Jelaskan pokok ajaran Islam tentang keimanan

dalam pengaruh kebudayaan islam Indonesia kitab yang membentangkan mengenai ajaran tasawuf adalah

jelaskan pentingnya kerjasama dan gotong royong pada saat manusia purba Indonesia mulai hidup menetap pada masa Neolitikum.Pelajari dan kaitkanlah bud … aya gotong royong tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai banyak perbedaan!​

Pada tahun 1453 M, Kesultanan Turki Usmani berhasil menguasai Konstantinopel (Ibu kota Kekaisaran Romawi Timur). Dampak dari jatuhnya kota Konstantino … pel ke tangan Turki terhadap sektor perdagangan Eropa adalah​

Quiz! Pensi .Sebutkan benda - benda peninggalan pada masa zaman masa purba? ​

yang termasuk zaman pre tersier itu apa saja

siap penemu sidik jari ?​

Kenapa maryam aja yang di jadikan surah dalam al-quran? Kenapa tidak aisyah,fatimah,zainab dan ruqoyyah?mereka kan juga mulia?

Nama ibu umar bin Khattab adalah​

selesaikan persamaan diferensial orde 1 berikut y" - 6y' + 10y = 0 ​

biografi pahlawan bali made picadibutuhkan cepat kak cari di gogle ga ada :)​

Jelaskan pokok ajaran Islam tentang keimanan

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Rukun Iman ada enam, berikut penjelasannya

Republika/Agung Supriyanto

Kumpulan kitab Islami dan kitab tafsir (ilustrasi).

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: ASM Romli

Baca Juga

Beriman kepada Allah SWT artinya meyakini Dia sebagai Tuhan semesta alam, juga yakin akan kebenaran keberadaan para malaikat-Nya, wahyu-Nya (kitab-kitab Allah), para rasul-Nya, hari akhir, dan takdir Allah SWT bagi setiap manusia. Dan pembenaran atas semua itu harus diikuti dengan tindakan nyata, sebagai pengamalan atas keimanan tersebut.

Pengamalan keimanan kepada Allah harus diikuti dengan pembenaran atas semua firman-Nya, yang kini tertuang dalam Alquran, sekaligus mengamalkan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Minimal, seorang Mukmin harus membuktikan keimanannya dengan mengerjakan shalat lima waktu.

Dalam sebuah hadis disebutkan, pembeda antara seorang Mukmin dan kafir adalah shalat. Dari shalat, jika dikerjakan dengan khusyuk, maka akan tercipta kondisi diri yang benar-benar tunduk kepada Allah SWT.

Keimanan kepada para malaikat minimal dibuktikan dengan adanya kesadaran, bahwa di kiri-kanan kita selalu ada malaikat pencatat amal Rakib dan Atid. Kedua malaikat itu selalu mengawasi perilaku kita dan mencatatnya, untuk kemudian Allah SWT meminta pertanggungjawaban kita di akhirat kelak.

Dengan adanya kesadaran tersebut, maka perilaku kita akan terkendali. Hanya akan mengarah kepada hal-hal yang diwajibkan dan dibolehkan oleh ajaran Allah semata (syariat Islam).

Keimanan kepada kitabullah, minimal dengan melakukan pembenaran kepada Alquran, yang diikuti dengan pembacaan, penghayatan, dan pengamalan kandungan isinya.

Menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup wajib hukumnya bagi setiap Mukmin. Alquran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Baqarah:2) dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan ini.

Keimanan kepada para utusan Allah, minimal dibuktikan dengan membenarkan kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad SAW dan para nabi/rasul sebelumnya. Hal itu diikuti dengan menjalankan apa yang disampaikan atau didakwahkannya. Perilaku Nabi, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun persetujuannya, merupakan sunnah, sebagai teladan sekaligus pedoman perilaku bagi kaum Mukmin.

  • marhaban ramadhan
  • puasa
  • puasa ramadhan
  • ramadhan
  • bulan ramadhan
  • hikmah

Jelaskan pokok ajaran Islam tentang keimanan

sumber : Pusat Data Republika

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM DAN POKOK KEIMANAN

Oleh: DR. Ahmad bin Abdurrahman Al-Qaadhi

Allah telah menjadikan Al-Quran mencakup semua yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya, baik dalam akidah, ibadah, mu’amalah maupun akhlak. Allah pun menjadikan sunnah sebagai penjelas perkara global, penafsir apa yang samar, pemerinci yang bersifat umum.

Akidah Islam adalah pilar agama ini, fondasinya, rahasia kekuatannya, yang membuat Islam menjadi pemenang di antara semua agama, karena Islam memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh agama lainnya:

  1. Islam adalah agama tauhid dan ittiba’
  2. Bersumber dari Allah; akidahnya hanya bersandar kepada Al-Quran dan hadits, tidak bersandar kepada akal dan analogi.
  3. Selaras dengan fitrah yang lurus, fitrah yang dimiliki manusia saat ia diciptakan oleh Allah, sebelum disesatkan oleh syaithan.
  4. Universal: Islam menjelaskan semua aspek yang berkaitan dengan alam, kehidupan dan manusia.
  5. Ajaran Islam tidak ada yang kontradiktif, tidak ada yang berlawanan, akan tetapi saling membenarkan.
  6. Ajaran Islam adalah ajaran yang pertengahan, ia adalah neraca keadilan antara berlebihan dan meremehkan.

Karakteristik di atas mebuahkan faedah-faedah berikut:

  1. Terwujudnya ibadah hanya untuk Rabb alam semesta, dan hilangnya penghambaan kepada makhluk.
  2. Terwujudnya ittiba’ kepada rasul yang diutus oleh Rabb seluruh alam, dan terbebas dari bid’ah dan para pelakunya.
  3. Terwujudnya ketenteraman jiwa, ketenangan hati, karena terhubung dengan Sang Pencipta yang mengatur alam semesta, yang Maha Bijaksana.
  4. Terpenuhinya kebutuhan ruh dan jasad, dan keterpaduan antara keyakinan dan tingkah laku.

Para ulama senantiasa semangat mencurahkan segenap kemampuan mereka untuk mengajarkan akidah Islam, ada yang menulis kitab yang tebal dan menjelaskan secara panjang lebar, ada yang menulis secara ringkas, ada pula yang pertengahan; pembahasannya tidak terlalu ringkas dan tidak terlu Panjang.

Dan kitab yang saat ini sedang dibaca oleh para pembaca sekalian, adalah kitab yang pertengahan, pembahasannya jelas dan sederhana, yang runutan pembahasannya berdasarkan rukun iman yang enam, yang disebutkan dalam hadits Jibril ‘alaihissalam. Semua pembahasannya hanya mengacu kepada Al-Quran dan sunnah saja. Ini adalah kitab yang menyebutkan akidah salaf secara global, yang disertai dengan penjelasan orang-orang yang menyimpang dalam akidah itu, serta bantahan terhadap mereka, tanpa panjang lebar.

Kitab ini ditulis oleh DR. Ahmad bin Abdurrahman Al-Qaadhi, dan diberi nama:

العَقِيْدَةُ الْمُيَسَّرَةُ مِنَ الْكِتَابِ الْعَزِيْزِ وَالسُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ

“Akidah ringkas berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.”

Kami menerjemahkan kitab tersebut, dengan harapan memberikan banyak manfaat bagi para penuntut ilmu, mudah-mudah ini menjadi pemberat kebaikan bagi kita semua di akhirat kelak, hari di mana tidak ada yang dapat memberikan manfaat bagi kita, kecuali amal saleh dan hati yang baik.

Pokok keimanan

Fondasi akidah Islam adalah iman kepada Allah, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada para Rasul-Nya, iman kepada hari akhirat dan beriman kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk.

Allah Ta’ala berfirman:

لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلۡكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, Nabi-Nabi.” (QS. Al-Baqarah [2]: 177)

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٖ مِّن رُّسُلِهِۦۚ

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 285)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا  

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa [4]: 136)

إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَرٖ

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al-Qamar [54]: 49)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab Jibril ketika ditanya tentang iman:

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ، خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“Iman adalah engkau beriman kepada Allah, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada para Rasul-Nya, iman kepada hari akhirat dan beriman kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk.” (HR. Muslim, no. 8 dari Umar radhiyallahu ‘anhu)

Bersambung insyaa Allah

Diterjemahkan oleh Ustadz Hafizh Abdul Rohman, Lc. (Abu Ayman) dari kitab:
Al-‘aqiidah al-muyassarah minal kitaabil ‘aziiz was sunnah al-muthahharah