Syarat Tumbuh Tanaman Jagung – Tanaman Jagung adalaha salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian yang masih keluarga dengan rumput-rumputan. Nama latin dari tanaman jagung adalah Zea mays L yang berasal dari Amerika yang menyebar luas di Asia dan Afrika, hingga ke Indonesia pada Abad ke-16. Untuk dapat, Budidaya tanaman jagung harus terlebih dahulu mengetahui kondisi iklim, media tanam, dan ketinggian yang sangat cocok. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dengan hasil yang optimal.
Berikut syarat tumbuh tanaman jagung yang harus diketahui, sebelum menanam/budidaya tanaman jagung: Iklim
Media Tanah
Ketinggian
Demikianlah informasi mengenai Syarat Tumbuh Tanaman Jagung. Semoga berguna dan bermanfaat untuk para pembaca. Apabila ada kesalahan dalam penulisan/ada sumber informasi kurang lengkap, mohon maaf. Terima Kasih. Jangan lupa share !! ReferensiRukmana, R. 1997. Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius. Jogjakarta. Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam jagung. Nuansa Aulia, Bandung. Startup Sosial Petani Indonesia Tanaman jagung dikenal memiliki kemampuan beradaptasi yang cukup luas, mudah dibudidayakan, dan dapat tumbuh di lahan yang kering ataupun subur. Kemudahan inilah yang membuat masyarakat gemar bertani jagung. Selain itu, pangsa pasar yang ditawarkan juga cukup besar, sebab kebutuhan jagung, baik dalam maupun luar negeri, terus meningkat. Ditambah pula dengan harga jual yang cukup prospektif, serta ada urgensi peningkatan produktivitas jagung nasional yang diserukan oleh Kementerian Pertanian. Nah, apabila Anda juga ingin memulai budidaya tanaman jagung, pada artikel pertanian ini, akan dibahas beberapa syarat tumbuh jagung agar nantinya tanaman jagung yang dihasilkan bermutu tinggi. Apa saja syarat-syarat tumbuh tanaman jagung? Silahkan simak di bawah ini ya. Media Tanam (Kondisi Tanah)Tanaman jagung dapat tumbuh di segala kondisi tanah, mulai dari marjinal hingga subur. Namun, untuk hasil produksi yang lebih baik, tanaman jagung akan optimal jika dibudidayakan di tanah yang subur, kaya humus, gembur, dan mengandung kapur. Tanaman jagung membutuhkan air yang harus selalu tersedia namun tidak terlalu menggenang. Air ini dosisnya bisa lebih banyak apabila jagung dalam kondisi perkecambahan dan pembentukan tongkol. Selain kondisi tadi, tanaman jagung juga membutuhkan tingkat keasaman tanah (pH tanah) sebesar 5,5 sampai 7,5. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman jagung. Selain itu, jenis tanah yang dibutuhkan antara lain tanah berpasir, grumosol, latosol, dan andosol.
Ketinggian TempatTanaman jagung mampu tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-1800 mdpl. Untuk hasil yang optimal, tanaman jagung bisa dibudidayakan pada ketinggian maksimal 600 mdpl. Perihal ketinggian, selalu pastikan bahwa air tersedia dengan baik dan optimal. Kedalaman air tanah berada pada 50 sampai 200 cm. Sebagai tambahan, apabila tanah mengandung garam, sebaiknya tidak melebih angka 7% karena dapat menghambat pertumbuhan jagung. Lalu, kemiringan lahan sebagai tempat budidaya jagung diusahakan maksimal 8%. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya erosi tanah. Suhu OptimalTanaman jagung dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang memiliki suhu antara 21 sampai 30 derajat celcius. Untuk daerah Indonesia sendiri, suhunya sudah sesuai karena iklim tropis memang sangat cocok untuk membudidayakan jagung. Daerah yang paling bagus sejauh ini adalah Jawa Timur dengan suhu 25-27 derajat celcius. Suhu sejauh ini tidak menjadi masalah apabila kita tinggal di Indonesia. Perhatian utama justru pada waktu panen. Sebaiknya, jagung dipanen pada musim kemarau karena tingkat kemasakan biji menjadi lebih optimal dan proses pengeringan menjadi lebih mudah, dibandingkan saat dipanen pada musim penghujan. Curah HujanCurah hujan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung berkisar antara 250 sampai 5000 mm. Apabila di luar angka tersebut, hasil produksi jagung akan menurun baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sebab, kebutuhan air untuk tanaman jagung banyak. Kebutuhan air yang paling besar berada saat proses pertumbuhan awal, munculnya bunga dan pada proses pembentukan biji. Kebutuhan air ini sebaiknya dipenuhi dengan baik lewat irigasi. Apabila tanaman jagung kekurangan air, penurunan produksi bisa mencapai 30%. Itulah 4 syarat tumbuh jagung yang perlu kamu ketahui. Nah, sampai di sini, ada yang ingin ditanyakan? Kalau ada, silakan tulis pertanyaannya melalui kolom komentar di bawah ya. Semoga artikel pertanian ini mampu memberi jawaban terkait bagaimana kondisi tanah, ketinggian tempat, suhu, hingga curah hujan yang cocok untuk tanaman jagung. Penting untuk ketahui semua hal tersebut karena dapat membantu kita merencanakan budidaya jagung yang maksimal sehingga mampu menghasilkan jagung yang bermutu tinggi.
Penulis: Ifan Prasya Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Silahkan klik di sini. Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.
BUDIDAYA JAGUNG Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga rumput-rumputan yang digolongkan dalam tanaman biji-bijian. Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena tanaman jenis zea ini bisa dijadikan bahan makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu bagian dari tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti daun, batang, klobot dan janggelnya. Tanaman jagung tumbuh didataran rendah sampai tinggi hingga 1200 meter dpl, memerlukan media tanah lempung, lempung berpasir, tanah vulkanik, yang subur, gembur, kaya bahan organic, memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari suhu udara 20-33 derajat celsius, curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dengan drainase yang baik. Di Indonesia, jagung yang banyak dibudidayakan adalah jenis jagung hibrida berkualitas unggul.Jagung hibrida mampu menghasilkan biji jagung lebih banyak dan dapat diterima pasar. Jagung hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil dari persilangan 2 galur atau lebih yang sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen serta memiliki sifat-sifat unggul dari masing-masing varietasnya. Teknis Penanaman Jagung keberhasilan budidaya jagung juga ditentukan oleh teknis, budidaya, hingga proses panen. kemudian keberadaan mikroba didalam tanahnya juga menjadi salah satu factor keberhasilan menanam jagung. Untuk lebih jelasnya berikut uraian teknik budidaya tanaman jagung yang baik dan benar agar menghasilkan produksi jagung yang tinggi. Pemilihan Benih Jagung Pilihlah benih jagung hibrida yang telah bersertifikat. Pada setiap provinsi di Indonesia telah tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih jagung telah diberi perlakuan seed treatment, yaitu dengan melapisi fungisida pada benih yang berfungsi agar tanaman terlindung dari berbagai serangan penyakit dan mempermudah syarat tumbuh tanaman jagung. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Pada umumnya tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut adalah syarat tumbuh tanaman jagung: Iklim
Pada kondisi musim yang normal, waktu yang tepat saat menanam jagung adalah dibulan Mei-Juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah berkurang bahkan telah selesai, sehingga pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung. Taburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokashi sebanyak 10-20 ton per hektar. Kemudian semprot dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa-sisa bahan organik (jerami, daun-daunan, dll) agar tanah menjadi gembur dan subur. Bakteri (mikroba) yang terkandung dalam Black Bos mampu menghasilkan enzim dan antibiotik yang berfungsi untuk menekan perkembangan penyakit tular tanah (busuk akar, busuk batang, bulai, dll). Setelah itu lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk membalik dan membuat struktur tanah agar menjadi gembur, menambah oksigen dalam tanah, memudahkan perakaran tanaman masuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara serta memperbaiki aerasi tanah. Jarak Tanam JagungPada kondisi tanah yang berjenis tanah becek, sebaiknya dibuatkan bedengan/guludhan agar benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga benih akan tumbuh cepat dan maksimal. Lebar bedengan adalah 100 cm dan jarak antar bedengan adalah 50 cm. Sedangkan jarak didalam barisnya adalah 20-25 cm, sehingga jarak tanam jagung, baik menggunakan bedengan ataupun yang tidak mengunakan bedengan adalah 75cm x 25cm atau 75cm x 20cm. Setelah itu buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm kemudian masukkan benih jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, semprot dengan POC GDM pada bekas lubang tanam. Ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari serangan penyakit. Pemupukan Tanaman JagungSetelah tanaman jagung tumbuh ,lakukan penyemprotan dengan pupuk organik cair GDM spesialis tanaman pangan sayur setiap 10 hari sekali dengan dosis 2 gelas air mineral pada tanaman dan daerah perakaran untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk kimia diberikan pada saat tanaman jagung berumur 10, 21 dan 50 HST dengan memberikan 400 Kg pupuk NPK dan 200-300 pupuk kandungan Nitrogen. Pemeliharaan Tanaman JagungPemeliharaan tanaman jagung dapat dilakukan dalam berbagai tahap, yaitu: 1. Penjarangan dan PenyulamanProses ini dilakukan pada saat tanam ada dua atau lebih benih jagung yang tertanam, sehingga tumbuh dua atau lebih tanaman jagung. Oleh sebab itu, harus dilakukan penjarangan.Proses penyulaman tanaman jagung dilakukan apabila ada tanaman yang mati dengan mengantikan tanaman baru. 2. PenyianganMelakukan proses pembersihan tanaman yang pengganggu di sekitar tanaman jagung, seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya. 3. PembumbunanPelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan saat proses penyiangan dengan tujuan memperkuat akar tanaman serta membantu mempercepat pertumbuhan. Tanaman jagung siap panen terlihat dari daun klobotnya yang mulai mengering dan bewarna kecoklatan. Umumnya tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 HST. Ciri-Ciri Tanaman Jagung Siap Panen :
Setelah panen, jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkan jagung yang paling umum yaitu dengan menjemurnya di ladang atau diatas terpal. Kerusakan pada jagung masih bisa saja terjadi saat proses pengeringan, terutama saat panen jagung dilakukan pada musim hujan. Jagung yang dalam keadaan basah sangat rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Serangan jamur atau cendawan bisa merusak hasil panen jagung hingga lebih dari 50%. Hama Dan Penyakit Tanaman Jagung 1. Hama
Hama ulat daun ini akan menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang berumur sekitar 1 bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah besar menjadi rusak.Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.
Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Bagian Tanaman jagung yang diserang hama ini adalah bagian batang yang masih muda, batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Menyerang pada malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu: Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran tinggi. Pengendalian ulat ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang sesuai dan menggunakan dosis sesuai anjuran. 2. PenyakitGejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak tersebut kemudian menjadi besar dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan, bila parah maka daun seperti terbakar. Penyebab penyakit ini adalah Helminthos porrirum turcicum. Gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang hawar ini berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun. Bila parah penyakit ini akan menyerang hingga bagian jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun tersebut mati. Tanaman jagung yang terserang penyakit hawar ini akan timbul gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang dapat menyatu dan mematikan daun. Penyebabnya adalah cendawan Dreschslera zeicola. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan fungisida atau dengan menggunakan thiram dan karboxin, serta pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55°C. |