Jelaskan perbedaan daur hidup tumbuhan secara vegetatif dan generatif

Perbedaan Daur Hidup Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku – Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku termasuk dalam kingdom plantae (kerajaan tumbuhan). Tumbuhan lumut menjadi jejak evolusi jenis tumbuhan yang masih sangat sederhana. Setelahnya, terdapat tumbuhan paku dengan susunan yang lebih kompleks. Sampai pada akhirnya, ada pembahasan tumbuhan biji Gymnospermae dan Angiospermae, tingkat tumbuhan dengan susunan tubuh tumbuhan yang lebih kompleks.

Melalui halaman ini, akan diulas perbedaan dua tumbuhan yang menjadi jejak awal evolusi tumbuhan. Terutama pada perbedaan daur hidup tumbuhan lumut dan paku. Karena keduanya memiliki tahapan metagenesis yang hampir sama, namun sebenarnya ada perbedaan pada beberapa bagian.

Lumut dikenal dengan istilah latin sebagai Bryophyta. Tumbuhan lumut memiliki bentuk akar yang masih berupa talus rizoid. Pada tumbuhan lumut tidak ditemukan berkas pengangkut, seperti xilem dan floem. Kriteria ini membuat tumbuhan lumut sebagai tumbuhan Non Tracheophyta.,

Jelaskan perbedaan daur hidup tumbuhan secara vegetatif dan generatif

Tumbuhan Paku sudah memiliki akar, daun, dan batang sejati. Bentuk akar tumbuhan lumut adalah akar serabut. Pada tumbuhan lumut juga sudah ditemukan jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. Kriteria ini membuat tumbuhan paku digolongkan sebagai tumbuhan Tracheophyta. Sebutan untuk kelompok tumbuhan yang memiliki struktur akar lebih kompleks. Seperti padatumbuhan berbiji Spermatophyta, dengan bentuk akar berupa serabut atau tunggang.

Perbendaan daur hidup tumbuhan lumut dan tumbuhan paku terdapat pada generasi yang lebih dominan. Bagaimana perbedaan daur hidup tumbuhan lumut dan tumbuhan paku? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Table of Contents

Daur Hidup Tumbuhan Lumut

Daur hidup tumbuhan lumut diawali dari spora yang jatuh di tempat yang sesuai, yaitu lembab, ternutrisi, dan tercahaya matahari. Kemudian, spora berkecambah menjadi protonema (lumut muda). Protonema tumbuh besar menjadi tumbuhan lumut yang berdaun namun pada daunnya tidak terdapat spora. Letak spora pada tumbuhan lumut berada di sporogonium, bagian tubuh lumut yang menjulang ke atas.

Setelah tumbuhan lumut tumbuh menjadi tumbuhan lumut dewasa, tumbuhan lumut akan menghasilkan gametangium yang menghasilkan anteridium dan arkegonium. Bagian anteredium akan menghasilkan spermatozoid. Sedangkan bagian anteredium akan menghasilkan ovum.

Spermatozoid dan ovum akan bertemu dengan perantara air. Sehingga akan tumbuh zygot, bakal tumbuhan lumut baru. Zygot tersebut akan tumbuh dan terus membelah secara mitosis menjadi besar dan akhirnya tumbuh menggembung membentuk Sporogomnium, yang kemudian mampu menghasilkan spora.

Begitulah seterusnya akan berputar seperti dalam daur hidup tumbuhan lumut.

Bagan daur hidup lumut diberikan seperti gambar di bawah akan memudahkan sobat idschool untuk memahami daur hidup tumbuhan lumut.

Jelaskan perbedaan daur hidup tumbuhan secara vegetatif dan generatif

Baca Juga: Struktur, Ciri-Ciri, dan Daur Hidup Tumbuhan Lumut

Daur Hidup Tumbuhan Paku

Tahapan daur hidup tumbuhan lumut hampir sama dengan daur hidup tumbuhan paku. Hanya ada beberapa bagian nama yang berbeda. Secara singkat, daur hidup tumbuhan paku meliputi spora – prorotalium – tumbuhan paku – sporogonium. Alur daur hidup tumbuhan paku dapat lebih jelas dipahami melalui gambar bagan di bawah.

Jelaskan perbedaan daur hidup tumbuhan secara vegetatif dan generatif

Baca Juga: Struktur, Ciri-Ciri, dan Daur Hidup Tumbuhan Paku

Seperti yang sobat idschool ketahui bahwa pada daur hidup tumbuhan lumut dan paku terdapat dua generasi, yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit. Pada tumbuhan lumut, maka gametofit (tumbuhan lumut) memiliki umur lebih lama/dominan dari generasi sporofit (sporogonium). Kondisi sebaliknya terjadi pada tumbuhan paku, generasi gametofit (protalium) memiliki umur yang lebih pendek dibanding generasi sporofit (tumbuhan paku).

Berikut ini adalah beberapa daftar perbedaan tumbuhan lumut dan tumbuhan paku.

Jelaskan perbedaan daur hidup tumbuhan secara vegetatif dan generatif

Meskipun terdapat beberapa perbedaan daur hidup tumbuhan lumut dan tumbuhan paku, namun kedua tumbuhan ini juga memiliki persamaan. Persamaan tumbuhan lumut dan tumbuhan paku diberikan pada daftar berikut.

  1. Keduanya memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis.
  2. Cara berkembangbiak keduanya dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif
  3. Terdapat pergiliran keturunan (metagenesis) pada daur hidup keduanya
  4. Keduanya mampu menghasilkan spora
  5. Biasanya hidup di tempat yang lembab dan tumbuh di daerah tropis

Sekian ulasan tentang perbedaan daur hidup tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Pengertian Metagenesis dan Metamorfosis

Perkembangbiakan tumbuhan merupakan sebuah proses yang mempunyai tujuan utama untuk memperbanyak spesies tumbuhan agar mencegah kepunahan.

Terdapat dua jenis perkembangbiakan tumbuhan yang kita kenal, yaitu perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan generatif.

Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif adalah proses untuk memperbanyak spesies tumbuhan tanpa adanya peleburan atau perkawinan melainkan menggunakan bagian dari tubuh induknya.

Jadi sudah bisa dijawab, bahwa perkembangbiakan tumbuhan tanpa adanya perkawinan disebut perkembangbiakan secara vegetatif.

Sedangkan perkembangbiakan tumbuhan secara generatif terjadi melalui perkawinan atau penyerbukan.

Rangkuman perkembangbiakan tumbuhan kita ulas sebagai berikut :

Ada dua jenis perkembangan tumbuhan secara vegetatif yaitu, vegetatif alami dan vegetatif buatan.

Perbedaan kedua jenis perkembangbiakan ini terletak pada ada atau tidaknya campur tangan manusia yang membantu proses pertumbuhan pada tanaman.

Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami

Apa yang dimaksud dengan perkembangbiakan vegetatif? Perkembangbiakan ini mempunyai arti proses perkembangbiakan tumbuhan yang tidak melalui perkawinan atau peleburan, serta tidak mendapatkan bantuan dari manusia (secara alami).

Beberapa contoh perkembangbiakan vegetatif alami, seperti:

Spora

Spora merupakan alat perkembangbiakan yang bertujuan untuk persebaran pada tumbuhan berpembuluh non biji. Spora biasanya memiliki satu atau beberapa sel yang terbungkus lapisan pelindung. Contoh tumbuhan yang berspora adalah lumut, jamur, dan tumbuhan paku.

Umbi lapis

Umbi lapis adalah alat perkembangbiakan yang berasal dari tumpukan daun yang berlapis-lapis dan tebal yang mempunyai susunan format roset. Polisakarida di dalam umbi lapis bukan merupakan akumulasi karbohidrat. Biasanya pada bagian akar serabut.

Contoh tumbuhan yang menggunakan umbi lapis untuk berkembang biak adalah bawang merah, bawang putih, bawang bombay, bunga bakung, bunga tulip, bunga lili hujan, bunga amarilis, dan bunga narsis.

Umbi Batang

Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan yang berbentuk batang maupun struktur modifikasi batang yang ada di dalam tanah biasanya digunakan sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika ditanam di tanah umbi ini dapat tumbuh menjadi tanaman baru.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi batang diantaranya kentang, ubi jalar, talas, bengkuang, gadung, dan gembili.

Umbi Akar

Umbi akar merupakan perkembangbiakan vegetatif alami yang memanfaatkan bagian akar yang berisi cadangan makanan.

Bagian ini bisa ditanam kembali sehingga tumbuh tanaman baru. Nantinya akan membentuk tunas (sebagai tanaman baru).

Umbi akar mempunyai dua jenis yaitu yang berasal dari akar serabut dan juga akar tunggang. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak menggunakan umbi akar serabut adalah singkong, sedangkan umbi akar tunggang contohnya lobak dan wortel.

Tunas

Tunas adalah perkembangbiakan tumbuhan yang memanfaatkan bagian tumbuhan yang baru tumbuh atau kuncup.

Tunas berada dibawah tumbuhan induknya, tunas akan muncul diatas permukaan tanah. Tunas biasanya berasal dari batang, daun muda, maupun calon buah/bunga.

Contoh perkembangbiakan tumbuhan dengan tunas terjadi pada tumbuhan pisang, tebu, dan bambu.

Tunas Adventif

Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa, namun tunas adventif merupakan tumbuhan yang tumbuh dari bagian tumbuhan seperti akar atau daun.

Contoh tumbuhan yang berkembangbiak menggunakan tunas adventif diantaranya cocor bebek, cemara, dan sukun.

Rhizoma (Akar Tinggal)

Akar tinggal ini biasa disebut dengan rimpang, artinya perkembangbiakan tumbuhan yang tumbuh dan menjalar di bawah permukaan tanah. Rimpang akan menghasilkan akar baru ataupun tunas baru yang akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Rimpang digunakan untuk menyimpan cadangan makanan / produk metabolisme tumbuhan. Rimpang juga banyak mengandung minyak atsiri dan alkaloid. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak menggunakan rimpang diantaranya jahe, lengkuas, kunyit, dan temulawak.

Geragih atau Stolon

Geragih merupakan perkembangbiakan tanaman dengan memodifikasi bagian batang yang tumbuh menyamping atau bisa disebut sebagai cabang pada batang tanaman. Di batang ini akan ada ruas-ruas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Biasanya banyak ditemukan pada tumbuhan terna. Terna merupakan tumbuhan yang mempunyai batang tidak berkayu (lunak).

Contoh tamanan yang berkembangbiak menggunakan geragih atau stolon diantaranya strawberry, rumput teki, dan pegagan.

Keuntungan Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif alami memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan dibandingkan jenis perkembangbiakan yang lain. Vegetatif alami mempunyai empat keuntungan seperti dibawah ini:

  1. Umur tumbuhan akan lebih lama (tanaman bertahan lama)
  2. Proses produksinya relatif lebih cepat
  3. Sifat yang dihasilkan sama dengan induknya
  4. Pertumbuhan tanaman sangat baik

Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses memperbanyak tumbuhan tanpa melalui perkawinan, tetapi menggunakan campur tangan manusia (mendapat bantuan manusia).

Perkembangbiakan tumbuhan secara tidak kawin dengan bantuan manusia disebut perkembangbiakan vegetafi buatan. Beberapa contoh perkembangbiakan vegetatif buatan, yaitu:

Stek

Stek adalah suatu proses memperbanyak tumbuhan menggunakan potongan dari bagian tubuh tumbuhan seperti bagian akar, daun, dan batang. Tumbuhan memiliki sifat totipotensi (membelah diri agar bisa membentuk sel lain). Sel lain ini akan sempurna dan mirip dengan induknya.

Ada tiga cara untuk melakukan stek, seperti:

a. Stek batang

Cara ini banyak dilakukan dan diterapkan karena tergolong paling mudah untuk dimengerti dan tingkat keberhasilannya yang cukup tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Bagian tumbuhan yang bisa distek harus yang sudah tua, setelah memilih batang. Memastikan batang memiliki 3-4 ruas. Lalu, jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm, sedangkan jarak atas 1 cm. Setelah dipotong runcing ditancapkan pada tanah.

Beberapa contoh tanaman yang dapat tumbuh menggunakan stek batang antara lain tanaman sukun, singkong, kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan mawar.

b. Stek Daun

Jika stek batang menggunakan batang untuk memperbanyak tumbuhan, maka stek daun menggunakan daun untuk perkembangbiakan tanaman. Caranya dengan memilih daun yang tua, lalu memotong bersamaan dengan tangkai di bawahnya agar mudah tumbuh.

Selanjutnya daun harus direndam di larutan auksin terlebih dahulu. Setelah itu memasuki tahap persemaian stek daun. Tahap ini dilakukan dengan menancapkan potongan daun ke tanah lalu ditutup dengan plastik berlubang.

Tanaman yang berkembangbiak menggunakan stek daun adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

c. Stek Akar

Merupakan metode perkembangbiakan tanaman menggunakan bagian dari tubuh tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk akar tanaman yang menjalar. Caranya dengan mengambil akar yang merambat, lalu memotong akarnya berdiameter sekitar 5 – 10 cm.

Tahap setelah pemotongan adalah penyemaian, akar akan di timbun di dalam media semai (campuran tanah dan pupuk organik). Proses penimbunan harus hati – hati agar akar tidak rusak. Lalu siram tanaman secara rutin.

Contoh tanaman yang berkembangbiak menggunakan stek akar adalah tanaman strawberry, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan juga pohon sukun.

Cangkok atau mencangkok

Cangkok merupakan proses memperbanyak tumbuhan dengan cara melukai bagian pada batang tumbuhan. Nantinya pada cabang batang akan menjadi berakar. Pencangkokan membutuhkan bantuan manusia.

Cara melakukan pencangkokan setelah batang dilukai, kemudian dibungkus dengan tanah dan ditutup rapat menggunakan plastik. Gunakan plastik bening agar lebih mudah untuk memantaunya. Setelah tumbuh akar tanaman dapat dipotong.

Setelah proses pemotongan selesai maka tanaman dapat ditanam di pot atau di tempat lain. Tumbuhan yang dapat dikembangan secara cangkok biasanya merupakan tumbuhan dikotil. Dikotil artinya tumbuhan yang mempunyai kayu.

Contoh tanaman yang berkembangbiak menggunakan cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

Runduk/Merunduk

Merupakan perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan yang dilakuan dengan cara membengkokkan batang tanaman yang masih mempunyai induk, hingga masuk masuk ke tanah. Cabang tanaman yang dibengkokkan ini harus di bawah permukaan tanah.

Setelah ditunggu beberapa saat maka akan muncul akar baru sebagai awal pertumbuhan tanaman baru. Lalu pisahkan tanaman berakar baru dengan tanaman induknya. Pindahkan ke dalam pot atau media tanam yang lain.

Biasanya tanaman yang berkembangbiak secara merunduk mempunyai batang yang panjang dan juga lentur. Contoh tanaman yang berkembangbiak dengan cara merunduk adalah tanaman melati, sirih, apel, strawberry, dan anggur.

Okulasi atau Menempel

Okulasi adalah salah satu perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan dengan cara menempelkan potongan tunas dari batang tanaman yang satu ke irisan batang tanaman yang lain. Menggunakan metode okulasi akan membantu meningkatkan mutu dan kualitas tanaman.

Okulasi dilakukan agar menghasilkan sifat – sifat tumbuhan yang paling baik dan juga mendapatkan bibit berkualitas. Contoh tumbuhan yang perkembangbiakannya dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Menyambung atau Kopulasi

Menyambung termasuk perkembangbiakan vegetatif buatan karena membutuhkan bantuan manusia untuk menggabungkan batang bawah serta batang atas tanaman. Namun penyambungan hanya dapat dilakukan pada tanaman yang sejenis.

Teknik penyambungan hampir mirip dengan teknik okulasi karena menginginkan tanaman – tanaman yang bersifat unggul. Sehingga menyambungkannya antara tanaman yang mempunyai satu keunggulan dan tanaman yang mempunyai keunggulan lainnya.

Beberapa tanaman yang perkembangbiakanya melalui penyambungan adalah tanaman kopi, durian, ketela pohon, tomat, terong, dan mangga.

Keuntungan Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif Buatan

Perkembangan secara vegetatif buatan mempunyai beberapa keuntungan maupun kelebihan jika dibandingkan dengan teknik perkembangbiakan yang lain.

Perkembangbiakan ini menggunakan bantuan manusia untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, berikut ini keunggulan vegetatif buatan :

  1. Menggunakan teknik ini akan membuat tumbuhan menjadi lebih cepat untuk berbuah.
  2. Tanaman tidak memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh, waktu yang dibutuhkan cenderung lebih cepat.
  3. Jika ingin memperoleh sifat tanaman yang sama persis dengan induknya teknik ini dapat dipilih. Seperti menggunakan cara stek dan cangkok.
  4. Untuk memperoleh tanaman baru tidak memerlukan biji, karena pertumbuhan biji cenderung lebih lama dibandingkan dengan cara vegetatif buatan.
  5. Dapat menghasilkan tanaman baru yang mempunyai sifat unggul yang berasal dari gabungan dua tanaman bersifat unggul. Cara yang dapat digunakan untuk memperoleh tanaman bersifat unggul adalah menggunakan cara okulasi dan penyambungan.

Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif

Perkembangbiakan secara generatif mempunyai arti proses memperbanyak tumbuhan melalui proses pembuahan dan penyerbukan.

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan hanya bisa terjadi pada tumbuhan yang mempunyai alat perkembangbiakan generatif yaitu serbuk sari dan kepala putik.

Serbuk sari merupakan alat kelamin jantan sedangkan putik adalah alat kelamin betina pada tanaman. Artinya perkembangan tumbuhan secara generatif dapat terjadi melalui perkawinan.

Saat tumbuhan tidak mempunyai alat perkembangbiakan maka pertumbuhan secara generatif tidak dapat dilakukan.

Contoh perkembangbiakan generatif pada tumbuhan sebagai berikut :

Proses Penyerbukan

Perkembangbiakan secara generatif pasti akan diawali dengan proses penyerbukan. Proses penyerbukan adalah proses jatuhnya atau menempelnya serbuk sari di kepala putik pada tumbuhan. Jika proses berhasil maka akan tumbuh serbuk sari. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji.

Nantinya serbuk sari akan pergi menuju bakal biji. Pada bakal biji akan terjadi proses pembuahan.

Pembuahan adalah proses meleburnya sel jantan atau serbuk sari dengan sel betina atau kepala putik. Setelah selesai proses penyerbukan maka akan menghasilkan bakal buah.

Berikut beberapa jenis penyerbukan:

Penyerbukan Sendiri atau Autogami

Penyerbukan sendiri merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan kepala putik berasal dari bunga yang sama.

Penyerbukan tetangga atau Geitonogami

Penyerbukan tetangga merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan kepala sari berasal dari pohon yang sama. Serbuk sari terbang ke ke kepala putik di bunga yang lain.

Penyerbukan Silang atau Alogami

Penyerbukan tetangga merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan kepala sari berasal dari bunga lain dan pohon lain. Tetapi tumbuhan atau pohon tersebut masih dalam satu jenis. Dapat menghasilkan sifat lebih kuat daripada yang sebelumnya.

Penyerbukan Bastar atau Hybrid

Jenis penyerbukan yang terakhir bastar atau hybrid yang berarti penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan kepala sari berasal dari bunga lain, serta pohon lain yang berbeda jenis tumbuhannya.

Faktor Pembantu Proses Penyerbukan

Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan tumbuhan yaitu dengan adanya bantuan angin, air, hewan, dan manusia.

Berikut ini merupakan contoh tumbuhan generatif yang proses penyerbukanya dibantu, seperti :

Angin

Contoh tumbuhan yang penyerbukan dibantu oleh angin diantaranya jagung, gandum, dan padi. Saat angin bertiup akan membantu serbuk sari terbang ke kepala putik.

Air

Contoh tumbuhan yang proses penyerbukanya dibantu oleh air adalah tanaman ganggang maupun hydrilla (tumbuhan yang hidup di air).

Hewan

Hewan yang dapat membantu penyerbukan seperti kupu – kupu, kelelawar, burung, lebah dan kumbang. Contoh tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh hewan diantaranya melati, mawar, durian, dan bunga sepatu.

Manusia

Contoh tumbuhan yang proses penyerbukannya harus dibantu oleh manusia adalah pohon salak dan vanili.

Permasalahan Dalam Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif

Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak dapat melakukan perkembangbiakan secara generatif mandiri karena mempunyai beberapa sebab dan alasan. Alasan-alasan tersebut diantaranya :

Dikogami

Dikogami adalah kejadian dimana di dalam suatu bunga putik dan serbuk sari tidak masak atau matang bersama. Jika putik yang terlebih dahulu matang maka disebut protogini.

Contoh tumbuhan yang mengalami protogini adalah bunga cokelat dan pohon alpukat.

Sedangkan tumbuhan yang serbuk sarinya matang terlebih dahulu disebut protandri. Contoh tumbuhan yang mengalami masalah protandri diantarana bunga jagung, seledri, serta bawang bombay.

Dioseus

Dioseus adalah kondisi dimana alat kelamin betina dan alat kelamin jantan ada di dalam individu yang berbeda. Contoh tumbuhan yang mengalami dioseus adalah melinjo dan salak.

Herkogami

Herkogami adalah kondisi dimana serbuk sari tidak dapat jatuh ke kepala putik sendiri, melainkan harus dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh tumbuhan yang mengalami herkogami adalah anggrek dan vanili.

Heterostili

Kondisi ini dapat terjadi ketika bunga memiliki tangkai putik dan benang sari yang panjangnya tidak sama. Contoh tumbuhan heterostili diantaranya kopi, kaca piring, dan kina.

Dari penjelasan diatas mengenai perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative dan generatif. Kita akan lebih memahami serta mengenal jenis-jenis tumbuhan dan menemukan teknik perkembangbiakan tanaman yang terbaik.

Pertanyaan yang sering muncul :

Jelaskan cara perkembangbiakan tumbuhan secara seksual ataupun bagaimana cara perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan? Jawabannya adalah akan diawali dengan proses penyerbukan, yakni jatuhnya atau menempelnya serbuk sari di kepala putik pada tumbuhan. Jika proses berhasil maka akan tumbuh serbuk sari. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji.

Alat perkembangbiakan tumbuhan secara generatif adalah serbuk sari dan kepala putik.