Jelaskan bagaimana musik difungsikan sebagai pemberi warna psikologis dalam pertunjukan teater

Fungsi Musik dalam pertunjukan drama sejatinya sangatlah diperlukan, meskipun masih banyak orang yang kurang menyadarinya. Mereka umumnya hanya berpatok pada persoalan suara para pemain, ekspresi dan konteks pementasan teater semata.

Namun tahukan anda, manfaat musik pada pertunjukan drama sangat berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi, menambah kesan hingga meningkatkan penghayatan dari para pemain dan semua yang menyaksikan.

Tujuan musik pengiring dalam pementasan teater juga bisa menjadi lakon, terlebih sebagai ilustrasi tambahan, misalnya ditempatkan pada pembuka seluruh lakon, pembuka adegan, memberi efek maupun sebagai penutup lakon.

Bukan sampai disitu saja, peran musik dalam pementasan drama akan semakin terasa saat berada pada fase yang diiringi suara, misalnya terkejut, panik, tegang, sedih, gembira meluap-luap hingga perkelahian,

Musik yang dibaurkan dengan sound effect sangat bisa menambah penghidupan terhadap keseluruhan adegan. Dengan adanya musik pengiring, kesan dan imajinasi akan semakin “ngena” dan meningkatkan dengan signifikan.

Fungsi Musik dalam Pertunjukan Drama yang harus Anda Ketahui

Selain beberapa poin diatas, Senipedia.id dibawah ini adalah Fungsi musik dalam pementasan drama yang harus anda ketahui, agar nantinya saat melakoni sebuah pementasan, bisa berjalan lebih maksimal dan efektif. Silakan disimak sampai selesai.

1. Memunculkan Ilustrasi Pementasan

Ilustrasi pada pengawalan drama akan memberikan kesan pertama bagi penonton, karena permulaan tersebut biasanya menggambarkan isi dari drama itu sendiri.

Begitu juga di pengakhiran drama. Peran musik disini akan meledakkan mood penonton sehingga secara tidak langsung, mereka akan langsung memberikan tepuk tangan meriah. Bayangkan jika tanpa musik, pengakhiran akan terkesan sepi.

Kita tahu bahwa Pentas teater dan musik adalah salah satu karya seni, dan yang dinamakan karya seni pastilah indah. Penggabungan dua jenis seni ini akan menciptakan kesan yang lebih dalam dan komplit.

2. Menceritakan Latar Belakang

Manfaat musik dalam pentas drama juga bisa menceritakan latar belakang dari karakteristik drama yang dilakukan, mulai dari budaya, sosial, agama hingga karakter para pemainnya, sehingga drama akan memiliki ciri khas tersendiri.

Begitu juga dengan tema drama yang dimainkan. Misalnya tema mengenai masa penjajahan, maka musik yang dipakai sebagai pengiring akan lebih cenderung ke arah lagu-lagu kemerdekaan atau lagu pahlawan.

Saat bertemakan hubungan asmara, musik yang dipakai sebagai layar akan cenderung ke arah instrumen musik atau lagu-lagu romantis. Dengan begitu, penghayatan akan lebih dalam dan punya kesan yang khusus.

3. Ekspresi Prikologis

Segala ekspresi pemeran yang ada dalam suatu pertunjukkan drama, pastinya akan terasa hampa dan kurang menarik jika tanpa musik pengiring. Baik itu ekapresi sedih, senang, terkejut, gembira, bingung dan sejenisnya.

Semua itu akan lebih maksimal dan menggairahkan jika disertai dengan musik pengiring. Apalagi jika ekspresi yang ada disesuaikan dengan jenis musiknya. Anda pasti mengerti karena memang sering melihatnya di layar televisi.

4. Mengkondisikan Suasana

Pertunjukkan drama yang diiringi musik, akan menghantarkan para pendengar untuk ikut terhanyut dan terbawa suasana ke dalam alur cerita, sehingga mereka bisa lebih memahami.

Pada tahap ini, musik juga berperan sebagai pengajak sekaligus pengontrolan tingkat emosional penonton. Musik yang sesuai dalam setiap adegannya akan menghipnotis para penonton yang menghayati drama tersebut.

5. Penggambaran Karakter Tokoh

Fungsi musik dalam pertunjukan drama yang berikutnya adalah untuk menggambarkan dan memberikan ciri tersendiri, terhadap setiap tokoh yang berperan dalam drama tersebut.

Misalnya tokoh jahat dan tokoh baik, kedua kategori tokoh ini pasti memiliki jenis musik pengiring yang berbeda, begitu juga dengan tokoh anak-anak atau orang tua, musik pengiring juga tidak akan sama.

Dengan mengelompokkan ciri tokoh lewat musik pengiring, akan membuat para penonton bisa dengan mudah mengingat dan memahami jalannya drama, serta memberikan tebakan dan prediksi terhadap jenis tokoh yang ada.

6. Aksentuasi

Pada sebuah pertunjukkan drama, akan ditemukan beberapa adegan dengan gerakan singkat, misalnya seperti tamparan dan memukul, dimana gerakan tersebut tanpa bunyi. Dengan bantuan musik, maka gerakan itu akan dipertebal atau diperjelas dengan bantuan musik aksentuasi.

7. Sebagai Setting

Sebagai contoh adalah latar belakang terjadinya drama. Anggap saja pertunjukkan punya latar yaitu hutan rimbun, maka musik yang sesuai sangat berpengaruh, misalnya bunyi kicauan burung, angin berhembus hingga auman binatang-binatang lainnya.

8. Pelebur Emosi

Yang saya maksud dengan pelebur Emosi ini adalah, iringan musik dalam sebuah adegan yang terjadi, dimana beberapa tokoh memerankan adegen berkelahi atau cekcok mulut, hal ini akan membuat emosional penonton meningkat.

Di akhir drama, musik akan dihadirkan sebagai pelebur secara sengaja agar penonton sadar, bahwa yang mereka lakukan hanyalah sebuah sandiwara, sehingga emosional penonton kembali normal.

9. Musik Soundtrack dan Theme Song

Selain dinyanyikan, jenis musik pengiring ini biasanya juga ditampilkan dalam bentuk instrumen, dimana tema lagunya akan menjadi tema utama dalam perjalanan drama tersebut.

10. Musik Pergantian Segmen

Fungsi musik dalam pertunjukan drama yang terakhir adalah musik yang dihadirkan saat pergantian babak / segmen. Bagusnya dibuat pendek saja, setidaknya untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam menghantarkan suasana ke babak berikutnya (kalau ada).

Pertunjukan Drama tanpa Musik, Bagaimana Jadinya?

Tidak dapat dipungkiri, bahwa sebagian besar kehidupan di bumi ini berbanding lurus dengan keberadaan musik. Sejatinya, musik telah ada sejak zaman nenek moyang, dan hingga kini terus mengalami evolusi yang besar.

Ketika anda menonton televisi, baik itu drama bertajuk sinetron, film layar lebar (box office), animasi dan sebagainya, tidak akan terlepas dari yang namanya instrumen / musik pengiring, apalagi animasi seperti Tom & Jerry yang notabene tidak mengusung visual.

Dalam dunia pementasan seni drama, musik adalah poin terpenting yang seakan-akan bersifat wajib diikutsertakan. Seperti halnya 10 poin diatas, menggambarkan bagaimana peran musik dalam pertunjukan drama yang hampir ada pada semua bagiannya.

Tanpa adanya musik, mungkin beberapa hal dibawah ini akan terjadi, baik dari segi pendalaman dan pengalaman pelakon, maupun penilaian penonton :

  • Ekspresi datar dari penonton
  • Pelakon kurang bergairah
  • Tidak menjiwai dan menusuk imajinasi kedua pihak
  • Kurangnya kefokusan karena penonton merasa kurang terbawa
  • Latar dan alur yang sulit dipahami
  • Beberapa adegan akan terkesan biasa-biasa saja
  • Dll

Itulah beberapa poin yang kemungkinan besar akan terjadi, saat menyaksikan sebuah drama pertunjukan yang tidak menggunakan musik. Lagipula, anda tidak akan pernah menyaksikan drama teater tanpa adanya musik, jikapun pernah, sangat jarang sekali.

Baca juga : Sejarah Perkembangan Seni Rupa di Tanah Air

Penutup

Demikianlah, informasi kali ini mengenai Fungsi Musik dalam Pertunjukan Drama Teater dan kesenian kainnya. Semoga informasi kali ini bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan anda dalam memahami apa saja yang dibutuhkan sebelum memulai drama pertunjukan. Terima kasih dan simak juga artikel menarik lainnya. (Referensi)

Baca juga :

  • 5 Macam Alat Musik Berdasarkan Bunyi
  • 6 Fungsi Musik dalam Seni Tari

Ditulis oleh
Veronica Fanginia

Jelaskan bagaimana musik difungsikan sebagai pemberi warna psikologis dalam pertunjukan teater

Musik adalah salah satu bidang seni yang mengolah bunyi dan jeda ( hening ) sebagai bahan bakunya. Bunyi bukan hanya diolah secara kerangka harmoni dan alur melodi saja, akan tetapi juga tentang pola ritmis, tempo, ekspresi dan jeda atau diam tanpa bunyi merupakan unsur dari pengolahan musik. Musik bukan komposisi yang selalu utuh bila disajikan secara mandiri atau  khusus, akan tetapi musik bisa saja dikolaborasikan dengan cabang seni lainnya. Salah satu bentuknya adalah kolaborasi dengan seni peran atau  teater, yaitu bentuk pertunjukan panggung dari akhir zaman pertengahan.

Dalam pertujukan teater, musik tidak dapat dihilangkan karena sudah seperti sebuah kesatuan. Dalam pertunjukkan teater, cerita maupun karakter dari para pemeran didukung oleh tata musik yang sesuai sehingga jika dihilangkan akan menimbulkan perasaan hambar atau ada yang kurang. Terkadang unsur musik sering dilupakan ketika membahas tentang dunia perteateran. Padahal sebenarnya pertunjukkan teater itu bukan hanya pertunjukan seni peran melainkan pertunjukkan gabungan dari semua unsur seni seperti seni peran, seni musik, seni rupa, seni tari, dan sastra. Semua unsur seni itu tidak dapat berdiri sendiri dan harus memiliki keselarasan satu dengan yang lain.

            Salah satu contoh pada proses penggarapan musik misalnya, sejak seorang komposer musik teater dan tari mendapatkan ide untuk menggarap musik, maka ide tersebut pertama kali harus dipertimbangkan menyangkut proses realisasinya. Seorang komposer musik harus mempelajari tentang sejarah pada zaman apa naskah itu diceritakan, kemudian alat apa yang akan digunakan untuk mewakili ide musikal yang sesuai dengan adegan-adegan  tiap bagian, dan yang paling utama bagaimana cara menggarap komposisi yang sesuai dengan naskah yang akan dipentaskan. Oleh karena itu, harus dilakukan eksplorasi dengan berpatokan pada ketepatan antara hasil proses pengolahan bunyi dengan ide yang dimaksud atas dasar keselarasan.

Komposisi musik yang akan digarap harus bertitik tolak dari konsep yang jelas, artinya musik tetap harus berpatokan pada naskah yang akan dipentaskan, sehingga akan tercipta suatu integritas dari semua unsur seni yang ada, yang dipentaskan melalui pertunjukan teater.

Keberadaan Musik dalam Teater

Keberadaan musik pada teater dan tari sangatlah penting, karena selain berpengaruh terhadap emosi aktor, juga berpengaruh terhadap emosi penonton dalam mengapresiasi sebuah karya teater.

            Musik untuk teater pada penggarapannya sangatlah bebas bentuknya, dalam arti musik disesuaikan dengan adegan pada naskah. Meskipun demikaian, musik pada teater  bukanlah sekedar musik “pelengkap” yang hanya berfungsi sebagai “pengekor” pada naskah. Pada proses penggarapan musik harus selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik, sutradara dan pemain tentang kesesuaian musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang menyesuaikan terhadap musik. Musik pada pertunjukan teater memang bukan untuk disajikan untuk keperluan pementasan musik, melainkan satu kesatuan yang berfungsi sebagai media untuk memperkuat dalam pengungkapan apa yang dimaksud dari naskah yang akan dipentaskan. Salah satu contoh, terdapat sebuah adegan yang tidak bisa atau tidak mungkin digambarkan secara visual oleh aktor, maka musik yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan dalam bahasa musik tentang apa yang dimaksud oleh adegan tersebut, dalam hal ini penata musiklah yang harus berperan.

           Terdapat beberapa fungsi tentang tentang peranan musik sebagai ilustrasi pada pertunjukan teater, yaitu :

  1. Musik Pembuka ( Overture )

     Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang akan     disajikan, sekaligus memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai. Oleh karena fungsinya untuk memusatkan perhatian penonton, maka komposisi musik pembuka harus dapat menarik perhatian penonton.

Musik yang berfungsi untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan telah selesai. Musik penutup ini memungkinkan sekali terjadi kesamaan bentuk komposisinya dengan musik pembuka atau dengan musik lainnya.

            Setiap pergantian babak pada pertunjukan teater alangkah baiknya dan senantiasa diciptakan komposisi musik yang relatif pendek. Komposisi musik ini berfungsi untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam menghantarkan suasana ke babak selanjutnya, selain berfungsi juga sebagai persiapan pada aktor dan stage crew.

            Musik yang berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor dalam penokohan yang ada dalam cerita pada babak atau adegan tertentu. Komposisi musik ini harus bisa membantu aktor dalam mengungkapkan ini hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan kesepakatan antara aktor dan penata musik sangat diperlukan.

            Sebuah komposisi musik yang biasanya berbentuk lagu atau nyanyian dengan teks yang tema dari lagu atau nyanyian tersebut menjadi tema utama atau pokok dalam cerita.

            Musik Theme Song adalah musik yang diilhami oleh tema-tema yang dianggap penting dalam sebuah cerita. Musik ini bisa membawakan beberpa karakter sesuai dengan tema adegan pada sebuah cerita dan kadang-kadang disajikan dalam bentuk instrumen.

            Komposisi musik yang digarap khusus sebagai ciri khas dari kemunculan seorang tokoh. Musik ini harus bisa menjelaskan dan menggambarkan karakter tokoh yang muncul, sehingga penonton akan tahu bahwa dengan dimainkannya musik tersebut berarti akan muncul tokoh yang menjadi ciri daripada musik tersebut.

            Berfungsi untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor. Meskipun pada kenyataanya suatu gerakan manusia tidak berbunyi secara jelas, misalnya ketika dalam sebuah cerita seseorang dikisahkan memukul lawannya, untuk memperjelas gerakan tersebut maka dipertebal dan diperjelas melalui musik aksentuasi.

            Musik yang menyajikan tau mengungkapkan tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa. Salah satu contoh misalnya peristiwa malam hari disebuah hutan atau disuatu pedesaan, musik mempunyai peranan penting untuk mengungkapkan keadaan tersebut secara auditif melalui bunyi-bunyi asosiatif atau kreatif tentang suasana tersebut. Secara teknis iringan musik ini harus ada kesinambungan antara suasana, gerak dan musik.

Artinya menghancurkan atau membuyarkan emosi yang telah terbimbing dari adegan-adegan sebelumnya, kemudian dilebur secara sengaja agar penonton sadar bahwa yang mereka lakukan hanyalah sebuah sandiwara.

Jadi, keberadaan dan peranan musik pada pertunjukan teater sangatlah penting, sehingga pementasan teater akan terasa tidak “hidup” tanpa unsur-unsur musikalitas. Manusia yang sedang berbicara dengan tempo dan dinamik yang teratur ataupun tidak, warna suaranya, intonasi, frase dan ketepatan “timing”  ketika terjadi dalam dialog teater, secara tidak langsung semua itu harus dengan perasaan, pemikiran, tindakan, dan semua itu merupakan bagian dari komposisi musik. Musik ada pada diri dan kehidupan kita, pada denyut nadi, jantung, langka-langkah manusia dan berbagai hal yang dilakukan manusia.

Teater bisa jalan tanpa alat musik, tetapi tidak mungkin hidup unsur tanpa musikal. Nah manis, udah lebih mengenal musik dalam pementasan kan?

source:
https://agieltertawa.wordpress.com/2013/09/19/peranan-musik-pada-pertunjukan-teater-dan-tari/