Jelaskan bagian bagian dari jangka sorong dan Mikrometer Sekrup

Bagian-bagian Jangka Sorong

- Rahang dalam, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, bentuknya dapat digeser, dan digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya tebal kertas, lebar meja dan lain-lain.

- Rahang luar, terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin, dan lain-lain.

- Depth Probe, bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, seperti kedalaman tabung.

- Skala utama (dalam cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm.

- Skala (dalam inchi) memberikan nilai pengukuran dalam satuan inchi.

- Skala nonius (dalam mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm.

- Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi

- Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak.

Cara Membaca Jangka Sorong

Dalam cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup ini, kamu bisa melihat berbagai pengukurannya. Berikut cara membaca jangka sorong:

1. Siapkan objek yang akan diukur diameternya, contohnya kelereng, koin, dan lain-lain.

2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan agar lebih mudah memasukkan benda yang akan diukur.

3. Berikutnya, geser lagi rahang ke sebelah kiri hingga rapat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.

4. Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua di baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis pertama sebelum angka nol yang bawah (skala utama).

5. Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius). Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius.  

6. Selanjutnya, kamu tinggal menjumlahkan dua angka yang kamu dapatkan. Itulah diameter benda yang kamu ukur.

Advertisement

Mikrometer sekrup adalah salah satu alat ukur yang dapat mengukur ketebalan atau diameter suatu benda. Fungsinya memang mirip dengan jangka sorong, namun mikrometer memiliki ketelitian lebih tinggi, yakni hingga 0,01 mm. Prinsip kerja mikrometer sekrup, adalah dengan memanfaatkan gerakan putaran ulir kedalam satuan panjang. Artinya, satu putaran pada thimble mikrometer itu akan menggerakan spindle pada nilai tertentu. Nilainya 0,50 mm. artinya satu putaran thimble sama dengan pergerakan 1 mm.

Jelaskan bagian bagian dari jangka sorong dan Mikrometer Sekrup

Tapi apakah anda sudah familiar dengan mikrometer ? apa anda tahu bagian-bagian dari mikrometer ini ? kalau belum tenang saja karena akan kita bahas secara tuntas. Ada tiga jenis mikrometer, yakni ;
  • Inside micrometer
  • Outside micrometer
  • Depth micrometer
Untuk artikel ini, akan dijelaskan komponen pada outside micrometer.

Jelaskan bagian bagian dari jangka sorong dan Mikrometer Sekrup


1. Micrometer frame Frame adalah rangka dari mikrometer sekrup, fungsinya sebagai rangka untuk meletakan komponen mikrometer lainnya juga sebagai pegangan terhadap mikrometer. Micrometer frame terbuat dari baja tuang yang menyerupai huruf C. Sehingga profilnya terlihat kuat dan solid. Selain harus kuat, frame ini juga harus tahan terhadap pemuaian. Hal ini dikarenakan kalau frame memuai maka akan ada penambahan jarak antara anvil dengan spindle. Imbasnya tentu hasil pengukuran kurang akurat. Oleh sebab itu, bahan penyusun frame tidak hanya baja tapi dicampur bahan-bahan lainnya supaya lebih tahan panas.

2. Anvil

Anvil adalah batang kecil yang terletak diujung frame, anvil bersifat tetap artinya batang kecil ini tidak bisa digerakan. Fungsi anvil adalah sebagai penahan terhadap benda kerja yang akan diukur.

3. Spindle

Spindle adalah batang berbentuk lebih panjang yang posisinya ada pada ujung frame lainnya. Jadi, sekilas spindle dan anvil itu memiliki bentuk yang mirip. Namun anvil lebih kecil dan bersifat tetap, sementara spindle lebih panjang dan dapat digeser. Fungsi spindle adalah sebagai penjepit benda kerja yang akan diukur, setelah benda kerja dimasukan kedalam mikrometer maka benda tersebut akan dijepit oleh anvil dan spindle.

4. Sleeve

Sleeve adalah lintasan dari thimble, sleeve berbentuk seperti tabung yang letaknya ada diujung luar frame mikrometer. Fungsi utama sleeve sebenarnya sebagai tempat diletakannya skala utama.

5. Thimble

Thimble adalah bagian berbentuk tabung yang terletak dibagian luar sleeve, fungsi thimble adalah untuk meletakan skala nonius. Thimble dapat diputar, dan setiap putaran thimble akan menggerakan spindle.

6. Ratchet knob

Rachet knob berfungsi sebagai penggerak thimble, artinya meski thimble bisa digerakan namun ketika melakukan pengukuran, thimble ini tidak boleh disentuh apalagi diputar. untuk menggerakan spindle agar menjepit benda kerja, maka kita memutar ratchet knob. Ratchet knob ini memiliki mekanisme yang mencegah pergerakan berlebih spindle terhadap benda kerja. Kalau kita putar sampai mentok, maka akan terdengar bunyi pada ratchet knob, itu tandanya spindle telah menyentuh benda kerja. Namun dalam kondisi ini, spindle masih bisa diputar. hanya saja, kalau itu dilakukan maka hasil pengukuran tidak akan akurat.
Selengkapnya Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

7. Lock Lock berfungsi sebagai pengunci thimble agar tidak berputar. Sehingga kita bisa leluasan membaca hasil pengukuran secara akurat.

8. Skala utama

Skala utama adalah nilai yang menunjukan hasil pengukuran, pada skala utama ini akan ada banyak garis vertikal dan satu garis horizontal. Garis-garis vertikal tersebut, memiliki nilai 1 mm tiap garisnya. Sementara garis horizontal dijadikan acuan untuk menentukan nilai decimal.

9. Skala nonius

Skala nonius adalah skala yang akan menunjukan nilai desimal terhadap suatu pengukuran, letak skala ini melingkar pada thimble. Tiap garis, memiliki nilai 0,01 mm. Oleh sebab itu, mikrometer disebut memiliki ketelitian 0,01 mm karena bisa membaca hingga ketelitian 0,01 mm.
Lebih jelas Panduan membaca mikrometer dengan mudah dan cermat

10. Komponen tambahan Komponen tambahan ini terletak diluar mikrometer, artinya komponen tambahan tidak memiliki peran apapun terhadap mikrometer namun masih dibutuhkan untuk proses kalibrasi. Komponen tambahan tersebut antara lain ;

Jelaskan bagian bagian dari jangka sorong dan Mikrometer Sekrup

Calibration rod, ini adalah batang kecil dibuat dengan ukuran tertentu. Umumnya ada tiga ukuran calibration rod, yakni 25 mm, 50 mm dan 75 mm. calibration rod ini digunakan sebagai acuan untuk menyetting atau mengkalibrasi skala mikrometer.

Jelaskan bagian bagian dari jangka sorong dan Mikrometer Sekrup

Micrometer calibration wrench, merupakan kunci yang digunakan untuk memutar sleeve. Ketika kalibrasi dilakukan, harusnya garis horizontal pada skala utama lurus dengan 0 pada skala nonius. Kalau belum lurus, maka skala utama diputar menggunakan kunci ini.

Demikian artikel ini kami buat, jangan lupa share untuk mengedukasi sesama, semoga bisa menambah pengetahuan kita semua

SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa lagi dalam seputarilmu.com. Kali ini artikel seputarilmu.com akan membahas mengenai Jangka Sorong serta Cara Membacanya secara lengkap.

Pasti kamu pernah mendengar apa itu Jangka Sorong. Tetapi pada artikel ini akan dibahas secara lengkap mulai dari sejarah,fungsi,jenis, sampai cara membaca dan menghhitung Jangka sorong. Mari simak penjelasannya diibawah ini.

Jelaskan bagian bagian dari jangka sorong dan Mikrometer Sekrup

Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter, sehingga Anda dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat. Pada jangka sorong ini terdapat dua bagian yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran.

Bagian pertama yang biasa disebut dengan rahang luar yang biasanya digunakan untuk mengukur diameter dalam pada sebuah lubang seperti pipa, lubang besi, dan lain-lain. Bagian kedua biasa disebut dengan rahang dalam yang berfungsi untuk mengukur diameter suatu benda.

Pada jangka sorong juga terdapat 2 buah skala yang dapat digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pertama adalah skala utama yang dapat menggunakan satuan centimeter dan milimeter pada bagian bawah dan satuan inch pada bagian atas. Kedua yaitu bernama skala nonius atau vernier.

Sejarah Jangka Sorong

Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).

Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya.

Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.

Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier.

Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.

Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“.

Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes.

Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.

Bagian – Bagian Jangka Sorong

1. Rahang Dalam (Inners Jaws)

Bagian rahang dalam atau disebut juga dengan Inners Jaws merupakan sala satu bagian yang memiliki fungsi ketika pengukuran diameter bagian luar benda.

Selain itu juga sisi luas dan ketebalan luar atau ukuran lebar dari bagian luar suatu benda. Rahang dalam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang bisa ubah posisi dan yang tidak dapat ubah.

2. Rahang Luar (Outer Jaws)

Bagian rahang luar atau Outer ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, sisi dalam, ketebalan dan kelebaran suatua benda. Rahang luar juga memiliki dua bagian, yang satu bisa digeser dan yang satunya tidak bisa.

3. Pengukuran Kedalaman (Depth Measuring Blade)

Pada bagian pengukuran ini kedalaman atau depth measuring blade ini memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, kedalaman, dan ketebalan luar dalam suatu benda. Sama seperti bagian yang lain, salah satu bagian pengukuran kedalaman juga terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tersebut dapat digeser dan satu bagian yang lain tidak bisa geser.

4. Skala Utama Hasil Pengukuran

Kemudian bagian skala yang utama hasil pengukuran memiliki fungsi untuk menampilkan skala utama pada hasil pengukuran. Pada bagian ini terdapat sebuah garis-garis dan nilai yang digunakan untuk melihat nilai ukuran suatu benda.

Bagian ini memiliki suatu bagian yang bisa digeser serta bagian yang tetap atau tidak bisa diubah. Untuk hasil pengukuran bagian ini juga memiliki 2 jenis skala satuan.

Yang pertama satuan imperial atau inch yang berada pada bagian atas. Sedangkan yang satunya lagi berada di bagian bawah dengan satuan skala metrik yakni milimeter atau centimeter.

5. Skala Vernier atau Skala Nonius

Alat ukur jangka sorong ini memiliki 2 jenis skala nilai, yaitu skala metrik dengan satuan mm atau cm di bagian atas. Serta menampilkan suatu skala imperial dengan satuan inch pada bagian atas.

Skala nonius berfungsi untuk dapat menampilkan hasil pengukuran suatu benda di skala nilai utama. Dan skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama.

6. Mur Pengunci (Locking Screw)

Mur pengunci atau locking screw berfungsi untuk bisa mengunci posisi alat ukur agar tidak bergerak saat sedang dianalisa. Dengan begitu nilai yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat lebih objektif.

Jenis – Jenis Jangka Sorong

Berikut ini jenis dari jangka sorong yaitu :

1. Jangka Sorong Analog atau Manual

Jangka sorong analog atau manual ini merupakan salah satu jangka sorong yang cara menghitungnya manual. Pada waktu sekolah dan pelajaran fisika jangka sorong yang di tunjukkan itu adalah jangka sorong manual. Alat ini memiliki suatu perhitungan sendiri untuk menghasilkan angka yang valid.

2. Jangka Sorong Digital

Jangka sorong digital adalah salah satu jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki suatu perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul sebuah angka yang valid.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Sebelum mulai mengukur, Anda tentu harus paham dahulu bagaimana cara menggunakan sebuah jangka sorong. Terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yakni sebagai berikut :

  1. Buka rahang jangka dengan mengendurkan bagian sekrup pengunci.
  2. Rahang digeser ke kanan sehingga sebuah benda bisa masuk antara rahang geser dan rahang tetap.
  3. Geser rahang ke arah kiri sampai benda tersebut yang akan diukur terjepit oleh kedua rahang.
  4. Tahapan akhir adalah memastikan suatu benda telah dikunci dengan sekrup pengunci.
  5. Ukuran skala juga akan terlihat dan catat hasil pengukurannya.

Jelaskan bagian bagian dari jangka sorong dan Mikrometer Sekrup

Cara Membaca dan Menghitung Hasil Jangka Sorong

Setelah menguasai cara menggunakan sebuah jangka sorong, berikut ini cara membaca hasil pengukuran agar diperoleh hasil yang akurat yaitu sebaga berikut :

  1. Awalnya, tentukan angka yang ditunjukkan pada skala utama.
  2. Selanjutnya tentukan sebuah angka skala nonius yang biasanya berimpit dengan skala utama.
  3. Skala nonius yang terlihat juga harus dikalikan dengan angka ketelitian alatnya.
  4. Hasil akhir yang didapat dengan menjumlahkan angka kala utama dan nonius.

Fungsi Jangka Sorong atau Sigmat

Jangka sorong atau sigmat (Vernier Caliper) ini merupakan salah satu alat ukur yang biasa dipakai pada berbagai pengukuran, diantaranya adalah:

  1. Dipakai dalam mengukur tinggi suatu benda yang bertingkat.
  2. Digunakan untuk dapat mengukur suatu ketebalan pada bagian dalam dan luar suatu benda, baik yang bentuknya bulat, kubus, bujur sangkar, persegi, dan lain-lain.
  3. Digunakan dalam hal mengukur Inner ring (diameter pada bagian dalam).
  4. Berguna dalam hal pengukuran Outer ring (diameter bagian luar) serta mengukur ketebalan sebuah benda di bagian dalam.
  5. Sangat berguna juga dalam pengukuran kedalaman sebuah lubang.

Jangka sorong atau sigmat ini biasa dipakai untuk dapat mengukur sebuah benda yang memerlukan hasil penilaian dengan presisi dan keakuratan yang teliti dan ketat, pengukurannya sampai pada tingkat seperseratus milimeter.

Jangka sorong atau sigmat ini mempunyai panjang 30 cm (13 inci) atau kurang, mempunyai tingkat keakuratan hingga 0,02 mm. Jenisnya juga ada yang manual juga ada yang digital.

Kegunaan Jangka Sorong

Kegunaan jangka sorong adalah sebagai berikut :

  1. Untuk dapat mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
  2. Untuk dapat mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
  3. Untuk dapat mengukur kedalamanan celah atau lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan atau menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tersebut tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Demikianlah penjelasan mengenai √ Jangka Sorong : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian, Jenis, Cara Menggunakan, Membaca & Menghitungnya Lengkap. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan lebih luas lagi bagi kamu. Terima Kasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :

  • √ Alat Optik : Pengertian, Macam, Fungsi, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap
  • √ Teleskop : Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi & Bagiannya Lengkap
  • √ Mikroskop : Pengertian, Sejarah, Jenis, Bagian & Fungsinya Terlengkap
  • √ Termometer : Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Menggunakan & Cara Kerjanya Lengkap
  • √ Cahaya : Pengertian, Sifat, Macam, Contoh & Manfaatnya Lengkap