Jelaskan sistem pernapasan pada Coelenterata

Pengertian Coelenterata – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membahas mengenai pengertian Coelenterata. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami apa itu pengertian Coelenterata. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai apa itu pengertian Coelenterata. Bagi sobat yang masih bingung mengenai pengertian Coelenterata, sobat bisa menyimak penjelasan mengenai pengertian Coelenterata di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.

Pengertian Coelenterata

Coelenterata adalah salah satu anggota kingdom animalia yang termasuk ke dalam hewan tidak bertulang belakang (avertebrata). Ciri utama dari coelenterata adalah mereka memiliki rongga pada tubuh yang berbentuk seperti tabung dan memiliki mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Secara bahasa coelenterata berasal dari bahasa yunani, yaitu kata coelom yang artinya berongga dan enteron yang artinya perut. Oleh karena itu sering juga disebut dengan hewan gastrovasculaer. Selain itu coelenterata sering juga disebut dengan cnidaria. Nama cnidaria berasal dari bahasa Yunani yang artinya penyengat, istilah ini mungkin diberikan karena mereka juga memiliki sel penyengat pada tentakelnya.

Struktur Tubuh dan Ciri – Ciri Coelenterata

Tubuh dari coelenterata adalah simetri radial, yaitu bagian yang sama tersebar secara merata dengan susunan melingkar dari poros tengah. Coelenterata tidak memiliki kepala dan segmen tubuh. Pada bagian atas tubuhnya terdapat bukaan yang dapat dikatakan berfungsi sebagai mulut. Bagian ini biasanya disebut dengan ostium dan dikelilingi oleh tentakel. Jumlah dari tentakel tersebut bervariasi tergantung kepada spesiesnya. Pada permukaan tentakel terdapat kapsul beracun yang disebut kapsul knidoblas. Kapsul ini memiliki sel nematokis yang menyengat dan beracut. Tentakel pada coelenterata dapat berfungsi sebagai alat penangkap mangsa sekaligus alat pertahanan tubuh dan juga sebagai alat gerak. Berdasarkan bentuk tubuhnya, terdapat dua jenis coelenterata, yaitu yang bertubuh polip (terikat menempel pada suatu tempat) dan jenis medusa (tidak terikat pada tempat tertentu).

Tubuh coelenterata terdiri dari dua lapisan utama, yaitu lapisan luar (ektoderm) yang biasanya disebut epidermis dan lapisan dalam (endoderm) yang sering disebut gastrodermis. Diantara kedua lapisan ini terdapat rongga pemisah yang disebut mesoglea. Lapisan luar tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan penting pada proses pencernaan. Rongga diantara lapisan dalam dan lapisan luar yang diusebut mesoglea tadi disusun oleh bahan gelatin, rongga ini memegang peranan penting dalam sistem pernapasan dan persarafan.

Sistem Organ Coelenterata

Coelenterata memiliki sistem organ sebagai berikut

1. Sistem Pencernaan Coelenterata

Sistem pencernaan coelenterata dibagi menjadi dua, yaitu sistem pencernaan ekstraseluler dan pencernaan intraseluler. Sistem pencernaan ekstraseluler berawal dari tentakel yang menangkap mangsa, kemudian memasukkannya kedalam mulut, lalu dimasukkan ke dalam organ berbentuk seperti kantong yang disebut gastrosol, nah gastrosol kemudian akan mencerna makanan tersebut dengan bantuan enzim. Selanjutnya berlangsung pencernaan intraseluler setelah makanan diserap oleh gastrodermis, dicerna kembali dan sari makanan disebarkan ke seluruh tubuh secara difusi (perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Sisa dari makanan tadi akan dimuntahkan kembali dari tempat masuknya karena hewan ini tidak mempunyai anus.

2. Sistem Reproduksi Coelenterata

Sistem reproduksi pada coelenterata dapat berlangsung secara seksual maupun aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pertemuan sel jantan dan betina dari dua individu yang berbeda. Sedangkan reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tunas yang menempel pada bagian kaki. Reproduksi seksual biasanya dilakukan oleh coelenterata jenis medusa (tidak terikat pada suatu tempat), sedangkan aseksual hanya dilakukan oleh coelenterata yang berjenis polip (terikat menempel pada tempat tertentu.

3. Sistem Saraf Coelenterata

Sistem saraf coelenterata merupakan sistem saraf sederhana berbentuk jala. Berfungsi untuk mengatur pergerakan dan menanggapi rangsangan. Pusat dari sistem saraf coelenterata adalah rongga mesoglea.

4. Sistem Sirkulasi (Peredaran Darah) Coelenterata

Coelenterata belum memiliki sistem sirkulasi, oleh karena itu makanan diedarkan secara difusi.

5. Sistem Eksresi Coelenterata

Coelenterata tidak memiliki alat eksresi khusus. Pembuangan dan pertukaran zat dibuang secara difusi, sisa makanan hasil metabolisme tubuh dikeluarkan melalui ostium (mulut) karena mereka tidak memiliki anus.

6. Sistem Pernapasan Coelenterata

Pernapasan atau proses respirasi pada coelenterata terjadi secara difusi (perpindahan zat dari yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Proses ini dapat berlangsung dengan bantuan kulit luar yang bersentuhan langsung dengan air yang mengandung oksigen. Pada bagian gastrodermis juga terdapat struktur sifinoglia yang membantu terlaksananya proses pernapasan pada coelenterata.

Klasifikasi Coelenterata

Coelenterata dapat di klasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut

1. Hydrozoa

Kata hydrozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu “hydro” artinya air dan “zoa” artinya hewan. Sesuai dengan namanya, kelompok hydrozoa paling banyak ditemukan hidup di air, baik air laut maupun air tawar. Beberapa hydrozoa hidup secara soliter (menyendiri) namun tidak sedikit yang hidup secara berkelompok. Berikut adalah beberapa ciri utama dari hydrozoa :

  • Umumnya berukuran 0,5-0,6 cm.
  • Bentuknya seperti silinder dan hidup di perairan dangkal.
  • Anggota hydrozoa yang hidup sebagai polip umumnya hidup soliter.
  • Terdapat jenis hydrozoa gabungan (polip dan medusa), mengalami pergiliran keturunan dimana pada fase vegetatif bersifat polip sedangkan pada fase generatif bersifat medusa.
  • Dapat berkembangbiak secara seksual maupun aseksual.

2. Scyphozoa

Kata sycphozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Scyphos” yang artinya mangkuk dan “zoa” yang artinya hewan. Ukuran tubuh dari hewan ini berkisar antara 2 – 40 cm. Berikut adalah beberapa ciri utama dari kelompok scyphozoa:

  • Memiliki ciri khas, yaitu tubuhnya seperti mangkok terbalik (contoh : ubuh-ubur).
  • Scyphozoa telah memiliki alat indera sederhana yang dapat digunakan sebagai alat keseimbangan, membedakan gelap terang dan memiliki alat pembau.
  • Ada yang memiliki tentakel, ada juga yang tidak memiliki tentakel.
  • Jika anggota dari scyphozoa yang bersifat polip melakukan reproduksi secara aseksual, maka keturunannya akan bersifat medusa.
  • Umumnya hidup di air laut.

3. Anthozoa

Kata anthozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu “antho” yang artinya bunga dan “zoa” yang artinya hewan. Berikut adalah beberapa ciri utama dari anthozoa:

  • Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, ia hanya ditemukan dalam bentuk polip.
  • Memiliki tentakel beraneka warna seperti buga.
  • Tubuhnya berupa silinder pendek dan memiliki kaki sebagai cakram untuk melekatkan diri pada substrat.
  • Reproduksi seksualnya berlangsung dengan menghasilkkan gamet, sedangkan aseksualnya berlangsung melalui pembentukan tunas atau fragmentasi.

4. Cubozoa

Awalnya cubozoa dimasukkan ke dalam kelas Scyphozoa, tetapi karena anggotanya juga memiliki kesamaan dengan hydrozoa, beberapa ahli memutuskan untuk membuat keloimpoknya tersendiri. Anggota dari kelas ini hanya sekitar 30 jenis. Beberapa ciri utama dari Cubozoa adalah :

  • Kebanyakan berbentuk medusa.
  • Memiliki tubuh yang berbentuk seperti kubus.
  • Merupakan perenang yang hebat dan mereka berenang secara horizontal.
  • Memiliki bentuk lensa mata yang kompleks.
  • Mempunyai 4 tentakel dan panjang yang mencapai 2 meter.
  • Memiliki sistem saraf yang paling kompleks dibandingkan anggota coelenterata yang lain.

Demikianlah artikel mengenai Pengertian Coelenterata, Struktur Tubuh, Ciri – Ciri, Sistem Organ dan Klasifikasi Coelenterata. Semoga dengan adanya tulisan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat mengenai Coelenterata. Bagi sobat yang sudah membaca tulisan diatas, sobat bisa juga memberi kritik dan saran mengenai tulisan ini di kolom komentar. Saran dan kritik sobat sangat berguna untuk perkembangan forum ini kedepannya. Salam edukasi

MateriBelajar.Co.id Pada kali ini akan membahas tentang sistem pernafasan pada hewan yang meliputi sistem pernafasan hewan jenis protozoa, avertebrata, vertebrata dan juga jenis mamalia, untuk lebih jelasnya, simak penjabaran dbawah ini

Jelaskan sistem pernapasan pada Coelenterata
sistem pernafasan hewan

Pengertian sistem pernapasan

“Sistem pernapasan merupakan sistem organ yang dipakai untuk pertukaran gas. Sistem pernafasan disebut juga sistem respirasi”

Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang dipakai untuk membawa udara ke paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan mengeluarkannya. Terdapat berbagai variasi sistem pernapasan yang ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun mempunyai sistem pernapasan.

Pernapasan pada hewan tingkat rendah dilakukan secara difusi. Mekanisme pernapasan pada hewan bergantung pada lingkungannya. Hewan darat mempunyai sistem pernapasan yang berbeda dengan sistem pernapasan hewan yang ada di air.

1. Sistem Pernapasan Protozoa

Protozoa merupakan hewan yang memiliki sel satu dan tak mempunyai alat pernapasan khusus. Pernapasan dilakukan dengan cara proses masuk dan keluarnya oksigen dan karbon dioksida melalui permukaan sel secara difusi.

2. Sistem Pernapasan Avertebrata

Avertebrata yaitu sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. avertebrata mencakup seluruh hewan terkecuali hewan vertebrata. Contoh invertebrata yaitu serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota Animalia.

a. Sistem Pernapasan Porifera

Pada porifera, air membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh (ostium) kemudian masuk ke dalam koanosit secara difusi. Dalam mitokondria pada sel koanosit, oksigen dipakai untuk mengurai molekul organik hingga menjadi molekul anorganik yang disertai pelepasan karbon dioksida. Karbon dioksida dibawa keluar air melalui spongosoel kenudian menuju oskulum dalam mitokondria sel koanosit.

b. Sistem Pernapasan pada Moluska

Hewan filum moluska terdiri atas dua kelompok yaitu moluska darat dan moluska air. Moluska darat misalnya bekicot ata siput yang bernapas menggunakan paru-paru. Sedangkan moluska air misalnya kerang yang bernapas dengan insang.

c. Sistem Pernapasan Arthropoda

Filum arthropoda terdiri artas 4 kelas yaitu crustacea, myriapoda, arachnida, dan insekta.

  1. Crustacea contohnya udang dan kepiting bernapas dengan insang
  2. myriapoda contohnya lipan dan luwing bernapas dengan trakea
  3. arachnida contohnya laba-laba dan kalajengking bernapas dengan paru-paru buku
  4. insekta contohnya serangga bernapas dengan trakea.

d. Sistem Pernapasan Coelenterata

Coelenterata terdiri dari dua lapisan sel yaitu lapisan luar dan dalam. Pertukaran gas terjadi dengan cara difusi sel di luar permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air. Coelenterata mempunyai alat bantu pernapasan berupa lekukan jaringan yang disebut dengan nama sifonoglifa.

e. Sistem Pernapasan Echinodermata

Hewan-echinodernata misalnya bintang laut, landak laut, dan mentimun laut hidup di air laut. Echinodermata bernapas dengan insang kulit.

f. Sistem Pernapasan Cacing

Cacing tidak Mempunyai alat pernapasan yang khusus. Oksigen berdifusi melalui kulit guna masuk ke dalam kapiler darah. Karbon dioksida pun keluar melalui kulit. Proses pernapasan ini disebut dengan pernapasan integumenter. Cacing mempunyai permukaan yang licin supaya tetap lembap dan memudahkan terjadi pertukaran gas.

3. Sistem Pernapasan Vertebrata

Jelaskan sistem pernapasan pada Coelenterata
sistem pernafasan pada burung

Vertebrata yaitu mencakup semua hewan yang mempunyai tulang belakang tersusun dari vertebra. Vertebrata merupakan subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata bisa dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, “lintah laut”, atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui mempunyai dua pasang tungkai.

a. Sistem Pernapasan pada Ikan

Ikan mempunyai alat pernapasan insang. Insang dipakai karna ikan hidup dalam air. Insang ada di sisi kanan dan kiri kepala. Tetapi, ada ikan dipnoi yan bernapas menggunakan paru-paru. Pada beberapa jenis ikan, rongga insangnya memiliki perluasan ke atas yang disebut dengan labirin yang memiliki fungsi untuk menyimpan udara, sehingga ikan bisa hidup di air yang kekurangan oksigen. Insang juga memiliki fungsi sebagai alat ekskresi dan alat transportasi garam-garam.

  • Fase inspirasi diawali dengan membukanya mulut ikan. Lalu air masuk dalam rongga mulut. Insang menutup sehingga air mengalir ke dalam insang.
  • Fase ekspirasi ikan terjadi saat mulut ikan tertutup. Air masuk melalui celah insang dan terjadi pertukaran gas . Darah mengikat oksigen dan melepas karbon dioksida ke dalam air.

b. Sistem Pernapasan pada Amfibi

Salah satu contoh hewan amfibi yaitu katak. Amfibi bisa hidup di air dan darat, atau umum dikenal dengan hewan dua alam. alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit, dan insang. Katak sejak masih larva bernapas menggunakan insang luar. Pada masa berudu terbentuk insang dalam. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit.

Paru-paru katak berupa dua kantung memiliki dinding tipis dan elastis yang banyak mengandung kapiler darah, terletak pada rongga badan. Paru-paru berhubungan dengan rongga mulut melalui lubang yang disebut glotis. Kedua kantung paru-paru saling berhubungan dengan bronkus pendek.

Ketika bernapas, terjadi penambahan udara dengan keadaan otot rahang bawah mengendur. Otot sterno hioideus berkontraksi sampai udara masuk rongga mulut. Udara masuk paru-paru dan terjadi pertukaran gas. Ketika udara keluar, terjadi kontraksi otot hioideus dan otot perut dan rongga perut mengecil dan udara keluar melalui koane.

c. Sistem Pernapasan pada Reptil

Reptil mempunyai alat pernapasan paru-paru. Paru-paru reptil dikelilingi rongga dada yang dilindungi tulang rusuk. Reptil mempuyai kulit bersisik kering sehingga sulit ditembus oleh air. Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sedikit hingga reptil bisa bertahan hidup pada habitat yang kering.

  • Ketika inspirasi, tulang rusuk merenggang dan volume rongga dada meningkat sampai udara bisa masuk paru-paru.
  • Ketika ekspirasi, tulang rusuk merapat sampai udara terdesak keluar dari paru-paru.

Pada kura-kura selain dengan paru-paru, pengambilan oksigen dibantu lapisan kulit tipis dengan banyak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka.

d. Sistem Pernapasan pada Burung

Sistem pernapasan burung terdiri atas lubang hidung, paru-paru, trakea, kantung udara depan, dan kantung udara belakang. Kantung udara memilii fungsi sebagai alat pernapasan saat terbang, membantu memperbesar ruang siring hingga memperkeras suara, mengatur berat jenis tubuh, dan mengatur suhu tubuh.

Mekanisme pernapasan burung terbagi dua macam Yaitu ketika terbang dan istirahat.

  • Fase inspirasi ketika terbang terjadi pada waktu sayap diangkat. kantung udara pangkal lengan mengembang, hingga udara masuk ke kantung udara perut. lalu udara dialirkan ke paru-paru dan sebagian masuk ke dalam kantung udara, sampai darah mampu mengambil oksigen dari paru-paru.
  • Fase ekspirasi ketika terbang terjadi pada waktu sayap diturunkan. kantung udara pangkal lengan mengempis, sampai kantung udara dada mengembang dan mendorong udara keluar, sampai terjadi pergantian udara.

Fase inspirasi ketika istirahat terjadi dengan diawalinya pergerakan tulang rusuk ke depan sampaia rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Hal itu menyebabkan udara mampu masuk ke paru-paru. Sebagian udara yang kaya oksigen ini diambil paru-paru dan sebagian lagi masuk ke kantung udara bagian belakang. Udara yang miskin oksigen masuk ke kantung udara bagian depan.

Fase ekspirasi ketika istirahat terjadi ketika rongga dada mengecil dan diikuti mengecilnya paru-paru, sampai udara di dalam kantung udara akan dikeluarkan melalui paru-paru.

e. Sistem Pernapasan Mamalia

Sistem pernapasan pada mamalia hampir sama dengan sistem pernapasan manusia. Itu karena manusia juga termasuk mamalia. yang bernafas menggunakan paru-paru.

Demikianlah penjelasan tentang sistem pernafasan pada hewan, Semoga bermanfaat

Artikel lainya :