Pada postingan ini kita akan bersama sama belajar Sejarah Indonesia Kelas XI BAB II Perlawanan bangsa Indonesia Menghadapi penjajahan Eropa B. Uraian Materi Dengan ketentuan Bangsa Spanyol hanya boleh melakukan pelayaran ke Barat dan bangsa Portugis ke Timur, maka sampailah untuk pertama kalinya ke wilayah Indonesia dari sebelah Utara yaitu Maluku setelah sebelumnya melalui benua Amerika. Setelah mulai berdagang dan mengetahui keuntungan yang diperoleh sangat besar, mereka akhirnya berniat menguasai perdagangan dengan cara monopoli. Perilaku bangsa Portugis dan praktik monopoli yang dilakukannya sangat merugikan kerajaan Malaka, Aceh, dan Maluku sehingga memperoleh perlawanan fisik dari rakyat setempat. 1. Latar Belakang kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol ke Indonesia Apakah factor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Portugis ke Indonesai…. ? mari kita simak penjelasan berikut ini. a. Pertentangan dengan Turki Ketika bangsa Eropa sedang berada pada jaman kegelapan pemerintah Turki melarang umat Nasrani Eropa berziarah ke kota kota suci mereka di tanah Palestina, hal ini tentu saja merugikan secara spiritual dan emosional sehingga mendorong orang orang Eropa memutuskan untuk berperang merebut kota suci mereka dari orang orang Turki. Sehingga mengundang sentiment tersendiri dalam diri bangsa Eropa saat itu. b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Apa yang mereka lihat mengingatkan pada kehidupan gemilang mereka di jaman Yunani dan Romawi kuno, sehingga hal ini mendorong munculnya semangat untuk menghidupkan kembali budaya Romawi yang di kenal dengan semangat Renaissance, semangat untuk mempelajari kembali kitab kitab ilmu pengetahuan warisan budaya Yunani Romawi mengakibatkan terjadinya perkembangan Iptek mengahsilkan penemuan penemuan yang nantinya menjadi modal bagi mereka menjelajahi samudera antara lain : teropong, kompas serta pengetahuan bahwa dunia itu bulat c. Jatuhnya Konstantinopel Kondisi ini mendorong mereka untuk harus mengarungi Samudera yang modalnya mereka sudah miliki yaitu Kompas, Teropong serta pengetahuan bahwa dunia itu bulat. Sehingga sejak abad 15 mereka aktif melakukan penjelajahan samudera yang membawa mereka ke Asia Afrika , sejak saat itu pula muncul nafsu serakah mereka dari yang awalnya hendak berdagang menjadi ingin menguasai. Mulailah masa masa Penjajahan bangsa Eropa atas Asia Afrika. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada 3 motivasi yang mendorong kedatangan orang orang Eropa ke Asia Afrika, yaitu : 2. Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia menghadapi Portugis a. Perlawanan Rakyat Tanah Rencong ( Aceh ) Dari berbagai penjelajah Portugis, pada tahun 1511 Alfonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka yang menjadi tempat penting bagi perdagangan rempah-rempah. Penguasaan Portugis terhadap Malaka kemudian memunculkan berbagai perlawanan rakyat Indonesia. Sejak kedatangan Portugis di Malaka pada tahun 1511, banyak para Perkembangan Aceh yang begitu pesat dipandang Portugis, sehingga pada tahun Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh di bawah pimpinan Henrigues, dan menyusul pada tahun 1524 dipimpin oleh de Sauza, namun selalu mengalami kegagalan. Sultan Aceh pada waktu itu diperintah oleh Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528), menganggap bahwa orang Portugis merupakan saingan dalam politik, ekonomi, dan penyebaran agama. Adapun latar belakang perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis antara lain Akhirnya Kesultanan Aceh mempunyai rencana untuk mengusir Portugis Malaka. Bahu membahu dan bekerja sama yang merupakan ciri khas bangsa Oleh karena itu, tindakan arogansi Potugis telah mendorong munculnya perlawanan rakyat Aceh. Kamu tentu bertanya tanya lalu bagaimana persiapan Aceh dalam melawan Portugis? Nah tiga hal dibawah inilah yang menjadi persiapan Aceh: Dia adalah Sultan Alaudin Riayat Syah. Seorang sosok sultan mudah yang gagah berani. Hubungan Aceh dengan negara-negara Islam sangatlah erat sehingga tidak sulit baginya untuk meminta bantuan dari luar. Selain itu, Aceh juga meminta bantuan dari Kalikut dan Jepara. Aceh mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1568. Namun penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Meskipun demikian, Sultan Alaudin telah menunjukkan ketangguhan sebagai kekuatan militer yang disegani dan diperhitungkan di kawasan Selat Malaka. Pada tahun 1569 Portugis balik menyerang Aceh, tetapi serangan Portugis di Aceh ini juga dapat digagalkan oleh pasukan Aceh Penyerangan terhadap Portugis dilakukan pada masa Sultan Iskandar Muda memerintah. Pada tahun 1629, Aceh menggempur Portugis di Malaka dengan armada kekuatan Aceh yang telah disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Saat itu Aceh telah memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 Setelah mempersiapkan pasukannya, pada tahun 1629 Iskandar Muda melancarkan serangan ke Malaka. Menghadapi serangan kali ini Portugis sempat kewalahan. Portugis harus mengerahkan semua kekuatan tentara dan persenjataan untuk menghadapi pasukan Iskandar Muda. Namun, Namun, serangan Aceh kali ini juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka. Raja dari kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda (1607-1639) Selain malakukan penyerangan secara terbuka terhadap dominasi Portugis di Malaka cara lain yang di tempuh oleh Sultan Iskandar Muda untuk melumpuhkan kekuatan Portugis, seperti blokade perdagangan. Upaya ini ternyata tidak berhasil sepenuhnya, sebab raja-raja kecil yang merasa membutuhkan uang secara sembunyi-sembunyi menjual barang dagangannya kepada Portugis. Usaha-usaha Aceh Darussalam untuk mempertahankan diri dari ancaman Portugis antara lain: b. Serangan Adipati Unus di Malaka Perlawanan kesultanan Demak terjadi karena kesultanan-kesultanan Islam yang lain juga terancam terhadap kedudukan Portugis di Malaka. Kedatangan bangsa Portugis ke Pelabuhan Malaka yang dipimpin oleh Diego Lopez de Sequeira menimbulkan kecurigaan rakyat Malaka. Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511. Akibatnya, aktivitas perdagangan di pelabuhan Malaka menjadi terganggu karena banyak pedagang Islam yang merasa dirugikan. Akibat dominasi Portugis di Malaka telah mendesak dan merugikan kegiatan perdagangan orang-orang Islam. Kerajaan Aceh, Palembang, Banten, Johor, dan Demak bersekutu untuk menghadapi Portugis di Malaka. Sultan Demak R. Patah mengirim pasukannya di bawah pimpinan putranya Adipati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka. Dengan kekuatan 100 kapal laut dan lebih dari 10.000 prajurit Adipati Unus menyerang Portugis. Namun, serangan tersebut mengalami kegagalan dan belum berhasil. Adapun faktor-faktor kegagalan serangan Demak terhadap Portugis di Malaka disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1) Serangan tersebut tidak dilakukan dengan persiapan yang matang; 2) Jarak yang terlalu jauh; 3) Kalah persenjataan c. Perlawanan Fatahillah (1527 –1570) Fatahillah diangkat oleh Sultan Trenggono sebagai wakil Sultan Demak yang memerintah di Banten dan Jayakarta. d. Perlawanan Rakyat Ternate Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis, sehingga Portugis dapat didesak. Perlawanan rakyat Maluku membuat Portugis terdesak dan meminta bantuan dari Malaka. Bala bantuan pun segera datang dari Malaka yang dipimpin oleh Antonio Galvao. Pasukan ini berhasil mengalahkan Ternate sehingga Antonio Galvao berkuasa di Maluku selama empat tahun. Dibawah kepemimpinan Antonio Galvao, Portugis dapat bersahabat dengan rakyat Maluku. Namun, setelah Galvao digantikan oleh penguasa lain, nafsu serakah Portugis muncul lagi dan semakin ganas. Portugis memaksa Sultan Ternate, yaitu Sultan Hairun untuk menerima kekuasaan Portugis, dan hanya menjual cengkih dan pala kepada Portugis. Perlawanan Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun akhirnya membuat Portugis semakin terdesak pada tahun 1565. Dan siasat perundingan pun mulai dijalankan oleh Portugis. Dalam perundingan antara kerajaan Ternate dan Portugis diadakan di banteng Kastela pada 28 Februari 1570, dimana dalam perundingan tersebut Portugis melakukan kelicikan, yaitu membunuh Sultan Hairun. Terbunuhnya, Sultan Hairun jelas memancing kemarahan rakyat Ternate. Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun). Bersama rakyat, Sultan Baabullah bertekad menggempur Portugis. Lima tahun lamanya Portugis mampu bertahan di dalam benteng yang akhirnya menyerah pada tahun 1575 karena kehabisan bekal. Kemudian Portugis melarikan diri ke Timor Timur. Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur 3. Perlawanan Bangsa Indonesia menghadapi Spanyol Perlawanan rakyat Minahasa terhadap Spanyol Spanyol ingin melakukan hak monopolinya di kepualaun Minahasa dan hal ini tentunya memantik kemarahan penguasa Minahasa dan rakyatnya sehingga perangpun melawan dominasi asing pun tak terelakan. Perang Spanyol dengan Minahasa dilakukan anak suku Tombatu (toundanow/tansawang) di daerah Kali dan Batu Lesung atau sekitar danau Bulilin di bawah pimpinan Panglima Monde suami dari Ratu Oki sedangkan pihak Spanyol dibantu oleh Raja Loloda Mokoagouw II. Namun demikian pasukan Spanyol dapat dikejar dan berkat bantuan residen VOC, Herman Jansz Steynkuler berhasil diadakan kesepakatan C. Rangkuman
KIRIMKAN JAWABAN ANDA KEPADA GURU MELALUI WHATSAPP |