adjar.id - Adjarian untuk mendapatkan hasil data terdapat beberapa tahapan kerja sistem informasi geografi atau SIG. Sistem informasi geografis atau SIG sendiri merupakan suatu komponen perangkat keras dan juga lunak yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data geografis. Kali ini kita akan membahas mengenai tahapan kerja dalam sistem informasi geografi yang juga merupakan materi geografi kelas 12 SMA. Baca Juga: Sistem Informasi Geografis: Pengertian, Komponen, dan Manfaat Agar bisa berjalan dengan baik tahapan kerja SIG membutuhkan beberapa komponen, yaitu perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia. Nah, tahapan kerja dalam SIG ini terbagi menjadi tiga langkah kerja, yaitu masukan atau input, proses, dan keluaran atau output. Nantinya seluruh informasi atau data SIG akan disimpan, dimanipulasi, dan dianalisis serentak melalui komputer. Yuk, kita kenali lebih jauh mengenai tiga tahapan kerja SIG berikut ini!
1. Masukan (Input) Dalam kerja SIG, pertama yang dibutuhkan adalah data awal atau database, yaitu merupakan data yang dikumpulkan selama survei dan kemudian dimasukkan ke komputer. O iya, data masukan bisa diperoleh dari penelitian lapangan, kantor pemerintah, citra penginderaan jauh, dan juga peta. Data sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: Baca Juga: Sistem Penginderaan Jauh dan Manfaatnya dalam Ilmu Geografi a. Data Atribut Data atribut merupakan data yang ada pada suatu lokasi atau keruangan yang bisa menjelaskan suatu informasi. Beberapa contoh data atribut yaitu hutan, ladang, kota, dan lain sebagainya, di mana data atribut bisa berupa adata kualitatif dan juga data kuantitatif. b. Data Spasial Data spasial merupakan data yang menunjukkan suatu ruang, tempat di permukaan bumi, atau lokasi. Data spasial sendiri bisa disajikan dalam dua bentuk bentuk, yaitu:
a. Bentuk Raster Bentuk raster merupakan bentuk data yang disajikan dalam sistem bujur sangkar atau grid, yang di mana dalam komputer grid ini disebut sebagai sel atau piksel. b. Bentuk Vektor Bentuk vektor merupakan bentuk data yang disajikan dalam bentuk sistem koordinat, di mana data ini terdiri atas titik, poligon, dan garis. Nah, poligon sendiri merupakan serangkaian garis yang saling berhubungan dan kedua ujungnya saling bertemu sehingga membentuk bentuk yang tertutup. 2. Proses Proses dalam SIG ini bisa berfungsi untuk memanipulasi, memanggil, dan menganalisis data yang sudah ada di dalam komputer. Baca Juga: 4 Macam Simbol pada Peta: Simbol Titik, Simbol Garis, Simbol Warna, dan Simbol Area Analisis data sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Analisis Lebar Analsis lebar merupakan suatu analisis yang mengolah data dalam komputer yang kemudian menghasilkan daerah tepian sungai yang lebar. b. Analisis Garis Bidang Analisis garis bidang merupakan suatu analisis yang bisa digunakan untuk menentukan wilayah atau region dalam radius tertentu. Misalnya, untuk menentukan daerah rawan banjir atau gempa.
c. Analisis Penjumlahan Aritmatika Analisis penjumlahan aritmatika merupakan suatu analisis yang mengolah data dalam komputer yang kemudian menghasilkan penjumlahan. Nah, analisis ini bisa digunakan untuk peta berklasifikasi yang menghasilkan klasifikasi baru. 3. Keluaran (Output) Data yang tadi sudah dianalisis oleh SIG bisa memberikan informasi pada pengguna data, yang membuatnya bisa digunakan sebagai dasar dari pengambilan sebuah keputusan. Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Proyeksi Peta, Materi Geografi Kelas 12 SMA Keluaran dari SIG ini bisa berupa peta cetak atau hard copy, rekaman soft copy, dan display atau tayangan. Jadi, dengan adanya SIG ini setiap orang bisa membuat peta yang kemudian bisa diubah atau dimodifikasi kapan saja dengan cepat. O iya, pengguna SIG juga bisa memproses ulang pembuatan peta dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Nah, itu tadi Adjarian tahapan kerja dalam sistem informasi geografi atau SIG yang terdiri atas masukan, proses, dan keluaran. Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan di bawah ini!
Yuk, tonton video ini juga!
KOMPAS.com - Sistem Informasi Geografi (SIG) sudah dikenal sejak 1960 oleh Tomlinson. Saat itu, ia menggunakan SIG untuk menyimpan serta menganalisis data Canada Land Inventory pada 1964. SIG hingga saat ini masih terus digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak manfaat yang didapat saat menggunakan SIG. Salah satunya perkembangan ilmu geografi. Apa itu Sistem Informasi Geografi (SIG)? Pengertian dan komponen SIGMenurut Franto dalam buku Metode Pemetaan Potensi Mineralisasi Timah Primer dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (2020), sistem informasi geografi merupakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan menampilkan data berbasis geografis. Agar tahapan kerja sistem informasi geografi bisa berjalan dengan baik, dibutuhkan berbagai komponen. Mulai dari komponen utama hingga komponen penunjang. Baca juga: Sistem Informasi Geografis: Sejarah dan Definisi Dalam buku Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya Menggunakan ARCGIS 9.3 (2017) karya Anang Widhi Nirwansyah, Sistem Informasi Geografi (SIG) memiliki tiga komponen, yaitu:
Tahapan kerja SIGSistem Informasi Geografi (SIG) memiliki empat tahapan kerja, yaitu: Tahap pemasukan data atau input data dilakukan dengan mengumpulkan, memasukkan serta mengubah temuan data menjadi jenis data yang bisa dibaca komputer. Baca juga: Komponen Sistem Informasi Geografis Data ini bisa bersumber atau berasal dari:
Tahap pengelolaan data dilakukan dengan pengolahan data dasar. Biasanya dalam tahapan ini, data akan diarsipkan dan dimodelkan terlebih dahulu. Untuk pengarsipan data biasanya dikelompokkan berdasarkan kedekatan jenis datanya. Contohnya data sensus penduduk dikumpulkan dan diarsipkan terlebih dahulu. Tujuannya agar temuan data rapi dan mempermudah proses analisis. Untuk pemodelan data akan dilakukan tahapan atau proses sebelum analisis. Contohnya penentuan kerangka teori, bentuk rancangan analisis, dan lain-lain. Baca juga: Proses Pengelolaan Sistem Informasi Geografis
Tahap manipulasi data dilakukan dengan mengubah hasil peta dasar, yang sebelumnya telah diubah dalam proses pemasukan data. Peta dasar ini diubah menjadi peta digital yang siap dianalisis. Setelah diubah, peta digital tersebut siap dianalisis. Misalnya dari segi jangkauan daerah atau buffer. Pada tahap analisis, data yang digunakan hanyalah data yang sesuai dengan kerangka teori dan rancangan analisis.
Tahap keluaran data merupakan proses akhir dari tahapan kerja sistem informasi geografi. Hasil output-nya berupa peta, grafik, tabel atau laporan, yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Harapannya output ini bisa berguna bagi para peneliti atau pihak terkait lainnya. Contohnya hasil keluaran data SIG dapat mempermudah pengambilan keputusan terkait kondisi geografis suatu wilayah atau lainnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |