illustrasi teknik pengolahan makanan. foto: pexels Teknik pengolahan adalah cara untuk mengawetkan makanan pada bahan makanan hewani agar bisa lebih tahan lama. Pengawetan memerlukan berbagai teknik pengolahan. Misalnya, dengan diolah menjadi makanan baru, menggunakan teknik penyimpanan, hingga memanfaatkan faktor fisik maupun kimia. Teknik Pengolahan atau PengawetanMengutip buku Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X oleh Nuryanto, berikut teknik utama pengawetan secara fisik dari bahan hewani. Teknik pengeringan adalah proses mengeluarkan atau menguapkan sebagian besar kandungan air melalui penggunaan energi panas. Kandungan air di dalam bahan tersebut dikurangi, sehingga mikroorganisme di dalamnya tidak dapat tumbuh lagi. Cara pengeringan dilakukan dengan menjemur ataupun memanaskan makanan yang ingin diawetkan. Teknik ini memiliki prinsip bahwa mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan sangat menyukai tempat yang lembap, basah, dan memiliki kadar air. Oleh sebab itu, dengan teknik pengeringan diharapkan makanan akan benar-benar kering dan mikroorganisme mati, sehingga tidak terjadi pembusukan. illustrasi teknik pengolahan makanan. foto: pexels2. Pengawetan Suhu Rendah Teknik pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku. Pendinginan dapat mengawetkan bahan makanan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada macam bahan pangan. Sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan makanan sekitar beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. Teknik pengemasan merupakan pengolahan makanan yang memiliki fungsi untuk mengawetkan makanan, mencegah kerusakan mekanis dan perubahan kadar air. Perkembangan dalam pengemasan sangat pesat, misalnya, pengemas plastik, kayu, karton, gelas, dan metal. Berbagai bahan kemasan seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan teknologi baru bagi berbagai aneka jus serta produk cair lain. Sterilisasi bahan kemasan dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hidrogen peroksida dan sinar UV atau radiasi gama. Penggaraman biasanya digunakan untuk mengawetkan ikan dan telur. Pengawetan makanan menggunakan garam biasanya dinamakan pengasinan. Sebab, makanan diawetkan dengan cara menambahkan garam pada bahan makanan. Kadar garam yang tinggi menghambat mikroorganisme yang membuat makanan cepat busuk. Cara mengawetkan dengan pengasapan dilakukan dengan menaruh makanan di dalam sebuah tempat yang kemudian akan diasapi dari bawah. Pengasapan biasanya untuk mengawetkan ikan atau makanan laut. 6. Penambahan Bahan Pengawet Lain Pengawetan makanan juga dapat dilakukan dengan menambahkan bahan pengawet. Misalnya, enzim paparin, enzim bromelin, asam sitrat, dan bahan lainnya. Namun, bila akan menggunakan bahan pengawet, jangan lupa untuk memakai pengawet yang aman khusus makanan.
Berikut adalah soal mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengelolaan) kelas X SMA materi Sistem Pengolahan Makanan Awetan Dari Bahan Pangan Hewani Dan Pengemasan lengkap dengan kunci jawaban.
Kunci Jawaban 1. Bahan makanan awetan hewani adalah produk makanan yang sudah mengalami proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi. 2. Makanan awetan mempunyai karakteristik berbeda dengan bahan yang digunakan untuk pengolahan makanan awetan, karena memiliki karakteristik sebagai berikut:
3. Contoh makanan awetan dari bahan pangan hewani:
4. Tujuan utama dalam awetan pengelolaan bahan baku hewani yang dimodifikasi adalah bahan makan lebih tahan lama. 5. Cara pengawetan makanan hewani, yaitu:
6. Tujuan utama dalam pemberian kemasan yaitu menjaga agar produk tetap bersih dan awet, mudah dikonsumsi dan mudah didistribusikan. 7. Teknik tahapan pengolahan makanan awetan bandeng presto, antara lain:
8. Tahapan pengemasan bandeng presto mulai dari Pembuatan, Pengemasan, distribusi dan penyimpanan.
|