Jelaskan teknik melakukan RJP pada korban yang tenggelam

Halodoc, Jakarta – Berenang merupakan jenis olahraga yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menyenangkan dan dapat membuat badan menjadi segar. Enggak heran bila jenis olahraga yang satu ini digemari oleh banyak orang, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Bila dilakukan dengan teknik yang benar, berenang sebenarnya aman untuk dilakukan. Namun, risiko tenggelam tetap selalu ada, terutama bagi orang yang tidak memahami teknik berenang atau bila berenang di perairan laut yang dalam dan berombak besar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada orang yang tenggelam di sini.

Tenggelam adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu menjaga mulut berada di atas air untuk bernapas. Pada saat tenggelam, air akan memasuki saluran pernapasan, sehingga menutup jalan pernapasan, dampaknya kesadaran korban akan berkurang sampai tidak sadarkan diri.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Kuping Sakit Karena Menyelam

Cara Menolong Orang Tenggelam yang Tepat

Ketika ada seseorang yang tenggelam, berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan:

1. Segera Minta Bantuan

Hal yang paling pertama yang perlu kamu lakukan bila melihat ada seseorang tenggelam adalah berteriaklah untuk menarik perhatian orang lain yang ada di sekitar kamu. Terlepas dari kamu bisa langsung membantu atau tidak, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan orang lain agar lebih mudah menolong korban. Kamu juga bisa meminta bantuan pada penjaga pantai bila ada atau segera hubungi layanan darurat.

2. Keluarkan Korban dari Air

Setelah itu, lihatlah sekeliling kamu untuk mencari alat yang dapat membantu mengeluarkan korban dari dalam air. Bila korban masih sadarkan diri dan bergerak di dalam air, cobalah untuk memanggil dan menenangkannya. Kalau bisa, cobalah raih tangan korban ataupun menggunakan tali dan alat bantu lainnya. Yang terpenting, usahakan untuk segera mengeluarkan korban dari dalam air.

3. Menolong Korban yang Sudah Tenggelam

Menolong korban yang sudah tenggelam hanya bisa dilakukan oleh tenaga terlatih ataupun orang yang memiliki kemampuan berenang yang cukup baik. Selain itu, penting juga untuk membawa perlengkapan yang memadai saat pergi memberikan pertolongan. Jangan sampai kamu ikut menjadi korban karena lalai dalam memberi pertolongan.

Baca juga: Benarkah Berenang Memakai Lensa Kontak Berisiko Terkena Uveitis?

4. Periksa Pernapasan Korban

Setelah korban tenggelam berhasil dibawa ke darat, segera baringkan ia. Periksalah apakah ia masih bernapas dengan cara mendekatkan telinga ke sebelah mulut atau hidung korban. Apakah kamu merasakan udara di pipi kamu? Atau apakah dada orang itu bergerak? Bila korban tidak bernapas, periksalah denyut nadinya selama 10 detik. Bila kamu tidak bisa merasakan nadinya, segera lakukanlah CPR (cardiopulmonary resuscitation). 

5. Melakukan CPR

CPR atau resusitasi jantung paru bisa kamu lakukan dengan menekan bagian tengah dada yang sejajar dengan puting dengan telapak tangan. Bila perlu, kamu bisa melakukannya dengan menggunakan dua tangan yang saling tumpang tindih. Tekanlah dada korban sedalam kurang lebih 5 sentimeter dengan hati-hati, sebanyak 30 kali dengan rata-rata kecepatan 100 kali tekanan per menit. Dengan kata lain, tekan dada sebanyak 30 kali dalam waktu sekitar 20 detik. Pastikan dada kembali ke posisi semula sebelum ditekan kembali. Kemudian, periksa apakah korban sudah bernapas. 

Bila korban masih juga belum bernapas setelah kamu melakukan resusitasi jantung paru, coba buka jalan pernapasannya dengan mendongakkan kepala korban dan mengangkat dagunya. Namun, lakukan hal tersebut dengan hati-hati, karena ada kemungkinan terjadinya cedera leher atau tulang belakang. Setelah itu, pencet hidung korban, kemudian tiupkan udara ke arah mulut korban. Tiupkan dua kali dalam satu detik.

Baca juga: Awas, Ini Bahaya Berenang Setelah Makan

Setelah korban sadar, kamu bisa membawanya ke rumah sakit pilihan kamu untuk diperiksa dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.

Jelaskan teknik melakukan RJP pada korban yang tenggelam

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2019. Drowning Treatment.

Bantuan hidup dasar (BHD) meliputi lima siklus resusitasi jantung dan paru (RJP). Satu siklus RJP mencakup 30 kali kompresi dada dan dua kali bantuan pernapasan pada korban. Berikut langkah-langkah melakukannya.

24 Apr 2020|Aditya Prasanda

Ditinjau olehdr. Reni Utari

ilustrasi proses resusitasi jantung sebagai bagian dari bantuan hidup dasar

Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Life Support (BLS) merupakan serangkaian pertolongan pertama yang dilakukan untuk membantu siapa pun yang mengalami kondisi henti napas dan henti jantung. Bantuan ini tidak hanya dilakukan para petugas medis, namun setiap warga pada umumnya dapat melakukan BHD ini dengan mempelajari langkah-langkahnya.

Tujuan pemberian bantuan hidup dasar

Penyebab seseorang mengalami henti napas dan henti jantung beragam, bisa karena kecelakaan, tersedak, serangan jantung, stroke, sumbatan jalan napas, hingga tenggelam. Jika seseorang yang mengalami henti napas dan henti jantung tidak segera ditangani, otak dan jantung akan mengalami kerusakan serta kehilangan fungsinya dalam 6 menit.Secara garis besar, tindakan pertolongan pertama ini bermanfaat untuk:
  • Mencegah pernapasan dan sirkulasi darah berhenti
  • Memberikan bantuan dari luar terhadap sirkulasi darah dan pernapasan korban henti jantung atau henti napas melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Langkah-langkah melakukan bantuan hidup dasar

Ketika berada dalam situasi yang mengharuskan Anda melakukan BHD, misalnya ketika menghadapi korban kecelakaan dan tenggelam, lakukan langkah-langkah berikut ini.Saat hendak menolong korban menggunakan bantuan hidup dasar, pastikan terlebih dahulu Anda maupun korban berada di posisi yang aman. Salah satunya dengan meletakkan tubuh korban di permukaan yang keras dan rata.Sementara itu, jika Anda menyelamatkan korban kecelakaan yang tak sadarkan diri, gotong korban terlebih dahulu ke pinggir jalan yang aman dari lalu-lalang kendaraan. Pada kasus korban yang tersengat aliran listrik, pastikan sumber arus listrik telah dimatikan terlebih dahulu.Selanjutnya, periksa respons korban untuk mengetahui tingkat kesadarannya. Anda dapat memastikannya dengan menepuk pundak atau bahu dan menggoyang-goyangkan tubuh korban.Selain itu, Anda juga dapat memanggil korban untuk memastikan dirinya sadar atau tidak, seperti "Pak/bu.. pak./bu..”, dengan nada yang agak keras.Jika korban tidak merespons, berarti mereka dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sementara jika korban tidak merespons dan tidak bernapas, berarti korban mengalami henti jantung.Sambil memastikan respons korban, Anda dapat menghubungi layanan gawat darurat atau meminta pertolongan orang di sekitar atau yang paling dekat dengan lokasi kejadian untuk menelpon ambulans/IGD.Setelah memastikan tingkat kesadaran, respons, dan menghubungi layanan gawat darurat, Anda juga perlu mengecek nadi korban yang tak sadarkan diri.Cara mengecek nadi dapat dilakukan dengan meletakkan dua jari di tengah leher. Sambil ditekan dan digeser ke pinggir leher guna meraba keberadaan nadi. Lakukan pemeriksaan hingga maksimal 10 detik.

Baca Juga

Alergi Dingin pada Anak, Kenali Gejala hingga Cara Mengatasinya3 Langkah Cepat untuk Pertolongan Pertama pada Serangan JantungPertolongan Pertama Kena Minyak Panas Agar Tidak MelepuhKorban yang tidak teraba denyut nadinya, tak sadarkan diri, dan tidak bernapas harus segera diberikan pertolongan pertama dengan melakukan resusitasi jantung paru (RJP).Langkah-langkah melakukan resusitasi jantung paru, antara lain:
  • Berlutut di samping korban
  • Letakkan dua telapak tangan dengan posisi saling bertumpu di tengah dada korban
  • Posisikan siku tegak lurus di atas dada korban dengan posisi bahu sejajar tangan
  • Mulai kompresi dada (menekan dada korban) dengan kedalaman 5 cm (dewasa) secara cepat, kira-kira 120 kali per menit
  • Lakukan secara berulang hingga tenaga medis tiba.
Sementara pada korban anak-anak, Anda dapat meletakkan satu tangan di tengah dada korban, lalu lakukan 30 kompresi dada dengan kedalaman 5 cm dan kecepatan 100 kali per menit. Setelah melakukan 30 hitungan kompresi dada, Anda juga dapat membuka jalan napas korban dengan metode head-tilt dan chin-lift dengan meletakkan telapak tangan pada dahi korban dan menengadahkan kepala korban. Gunakan tangan yang lain untuk menarik dagu korban sehingga jalan napas dapat terbukaBila korban tidak bernapas, Anda dapat memberikan napas buatan sebagai tindakan pertolongan pertama. Berikan bantuan napas sebanyak dua kali dengan cara menutup atau memencet cuping hidung korban, kemudian tiupkan udara dari mulut Anda ke mulut korban. Pastikan dada korban terangkat saat memberikan napas buatanMelakukan 30 kali kompresi dada dan dua kali bantuan napas disebut sebagai satu siklus Resusitasi Jantung Paru (RJP), sementara yang harus dilakukan dalam melakukan bantuan hidup dasar adalah lima siklus RJP.Setelah lima siklus RJP dilakukan, periksa kembali kondisi korban dengan mengecek denyut nadinya selama 10 detik. Jika nadi tidak berdenyut selama 10 detik, ulangi kembali melakukan lima siklus RJP pada korban.

pertolongan pertama

Kemenkeshttp://yankes.kemkes.go.id/read-bantuan-hidup-dasar--basic-life-support-dalam-kehidupan-bermasyarakat-4232.html

Diakses pada 9 April 2020

Aha Journalshttps://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/CIRCULATIONAHA.105.166553

Diakses pada 9 April 2020

Mayo Clinichttps://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cpr/basics/art-20056600

Diakses pada 9 April 2020

WebMDhttps://www.webmd.com/first-aid/cardiopulmonary-resuscitation-cpr-for-children#1

Diakses pada 9 April 2020

Kepala bayi terbentur bisa berakibat fatal jika sampai menyebabkan cedera. Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui langkah pertolongan pertama dan pencegahannya.

03 Sep 2020|Annisa Amalia Ikhsania

Pertolongan pertama pada asma perlu Anda ketahui untuk menolong diri sendiri dan juga orang di sekitar. Apa saja cara mengatasi serangan asma yang kambuh? Berikut informasinya!

10 Jan 2020|Rieke Saraswati

Dalam keadaan darurat tertentu Anda mungkin perlu memberikan napas buatan. Memahami cara dan tekniknya dapat membantu menyelamatkan nyawa.

13 Agu 2021|Yanita Nur Indah Sari

Dijawab Oleh dr. Andry Yoshua

Dijawab Oleh dr. Farahdissa