Show Termasuk dalam mata pelajaran fisika, apakah kamu sudah memahami materi besaran dan satuan? Besaran sangat erat kaitannya dengan pengukuran, dan pengukuran memiliki peranan yang sangat penting bagi segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika. Jika kamu ingin menguasai mata pelajaran fisika, terlebih dahulu harus memahami materi dasar seperti besaran dan satuan. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur, memiliki nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka, serta mempunyai satuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud sebagai satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran, atau sesuatu yang dijadikan pembanding dalam pengukuran yang menjadi acuan. Dari pengertiannya, dapat dilihat perbedaannya bahwa satuan adalah salah satu dari komponen besaran, yang digunakan sebagai standar dan pembanding dari pengukuran suatu besaran. Sesuatu dapat disebut sebagai besaran jika dapat diukur atau dihitung, dapat dinyatakan dengan angka atau mempunyai nilai, serta mempunyai satuan. Konsep Besaran dan SatuanKonsep besaran dan satuan tidak terlepas dari hal yang disebut sebagai besaran pokok. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu, dan bukan turunan dari besaran lain. Terdapat tujuh besaran pokok yang sudah diketahui, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah molekul zat, serta intensitas cahaya. Agar lebih mudah dipahami, berikut tabel besaran dan satuan yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Tabel Besaran Pokok dan Satuannya, Foto: Dok. istimewaSeperti yang sudah tertera pada tabel di atas, bahwa masing-masing besaran pokok memiliki satuan dan singkatannya sendiri. Adapun satuan yang menjadi pembanding besaran sudah ditentukan dalam sebuah satuan sistem internasional atau yang sering disingkat sebagai SI. Untuk diketahui, satuan dari sistem internasional disusun berdasarkan kelipatan bilangan 10. Itu dia ulasan singkat mengenai pengertian, perbedaan, serta konsep dasar dari besaran dan satuan. Semoga artikel ini membantu, dan selamat belajar fisika! Mengukur adalah suatu proses membandingan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Pengukuran harus menggunakan satuan yang baku agar hasil pengukuran konsisten, dengan maksud apabila dilakukan oleh orang yang berbeda maka tetap menghasilkan ukuran yang sama. contoh satuan baku adalah : Pada besaran pokok panjang adalah meter. Pada besaran pokok waktu adalah sekon. Jadi, jawaban yang tepat adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan dan tujuan menggunakan satuan baku agar pengukuran konsisten. Secara ilmiah, pengukuran adalah suatu proses membandingan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Dengan demikian, pengukuran adalah suatu proses membandingan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.
Besaran, Satuan, Pengukuran – Pengertian, Tabel dan Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Besaran, Satuan, Pengukuran yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, tabel dan contoh, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini. Pengertian BesaranBesaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan.Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
Tabel Besaran Tambahan
Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vector.
Pengertian SatuanSatuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela. Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second (CGS). Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
Contoh: meter, kilogram, dan detik. Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
Tabel Satuan Baku
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah. Pengertian PengukuranFisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi , listrik, dan magnet. Proses pengamatan gejala alam tersebut bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh indera kita. Akan tetapi pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang dapat diperoleh dari hasil pengukuran. Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan bagian terpenting dari sebuah pengamatan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari sesungguhnya kita tidak pernah luput dari kegiatan pengukuran. Kita membeli minyak goreng, gula, beras, daging, mengukur tinggi badan, menimbang berat, mengukur suhu tubuh merupakan bentuk aktivitas pengukuran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengukuran merupakan bagian dari kehidupan manusia. Melalui hasil pengukuran kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran agar memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat ukur yang memenuhi syarat. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi syarat yaitu valid (sahih)dan reliable (dipercaya). Disamping ke dua syarat di atas, ketelitian alat ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang digunakan, maka semakin baik kualitas alat ukur tersebut. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan suatu besaran dengan suatu besaran yang sudah distandar. Pengukuran panjang dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian, mengukur kuat arus listrik menggunakan ampermeter, mengukur waktu dengan stopwatch, mengukur suhu dengan termometer, dan lain sebagainya. Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, amper meter, termometer merupakan alat ukur yang sudah distandar. Penggunaan alat ukur yang sudah distandar, maka siapapun yang melakukan pengukuran, dimanapun pengukuran itu dilakukan, dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Instrumen PengukuranInstumen pengukuran adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hasil akhir dari proses pengukuran sangat tergantung pada kemampuan alat ukur yang digunakan. Kemampuan alat ukur dapat diketahui dari berbagai kriteria yang ditetapkan, diantaranya adalah:
Idealnya sebuah alat ukur memiliki accuracy, presisi dan sensitivitas yang baik sehingga tingkat kesalahannya relatif kecil dan data yang dihasilkan akan akurat. Pengukuran Besaran PokokTerdiri atas: a. Pengukuran Besaran PanjangPengukuran besaran panjang bisa dilakukan dengan menggunakan mistar, jangka sorong, atau mikrometer sekrup. Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian yang berbeda-beda. Nilai ketelitian adalah nilai terkecil yang masih dapat diukur. Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah lumrah dikenal orang. Ada dua jenis mistar yang sering digunakan, yaitu stik meter dan mistar metrik. Stik meter memiliki panjang 1 meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan milimeter. Mistar metrik memiliki panjang 30 sentimeter. Mistar memiliki skala pengukuran terkecil 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter, atau setengah dari skala terkecil. Ketika kita akan mengukur panjang suatu objek dengan menggunakan sebuah mistar kita letakan ujung mistar yang menunjukan nilai nol ke ujung objek yang akan diukur, kemudian baca panjang skala yang terdekat dengan ujung objek yang diukur tersebut. Angka tersebut menunjukan panjang objek yang kita ukur Untuk pengukuran dengan menggunakan mistar atau penggaris, kita harus membaca skala pada alat secara benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang akan dibaca. Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks.
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm. Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung. Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm. Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis.
b. Alat Ukur MassaBerdasarkan cara kerjanya dan ketelitiannya neraca dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Ada empat macam prinsip kerja neraca, yaitu:
c. Alat Ukur WaktuSebenarnya ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch. Satuan internasional untuk waktu adalah detik atau sekon. Satu sekon standar adalah waktu yang dibuuhkan oleh atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu, antara lain jam matahari, jam dinding, arloji (dengan ketelitian 1 sekon), dan stopwatch (ketelitian 0,1 sekon). d. Alat Ukur Suhu (temperatur)Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan platina).
e. Alat Ukur Massa jenisMassa jenis termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai volume benda. Oleh karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita perlu dua alat ukur, yaitu alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume (penggaris untuk benda yang teratur bentuknya atau gelas ukur). Cara lain untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke dalam gelas ukur. Contoh: Mula-mula air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml. Jadi volume benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml atau 7,8 ml. Daftar Pustaka: Demikianlah pembahasan mengenai Besaran, Satuan, Pengukuran – Pengertian, Tabel dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. |