Jelaskan yang dimaksud dengan Green Technology usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk menwujudkan hal tersebut?

Oleh karena itu, untuk menjadi salah satu dari 12 negara maju pada 2025 serta 8 negara maju pada 2045, Indonesia perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara inklusif melalui pemanfaatan sumberdaya alam. Dan untuk mencapai target itu dibutuhkan teknologi yang tepat agar dapat memfasilitasi harmoni ekonomi, sosial dan lingkungan, ungkap Kepala BPPT, Marzan A Iskandar dalam paparannya yang bertema SCP Green Economy-Climate Change, In search Of Convergence In Actions/Initiatives And Goals pada acara Konferensi Asia Pacific Roundtable for Sustainable Consumption and Production (APRSCP) ke-10 di Yogyakarta, Kamis (10/11).

BPPT sebagai pusat unggulan teknologi, lanjut Marzan, berfungsi untuk mengakselerasi pencapaian tujuan MDGs melalui ketetapan green technology yang dijalankan dalam

Mengamini pernyataan Kepala BPPT, Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) yang juga mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (LH), Rachmat Witoelar, menekankan pentingnya SCP sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup manusia tanpa mengabaikan kelestarian ekosistem. SCP menjadi keharusan untuk diterapkan di Indonesia, mengingat masih banyaknya kegiatan industri yang berdampak pada rusaknya lingkungan. Indonesia sendiri emisinya akan berkembang diperkirakan mencapai 2.1 hingga 3.3 giga tons CO2 emissions (GtCO2e) mulai dari 2005-2030. SCP diterapkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup dengan meminimalkan penggunaan sumberdaya alam dan zat-zat yang beracun bagi lingkungan, jelasnya.

Berbicara mnengenai ketahanan energi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Kardaya Warnika mengatakan bahwa saat ini konsumsi Indonesia masih berdasar pada sumber energi fosil yang mengakibatkan Indonesia menjadi penghasil gas rumah kaca terbesar. Sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, Kementerian ESDM berinisiatif melakukan clean energy. Inisiatif ini terdiri dari pre fosil combustion, untuk menghindari penggunaan energi fosil yang lebih banyak, fosil commbustion untuk mengurangi efek gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, dan post fosil combustion yang bertujuan untuk menangkap dan menyimpan gas rumah kaca akibat pembakaran energi fosil. Kebijakan ini juga dilakukan untuk memenuhi ketahanan energi dan mitigasi bencana global warming, jelasnya.

Sementara itu dukungan dari kebijakan fiskal, menurut Pejabat Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Singgih Riphat telah dilakukan melalui beberapa fiskal insentif seperti bebas bea impor untuk pengembangan geothermal, penurunan pajak penghasilan, pengurangan pajak penjualan dalam proyek geothermal serta price cap and off take guarantee. Langkah-langkah ke depan yang akan dilakukan Kemenkeu dalam mendorong penerapan SCP dan ekonomi hijau meliputi penghapusan secara bertahap subsidi BBM, mengatasi kendala dalam pengembangan energi terbarukan, terutama panas bumi, serta mempersiapkan pembentukan carbon market sebagai langkah awal dalam carbon pricing (internasionalisasi biaya emisi karbon).

 Tugas kita untuk Indonesia adalah berkontribusi pada usaha secara global untuk menghindari irreversible climate change dalam kehidupan. Hal ini bisa kita wujudkan dengan mengganti atau mengurangi penggunaan eenergi fosil baik minyak, gas dan batubara  dengan teknologi energi terbarukan serta mengadopsi teknologi low carbon seperti peningkatan efisiensi pembangkit listrik, industri, trasnportasi, bangunan, sarana umum, pertanian dan sektor ekonomi, tutup Kepala BPPT.

Keanggotaan Indonesia dalam APRSCP merupakan bukti komitmen terhadap penerapan dan peran aktif dalam konsumsi dan produksi berkelanjutan. APRSCP sendiri merupakan sebuah forum negara-negara Asia “ Pasifik yang peduli dan menaruh perhatian terhadap berbagai aspek dalam pelaksanaan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan. Forum tersebut menyelenggarakan pertemuan setiap 18 bulan sekali untuk membahas serta saling tukar pendapat dan informasi terhadap perkembangan pelaksanaan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan yang terjadi di masing-masing negara. Konferensi APRSCP ke-10 di Yogyakarta secara khusus akan meninjau kemajuan penerapan penerapan SCP di kawasan Asia Pasifik, memberikan rekomendasi kepada para pemimpin pemangku kepentingan untuk kerangka aksi berikutnya khususnya bagi Konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20) Tahun 2012 yang meliputi kebijakan, metodologi, instrumen penerapan (tools) hingga penerapannya di lapangan. (SYRA/humas)