Jelaskan perbandingan antara keputusan individu dengan kelompok dan apa kriteria yang diperlukan

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 16 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 6 are not shown in this preview.


Jelaskan perbandingan antara keputusan individu dengan kelompok dan apa kriteria yang diperlukan

Berbicara tentang subyek pengambilan keputusan berarti berbicara tentang siapa yang mengambil keputusan. Pengambilan keputusan dapat dilakukan oleh individu tertentu dalam organisasi, namun bisa juga dilakukan oleh sekelompok orang (kolegial). Keputusan yang diambil oleh individu maupun oleh kelompok, masing-masing memiliki kelebihan an kekurangnnya sendiri-sendiri.

 Pengambilan keputusan oleh individu memiliki kelebihan dalam hal kecepatan. Artinya pengambilan keputusan dapat dilakukan secara relatif lebih cepat tidak perlu menunggu persetujuan dari orang lain. Pengambilan keputusan oleh individu dalam prosesnya tidak melalui pertentangan pendapat, dan bila keputusan diambil oleh indiviu yang memiliki kemampuan tinggi dan pengalaman yang luas, maka keputusan yang diambil cenderung tepat.

Di sisi lain, pengambilan keputusan oleh individu memiliki kekurangan salah satunya adalah bila individu yang mengambil keputusan memiliki kemampuan yang rendah dan pengalaman yang kurang, maka keputuan cenderung tidak tepat. Bagaimanapun, perlu diingat bahwa setinggi-tinggi kemampuan seseorang tentu terselip batas-batas kekurangan sebagai manusia. Kelemahan yang lain adalah bahwa meskipun pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, namun kecepatan tersebut dapat menjadi celah kelemahan bagi kurangnya pertimbangan yang mengakibatkan keputusan menjadi tidak tepat. terakhir, tanggung jawab kesalahanpengambilan keputusan menjadi beban individu yang bisa menjadi tekanan tersendiri. Demikian halnya keputusan yang dibuat oleh kelompok, juga memiliki plus minus. Sisi plusnya adalah keputusan yang dibuat oleh kelompok cenderung merupakan hasil pemikiran beberapa orang yang salig melengkapi.. Kesalahan dalam pengambilan keputusan menjadi beban bersama. Pengambilan keputusan berkelompok dapat menjadi sarana pemberian kesempatan pada setiap anggota organisasi untuk berpendapat, melatih disilin kelompok melalui tekanan masyarakat untuk berkeputusan, serta memupuk kerjasama kelompok dalam memecahkan masalah. Sedang sisi minus atau kelemahannya adalah pengambilan keputusan membuka kemungkinan pertentangan pendapat yang berakibat pada waktu pengambilan keputusan yang berlarut-larut dan kemungkinan terjadinya saling lempar tanggung jawab bila terjadi keslahan. Pengambilan keputusan kelompok juga dapat membatasi keinginan individu. dengan demikian inividu menjadi termanipulasi oleh kelompok. Selebihnya pada pengambilan keputusan kelompok membuat pimpinan kurang leluasa mengemukakan ide dan kurang leluasa mengemukakan ide dan kurang mendapat kesempatan untuk memperoleh dan mengakomodasi saran dari para konsultan.Terlepas ari apakah pembuatan keputusan dilakukan oleh individu atau sekelompok orang, pada prinsipnya ada setidaknya tiga kekuatan yang senantiasa berusaha mempengaruhi suatu keputusan. Tiga kekuatan tersebut adalah dinamika individu dalam oragnisasi, dinamika kelompok orang dalam organisasi dan dinamika lingkungan organisasi. Untuk dapat mengambil keputusan diantara tiga kekuatan tersebut, diperlukan kemampuan yang dapat mengakomodasi perubahan (dinamika) ketiga kekuatan tersebut. Lebih jauh, pengambilan keputusan harus berdampak pada terjadinya perubahan pada tiga kekuatan tersebut., baik dari segi tujuan, kebijakan, kegiatan maupun sarana yang digunakan. Setiap orang dalam organisasi dapat dilihat sebagai sosok yang memiliki kepribadian ganda dalam artian satu sisi kepribadian individu dan sisi lain adalah kepribadian kelompok  yang timbul karena inividu tersebut hidup dalam kelompok. Idealnya, kepribadian yang gana tersebut dapat menyatu menjadi kepribadian tunggal dimana tujuan pribadi sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi. Hal lain, lingkungan juga perlu mendapat perhatian karena antara organisasi dan lingkungan memiliki hubungan saling mempengaruhi. Oleh karena itu, tindakan atau keputusan organisasi perlu mempertimbangkan suasana lingkungan. Bagaimanapun suatu keputusan merupakan awal mata rantai dari rangkaian kegiatan selanjutnya.

Hari ini telah dibaca  kali

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU DAN KELOMPOK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Banyak faktor yang berpengaruh pada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain: Faktor Internal Pribadi pengambil keputusan/manajer: keadaan emosional dan fisik, karakteristik, kultural, sosial, pengetahuan dll. Faktor Eksternal Kondisi lingkungan dan waktu, nilai yang berpengaruh seperti pernyataan masalah dan bagaimana cara mengevaluasi.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU Hal-hal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan individu: Nilai-nilai: petunjuk dan keyakinan bahwa pembuatan keputusan digunakan ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan pilihan Personality: Personality Variables Situational Variables Interactional Variables

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK Hal-hal berikut ini berhubungan dengan proses kelompok saat membuat keputusan tak terprogram, yaitu : Penetapan Tujuan Indentifikasi alternatif Evaluasi alternatif Memilih alternatif Implementasi alternatif

ATURAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK Tidak ada gagasan yang aneh Pengambilan keputusan kelompok Setiap gagasan adalah milik kelompok, bukan pribadi Tidak ada gagasan yang dikritik (menciptakan bukan mengevaluasi)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK Dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif: Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang sebelumnya telah didefinisikan. Keputusan harus diterima oleh orang yang bertanggungjawab melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah satu alat terpenting untuk mencapai informasi dan mengambil keputusan. Keuntungan yang dapat dipetik melalui suatu rapat, yaitu : Masalah menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum terbuka. Menghasilkan pendapat dan pengertian yang mendalam. Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta rapat. Melatih menerima pendapat orang lain. Melatih belajar tentang pemikiran dan menempatkan diri sebagai orang lain

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU THE SATISFICING MODEL Problem Identified Masalah Simplified Satisficing Criteria set Standar Minimum X, Y, Z Identify Alternatives A1 A2 A3 Compare alternatives one at a time against criteria 1. 2. 3. ≥ X, Y, Z ? Does alternative meet satisficing Criteria? ? Select first Alternative that Meets criteria Alternative is good enough Expand on alternatives Yes No

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU MODEL OPTIMASI “Suatu model pengambilan keputusan yang menguraikan bagaimana individu-individu seharusnya berperilaku agar memaksimalkan suatu hasil”

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU MODEL OPTIMASI Problem Pastikan kebutuhan akan suatu keputusan KRITERIA Kenali semua kriteria keputusan Berikan bobot-bobot kepada kriteria itu A1 A2 A3 An Kembangkan semua alternatif A4 A5 + Evaluasi alternatif-alternatif Pilihan Optimum Pilihan Alternatif terbaik

MODEL FAVORIT MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU Pemilihan Alternatif yang Disukai A1 Perumusan Kebutuhan akan Keputusan atau Pembandingan Alternatif MASALAH A1 A2 Identifikasi Alternatif A1 Identifikasi Calon alternatif Pembanding ? A2 A3 Pemilihan Alternatif idaman Implicit Favorite Perumusan Kriteria Tambahan Kriteria A1

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK Pareto Optimality Memilih salah satu alternatif yang tidak didominasi oleh alternatif lainnya.. Pendekatan yg lebih baik adalah dengan mengidentifikasi alternatif optimal pareto. Jika terdapat beberapa alternatif pareto, dibutuhkan metode lain untuk memilih satu alternatif.

The Nash Bargaining Solution MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK The Nash Bargaining Solution Didasarkan pada pengertian bersaing dari pembuat keputusan kelompok dan solusi equilibrium terhadap masalah tawar menawar. Masing² individu mencari kebaikan untuk kepentingan diri sendiri dan atau kelompoknya Dampak ancaman dari masing² pelaku ikut dipertimbangkan

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK Additive Utility Didasarkan pada langkah lebih baik mencapai kebaikan bersama (kolektif) dari-pada untuk kebaikan individual. Metode ini memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan bersama, diluar dari kepentingan individual

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU VS KELOMPOK Penetapan target dan tujuan kelompok lebih baik daripada individu karena jumlah pengetahuan yang lebih banyak pada kelompok Mengidentifikasi penyebab dan mengembangkan solusi alternatif upaya individu dari anggota kelompok penting untuk memastikan pencarian luas dalam berbagai fungsi organisasi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU VS KELOMPOK Mengevaluasi solusi alternatif penilaian kolektif kelompok, dengan sudut pandang lebih luas, lebih baik daripada pengambil keputusan individu Memilih solusi interaksi kelompok dan pencapaian konsensus biasanya menghasilkan penerimaan risiko yang lebih tinggi daripada yang diterima oleh pembuat keputusan individu Implementasi dan tindak-lanjut keputusan terlepas dari dibuat oleh kelompok atau tidak, biasanya dijalankan oleh manajer individual