Jelaskan dua manfaat allah menciptakan malam! *

AKURAT.CO, Allah SWT menciptakan sesuatu tidak tanpa sebab. Setiap sesuatu yang Allah ciptakan di dunia pastilah memiliki hikmah dan pelajaran di dalamnya. Termasuk adalah ketika Allah menciptakan waktu siang dan waktu malam.

Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu QS. Al-Isra ayat 12, dijelaskan tentang hikmah mengapa Allah SWT menciptakan waktu siang dan waktu malam. Allah SWT berfirman:

وَجَعَلْنَا ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ءَايَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَآ ءَايَةَ ٱلَّيْلِ وَجَعَلْنَآ ءَايَةَ ٱلنَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوا۟ فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ فَصَّلْنَٰهُ تَفْصِيلًا

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelasSyaikh Wahbah Zuhaili menegaskan dalam menjelaskan ayat tersebut di atas bahwa Allah SWT menciptakan siang dan malam sebagai kesempurnaan kekuasaan-Nya. Allah SWT menjadikan waktu siang dan malam agar setiap manusia melakukan aktivitas terbaik pada dua waktu tersebut.

Penjelasan ini mengandung isyarat yang kuat bahwa sehendeknya manusia melakukan aktivitas, baik itu aktivitas yang berifat duniawi ataupun ukhrawi sebaik dan semaksimal mungkin. Hal demikian karena waktu adalah sesuatu yang mahal yang sedetikpun tidak akan bisa diulang. Sekali kita mengabaikannya, maka hilanglah waktu itu dan tidak akan pernah kembali.

Sementara dalam tafsir Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa hikmah dijadikannya waktu siang dan waktu malam agar manusia menyadari akan kekuasaan Allah. Di samping itu, pada dua waktu itu Allah SWT telah menetapkan amalan dan perbuatan yang akan dilakukannya yang kelak akan menjadi bukti dalam buku catatan amal kebaikan atau keburukan.

Melalui penjelasan ini jelas bahwa manusia diperintahkan untuk melakukan hal-hal positif yang dapat bernilai ibadah dan menjadi catatan kebaikan kelak di hari akhir. Allah SWT memberikan kesempatan setiap hari di waktu malam dan siang agar selalalu memperbaiki kualitas ibadahnya.

Kesimpulannya, hikmah dijadikannya waktu siang dan malam oleh Allah SWT adalah agar manusia tidak mensia-siakan waktu walaupun sedikit. Waktu adalah sesuatu yang sangat mahal. Sekalinya kita tidak menggunakannya dengan hal-hal kebaikan, meskipun satu detik, maka waktu tidak akan pernah kembali.[]

Manusia mengetahui adanya pergantian waktu dari adanya perubahan siang dan malam, ternyata pergantian ini membawa hikmah yang banyak sekali, terutama untuk kebaikan semua makhluk-Nya, khususnya manusia.

Di antaranya, Allah menciptakan malam hari sebagai waktu untuk mengistirahatkan semua anggota badan, setelah bekerja selama seharian, begitu juga siang hari diciptakan untuk mencukupi segala kebutuhan manusia, dengan cara bekerja, berdagang, atau aktifitas yang lain. Hal ini sesuai dengan penjelasan Al Qur’an dalam Surat An Naba’ ayat yang berbunyi:

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا ﴿١٠﴾ وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا

Artinya:

“Dan kami telah jadikan malam sebagai serta menjadikan siang hari sebagai tempat mencari penghidupan.”

Menurut Imam Ar Razi dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa Allah menjadikan malam sebagai karunia. Nikmatnya, supaya manusia terhindar dari kejaran musuh-musuhnya, serta untuk menyembunyikan atau menutupi dari hal-hal yang tak layak dipublikasikan. Sedangkan Ibnu Asyur dalam tafsirnya menjelaskan bahwa hikmah dijadikan malam adalah agar manusia bisa tidur atau mengistirahatkan fisiknya setelah mengalami penatnya aktifitas seharian.

Sedangkan menurut Imam Suyuti menjelaskan bahwa Ayat ini dijadikan sebagai argumen sebagian Ulama tentang  orang yang terdesak, tak menemukan baju untuk menutupi auratnya maka Shalat dalam keadaan telanjang atau kondisi gelap, maka Shalatnya sah.

Sedangkan Hikmah diciptakannya waktu siang menurut Imam Ibnu Kasir dalam Tafsirnya, adalah untuk menerangi kehidupan, terutama untuk memudahkan manusia dalam bertransaksi, berinteraksi dengan orang lain, baik dalam perdagangan, atau kegiatan yang lain untuk mencukupi urusan dirinya, serta keluarganya.

Imam Thabari menambahkan, supaya manusia mencukupi segala urusan duniawinya, mulai makan, minum, dan lain sebagainya, sehingga ia tak menggantungkan pemberian orang lain atau tamak. Jadi Allah menjadikan siang hari sebagai sebab perantaraan manusia agar tercukupi segala kebutuhan hidupnya.

Dari beberapa penjelasan ulama, bisa disimpulkan ada tiga hikmah di balik penciptaan siang dan malam. Ketiga hikmah itu sebagai berikut:

Pertama, Allah menciptakan malam agar manusia bisa beristirahat dengan nyaman dan tenang.

Kedua, diciptakannya siang, agar manusia berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, karena waktu ini baik untuk berinteraksi  dengan yang lain.

Ketiga, memudahkan perhitungan dalam kalender.

Semoga hikmah di atas menjadi motivasi kepada manusia agar lebih mengenal nikmat Allah yang diberikan, sehingga ia tambah dekat dengannya, dan selalu mendapatkan bimbingan-Nya.

AKURAT.CO, Allah SWT menciptakan sesuatu tidak tanpa sebab. Setiap sesuatu yang Allah ciptakan di dunia pastilah memiliki hikmah dan pelajaran di dalamnya. Termasuk adalah ketika Allah menciptakan waktu siang dan waktu malam.

Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu QS. Al-Isra ayat 12, dijelaskan tentang hikmah mengapa Allah SWT menciptakan waktu siang dan waktu malam. Allah SWT berfirman:

وَجَعَلْنَا ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ءَايَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَآ ءَايَةَ ٱلَّيْلِ وَجَعَلْنَآ ءَايَةَ ٱلنَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوا۟ فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ فَصَّلْنَٰهُ تَفْصِيلًا

“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelasSyaikh Wahbah Zuhaili menegaskan dalam menjelaskan ayat tersebut di atas bahwa Allah SWT menciptakan siang dan malam sebagai kesempurnaan kekuasaan-Nya. Allah SWT menjadikan waktu siang dan malam agar setiap manusia melakukan aktivitas terbaik pada dua waktu tersebut.

Penjelasan ini mengandung isyarat yang kuat bahwa sehendeknya manusia melakukan aktivitas, baik itu aktivitas yang berifat duniawi ataupun ukhrawi sebaik dan semaksimal mungkin. Hal demikian karena waktu adalah sesuatu yang mahal yang sedetikpun tidak akan bisa diulang. Sekali kita mengabaikannya, maka hilanglah waktu itu dan tidak akan pernah kembali.

Sementara dalam tafsir Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa hikmah dijadikannya waktu siang dan waktu malam agar manusia menyadari akan kekuasaan Allah. Di samping itu, pada dua waktu itu Allah SWT telah menetapkan amalan dan perbuatan yang akan dilakukannya yang kelak akan menjadi bukti dalam buku catatan amal kebaikan atau keburukan.

Melalui penjelasan ini jelas bahwa manusia diperintahkan untuk melakukan hal-hal positif yang dapat bernilai ibadah dan menjadi catatan kebaikan kelak di hari akhir. Allah SWT memberikan kesempatan setiap hari di waktu malam dan siang agar selalalu memperbaiki kualitas ibadahnya.

Kesimpulannya, hikmah dijadikannya waktu siang dan malam oleh Allah SWT adalah agar manusia tidak mensia-siakan waktu walaupun sedikit. Waktu adalah sesuatu yang sangat mahal. Sekalinya kita tidak menggunakannya dengan hal-hal kebaikan, meskipun satu detik, maka waktu tidak akan pernah kembali.[]

Foto: Mindra Purnomo/detikcom

Jakarta -

Al Quran Surat Al Qashash ayat 73

"Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya [pada siang hari] dan agar kamu bersyukur kepada-Nya."

Naskah: Tim Hikmah detikcom | Sumber : Kemenag RI


[erd/erd]

Mukisi.com – Pergantian siang dan malam mungkin dianggap hal yang biasa oleh kebanyakan orang, namun bagi para astronom maupun astrofisikawan, fenomena ini memiliki rahasia yang begitu menakjubkan. Dan ternyata, terjadinya siang dan malam ini memiliki manfaat bagi kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.

Allah Subhanahu wa Ta‘ala menciptakan siang dan malam melalui benda-benda langit yang dikehendaki-Nya dengan cara yang sedemikian rupa. Dalam penciptaan siang dan malam serta fungsinya, Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman dalam Al-Qur‘an surat Al-Mu’min ayat 61 berbunyi:

ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَٱلنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

“Allah lah yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat kepadaNya. Dan [menjadikan] siang terang benderang, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”

Sunnatullah pun mengajarkan demikian, siang mencari nafkah atau bekerja, dan malam untuk beristirahat, karena tubuh memiliki hak untuk istirahat. Dalam hadis disebutkan, “Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu. Kedua matamu memiliki hak atas dirimu.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Dalam kitab Tafsir Ruh Al-Ma’ani karya Imam Al-Alusi diterangkan bahwa Allah memang melengkapi manusia dengan rutinitas sehari-hari secara teratur bersamaan dengan pergantian siang dan malam.

Dengan menjadikan waktu siang untuk bekerja dan beraktivitas, sedangkan malam untuk beristirahat dan ketenangan. Allah juga menjadikan malam berhawa dingin dan gelap hingga rasa dinginnya itu menyebabkan kekuatan yang bergerak.

Sedangkan gelapnya menyebabkan ketenangan panca indera. Lebih dari itu, dalam buku Sehat dengan Ibadah karya Jamal Muhammad Az-Zaki dijelaskan, waktu-waktu jeda siang dan malam memiliki karakter tersendiri.

Misalnya, anjuran untuk bersegera bangun di pagi hari atau sepertiga malam terakhir guna mendirikan sholat sunnah. Bangun malam yang kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh ini disusul dengan al-qailulah atau tidur beberapa menit pada waktu tengah hari. Hal itu dimaksudkan untuk istirahat ataupun tidur di pertengahan hari.

Di sisi lain, orang yang justru bekerja pada malam dan beristirahat di waktu sebaliknya, memiliki risiko berbagai penyakit. Agen Penelitian Kanker Internasional [IARC] menggolongkan kerja malam sebagai daftar pekerjaan berisiko kanker. Mereka yang sering lembur malam hari juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Dampak negatif kerja malam terhadap kesehatan manusia lainnya adalah mengganggu bioritme harian dan rentan terkena berbagai penyakit. Tidak tidur malam dengan semestinya juga akan dapat mengalami penyimpangan sistem, nausea, gangguan lambung, sakit perut, diare, dan hilangnya nafsu makan. Kerja malam pun membingungkan jam kerja biologis tubuh dalam mensinkronisasikan konsumsi makanan dan pencernaan. [nin]

RINGTIMES - Di antara tanda kekuasaan Allah adalah pergantian siang dan malam. Apa jadinya jika waktu siang akan panas terus menerus tidak pernah berganti?, dan malam akan dingin terus menerus tanpa akhir, tanpa pernah bertemu fajar dan terbit matahari?

Karena siang dijadikan agar manusia mencari penghidupan dan beraktivitas. Sedangkan malam menggantikan siang supaya manusia beristirahat dan untuk mengembalikan kekuatan badan serta menjaga stamina tubuh.

Baca Juga: #Dirumahaja tetapi Pemuda di KBB Balapan Motor di tengah Pandemi

Di balik fenomena ini, terkandung hikmah yang banyak. Ada 2 hikmah yang mendasar:

Hikmah yang PERTAMA, agar manusia hendaknya menyadari bahwa umurnya yang telah berlalu tidak akan pernah kembali lagi untuk selamanya sampai hari kiamat kelak. Sesungguhnya hari mengurangi minggu. Minggu mengurangi bulan.

Baca Juga: Waspada Malware!, Apakah Kamu Memiliki Salah Satu Aplikasi ini?

>

Perjalanan bulan mengurangi tahun. Pergantian tahun mengurangi umur. Jika hakikat ini disadari oleh seorang muslim, maka sungguh ia akan berusaha maksimal untuk mengisi dan menghiasi sisa umurnya dengan hal-hal yang bermanfaat pada hari yang tidak bermanfaat harta dan anak yang banyak.

Hikmah yang KEDUA adalah agar manusia bersyukur kepada Rabbnya yang telah memanjangkan umurnya dan masih memberikan kesempatan untuk merubah diri menjadi lebih baik. Dua hikmah ini termaktub dalam firman Allah:

Baca Juga: Amien Rais Sebut Corona Teguran Allah Karena Kesombongan Manusia

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

Video yang berhubungan