Jelaskan penggambaran watak atau karakter tokoh dalam fabel

Penggambaran watak tokoh dapat kita ketahui melalui tiga cara, yakni dari segi fisis, segi psikis, dan segi sosiologis. 1. Segi Fisis Pengarang menjelaskan keadaan fisik tokohnya yang meliputi usia, jenis kelamin, keadaan tubuh (tinggi, pendek, pincang, gagah, tampan, menarik, dan sebagainya). Ciri-ciri wajah (cantik, jelek, keriput, dan sebagainya), dan ciri khas yang spesifik. 2. Segi Psikis Pengarang melukiskan tokoh berdasarkan latar belakang kejiwaan, kebiasaan, sifat, dan karakternya. Segi psikis meliputi moral, kecerdasan, temperamen, keinginan, perasaan pribadi, dan keahlian khusus yang dimilikinya. 3. Segi Sosiologis Pengarang menggambarkan latar belakang kedudukan tokoh tersebut dalam masyarakat dan hubungannya dengan tokoh-tokoh lainnya. Segi sosiologis meliputi status sosial (kaya, miskin, menengah), peranan dalam masyarakat, pendidikan, pandangan hidup, kepercayaan, aktivitas sosial, dan suku bangsa. Contoh penggambaran watak tokoh dalam novel sebagai berikut: Datuk Maringgih dalam "Sitti Nurbaya" adalah tokoh tua yang berwajah jelek (segi fisik), kikir, jahat, pendendam, suka menipu, dan mencelakakan orang, ambisius, dan licik (segi psikis), dan ia adalah pedagang ikan asin yang sukses sehingga usaha berkembang pesat untuk akhirnya menguasai berbagai sektor perdagangan dan perkebunan di Sumatra Barat (segi

sosiologis).


Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai perwatakan yang dimana dalam hal ini meliputi definisi, fungsi, karakter, cara memahami dan menggambarkannya, nah untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah.

Jelaskan penggambaran watak atau karakter tokoh dalam fabel

Penokohan dan perwatakan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (1995:165) penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Menurut Sudjiman (1988:22) watak adalah kualitas nalar dan jiwa tokoh yang membedakannya dengan tokoh lain.

Baca Juga : Pengertian Cerpen

Penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh ini yang disebut penokohan. Penokohan dan perwatakan sangat erat kaitannya. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokohnya serta memberi nama tokoh tersebut, sedangkan perwatakan berhubungan dengan bagaimana watak tokoh-tokoh tersebut. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa penokohan adalah penggambaran atau pelukisan mengenai tokoh cerita baik lahirnya maupun batinnya oleh seorang pengarang.

Fungsi Perwatakan

Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.

Karakter Perwatakan

Ada beberapa karakter perwatakan tokoh yaitu:

Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan. Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ada orang yang mempunyai watak yang seluruhnya baik. Selain kebaikan, orang mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, ada juga watak protagonis yang menggambarkan dua sisi kepribadian yang berbeda.

Baca Juga : Prosa Adalah – Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk, Contoh

Sebagai contoh, ada tokoh yang mempunyai profesi sebagai pencuri. Ia memang jahat, tetapi ia begitu sayang kepada anak dan istrinya sehingga anak dan istrinya juga begitu sayang kepadanya. Contoh berikutnya bisa kita lihat, misalnya, pada tokoh yang dikenal masyarakat sebagai orang yang pelit, padahal dia adalah pemilik panti asuhan itu. Ia berbuat seakan-akan pelit untuk menutupi kedermawanannya. Ia takut tidak ikhlas dalam beramal saleh.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negative, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius. Meskipun demikian, ada juga tokoh-tokoh antagonis yang bercampur dengan sifat-sifat yang baik.

Contohnya, tokoh yang jujur, tetapi dengan kejujurannya itu justru mencelakakan temannya; tokoh yang setia kepada negara, padahal negaranya adalah negara penebar kejahatan di dunia; tokoh yang memegang teguh janji, tetapi janji itu diucapkan pada orang yang salah dan berakibat fatal.

Tokoh figuran adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama/protagonis, umumnya tokoh figuran bersifat pelengkap dan tidak terlalu memegang peranan penting dan hanya mendukung tokoh utama.

Baca Juga : Seni Teater : Pengertian, Sejarah, Contoh, Gambar, Ciri, Jenis

Tokoh tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baik tokoh protagonis maupun antagonis.Penyajian watak dan tokoh serta penciptaan citra tokoh terdapat beberapametode, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Ada kalanya Pengarang melalui penceritaan mengusahakan sifat-sifat tokoh, pikiran, hasratdan perasaannya.

Kadang menyisipkan komentar pernyataan setuju tidaknyaakan sifat-sifat tokoh itu.Secara garis besar dapat mengenal watak para tokoh dalam sebuah ceritayaitu melalui apa yang diperbuatnya melalui ucapan-ucapannya, melalui penggambaran fisik seorang tokoh, melalui pikiran-pikirannya dan melalui penerangan langsung dari pengarang.

Karakter Perwatakan Tokoh

Setiap tokoh dalam novel biasanya memiliki watak yang berbeda, pengarang dapat mengemukakan watak tokoh dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

Apabila pengarang mengomentari watak “sifat-sifat dasar” tokoh ceritanya itu secara langsung, seperti menyebutkan bahwa tokohnya itu mempunyai kebiasaan yang buruk “suka marah, kasar, serakah, dengki dan sebagainya” atau baik “bijaksana, suka menolong, rendah hati dan sebagainya”.

Baca Juga : Pengertian Drama Menurut Para Ahli, Bentuk, Unsur, Ciri Dan Contohnya

Bila pengarang mengungkapkan watak tokoh ceritanya hanya melalui penyajian pikiran, percakapan “dialog” dan lakuan “tindakan-tindakan/tingkah laku” tokohnya, melalui metode ini, pengarang mengharapkan pembaca dapat menyimpulkan sendiri tentang watak tokoh ceritanya melalui ucapan dan tingkah laku tokoh.

Cara Memahami Watak Tokoh

Ada beberapa cara memahami watak tokoh yang diantaranya yaitu:

  • Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya.
  • Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun caranya berpakaian.
  • Menunjukkan bagaimana perilakukanya.
  • Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri.
  • Memahami bagaimana jalan pikirannya.
  • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya.
  • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya.
  • Melihat bagaimanakah tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya.
  • Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain “Aminuddin. 1984:87-88”.

Cara Melukiskan Atau Menggambarkan Perwatakan

Suardi Tasrif “Dalam Mochtar Lubis, 1960:18” mengemukakan 7 macam cara melukiskan perwatakan tokoh cerita yaitu:

  • Physical description, menggambarkan bentuk lahir dari pelaku cerita.
  • Portroyal of throught streem of conscious, pelukisan jalan pikiran atau apa yang terlintas dalam pikiran tokoh.
  • Reaction to event, penggambaran tentang bagaimana reaksi pelaku terhadap kejadian-kejadian.
  • Direct auther analysis, menganalisis langsung watak tokoh.
  • Discussion of environment, pelukisan keadaan sekitar lingkungan. pelaku seperti keadaan kamar yang bisa memberi kesan jorok, dsb.
  • rection of others about to character, pelukisan mengenai bagaimana pandangan pelaku lain terhadap tokoh utama.
  • Conversation of about to character, perbincangan oleh pelaku-pelaku lain terhadap tokoh utama, untuk memberi kesan terhadap tokoh utama.

Baca Juga : Sastra : Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi, Ciri Dan Unsur Sastra

Penokohan dan Unsur Cerita yang Lain

Fiksi merupakan sebuah keseluruhan yang utuh mempunyai ciri artistik keutuhan dan keartistikan fiksi justru terletak pada keterjalinanya yang erat pada berbagai unsur pembangunanya, penokohan sendiri merupakan unsur yang bersama dengan unsur-unsur yang lain yang kemudian membentuk suatu totalitas namun perlu dicatat penokohan merupakan unsur yang penting dalam fiksi ia merupakan salah satu fakta cerita disamping kedua fakta cerita yang lain dengan demikian penokohan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keutuhan dan keartistikan sebuah fiksi.

Penokohan sebagai salah satu unsur pembangunan fiksi dapat dikaji dan dianalisis keterjalinanya dengan unsur-unsur pembangun lainya, jika fiksi yang bersangkutan merupakan sebuah karya yang berhasil, penokohan pasti terjalin secara harmonis dan saling melengkapi satu sama lain.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Biasanya di dalam suatu cerita fiksi terdapat tokoh cerita atau pelaku cerita. Tokoh cerita bisa satu atau lebih. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suatu cerita di sebut tokoh utama. Antara tokoh yang satu dengan yang lain ada keterkaitan.

Jelaskan penggambaran watak atau karakter tokoh dalam fabel

Tindakan tokoh cerita ini merupakan rangkaian peristiwa antara satu kesatuan waktu dengan waktu yang lain. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tokoh tentu ada penyebabnya dalam hal ini adalah tindakan-tindakan atau peristiwa sebelumnya. Jadi mengikuti atau menelusuri jalannya cerita sama halnya dengan mengikuti perkembangan tokoh melalui tindakan-tindakannya. Namun definisi penokohan juga disebutkan oleh beberapa tokoh. Yaitu:

Baca Juga ; Pengertian Cerita Daerah Beserta Jenis Dan Unsurnya

Penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (1998 : 165), atau penokohan karakter adalah begaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam cerita rekannya (Esten, 1994).

Yang dimaksud dengan penokohan dalam suatu fiksi biasanya dipandang dari dua segi. Pertama: mengacu kepada orang atau tokoh yang bermain dalam cerita; yang kedua adalah mengacu kepada perbauran dari minat, keinginan, emosi, dan moral yang membentuk individu yang bermain dalam suatu cerita.
3. Menurut Sumardjo dan Saini

Macam-Macam Penokohan

Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

  • Tokoh Protagonis
    Merupakan tokoh yang mendukung cerita, biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita. Tokoh jenis ini biasanya berwatak baik, dan menjadi idola pembaca/pendengar.
  • Tokoh Antagonis
    Merupakan tokoh menjadi penentang cerita, biasanya ada satu atau dua figur tokoh yang menentang cerita, tokoh jenis ini berwatak jahat dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.
  • Tokoh Tritagonis
    Merupakan tokoh pembangu (penengah) baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.

Jenis Penggambaran Tokoh

Untuk menggambarkan sifat atau karakter seorang tokoh pengarang menggunakan dua teknik. Dua teknik tersebut ialah sebagai berikut:

  • Teknik analitik
    Merupakan karakter/sifat tokoh cerita diceritakan secara langsung oleh pengarang.
  • Teknik Dramatik
    Merupakan karakter/sifat tokoh dikemukakan melalui penggambaran tertentu, misalnya fisik dan perilaku tokoh, lingkungan kehidupan, dialek bahasa, jalan pikiran dan lewat gambaran tokoh lain.

Baca Juga : Pengertian Unsur Intrinsik Terlengkap

Cara Penggambaran Watak Tokoh

Bagaimana cara menentukan sifat-sifat tokoh cerita?? Sebenarnya tidak terlalu sulit, namun kita memerlukan kejelian dalam menemukan sifat-sifat tokoh tersebut. Sifat-sifat tokoh diungkapkan dalam kata sifat, seperti baik hati, malas, jahat, pandai, rajin, pelit, teliti dan sebagainya.

Sifat-sifat tersebut dapat diungkapkan langsung oleh penulis (pencerita) atau melalui perkataan tokoh-tokoh lain. Bila kita tidak menemukan sifat tokoh dinyatakan melalui perkataan pencerita atau tokoh-tokoh lain, sifat dapat juga ditentukan dari tindakan-tindakan tokoh tersebut dalam cerita.

Analisis Penokohan dan Contohnya

  1. Melalui penggambaran perilakunya:

Tidak lupa Eko mengirim surat ke Indonesia untuk mendapatkan restu dari

orang tuanya karena akan menikahi Claire.

  1. Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :

“Berbakti kepada rakyat dan negara! Ya, ini janjiku kepada orang tua saya

     kepada seluruh keluarga besar saya.”

Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Eko mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

  1. Melalui penggambaran perilakunya:

Claire pun tidak dapat tidak selain mencobanya, lauk demi lauk yang ditawarkan Haru dan Suli.

  1. Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :

“Claire dan Eko akan selalu merindukan Bapak, Ibu, paman Lantip dan bibi halimah. Terima kasih Atas semuanya…..”

Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Claire mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

  1. Melalui penggambaran oleh tokoh lain:

Eko merah padam menahan geram setelah mendengar ucapan pamannya itu.

  1. Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :

“Eko sudah berapa tahun di Amerika, kok masih sawo mateng saja kulitmu? Tapi disana kulit begitu yang paling laku ya, Ko, Claire? Dan kau, Claire, putih seperti batu pualam, rambutmu hitam kecoklat-coklatan, hidungmu mancung meski tidak semancung yahudi-yahudi kebanyakan. Wah, sempurna betul. Cuantik Ko Istrimu.”

Baca Juga : Sastra : Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi, Ciri Dan Unsur Sastra

Demikianlah artikel dari gurupendidikan.co.id mengenai Penokohan Dalam Novel : Pengertian, Macam, Jenis Penggambaran, Cara, Analisis Beserta Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari