jelaskan pengertian nilai instrumental pancasila

Garuda Pancasila. Foto: Dok. kumparan.com

Nilai instrumental Pancasila merupakan suatu rangkaian penjabaran secara lebih kreatif dan dinamis atas nilai dasar Pancasila. Kreatif dan dinamis yang dimaksud adalah mampu menyesuaikan perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat yang ada di dalamnya.

Nilai instrumental Pancasila digunakan sebagai panduan untuk mewujudkan nilai dasar dalam Pancasila. Tanpa adanya nilai instrumental, nilai dasar Pancasila akan sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa karena maknanya terlalu luas.

Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya berupa nilai dan norma yang berlaku. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan dengan kenegaraan, hasilnya akan berupa undang-undang, garis besar haluan negara, ataupun strategi lain yang bersumber dari nilai dasar Pancasila.

Berikut contoh penerapan nilai instrumental Pancasila dalam tiap silanya.

Contoh Nilai Instrumental Pancasila

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Perwujudan atas nilai instrumental ini dapat dilihat dalam Undang-Undang, khususnya di dalam Pasal 29. Pasal ini memberikan penegasan jika Indonesia merupakan negara yang memberikan kebebasan kepada tiap warga negaranya, untuk memeluk dan menjalankan agama sesuai yang diinginkan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Suatu tindakan yang bisa dikatakan sebagian nilai instrumental pada sila ke 2 Pancasila terdapat pada Pasal 28. Pasal ini memberikan suatu kebebasan dan keadilan kepada masyarakat dengan berlandaskan HAM (Hak Asasi Manusia).

Garuda Pancasila. Foto: Shutterstock.

Selanjutnya perwujudan nilai instrumental lainnya pada sila ke 3 Pancasila ini dapat dilihat dalam Pasal 32, 35, dan 36. Dimana pasal ini secara penuh menjelaskan identitas nasional dan simbol kenegaraan, meliputi: bahasa, bendera, ideologi, lagu kebangsaan, dan lain sebagainya.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan

Perwujudan pada sila ke 4 Pancasila yang berkaitan dengan nilai instrumental terdapat dalam Pasal 1 ayat 2. Pasal ini menjelaskan jika kekuasaan tertinggi di Indonesia ada di tangan rakyat. Atas dasar inilah, rakyat mempunyai derajat yang sangat tinggi di dalam penyelenggaraan sistem demokrasi di Indonesia.

Seluruh kebijakan yang diberikan kepada dewan negara harus disetujui oleh rakyat melalui perwakilannya pada tiap masing-masing daerah. Contohnya melalui lembaga legislatif yaitu DPR RI dan DPRD tingkat provinsi dan kota.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Perwujudan nilai instrumental Pancasila selanjutnya terdapat pada Sila ke 5 yaitu memberikan sikap yang adil terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Terutama dalam menjalankan kebijakan pembangunan, pemerintah mampu memberikan pemerataan terhadap semua golongan.

Contoh nyata dalam sila ini secara penuh yang terdapat pada Pasal 33. Pasal ini secara tegas menjelaskan jika seluruh kekayaan sumber daya alam yang ada di Indonesia adalah untuk kesejahteraan warga negaranya tanpa terkecuali.

Pancasila adalah ideologi yang merepresentasikan bangsa Indonesia dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Sebagai ideologi dasar, pancasila merupakan ideologi terbuka, sehingga bangsa Indonesia dapat senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila seiring dengan berkembangnya zaman.

Sesuai dengan namanya yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip, pancasila terdiri dari 5 prinsip yaitu

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kelima prinsip ini masing-masing dilambangkan oleh simbol tertentu yang memiliki pemaknaan khusus.

Dalam hakikatnya sebagai prinsip-prinsip dasar yang menjadi pegangan bagi sebuah bangsa dan negara, tentu saja pancasila harus memiliki nilai-nilai tertentu. Secara garis besar, nilai dalam pancasila terbagi menjadi dua yaitu nilai obyektif dan nilai subyektif. Namun, ada pula 3 klasifikasi nilai lagi dalam pancasila, yaitu nilai dasar, nilai praktis, dan nilai instrumental.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas lebih lanjut mengenai 3 jenis nilai yang ada pada Pancasila.

Nilai Dasar Pancasila

jelaskan pengertian nilai instrumental pancasila
Kelima sila dari Pancasila merupakan perwujudan dari 5 nilai dasar pancasila

Nilai dasar pancasila merupakan hakikat, makna, atau esensi yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Nilai dasar ini bersifat universal karena merupakan sesuatu yang dianggap sebagai evident truth atau sebuah kebenaran hakiki yang disetujui oleh semua orang.

Karena merupakan kebenaran hakiki, tentu saja nilai dasar ini merupakan nilai-nilai positif yang berguna bagi semua orang. Selain itu, nilai-nilai ini juga harus merupakan gambaran atau kristalisasi dari karakteristik komunitas yang dituju, karena kelak akan menjadi dasar dari segala aktivitas di komunitas tersebut.

Pancasila sendiri memiliki 5 nilai dasar yang sesuai dengan kelima sila yang ada di pancasila itu sendiri. Kelima nilai dasar tersebut adalah

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sebagai nilai dasar, maka kelima sila ini diharapkan dapat menjadi sumber norma dan sumber hukum bagi bangsa dan negara Indonesia.

Namun, jika pancasila hanya berupa nilai dasar yang ada pada kelima sila tersebut, maka akan sangat rancu. Oleh karena itu, dibutuhkan nilai-nilai instrumental yang menjadi penjelas atau pemandu bagi kita untuk menjalankan apa yang diamanatkan oleh nilai dasar.

 

Nilai Instrumental Pancasila

jelaskan pengertian nilai instrumental pancasila
Undang undang dan instrumen hukum lainnya merupakan contoh dari nilai instrumental yang terkandung dan bersumber pada pancasila

Jika nilai dasar adalah intisari dari apa yang diamantkan oleh sebuah sistem nilai, maka nilai instrumental adalah parameter, panduan, atau koridor yang memungkinkan kita untuk mewujudkan nilai dasar tersebut.

Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya adalah nilai atau norma moral. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan dengan keberjalanan negara, maka keluarannya adalah undang-undang, garis besar haluan negara, ataupun strategi-strategi lain yang bersumber dari nilai dasar.

Jadi, pada intinya nilai instrumental adalah instrumen-instrumen yang menjabarkan parameter dan cara untuk mencapai hal-hal yang diamanatkan oleh nilai dasar. Tanpa adanya nilai instrumental, maka nilai dasar akan sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat abstrak.

 

Nilai Praktis Pancasila

jelaskan pengertian nilai instrumental pancasila
Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan suku dan budaya di Indonesia merupakan contoh dari nilai praktis atau nilai praksis Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari

Nilai praktis atau kerap disebut pula sebagai nilai praksis adalah perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari. Nilai praktis dari pancasila selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasarnya.

Namun, perubahan-perubahan ini tidak akan pernah mempengaruhi fakta bahwa nilai praktis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila.

Contoh dari nilai praktis antara lain adalah kita harus menghormati seluruh agama meskipun berbeda dengan keyakinan kita, sesuai dengan sila pertama pancasila. Contoh lainnya adalah kita harus memperlakukan orang secara adil tanpa pilih kasih ataupun mencurangi orang lain, sesuai dengan sila kedua pancasila.

Untuk pengertian dan contoh-contoh yang lebih lengkap dari nilai praktis pancasila, teman-teman dapat membaca mengenai penjabaran butir-butir pancasila beserta contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga jenis nilai ini saling terkait satu dengan yang lainnya, oleh karena itu, tidak boleh dan tidak mungkin ada penyimpangan di tiap tingkatan nilai. Karena, pasti akan segera disadari ketika perwujudan nilai tersebut tidak cocok dengan nilai dasar atau nilai instrumentalnya.