Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal gejalanya

Show
Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal gejalanya
Ilustrasi flu burung. ©Shutterstock.com/Steve Snowden

JATIM | 1 Juli 2020 17:55 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Penyakit influensa unggas (avian influenza), atau lebih dikenal sebagai “wabah flu burung”, pertama kali dilaporkan pada 1878 sebagai wabah yang menjangkiti ayam dan burung di Italia (Perroncito, 1878), yang disebut juga sebagai “Penyakit Lombardia” mengikuti nama sebuah daerah lembah di hulu sungai Po.

Wabah penyakit flu burung (FB) yang melanda dunia, khususnya kawasan Asia, memang sangat menjadi perhatian, baik masyarakat luas maupun badan kesehatan dunia seperti WHO. Avian Influenza (AI) adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi semua jenis unggas, manusia, babi, kuda dan anjing. Ini disebabkan oleh virus Avian Influenza type A dari family Orthomyxoviridae.

Secara umum, beberapa virus AI dapat beradaptasi pada spesies unggas baru dan menyebabkan outbreak baik epidemik maupun endemik. Penyakit ini dikonfirmasi telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi.

Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian, penyebab dan gejala flu burung yang patut Anda ketahui.

2 dari 6 halaman

Flu burung (FB) atau Avian Influenza (AI) adalah penyakit menular akut pada unggas dan dapat menular ke manusia (Zoonosis). Flu burung disebabkan oleh virus influenza tipe A, sub type H5N1 dengan tanda atau gejala flu burung pada manusia seperti demam, sesak nafas, batuk berlanjut menjadi pneumonia. Penyakit ini menyebabkan angka kematian yang tinggi serta berpotensi menimbulkan pandemic influenza.

Pengertian FB adalah sebuah penyakit menular akibat dari serangan virus yang terjadi pada unggas dan mamalia. Pertama kali ditemukan kasus FB hanya terjadi di kalangan unggas, namun setelah sekian lama diketahui bahwa virus FB dapat bermutasi dan menyerang manusia danjuga hewan lainnya seperti babi, kucing, dan anjing.

Saat ini flu burung telah menjadi masalah kesehatan global yang sangat serius termasuk di Indonesia, karena selain menyerang hewan ternyata juga telah menyerang manusia dan menelan banyak korban. Jumlah kasus manusia terus bertambah, dan di Indonesia angka kematiannya tinggi yaitu 84% dari 479 kasus kumulatif. Salah satu penyebab kematian tinggi adalah deteksi yang terlambat, sedangkan antivirus bekerja efektif pada 48 jam pertama setelah onset.

3 dari 6 halaman

Penyebab FB adalah virus influenza tipe A, termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus ini dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift) sehingga dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N), kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe FB yang banyak jenisnya. Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7.

Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari sub tipe A H5N1. Virus ini dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22° C dan lebih dari 30 hari pada 0°C. Di dalam tinja unggas dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan hidup lebih lama. Tetapi Virus akan mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit atau 56°C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodine.

4 dari 6 halaman

Gejala flu burung dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gejala flu burung pada unggas dan gejala flu burung pada manusia. Berikut ini adalah gejala-gejalanya:

Gejala Flu Burung Pada Unggas:

  1. Pembengkakan pada kepala
  2. Ada cairan yang keluar dari hidung dan mata
  3. Diare
  4. Batuk, bersin, dan ngorok
  5. Pendarahan di bawah kulit (sub kutan)
  6. Pendarahan titik (ptechie) pada ayam
  7. Jengger, dan kulit yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan
  8. Borok di kaki
  9. Kematian mendadak

 Gejala Flu Burung Pada Manusia:

  1. Demam (suhu badan diatas 38 derajat C)
  2. Batuk, sesak napas, dan mengeluarkan lendir bening dari hidung
  3. Sakit tenggorokan
  4. Hilang nafsu makan
  5. Diare dan muntah-muntah
  6. Peradangan di paru-paru (pneumonia)
  7. Kematian dengan cepat jika tidak segera diatasi.

5 dari 6 halaman

Berikut cara penularan flu burung yang terjadi antara unggas ke unggas dan hewan ke manusia.

Cara Penularan Dari Unggas ke Unggas:

  1. Kontak langsung unggas yang terinfeksi flu burung dengan unggas yang peka.
  2. Melalui feses (kotoran) unggas yang terserang flu burung.
  3. Melalui lendir yang keluar dari hidung dan mata.
  4. Melalui udara.
  5. Melalui perdagangan unggas.
  6. Melalui makanan dan minum yang terkontaminasi.

6 dari 6 halaman

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran flu burung, yaitu:

Pada Unggas:

  • Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
  • Vaksinasi pada unggas yang sehat

Pada Manusia:

1. Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)

  • Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
  • Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
  • Menggunakan alat pelindung diri, misalnya dengan : masker dan pakaian kerja.
  • Meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja.
  • Membersihkan kotoran unggas setiap hari.

2. Masyarakat umum

  • Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan istirahat cukup.
  • Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu: pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya), dan memasak daging ayam sampai dengan suhu kurang lebih 80o C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu kurang lebih 64o C selama 4,5 menit.

(mdk/edl)

Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal gejalanya

Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal gejalanya
Lihat Foto

KOMPAS.com/Tresno Setiadi

Petugas dari Balai Besar Veteriner Yogyakarta saat mengambil sampel darah unggas yang diduga turut terjangkit virus flu burung dari unggas yang mati mendadak di Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal, Selatan Kota Tegal, Kamis (17/10/2019)

KOMPAS.com - Flu burung adalah infeksi virus yang menyebar di antara burung. Namun, juga dapat menular ke manusia dan hewan lainnya.

Lebih dari selusin jenis flu burung telah diidentifikasi, tetapi ada empat jenis yang menyebabkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir - H5N1, H7N9, H5N6, dan H5N8.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), H5N1 - bentuk flu burung yang paling umum - pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1997, yang mana mengakibatkan hampir 60 persen manusia yang terinfeksi.

Baca juga: Infeksi Virus Corona Makin Meluas, Sekarang China Diserang Flu Burung

Flu Burung H5N8

Sementara kasus infeksi flu burung jenis A (H5N8) yang ditularkan dari unggas ke manusia, dilaporkan pertama kali terjadi di Rusia.

Sebelumnya, wabah H5N8 dilaporkan menginfeksi unggas di Rusia, Eropa, China, Timur Tengah, dan Afrika Utara dalam beberapa bulan terakhir. Namun itu hanya terjadi di unggas, belum menular ke manusia.

Melansir Reuters, ada tujuh orang yang bekerja di pabrik unggas selatan Rusia yang terinfeksi strain H5N8 saat terjadi wabah H5N8 di pabrik pada bulan Desember 2020.
Flu burung adalah infeksi virus yang menyebar di antara burung. Namun, juga dapat menulari manusia dan hewan lainnya.

Lebih dari selusin jenis flu burung telah diidentifikasi, tetapi ada empat jenis yang menyebabkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir, yaitu H5N1, H7N9, H5N6, dan H5N8.

Kondisi kesehatan tujuh orang tersebut diketahui baik-baik saja dan tidak ada perkembangan lebih lanjut.

Laporan ini sekaligus menjadi yang pertama mengungkap bahwa H5N8 dapat menular ke manusia. Sementara itu, tanda-tanda penularan H5N8 antar manusia tidak ditemukan.

Namun rupanya bukan hanya di Rusia, penelitian terbaru mengungkap setidaknya 46 negara telah melaporkan wabah flu burung H5N8 yang sangat pathogen.

Baca juga: Ilmuwan Peringatkan Bahaya Flu Burung yang Sangat Patogen dan Sudah Menyebar di 46 Negara

Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal gejalanya

Jelaskan tentang penyakit flu burung dalam hal gejalanya
Lihat Foto

Ilustrasi flu burung, avian influenza (H5N1)

KOMPAS.com - Flu burung disebabkan oleh sejenis virus influenza yang jarang menginfeksi manusia.

Lebih dari selusin jenis flu burung telah diidentifikasi, termasuk dua jenis yang paling baru menginfeksi manusia yakni H5N1 dan H7N9.

Ketika flu burung menyerang manusia, kondisi itu bisa mematikan.

Baca juga: Apakah Flu Penyakit yang Berbahaya?

Wabah flu burung telah terjadi di Asia, Afrika, Amerika Utara, dan sebagian Eropa.

Kebanyakan orang yang mengalami gejala flu burung pernah melakukan kontak dekat dengan unggas yang sakit.

Dalam beberapa kasus, flu burung dapat berpindah dari satu orang ke orang lain.

Penyebab

Flu burung pertama pada manusia dilaporkan di Hong Kong pada tahun 1997.

Sejak itu telah terjadi kasus flu burung pada manusia hingga setengah dari orang yang terkena virus ini meninggal karena penyakit tersebut.

Peluang terjadinya wabah di seluruh dunia pada manusia semakin besar seiring semakin banyak virus flu burung menyebar.

Risiko Anda terkena virus flu burung lebih tinggi jika:

  • Bekerja dengan unggas (seperti peternak)
  • Bepergian ke negara-negara di mana virus itu ada
  • Menyentuh burung yang terinfeksi
  • Pergi ke gedung dengan burung yang sakit, mati, atau kotoran dari burung yang terinfeksi
  • Makan daging unggas mentah atau setengah matang, telur, atau darah dari unggas yang terinfeksi.

Tidak ada yang terkena virus flu burung dari makan unggas atau produk unggas yang dimasak dengan benar.

Baca juga: Flu Bisa Menular dengan Cepat, Begini Cara Mengatasinya

Petugas kesehatan dan orang yang tinggal di rumah yang sama dengan penderita flu burung juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi.

Virus flu burung dapat hidup di lingkungan untuk jangka waktu yang lama.

Infeksi dapat menyebar hanya dengan menyentuh permukaan yang ada virusnya.

Burung yang terinfeksi flu dapat mengeluarkan virus dalam kotoran dan air liurnya selama 10 hari.

Gejala infeksi flu burung pada manusia tergantung pada strain virusnya.

Virus flu burung pada manusia menyebabkan gejala mirip flu, seperti:

  • Batuk
  • Diare
  • Kesulitan bernapas
  • Demam lebih dari 38 derajat Celcius
  • Sakit kepala
  • Perasaan sakit umum (malaise)
  • Nyeri otot
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan.

Diagnosis

Tes untuk flu burung tersedia, tetapi tidak tersedia secara luas. Satu jenis tes dapat memberikan hasil dalam waktu sekitar 4 jam.

Baca juga: Amankah Melakukan Vaksinasi Flu saat Sedang Sakit?

Dokter mungkin juga melakukan tes berikut:

  • Mendengarkan paru-paru (untuk mendeteksi suara nafas yang tidak normal)
  • Rontgen dada
  • Kultur dari hidung atau tenggorokan
  • Metode atau teknik untuk mendeteksi virus, yang disebut RT-PCR
  • Jumlah sel darah putih
  • Tes lain mungkin dilakukan untuk melihat seberapa baik kerja jantung, ginjal, dan hati.

Perawatan

Perawatan bervariasi, dan didasarkan pada gejala pasien.

Secara umum, pengobatan dengan obat antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (Relenza) dapat membuat penyakit ini tidak terlalu parah.

Agar obatnya bekerja, pasien harus mulai meminumnya dalam waktu 48 jam setelah gejala  dimulai.

Oseltamivir juga dapat diresepkan untuk orang yang tinggal di rumah yang sama dengan penderita flu burung.

Virus penyebab flu burung pada manusia resisten terhadap obat antivirus, amantadine, dan rimantadine.

Obat-obatan tersebut tidak boleh digunakan dalam kasus wabah H5N1.

Dokter merekomendasikan agar orang mendapatkan suntikan influenza (flu).

Hal ini dapat mengurangi kemungkinan virus flu burung akan bercampur dengan virus flu manusia sehingga membuat virus baru yang mudah menyebar.

Baca juga: 5 Makanan Ini Bantu Anda Cepat Sembuh dari Flu

Komplikasi

Komplikasi flu burung antara lain:

  • Gagal napas akut
  • Kegagalan organ
  • Radang paru-paru
  • Sepsis.

Pencegahan

Ada vaksin yang disetujui untuk melindungi manusia dari virus flu burung H5N1.

Vaksin ini dapat digunakan jika virus H5N1 saat ini mulai menyebar di antara manusia.

CDC membuat rekomendasi berikut sebagai pedoman pencegahan flu burung:

  • Hindari burung liar dan perhatikan mereka hanya dari kejauhan
  • Hindari menyentuh burung yang sakit dan permukaan yang mungkin tertutup kotorannya
  • Gunakan pakaian pelindung dan masker pernapasan khusus jika bekerja dengan burung atau jika pergi ke gedung dengan unggas yang sakit, mati, atau kotoran dari burung yang terinfeksi
  • Jika pernah melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi, perhatikan tanda-tanda infeksi, jika ada, hubungi dokter segera
  • Hindari daging setengah matang atau mentah
  • Jika bepergian ke negara lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.