Jelaskan proses masuknya bangsa Deutro melayu ke wilayah Indonesia

Jakarta -

Deutro Melayu merupakan salah satu nenek moyang bangsa Indonesia. Bangsa Deutro Melayu berasal dari dataran Dongson di Vietnam Utara yang menyebar masuk ke Indonesia. Jalur mana saja yang dilalui bangsa Deutro Melayu ke Indonesia?

Jalur barat yang dilalui bangsa Deutro Melayu ke Indonesia adalah dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat (Semenanjung Malaka), lalu ke tempat-tempat di nusantara sekitar 500 SM. Deutro Melayu disebut juga Melayu Muda (Deutero Melayu), seperti dikutip dari Modul 3 Napak Tilas Manusia Indonesia - Sejarah Paket C Setara SMA/MA oleh Kemendikbud.

Kedatangan bangsa Deutro Melayu ke nusantara membawa perubahan penting terhadap corak kehidupan penduduk asli. Kelompok Deutro Melayu memperkenalkan cara bercocok tanam, memelihara hewan seperti kerbau, sapi, kuda, babi, dan lain-lain untuk konsumsi dan binatang korban.Bangsa Deutro Melayu atau orang Dongson memiliki kebudayaan yang ditandai oleh pengerjaan logam dengan sempurna. Menurut ahli prasejarah Von Heine Geldern, kebudayaan Dongson berpusat di Tongkin, yang kualitas barang-barang perunggu buatannya sudah tinggi, seperti dikutip dari buku Seri IPS 1 Sejarah SMP Kelas VII oleh Drs. Prawoto, M.Pd.

Cara bertani bangsa Deutro Melayu masih sangat sederhana, yaitu dengan membakar hutan. Tetapi, saat itu cara tersebut sudah dianggap sebagai kemajuan yang luar biasa.

Bangsa Deutro Melayu membabat hutan untuk mengolah lahan dan membuat usaha irigasi tanah pertanian. Karena itu, bangsa Deutro Melayu mencari daerah seperti Jawa dan pantai-pantai Sumatra untuk digarap seperti di daerah asal.

Selain Dongson, bangsa Melayu Muda ini berasal dari daerah Bacson-Hoabinh. Wilayah ini juga terletak di pesisir Vietnam, di sekitar Teluk Tongkin.

Kedatangan bangsa Deutro Melayu yang menetap dan mendirikan perkampungan membuat sebagian penduduk asli menolak dan pergi ke daerah pedalaman atau menuju ke wilayah Indonesia timur hari ini. Sementara itu, sejumlah penduduk asli menerima dan hidup bersama bangsa pendatang tersebut.

Jadi, jalur barat yang dilalui bangsa Deutro Melayu ke Indonesia adalah dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat (Semenanjung Malaka), lalu ke tempat-tempat di nusantara. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Kisah Korban Tragedi Perang Saudara Vietnam di Pulau Galang, Batam"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/nwy)

Diketahui bahwa kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia terjadi secara bertahap dengan dimulai dari gelombang pertama, yakni kedatangan ras Proto Melayu hingga ras Melanesoid. Berikut ini gelombang kedatangan nenek moyang ke Nusantara.

  1. Kedatangan ras Proto Melayu : Proto Melayu atau Melayu Tua berasal dari Yunan wilayah Asia bagian Selatan. Mereka bermigrasi ke Kepulauan Indonesia sekitar 1500 SM. Bangsa Proto melayu awalnya bermigrasi ke wilayah Indo-Cina dan Siam yang meliputi wilayah Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Siam. Setelah itu, barulah mereka bermigrasi ke wilayah Kepulauan Indonesia. Bangsa Proto Melayu memasuki wilayah Indonesia melalui dua jalan, yakni jalan Barat dan jalan Timur. Jalan Barat dari Semanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa kawasan di Indonesia dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Jalan timur dari Semananjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke beberapa kawasan di Indonesia dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.
  2. Kedatangan ras Deutro Melayu : Bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda merupakan nenek moyang bangsa Indonesia yang datang pada tahun 300 SM, melalui rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, hingga ke Nusantara. Adapun penyebarannya kemudian di Nusantara, Deutro Melayu kelak berkembang menjadi suku-suku seperti Bugis, Sunda, Jawa, Madura, Minang, Makassar dan Melayu.
  3. Kedatangan ras Melanesoid : ras ini berasal dari Jawa yakni jenis manusia Proto Melanesia. Dengan manusia pendukungnya, yaitu manusia wajak (Homo wajakensis) yang tersebar ke Timur dan menduduki Papua pada masa sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan permukaan air laut. Kedatangan ras Melanesoid ke kepulauan Indonesia berawal saat zaman es terakhir, yaitu tahun 70.000 SM. Pada saat itu, kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke Timur hingga ke Papua, kemudian ke benua Australia yang sebelumnya terhubunga dengan Papua. Ras ini tersebar di lautan pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan benua Australia. Di Indonesia, ras ini tersebar di Papua Barat hingga Nusa Tenggara Timur.

Dengan demikian, gelombang kedatangan nenek moyang ke Nusantara dimulai dari ras Proto Melayu, Deutro Melayu, hingga Melanesoid.

Diketahui bahwa penduduk Proto Melayu atau Melayu Tua diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu. Mereka tersebar dari Madagaskar sampai pulau paling Timur Pasifik. Proto Melayu berasal dari Yunan wilayah Asia bagian Selatan. Mereka bermigrasi ke kepulauan Indonesia sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Proto Melayu [ada awalnya bermigrasi ke wilayah Indo-Cina dan Siam yang meliputi wilayah Myanmar, Laos, Kamboja dan Vietnam dan Siam. Setelah itu, barulah mereka bermigrasi ke wilayah Kepulauan Indonesia. Bangsa Proto Melayu memasuki wilayah Indonesia melalui dua jalan, yaitu sebagai berikut.

  1. Jalan Barat dari Semanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa kawasan di Indonesia dengan membawa kebudayaan kapak persegi.
  2. Jalan Timur dari Semananjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke beberapa kawasan di Indonesia dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.

Dengan demikian, bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yakni jalur Barat dan jalur Timur.

KOMPAS.com - Dari penelusuran sejarah, diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China Selatan.

Karena berbagai alasan, mereka kemudian bermigrasi ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

Pada awalnya, mereka bergerak ke arah selatan memasuki Vietnam, dan terus melanjutkan petualangannya hingga mencapai Kepulauan Indonesia.

Nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang adalah bangsa Melayu.

Proses kedatangan mereka dibagi ke dalam dua gelombang, yang pertama disebut Proto Melayu (Melayu Tua).

Sedangkan proses kedatangan nenek moyang Indonesia dalam gelombang kedua disebut Deutro Melayu (Melayu Muda).

Bangsa Proto Melayu terdesak ke arah timur setelah kedatangan bangsa Deutro Melayu.

Baca juga: Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Para Ahli

Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000 SM dengan membawa kebudayaan Neolitikum, utamanya kapak lonjong dan kapak persegi.

Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Sementara jalur timur melalui Kepulauan Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik rambut lurus, kulit kuning kecoklatan, dan bermata sipit.

Persebaran ras Proto Melayu di Indonesia kemudian mendesak keberadaan penduduk asli. Adapun suku keturunan Proto Melayu di Indonesia tercermin pada Suku Sasak, Toraja, Dayak, dan Nias.

Deutro Melayu

Proses kedatangan Deutro Melayu ke Indonesia dimulai pada sekitar 500 SM.

Deutro Melayu adalah ras yang datang dari Indocina bagian utara dan masuk Indonesia melalui jalur barat, yaitu melalui Semenanjung Melayu, terus ke Sumatera, dan kemudian tersebar ke wilayah Indonesia yang lain.

Kedatangan mereka disertai kebudayaan logam yang berasal dari Dongson (Vietnam Utara).

Oleh karena itu, kebudayaan bangsa Deutro Melayu dikatakan lebih maju dari bangsa Proto Melayu.

Mereka umumnya hidup secara berkelompok, dan kedatangannya berhasil mendesak penduduk Proto Melayu ke pedalaman.

Keturunan Deutro Melayu adalah masyarakat Jawa, Minang, Bali, dan Bugis.

Baca juga: Peninggalan Bangsa Deutro Melayu

Melanesoid

Ras lain yang terdapat di Kepulauan Indonesia adalah Melanesoid, yang kedatangannya lebih dulu daripada bangsa Proto Melayu.

Melanesoid merupakan suku bangsa berkulit hitam yang berasal dari Teluk Tonkin.

Suku bangsa Melanesoid membawa kebudayaan Bacson-Hoabinh, yang setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli Indonesia saat itu.

Kedatangan suku bangsa ini sekaligus menandai dimulainya Zaman Mesolitikum (batu tengah) di Indonesia.

Dalam perkembangannya, mereka terus terdesak ke arah timur oleh bangsa Melayu.

Di Kepulauan Indonesia, mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Referensi:

  • Suheri, Duwi Rahmadi. (2017). Mari Mengenal Masa Prasejarah. Sukoharjo: Sindunata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pembahasan untuk tim oposisi atau tim yang tidak setuju dengan topik "peradaban kuno dunia membawa perubahan besar di peradaban modern masa kini" ​

kapan di dirikan NU​

Bagaimana pengaruh sistem pemerintahan republik Romawi kuno terhadap bangsa Indonesia? Jelaskan!​

Bahan apa aja yg perlu disiapkan dlm mencangkk

6. Petrus merasa tidak layak di hadapan Yesus, membuktikan bahwa Petrus seorang yang... A. sangat sombongC. seorang yang rendah hati B. sangat pemurah … D. merasa dirinya sangat hebat​

Toko islam.modern dan hasil karyanya

*1. Sabar dalam menjalani ketaatan *2. Sabar menjauhi larangan.* *3. Sabar menerima ujian.* Contoh berupa narasi/cerita. tolong kak jwb cpt ​

puasa Ramadhan harus dilaksanakan sesuai dengan..............tolong bantu jawab ​

Polis yunani bercorak polos sparta di ajarkan oleh.

bantu jawab makasih ​