Jelaskan kelebihan dan kekurangan stratifikasi sosial berdasarkan sistem kasta

tirto.id - Dalam kehidupan bermasyarakat, kadang seseorang ditempatkan pada strata lebih tinggi dibanding lainnya. Naiknya kelas seseorang dalam masyarakat, sering kali membuatnya mendapatkan perlakuan yang agak berbeda. Dia lebih dihormati atau mungkin diberikan prioritas pada hal-hal tertentu. Adanya kelas sosial sebenarnya banyak pemicunya. Bisa jadi jika seseorang adalah anak atau keturunan dari keluarga pejabat, dia juga mendapatkan perlakuan lebih baik ketimbang anak dari orang biasa saja tanpa jabatan. Atau dapat pula munculnya kelas-kelas sosial tersebut hadir berdasarkan jenjang pendidikan yang telah ditempuh.

Dalam ilmu sosiologi, pembedaan perlakuan yang mendorong terjadinya kelas-kelas sosial dalam masyarakat secara bertingkat atau bersifat vertikal inilah yang disebut stratifikasi sosial. Menurut laman Sumber Belajar Kemendikbud, stratifikasi sosial umumnya digambarkan menurut wujud piramida. Secara berurutan posisi paling puncak dimulai dari kelas atas, kelas menengah, dan terakhir oleh kelas bawah.



Dasar utama munculnya timbulnya sistem pelapisan dalam masyarakat karena adanya sistem penilaian atau penghargaan terhadap berbagai hal dalam masyarakat tersebut. Dalam bahan ajar Struktur Sosial: Stratifikasi Sosial (FPIPS UPI, 2008) disebutkan bahwa hal itu dapat berkenaan dengan potensi hingga kapasitas atau kemampuan manusia yang berlainan. Lalu, melalui perbedaan itu dengan sendirinya sesuatu yang dianggap bernilai atau berharga menjadi keadaan yang langka.

Baca juga: Apa Saja Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial dan Jenis-Jenisnya?

Orang-orang akan senantiasa meraih penghargaan sebagai sosok yang bernilai dengan sekuat tenaga. Bahkan, demi memperoleh penilaian baik itu, mereka harus melalui persaingan ketat. Stratifikasi sosial kemunculannya bisa disengaja maupun tidak disengaja. Stratifikasi sosial yang terjadi tanpa disengaja contohnya muncul akibat perbedaan kepandaian, tingkat usia, jenis kelamin, sifat keaslian keanggotaan kerabat dalam masyarakat, hingga perbedaan kepemilikan harta benda. Sementara pada stratifikasi sosial yang disengaja dapat terjadi karena dengan sengaja disusun dalam mencapai tujuan tertentu seperti pada pembagian kekuasaan dan wewenang.

Ada beberapa kriteria yang sering dijadikan dasar terbentuknya stratifikasi sosial, yaitu kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan capaian ilmu pengetahuan. Lalu, dalam stratifikasi sosial selalu melekat dua unsur pada orang-orang yang berada di dalamnya yaitu kedudukan (status) dan peran (role). Misalnya seseorang dengan kedudukan sebagai kepala sekolah maka dia memiliki peran untuk memajukan siswa dan sekolah yang dipimpinnya.

Menurut Modul Mata Pelajaran Antropologi (Kemendikbud 2018), stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan sifatnya. Pembagiannya terdiri dari stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka, dan stratifikasi sosial campuran.

Baca juga: Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial & Mengenali Faktor Penyebabnya


Stratifikasi Sosial Tertutup

Dalam stratifikasi sosial tertutup, seseorang akan masuk menjadi anggota pada suatu lapisan dengan ditentukan melalui kelahiran. Dalam stratifikasi ini, seseorang memiliki pembatasan atau bahkan tidak dimungkinkan pindah ke lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial tertutup ini tampak pada kelas masyarakat di India. Di sana masyarakat dibagi menjadi beberapa kasta seperti kasta brahmana (pendeta), ksatria (bangsawan dan raja), waisya (pedagang dan pegawai pemerintah), dan sudra (petani).

Stratifikasi Sosial Terbuka

Pada sistem stratifikasi sosial terbuka, setiap orang dalam masyarakat memiliki peluang yang sama dalam meningkatkan status sosialnya. Status sosial bisa naik, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat turun karena sebab tertentu. Status seseorang dipengaruhi oleh usahanya sendiri. Contoh stratifikasi ini tampak pada jenjang kepegawaian di perusahaan. Ketika seorang karyawan naik jabatan menjadi manajer maka status sosialnya terdongkrak naik ke lapisan di atasnya. Namun saat dia diturunkan jabatannya, seperti akibat kinerjanya memburuk maka status sosialnya juga ikut menurun.

Stratifikasi Sosial Campuran

Pada pelapisan sosial masyarakat ini terjadi penggabungan antara stratifikasi sosial tertutup dan terbuka. Seseorang mungkin saja terlahir dari keluarga yang tergolong pada pelapisan sosial tengah atau bawah. Namun dengan usahanya yang maksimal, seperti mampu menempuh pendidikan tinggi, dia berubah naik strata sosialnya yang pelapisan lebih baik. Seseorang miskin yang menjadi kaya, bisa saja terangkat strata sosialnya meski sebelumnya berasal dari pelapisan terendah pada strata sosial tertutup. Adanya stratifikasi sosial campuran memberikan celah bagi seseorang untuk memperolah strata sosial yang lebih baik. Contoh stratifikasi ini ada pada masyarakat Hindu Bali. Meskipun berlaku pula sistem kasta, saat kasta yang rendah mampu berprestasi secara pendidikan atau ekonomi maka memungkinkan dirinya naik ke pelapisan lebih tinggi.

Jelaskan kelebihan dan kekurangan stratifikasi sosial berdasarkan sistem kasta

Apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial? Berikut penjelasan stratifikasi sosial beserta contohnya dalam kehidupan.

---

Pernah nggak merasa minder karena status sosial yang kita miliki? Misalnya kamu merasa kurang cocok dengan sahabatmu karena perbedaan gaya hidup. Kamu lahir dari keluarga yang sederhana, sedangkan dia adalah anak pejabat pemerintahan. Apalagi kalau urusan healing, sahabat kamu bisa pergi ke luar negeri kapanpun, sementara kamu diajak keliling Jakarta naik MRT aja sudah kegirangan.

Perbedaan status sosial seperti tadi bisa kita pelajari di materi Stratifikasi Sosial. Yuk, simak di artikel ini!

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal atau bertingkat berdasarkan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat (prestige). Ingat ya, ada kata prestige di sini. Artinya, seseorang dapat berada di lapisan yang lebih tinggi apabila memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain.

Sebelum lanjut ke pembahasan berikutnya, alangkah baiknya kamu menghafal definisi stratifikasi sosial menurut para ahli di bawah ini. Psstt, pengertian stratifikasi sosial menurut Max Weber, Pitirim Sorokin, dan Robert M.Z Lawang sering muncul di soal UTBK lho!

Jelaskan kelebihan dan kekurangan stratifikasi sosial berdasarkan sistem kasta
Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli

Jenis atau Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial tidak terbentuk dengan sendirinya. Ada 7 jenis atau dasar pembentuk stratifikasi sosial yang tidak semua orang bisa memilikinya. Oleh sebab itu, muncul lapisan-lapisan untuk membedakan mereka yang memiliki prestige dan tidak memiliki prestige.

1. Kekayaan

Kekayaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena adanya perbedaan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang yang memiliki harta lebih banyak diletakkan di lapisan sosial teratas. Sebaliknya, seseorang yang tidak berkecukupan akan diletakkan di lapisan paling bawah.

2. Kekuasaan

Kekuasaan menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial karena tidak semua orang bisa menduduki jabatan yang sama. Hal ini membuat individu yang memiliki kekuasaan ditempatkan di lapisan sosial atas, seperti Presiden, Menteri, Gubernur, dan sebagainya. Mereka juga memiliki wewenang untuk menguasai dan mengatur jalannya pemerintahan.

3. Kehormatan

Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan ditempati oleh mereka yang dianggap memiliki kemampuan untuk memimpin, berjiwa kharismatik, atau seseorang yang tinggal di wilayah tertentu dalam waktu yang lama.

Contohnya, pemuka adat. Mereka mempunyai pengaruh yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Keturunan

Stratifikasi ini diperoleh secara turun temurun, atau dengan kata lain hanya bisa didapatkan melalui kelahiran atau perkawinan. Stratifikasi ini berhubungan dengan status individu yang dibawa sejak lahir.

Contohnya, Pangeran William yang merupakan cucu dari Ratu Elizabeth II atau keluarga konglomerat.

Jelaskan kelebihan dan kekurangan stratifikasi sosial berdasarkan sistem kasta
Jenis atau Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial

5. Pendidikan

Apakah kamu sadar bahwa pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan status sosial? Dengan menempuh pendidikan tinggi, kamu dapat memperoleh penghasilan yang lebih besar, sehingga taraf hidup kamu pun ikut naik. Makanya, kalau mau jadi orang sukses, harus rajin belajar ya!

6. Status Sosial

Stratifikasi berdasarkan status sosial dilihat dari hak dan kewajiban individu dalam masyarakat. Jenis stratifikasi ini juga bisa berubah tergantung di mana tempat individu itu berada.

Misalnya, ibumu adalah seorang CEO perusahaan teknologi. Di kantornya, ia menempati posisi yang paling tinggi. Akan tetapi, saat dia pulang ke rumah, status ibumu sama seperti ibu-ibu di perumahan lainnya.

7. Gaya Hidup

Dengan adanya globalisasi, kehidupan masyarakat semakin maju. Ditambah kehadiran media sosial yang membuat orang berlomba-lomba tampil paling menarik dan ingin dihargai. Hal ini membuat gaya hidup menjadi dasar pembentuk stratifikasi sosial. Coba deh, kamu pergi ke mal dengan baju apa adanya, kamu mungkin bakal dicuekin sama si pramuniaga. Tapi, kalau kamu pake iPhone 13 Pro Max dan tas branded, bisa-bisa mereka yang nyamperin kamu. Hihi.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Terus, fungsi stratifikasi sosial itu apa? Bukannya malah memicu konflik ya? Eh tunggu dulu, stratifikasi sosial justru membuat tatanan hidup menjadi lebih terstruktur lho. Langsung aja kita bahas yuk!

1. Bidang Ekonomi

Fungsi stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi yaitu sebagai berikut:

  • Artinya, stratifikasi sosial berfungsi sebagai alat pembagian peran individu di tempat kerja. Ada pemilik perusahaan, bagian HRD, bagian keuangan, bagian pemasaran, dan sebagainya. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda untuk menjalankan roda perusahaan. Hayo, kamu tahu nggak kenapa bisa berbeda? Yup, karena setiap orang memiliki keahlian, latar pendidikan, dan kompetensi yang tak sama.

  • Setelah memperoleh posisi pekerjaan, stratifikasi sosial kembali digunakan untuk menentukan gaji, wewenang, dan kewajiban individu. Sudah pasti mereka yang berada di posisi teratas memperoleh distribusi hak istimewa yang lebih besar.

  • Stratifikasi sosial menunjukkan perbedaan gaya hidup dan keistimewaan yang dimiliki seseorang. Contohnya, waktu vaksin COVID-19 ada di Indonesia, yang memiliki akses untuk memperoleh suntikan pertama yaitu selebritis, pejabat, dan influencer. Mereka mempunyai pengaruh yang kuat untuk membujuk masyarakat agar melakukan vaksinasi.

  • Berada di lapisan sosial yang sama membuat hubungan antar kelompok menjadi lebih solid. Pengusaha saling bekerjasama untuk mengembangkan bisnis mereka, sementara para buruh melakukan demonstrasi untuk memperjuangkan hak hidup yang lebih baik.

  • Siapa sih yang nggak mau berada di lapisan atas? Adanya stratifikasi sosial mendorong seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya. Mengenyam pendidikan dan memperoleh gaji yang besar membuat mereka mendapatkan kebutuhan hidup yang lebih baik.

Baca juga: Apa Benar Kuliah Jurusan Sosiologi Kerjanya Jadi Aktivis?

2. Bidang Politik

Fungsi stratifikasi sosial dalam bidang politik yaitu sebagai berikut:

  • Kamu masih ingat kan, hak dan kewajiban seseorang dilihat dari seberapa besar kekuasaan yang ia punya. Fungsi stratifikasi dalam bidang politik bertujuan untuk membagi wewenang dalam kehidupan.

    Contoh: Pemerintah berperan dalam memimpin negara dan berkewajiban untuk menjamin kehidupan rakyatnya. Oleh sebab itu, pemerintah memiliki hak untuk membuat kebijakan berupa undang-undang. Sedangkan kita memiliki peran untuk memberikan kritik terhadap kebijakan yang dibuat serta berpartisipasi dalam pemilihan umum.

  • Fungsi yang kedua adalah mobilitas politik. Artinya, stratifikasi sosial memotivasi individu atau kelompok untuk menduduki jabatan pemerintahan. Tujuannya untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi agar bisa membantu menyalurkan aspirasi masyarakat.

Jelaskan kelebihan dan kekurangan stratifikasi sosial berdasarkan sistem kasta
Fungsi Stratifikasi Sosial

3. Bidang Pendidikan

Fungsi stratifikasi sosial dalam bidang pendidikan yaitu sebagai berikut:

  • Nggak cuma ekonomi dan politik, lapisan sosial juga berlaku pada sistem pendidikan. Siswa akan dikelompokkan berdasarkan usia dan kemampuannya. Mulai dari PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga perguruan tinggi.

  • Tingkatan dalam sistem pendidikan mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi akademik untuk menggapai cita-cita mereka.

  • Untuk bisa masuk ke sekolah dan perguruan tinggi ternama, siswa harus berusaha keras dalam belajar.

  • Mereka yang berpendidikan tinggi lebih dipandang daripada mereka yang berpendidikan rendah, terlebih di beberapa daerah yang tidak semua penduduknya memiliki akses pendidikan ke perguruan tinggi.

Baca juga: Latihan Soal UTBK 2022 Sosiologi, Sudah Belajar?

Sifat Stratifikasi Sosial

Terdapat 3 sifat stratifikasi sosial menurut Soerjono Soekanto , yaitu: