu ketahui tentang nilai estetis seni rupa dua dimensi. Jadi nilai estetis adalah nilai suatu keindahan yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi. Keindahan sendiri tidak hanya dilihat dari bentuk dan hasil karya seni rupanya tetapi juga kita dapat melihat keistimewaan karya tersebut dari ungkapan pencipta karyanya. Terima kasih, selamat mencari jawaban lain jika kurang puas dengan penurutan kami. Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang sifat karyanya dapat dipandang keindahannya dengan mata dan dapat dirasakan dengan indra peraba. Berdasarkan pengertian tersebut, maka seni rupa tentu selalu mengandung nilai keindahan disetiap karyanya. Hal tersebut juga berlaku bagi nilai estetis karya seni rupa dimensi seperti halnya lukisan. Seni lukis merupakan contoh karya seni dua dimensi. Mengapa disebut demikian? Pasalnya mengutip dari Pembelajaran Seni Rupa di SD, Yunisrul (2020: 135), lukisan adalah karya seni rupa yang hanya terdiri dari dua dimensi, yakni panjang dan lebar saja sehingga nilai keindahannya hanya dapat dinikmati atau dilihat dari satu arah pandang saja. 2 Jenis Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua DImensiMeski sifatnya hanya dapat dipandang dari satu arah saja, namun nilai estetis karya seni rupa dua dimensi tentunya tetap bisa ditangkap oleh indra penglihatan kita, dan bisa pula dirasakan bentuknya dari satu arah. Sama seperti karya seni lainnya, nilai estetis karya seni rupa dua dimensi memiliki dua jenis kategori, yakni nilai estetis yang sifatnya objektif, dan yang bersifat subjektif. Dalam ilmu seni, sebuah karya seni dianggap memiliki nilai estetis objektif apabila keindahan dari karya tersebut terpancarkan secara langsung dan dapat ditangkap oleh mata secara harfiah. Artinya pandangan keindahan tersebut mutlak dimiliki oleh karya seni rupa itu sendiri, misalnya saja estetis berdasarkan pemilihan dan perpaduan warnanya, bentuk garis dan polanya, dan lain sebagainya. Ilustrasi nilai estetis karya seni rupa dua dimensi. Sumber: UnsplashSedangkan karya seni dianggap pula memiliki nilai estetis subjektif artinya nilai keindahan sebuah karya memiliki deskripsi yang berbeda-beda bergantung pada siapa yang melihat karya tersebut. Artinya, estetis subjektif adalah keindahan menurut sudut pandang pribadi atau selera masing-masing orang. Misalnya saja terdapat satu karya dimana si A menyebut bahwa karya tersebut sangat indah, namun si B bisa saja menganggap bahwa hal tersebut biasa saja. Berdasarkan sifat atau jenis-jenis nilai estetis karya seni rupa dua dimensi tadi, maka kita dapat memahami bahwa setiap karya seni rupa pastilah memiliki nilai keindahan dari dua aspek tadi, yakni indah menurut objek dan subjeknya. Semoga ulasan singkat tadi dapat bermanfaat! (HAI)
Home » Kelas XII » Simbol dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa dibedakan menjadi seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai simbol dan nilai estetis seni rupa dua dimensi saja. Contoh seni rupa dua dimensi adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni ilustrasi. Jenis simbol dalam konsep seni rupa 2 dimensi dapat diketahui melalui objek dan unsur-unsur rupanya, serta pada visualisasi bentuk objek dan tema seni rupa. Sedangkan nilai estetis dalam konsep seni rupa 2 dimensi merupakan nilai keindahan dan keunikan pada sebuah karya seni rupa 2 dimensi itu sendiri. A. Simbol Seni Rupa Dua Dimensi
Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi atau tiga dimensi. Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya atau unsur-unsur rupanya. Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Simbol dalam sebuah karya seni rupa dua dimensi dijumpai pada objek dan unsur-unsur rupanya. Penataan unsur-unsur rupa seperti warna (color), garis (line), bidang (shape), bentuk (form), gelap terang (value), tekstur (texture) dan ruang (space) dapat menyimbolkan sesuatu. Selain pada unsur-unsur rupanya, simbol dalam karya seni rupa dua dimensi dapat kamu jumpai pada visualisasi bentuk objek dan tema yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Seorang perupa (seniman) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan non-fisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Berikut ini unsur-unsur seni rupa dua dimensi.
B. Nilai Estetis Seni Rupa Dua Dimensi Estetik berasal dari kata Estetika yang berarti salah satu cabang dari filsafat.dan Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang keindahan dari suatu objek yang indah.jadi Nilai Estetik sendiri mempunyai arti nilai dari suatu keindahan yang kita rasakan setelah kita rasakan maka kita pun akan menilai seberapa indah objek tersebut. Nilai Estetik sangat dibutuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan ketika mereka menampilkan dan menyajikan kepada para penikmat.dan juga bisa digunakan untuk layak atau tidaknya suatu seni untuk di pertontonkan ke masyarakat. Nilai estetis identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis sebuah karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya. Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya dimana seseorang tinggal dapat menyebabkan nilai estetis sebauh karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi baik, perpaduan warna yang cocok, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis yang bersifat subyektif beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh saat melihat sebuah karya seni lukis, seseorang dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya itu. Sehingga orang tersebut merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya itu dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya. walaupun orang lain mungkin tidak tertarik pada karya tersebut. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif. Sebuah karya seni rupa menjadi indah dan unik karena kemampuan perupanya memilih dan memvisualisaikan objek pada bidang garapannya melalui pengolahan unsur-unsur rupa. Berikut ini contoh pengamatan terhadap sebuah karya seni rupa.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 5:16 PM |