Jelaskan peran evaluasi pemberdayaan dalam menyikapi ketimpangan sosial

1. Suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati disebut Evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.

2. Proses pengumpulan informasi (data dan fakta) dan pengambilan keputusan- keputusan yang terjadi selama proses pelaksanaan program adalah bentuk dari Evaluasi program.

Evaluasi program merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksanaan program yang dilakukan secara objektif

3. Hasil akhir berupa peningkatan produktivitas, kemampuan, dan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat, sementara hasil langsung berupa Perubahan perilaku.

Setelah dilakukan program pemberdayaan komunitas, akan ada perubahan perilaku sebuah komunitas dari sebelum dan sesudah adanya program tersebut.

4. Model normatif

Model ini menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil

5. Kegiatan yang wajib harus dilakukan dalam evaluasi pemberdayaan komunitas adalah Observasi.

Observasi membandingkan hasil program dan penilaian. Setiap program pemberdayaan selalu ada pengendali berupa observasi, supaya mampu diketahui program apa saja yang tepat untuk diterapkan pada sebuah komunitas. Membandingkan hasil program bermanfaat untuk mengetahui keefektifan program yang telah dilaksanakan dengan program lain sebelumnya dan akhirnya mampu dianalisis penilaian program mana yang lebih tepat sasaran

6. Laporan diperlukan dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan karena bermanfaat untuk menanggulangi terjadinya permasalahan pada pemberdayaan komunitas. Hasil evaluasi mampu dijadikan acuan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat

7. Spesifikasi penulisan laporan kegiatan evaluasi yang baik dan benar adalah Dalam menulis laporan evaluasi ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan, diantaranya bahasa, notasi ilmiah, penulisan daftar pustaka, dan tata letak penulisan.

8. Sistematika laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan sederhana secara umum terdiri atas empat bagian, yaitu :

  • Bagian pendahuluan: berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta manfaat.
  • Bagian pelaksanaan: terdiri atas waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi serta teknik evaluasi yang digunakan.
  • Bagian hasil dan dampak pelaksanaan kegiatan: berisi hasil deskripsi kegiatan, perkembangan pelaksanaan program, dan dampak kegiatan.
  • Bagian akhir kesimpulan dan saran.

9. Contoh penulisan daftar pustaka yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

  • Nurcholis Madjid. 2019. Pluralitas Agama. Jakarta: Kompas
  • Sztomka, Piort. 2014. Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta:Predana

Rangkuman Sosiologi Kelas 12 Bab 5 Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan Rangkuman atau Ringkasan mata pelajaran Sosiologi Kelas XII Bab 5 yang membahas tentang Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial.

Jelaskan peran evaluasi pemberdayaan dalam menyikapi ketimpangan sosial



Sosiologi Kelas 12 Bab 5 Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial sebagaimana telah Sekolahmuonline sampaikan pada postingan Contoh Soal Bab 5, membahas dua pembelajaran.

Pembelajaran Pertama membahas tentang Evaluasi Pemberdayaan Komunitas. Sedangkan Pembelajaran Kedua membahas tentang Melaksanakan Pemantauan, Evaluasi dan Laporan.

Nah, berikut ini rangkuman atau ringkasan mata pelajaran Sosiologi Kelas 12 Bab 5 tentang Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial yang Sekolahmuonline himpun dari Modul PJJ Sosiologi Kelas 12. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat.

√ Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan sistematis, serta harus “objektif” dalam arti dilakukan berdasarkan data atau fakta, bukan berdasarkan praduga atau intuisi seseorang.

Prinsip-prinsip Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas yaitu; harus selaras dengan tujuan yang hendak dicapai, objektif, menggunakan alat ukur yang tepat, berbentuk data (kuantitatif dan kualitatif) serta harus efektif dan efisien.

√ Hasil evaluasi yang baik adalah; memiliki tujuan yang jelas, menggunakan instrument yang tepat, mampu memberi gambaran yang jelas, praktis dan objektif.

√ Pendekatan dalam pelaksanaan pemberdayaan adalah pendekatan kebutuhan, pendekatan informan kunci, pendekatan forum masyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus.

Pendekatan Sistem dalam Evaluasi Pemberdayaan Komunitas terdiri atas: Raw input, Instrumen input, Environment input, Proses pemberdayaan itu sendiri serta Output.

Pendekatan dalam Pelaksanaan Pemantauan Aksi Pemberdayaan Komunitas, yaitu: 

Penggunaan catatan-catatan atau rekaman data, Survei terhadap peserta program dan Survei terhadap seluruh warga masyarakat, Pendekatan dalam Evaluasi Dampak Program Aksi Pemberdayaan Komunitas antara lain : Pendekatan “Eksperimental, Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan (Goal Orientation Approach), Pendekatan yang Berfokus pada Keputusan (The Decision Focused Approach), Pendekatan yang Berorientasi pada Pemakai (The User Focused Approach), Pendekatan yang Responsive (The Responsive Approach), dan terakhir Pendekatan yang Bebas Tujuan (Goal Free Approach)

√ Model-Model Evaluasi Pemberdayaan Komunitas, yaitu: Model fisik, Model naratif, Model grafik, Model matematik, Model deskriptif, Model prediktif, Model normatif, Model ikonik, Model analog, dan Model simbolis.

√ Pelaksanaan evaluasi mampu dilakukan dalam tipe-tipe; sebelum program 

dilaksanakan, saat program berjalan dan setelah program selesai dilaksanakan

Langkah-langkah pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas: persiapan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporan kegiatan.

√ Teknik pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas mampu di lakukan melalui:

a. Diskusi kelompok Terarah (DKT) / Focus Grop Discussion (FGD)

b. dengan melakukan dialog khusus membahas tema tertentu. 

c. Survey: melakukan pendataan menggunakan angket/ kuesioner yang telah disusun.

d. Observasi: melakukan pengamatan dan wawancara melalui kegiatan tanya 

jawab langsung kepada informan

√ Sistematika penulisan laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan secara umum 

terdiri atas empat bagian:

a. Bagian pendahuluan: berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta manfaat. 

b. Bagian pelaksanaan: terdiri atas waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi serta 

teknik evaluasi yang digunakan. 

c. Bagian hasil dan dampak pelaksanaan kegiatan: berisi hasil deskripsi kegiatan, 

perkembangan pelaksanaan program, dan dampak kegiatan.

d. Bagian akhir termampu kesimpulan dan saran.

√ Dalam menulis laporan evaluasi termampu beberapa teknik yang perlu 

diperhatikan, diantaranya bahasa, notasi ilmiah, penulisan daftar pustaka, dan tata 

letak penulisan. Penulisan laporan evaluasi pemberdayaan mampu dirasakan oleh berbagai pihak, yaitu bagi kegiatan pemberdayaan bersangkutan, aparat/ fasilitator pemberdayaan, dan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi pemberdayaan mampu di 

lakukan untuk menanggulangi ketimpangan sosial dalam masyarakat. Hasil evaluasi mampu dijadikan acuan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat.

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Rangkuman atau Ringkasan Sosiologi Kelas 12 Bab 5 Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial. Semoga bermanfaat. Silahkan baca postingan-postingan Sekolahmuonline lainnya.

Bagi Anda yang ingin membaca postingan Sekolahmuonline yang membahas soal-soal Sosiologi Kelas 12 Lengkap silahkan baca postingan Sekolahmuonline yang berjudul:

Rangkuman Sosiologi Kelas 12 Bab 5 Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial ~ sekolahmuonline.com. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan Rangkuman atau Ringkasan mata pelajaran Sosiologi Kelas XII Bab 5 yang membahas tentang Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial.



Sosiologi Kelas 12 Bab 5 Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial sebagaimana telah Sekolahmuonline sampaikan pada postingan Contoh Soal Bab 5, membahas dua pembelajaran.

Pembelajaran Pertama membahas tentang Evaluasi Pemberdayaan Komunitas. Sedangkan Pembelajaran Kedua membahas tentang Melaksanakan Pemantauan, Evaluasi dan Laporan.

Nah, berikut ini rangkuman atau ringkasan mata pelajaran Sosiologi Kelas 12 Bab 5 tentang Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial yang Sekolahmuonline himpun dari Modul PJJ Sosiologi Kelas 12. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat.

√ Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan sistematis, serta harus “objektif” dalam arti dilakukan berdasarkan data atau fakta, bukan berdasarkan praduga atau intuisi seseorang.

Prinsip-prinsip Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas yaitu; harus selaras dengan tujuan yang hendak dicapai, objektif, menggunakan alat ukur yang tepat, berbentuk data [kuantitatif dan kualitatif] serta harus efektif dan efisien.

√ Hasil evaluasi yang baik adalah; memiliki tujuan yang jelas, menggunakan instrument yang tepat, mampu memberi gambaran yang jelas, praktis dan objektif.

√ Pendekatan dalam pelaksanaan pemberdayaan adalah pendekatan kebutuhan, pendekatan informan kunci, pendekatan forum masyarakat, pendekatan indikator dan pendekatan survei/sensus.

Pendekatan Sistem dalam Evaluasi Pemberdayaan Komunitas terdiri atas: Raw input, Instrumen input, Environment input, Proses pemberdayaan itu sendiri serta Output.

Pendekatan dalam Pelaksanaan Pemantauan Aksi Pemberdayaan Komunitas, yaitu: 

Penggunaan catatan-catatan atau rekaman data, Survei terhadap peserta program dan Survei terhadap seluruh warga masyarakat, Pendekatan dalam Evaluasi Dampak Program Aksi Pemberdayaan Komunitas antara lain : Pendekatan “Eksperimental, Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan [Goal Orientation Approach], Pendekatan yang Berfokus pada Keputusan [The Decision Focused Approach], Pendekatan yang Berorientasi pada Pemakai [The User Focused Approach], Pendekatan yang Responsive [The Responsive Approach], dan terakhir Pendekatan yang Bebas Tujuan [Goal Free Approach]

√ Model-Model Evaluasi Pemberdayaan Komunitas, yaitu: Model fisik, Model naratif, Model grafik, Model matematik, Model deskriptif, Model prediktif, Model normatif, Model ikonik, Model analog, dan Model simbolis.

√ Pelaksanaan evaluasi mampu dilakukan dalam tipe-tipe; sebelum program 

dilaksanakan, saat program berjalan dan setelah program selesai dilaksanakan

Langkah-langkah pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas: persiapan, pelaksanaan, analisis, dan pelaporan kegiatan.

√ Teknik pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemberdayaan komunitas mampu di lakukan melalui:

a. Diskusi kelompok Terarah [DKT] / Focus Grop Discussion [FGD]

b. dengan melakukan dialog khusus membahas tema tertentu. 

c. Survey: melakukan pendataan menggunakan angket/ kuesioner yang telah disusun.

d. Observasi: melakukan pengamatan dan wawancara melalui kegiatan tanya 

jawab langsung kepada informan

√ Sistematika penulisan laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan secara umum 

terdiri atas empat bagian:

a. Bagian pendahuluan: berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta manfaat. 

b. Bagian pelaksanaan: terdiri atas waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi serta 

teknik evaluasi yang digunakan. 

c. Bagian hasil dan dampak pelaksanaan kegiatan: berisi hasil deskripsi kegiatan, 

perkembangan pelaksanaan program, dan dampak kegiatan.

d. Bagian akhir termampu kesimpulan dan saran.

√ Dalam menulis laporan evaluasi termampu beberapa teknik yang perlu 

diperhatikan, diantaranya bahasa, notasi ilmiah, penulisan daftar pustaka, dan tata 

letak penulisan. Penulisan laporan evaluasi pemberdayaan mampu dirasakan oleh berbagai pihak, yaitu bagi kegiatan pemberdayaan bersangkutan, aparat/ fasilitator pemberdayaan, dan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi pemberdayaan mampu di 

lakukan untuk menanggulangi ketimpangan sosial dalam masyarakat. Hasil evaluasi mampu dijadikan acuan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat.

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan Rangkuman atau Ringkasan Sosiologi Kelas 12 Bab 5 Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial. Semoga bermanfaat. Silahkan baca postingan-postingan Sekolahmuonline lainnya.

Bagi Anda yang ingin membaca postingan Sekolahmuonline yang membahas soal-soal Sosiologi Kelas 12 Lengkap silahkan baca postingan Sekolahmuonline yang berjudul:

Analisislah peran penting evaluasi pemberdayaan komunitas dalam menyikapi ketimpangan sosial!

Jawab:

Evaluasi dapat digunakan untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai, melakukan tindakan perbaikan, dan merekam pengalaman untuk dijadikan bahan pembelajaran. Pihak yang melakukan evaluasi [evaluator] dan anggota pengembangan komunitas dapat mengetahui kondisi serta tingkat kesejahteraan masyarakat setelah dilaksanakannya program pemberdayaan. Diharapkan masyarakat mampu mengatasi ketimpangan sosial secara mandiri apabila masih terdapat permasalahan tersebut.

Jangan lupa komentar & sarannya

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Home / Soal IPS / Sosiologi

Analisislah peran penting evaluasi pemberdayaan komunitas dalam menyikapi ketimpangan sosial!

Jawab:

Evaluasi dapat digunakan untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai, melakukan tindakan perbaikan, dan merekam pengalaman untuk dijadikan bahan pembelajaran. Pihak yang melakukan evaluasi [evaluator] dan anggota pengembangan komunitas dapat mengetahui kondisi serta tingkat kesejahteraan masyarakat setelah dilaksanakannya program pemberdayaan. Diharapkan masyarakat mampu mengatasi ketimpangan sosial secara mandiri apabila masih terdapat permasalahan tersebut.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :]

Newer Posts Older Posts

Poin yang ditanyakan berkaitan dengan tujuan dan peran penting evaluasi pemberdayaan komunitas.  

Menurut Dale [ dalam Sardjo dan Linda, 2017: 2], evaluasi pemberdayaan berfokus pada aspek relevansi, efektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan program. Evaluasi penting dilakukan agar keaktifan peserta dalam kegiatan pemberdayaan makin meningkat. Secara umum terdapat lima tujuan dan peran penting evaluasi pemberdayaan komunitas sebagai berikut.   

  1. Sarana dan Media Pelaporan Program Kerja  
    Setiap kegiatan pemberdayaan komunitas harus dilaporkan sebagai bentuk pertanggung jawaban. Laporan tersebut dapat berupa hasil pelaksanaan dan ketercapaian program kerja. Evaluasi pemberdayaan dapat digunakan sebagai sarana dan bukti dalam pelaporan program kerja.  
  2. Menjaga Konsistensi Kinerja Pelaksanaan Pemberdayaan  
    Kegiatan pemberdayaan memiliki pola berupa prosedur pembagian kerja dan tata tertib. Pola terse but bertujuan mengatur kinerja pihak-pihakyang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan. Melalui kegiatan evaluasi, konsistensi kinerja para anggota dalam pelaksanaan program pemberdayaan dapat senantiasa terpantau.  
  3. Menelaah Ketercapaian Target Pemberdayaan   
    Kegiatan monitoring dan evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui ketercapaian target program pemberdayaan masyarakat. Ketercapaian target dapat diukur dalam bentuk kuantitas dan kualitas.  
  4. Media Pengembangan Sistem Pelaksanaan Pemberdayaan   
    Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam keberlanjutan program pemberdayaan. Melalui evaluasi pemberdayaan komunitas, akan diperoleh hasil pelaksanaan kegiatan pemberdayaan.  
  5. Memberikan Saran dan Solusi Perbaikan dalam Program Pemberdayaan  
    Kegiatan pemberdayaan tidak selalu berjalan lancar. Pelaksanaan program emberdayaan kadang mengalami hambatan, tantangan, dan permasalahan. Evaluasi pemberdayaan berperan penting dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Penyelesaian masalah dalam pemberdayaan dapat dilakukan dengan memberikan saran dan solusi berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.  

Video yang berhubungan