Lihat Foto Show
Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi KOMPAS.com - Terdapat dua jenis kalender yang paling banyak digunakan di Indonesia, yaitu kalender Masehi dan kalender Hijriah. Dua kalender tersebut sama-sama bisa digunakan untuk melihat dan menentukan penanggalan. Kalender Hijriah biasanya digunakan umat muslim untuk menentukan tanggal perayaan hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara, kalender Masehi adalah kalender umum yang sering dipakai sehari-hari, mulai dari Januari sampai Desember. Kedua kalender tersebut memiliki perhitungan yang berbeda. Karena itulah hari raya umat Islam biasanya tak pernah berada di tanggal yang sama pada kalender Masehi. Yuk simak penjelasan berikut: Baca juga: Indonesia, Miliki Beragam Kalender Kalender MasehiKalender Masehi dihitung menurut perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karena itu tahun Masehi juga disebut tahun syamsiah atau tahun Matahari. Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan rotasi. Satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365ΒΌ hari. Penggunaan kalender Masehi dalam 1 tahun = 365 hari, disahkan di era kejayaan Kerajaan Romawi, tepatnya pada masa pemerintahan Julius Caesar. Sedangkan ΒΌ hari yang terkumpul selama 4 tahun atau sama dengan 1 hari itu ditambahkan ke bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari. Sejak saat itu, setiap 4 tahun sekali, bulan Februari memiliki 29 hari atau yang biasa disebut sebagai tahun kabisat. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan jumlah hari di bawah ini:
Baca juga: Asal Nama Bulan-bulan Pada Kalender Kalender HijriahKalender Hijriah disebut juga sebagai kalender tahun bulan. Kalender Hijriah dihitung berdasarkan lama bulan mengitari bumi. Karena itu pula, kalender yang satu ini juga dikenal sebagai kalender komariah atau kalender Islam. Revolusi bulan mengelilingi bumi sendiri membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari. Hal itu membuat 1 tahun hijriah terdiri dari 354 hari.
Di dalam perhitungan penanggalan, diadakan pembulatan, sehingga di dalam kalender Hijriah, jumlah hari di setiap bulan selang-seling di antara angka 29 dan 30, kecuali untuk bulan Zulhijah. Tahun kabisat Hijriah terdiri dari 355 hari dan dihitung setiap 30 tahunan sejak tahun itu ditetapkan, yaitu pada tahun 638 Masehi. Di tahun kabisat Hijriah, jumlah hari di dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari. Berdasarkan hal itu, hari-hari besar Islam setiap tahunnya selalu bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa dan 12 hari pada tahun kabisat Hijriah. Selama 30 tahun, ada 11 tahun kabisat, yaitu pada tahun ke-2, ke-5, ke-6, ke-10, ke-13, ke-16, ke-18, ke-21, ke-24, ke-26, dan tahun ke-29. Baca juga: Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Kalender Jika suatu tahun hijriah dibagi 30 dan menyisakan angka-angka di atas, maka tahun itu merupakan tahun kabisat. Satu tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan jumlah hari di bawah ini:
Orbit yang digunakanKalender Hijriah menggunakan perhitungan orbit bulan pada Bumi. Sehingga, kalender Hijriah disebut sebagai kalender bulan atau kalender lunar. Sebaliknya, kalender Masehi menggunakan perhitungan pergerakan matahari. Maka dari itu, kalender Masehi disebut juga kalender solar atau kalender matahari. Awal hari pada kalender Hijriah dimulai saat matahari terbenam. Berbeda dengan kalender Masehi yang dihitung dari pukul 12 malam. Jumlah hari di kalender Hijriah dan Masehi berbeda. Dikutip dari IslamicFinder, jumlah hari pada kalender Hijriah terhitung 11-12 hari lebih sedikit dibanding kalender Masehi. Jumlah hari di kalender Masehi ada 365 hari, sedangkan Hijriah ada 354 atau 355 hari. KH Shofiyulloh, ahli ilmu falak Nahdlatul (NU) melalui laman NU.co.id menyebutkan, perhitungan hari pada kalender Hijriah tidak tetap. Hal ini dipengaruhi oleh siklus sinodis bulan. Siklus ini ditentukan dari terlihatnya hilal (bulan sabit pertama di awal bulan) atau tidak. Sehingga, jumlah hari dalam sebulan bisa 29 atau 30 hari. Baca Juga: Pelajar perlu tahu, berikut 4 cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif Meskipun memiliki jumlah bulan yang sama, nama bulan pada kalender Hijriah berbeda dengan Masehi. Berikut 12 nama bulan pada kalender Hijriah:
Selanjutnya: 30 Universitas ini masuk yang terbaik di Indonesia tahun 2021, simak daftarnyaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News07 April 2020 04:56 Pertanyaan Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!13 2 Jawaban terverifikasiMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta 17 Januari 2022 05:27 Halo Putri, berikut kakak bantu jawab yaa. π Kalender Gregorian atau umumnya dikenal dengan penanggalan Masehi jumlah harinya sebanyak 365 hari dalam setahun. Penanggalan ini berdasarkan pada peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Sedangkan kalender Hijriyah atau penanggalan Islam umurnya 354/355 hari dalam 1 tahun. Penanggalan ini berdasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Semangat! πBalas 26 April 2020 05:26 Penanggalan Masehi terjadi saat bumi mengelilingi matahari Penanggalan Hijriah terjadi saat bulan mengelilingi bumiBalas |