Jelaskan apa yang dapat kalian simpulkan mengenai penyesuaian diri?

Dari segi pandangan psikologi, penyesuaian diri memiliki banyak arti seperti pemuasan kebutuhan, ketrampilan dalam menangani frustasi atau konflik, ketenangan pikiran atau jiwa, atau bahkan pembentukan simton- simton. (Yustinus Semiun, 2006).

Penyesuaian diri adalah cara individu atau khusus organisasi dalam bereaksi terhadap tuntutan-tuntutan dari dalam atau situasi-situasi dari luar (Yustinus Semiun, 2006).

Menurut Musthafa Fahmy, (1982), penyesuaian diri dalam lingkungan kerja adalah proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah perilaku hidup agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara dirinya dan lingkungan kerja. Berdasarkan pengertian tersebut dapatlah kita memberikan batasan kepada fakta tersebut dengan kemampuan untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dan lingkungannya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri dalam lingkungan kerja adalah suatu cara individu dalam bereaksi terhadap tuntutan atau situasi dari dalam maupun dari luar agar lebih sesuai dengan dirinya dan lingkungan kerja.

Penyesuaian diri adalah relatif karena tidak ada orang yang dapat menyesuaikan diri secara sempurna. Penyesuaian diri itu harus dinilai berdasarkan kapasitas individu untuk mengubah dan menanggulangi tuntutan yang dihadapi dan kapasitas ini berbeda-beda menurut kepribadian dan tingkat perkembangan.

Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang memiliki respon-respon yang matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Sebaliknya, orang yang neurotik adalah orang yang sangat tidak efisien- efisien dan tidak pernah menangani tugas-tugas secara lengkap (Yustinus Semiun, 2006).

Singkatnya, meskipun memiliki kekurangan-kekurangan kepribadian, orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapat bereaksi secara efektif terhadap situasi-situasi yang berbeda, dapat memecahkan konflik- konflik, frustasi-frustasi dan masalah-masalah tanpa menggunakan tingkah laku simtomatik.

Kriteria penyesuaian diri yang baik adalah pengendalian diri sendiri yang berarti orang mengatur implus-implus, pikiran-pikiran, kebiasaan- kebiasaan, emosi-emosi dan tingkah laku berkaitan dengan prinsip-prinsip yang dikenakan pada diri sendiri atau tuntutan-tuntutan yang dikenakan oleh masyarakat (Yustinus Semiun, 2006).

Penyesuaian diri yang baik juga mengandung suatu tingkat pengusaan, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengatur respon-respon pribadi sedemikian rupa sehingga konflik-konflik, kesulitan-kesulitan, dan frustasi-frustasi akan hilang dengan munculnya tingkah laku yang efisien atau yang menguasai. Istilah tersebut meliputi menguasai diri sendiri sehingga dorongan-dorongan, emosi–emosi, dan kebiasaan–kebiasaan dapat dikendalikan, juga berarti menguasai lingkungan yaitu kemampuan untuk menangani kenyataan secara sehat dan adekuat dan menggunakan lingkungan orang-orang dan peristiwa-peristiwa dalam cara yang menyebabkan individu dapat menyesuaiakan diri.

Seperti dikatakan oleh seorang penulis, apabila kebutuhan untuk menguasai adalah sama sekali atau untuk sebagian terbesar gagal dalam jangka waktu yang lama, maka individu pasti tidak dapat menyesuaikan diri. (Yustinus Semiun, 2006).

Lingkungan mencangkup semua pengaruh, kemungkinan dan kekuatan yang melindungi individu, yang dapat mempengaruhi usahanya dalam mencapai kestabilan kejiwaan dan jasmani dalam kehidupannya. Lingkungan ini mempunyai tiga segi, yaitu lingkungan alami dan materi, lingkungan sosial, kemudian individu dengan segala komponennya, bakat, pembawaan dan pikirannya tentang dirinya.

Aspek-Aspek Penyesuaian Diri

Musthafa Fahmy, 1982, membagi penyesuaian diri menjadi dua aspek, yaitu:

Penyesuaian pribadi adalah, penerimaan individu terhadap dirinya, tidak memiliki rasa benci dan tidak percaya diri. Respon penyesuaian diri baik atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi atau menjahui ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Penyesuaian adalah sebagai suatu proses kearah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan eksternal faktor utama kegagalan proses penyesuaian diri pada seseorang adalah kegoncangan emosi yang dialami, biasanya kegoncangan itu terjadi akibat adanya berbagai dorongan perubahan pandangan kepada individu terhadap diri sendiri.

Penyesuaian pribadi merupakan penyesuaian pada diri sendiri yang terdiri dari tiga bagian, yaitu:

  1. Penyesuaian diri fisik dan emosi, yaitu penyesuaian yang melibatkan respon fisik dan emosional yang meliputi kematangan emosi dan kontrol emosi. Kematangan emosi yang dimaksud merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menerima segala yang ada pada dirinya, sehingga individu mampu untuk mengadakan penyesuaian antara fisik dan emosinya kontrol emosi merupakan tolak ukur bagi individu dalam menerima kondisi diri sehingga tidak berdampak pada kondisi fisik dan psikologis.

  2. Penyesuaian diri seksual, yaitu penyesuaian yang berhubungan dengan realitas seksual berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin secara biologis dan psikologis yang berupa dorongan (impuls/nafsu) atau hasrat untuk bisa menerima kondisi dirinya, karena jika kondisi ini tidak dapat dipenuhi maka akan terjadi konflik yaitu berupa pertentangan antara dua atau lebih harapan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya. Jika dalam proses penyesuaian seksual tersebut individu mengalami hambatan dalam pencapaian tujuan yang diharapkan maka individu akan mengalami suatu keadaan yang disebut dengan frustasi. Frustasi timbul sebagai akibat dari kekecewaan karena adanya kegagalan dalam pencapaian tujuan.

  3. Penyesuaian diri moral dan agama, penyesuaian moral yaitu penyesuaian berupa kemampuan individu untuk memenuhi norma atau nilai dan etika moralitas yang ada dilingkungan secara efektif sehingga individu merasa tidak dikesampingkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan penyesuaian agama adalah penyesuaian terhadap nilai-nilai religius yang berlaku dalam kehidupan keberagamaan yang dianut oleh individu bersangkutan. Antara moral dan agama saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan.

Setiap orang hidup dalam masyarakat, di dalamnya terjadi proses pengaruh mempengaruhi yang silih berganti antara anggota-anggota masyarakat itu. Dan timbul diantara orang-orang itu suatu pola kebudayaan, dan mereka bertingkah laku menurut sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup mereka, agar mereka dapat tetap bertahan dalam jalan yang sehat dari segi kejiwaan dan sosial.

Dalam lapangan psikologi sosial, proses ini dikenal dengan nama “proses penyesuaian sosial”. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengannya. Hubungan-hubungan tersebut baik dalam masyarakat, keluarga ataupun ditempat kerja. Penyesuaian sosial yang terjadi ini bersifat membentuk eksistensi diri dalam masyarakat bagi individu tersebut. Dalam penyesuaian ini individu mulai mengambil bentuk sosial yang berpangaruh dalam masyarakat dengan menyerap berbagai adat dan kebiasaan yang ada di masyarakat.

Akan tetapi, semua aspek yang diserap oleh individu tersebut belum cukup untuk menyempurnakan penyesuaian sosial sehingga individu itu mampu mencapai penyesuaian sosial yang sempurna yang harus sesuai dengan kebiasaan masyarakat dan mematuhi kaidah-kaidah pengontrol sosial yang ada.

Penyesuaian sosial diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain dan kelompok yang melibatkan aspek khusus dari kelompok sosial yang meliputi keluarga, pekerjaan dan masyarakat.

  1. Penyesuaian diri terhadap keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, dimana ia belajar dan berinteraksi sebagai makhluk sosial.

Faktor yang akan mendukung terbentuknya penyesuaian diri yang baik dalam keluarga antara lain: keutuhan keluarga yang dimaknai dengan terjalinnya hubungan yang baik antar anggota keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua, seperti rasa tanggung jawab, saling menghormati, dan mampu untuk saling memahami.

  1. Penyesuaian diri terhadap pekerjaan / sekolah. Penyesuaian diri terhadap pekerjaannya dapat dilakukan dengan menyesuaiakan atau dengan beradaptasi dengan lingkungan kegiatannya.

  2. Penyesuaian diri terhadap masyarakat. Penyesuaian diri terhadap masyarakat harus mempunyai syarat, yaitu mengenal dan menghormati orang lain, serta mengembangkan sikap bersahabat dengan lingkungan. (Mustafa Fahmi, 1982).
    Penyesuaian diri yang baik yang selalu ingin diraih oleh setiap orang, tidak akan dapat tercapai, kecuali bila kehidupan orang tersebut benar- benar terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam-macam, dan orang tersebut mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya, serta menikmati kehidupanya dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi.

Mengapa kita harus menyesuaikan diri di sekolah? supaya kita bisa saling mengenal dengan teman’ baru di sekolah dan bisa bersosialisasi dengan baik sesama teman karena kita adalah makhluk sosial yg tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain.

Mengapa kita harus sekolah?

Kebanyakan orang bilang kita memang harus sekolah bahkan sekolah sampai perguruan tinggi, alasannya beragam agar mudah dapat kerja sampai karena prestise (malu dong hari gini ko ga sekolah). Tapi apa benar untuk masyarakat yang multicultural seperti Indonesia kesadaran masyarakatnya telah benar-benar sadar kalau sekolah itu penting?

You might be interested:  Kapan Saja Waktu Mandi Wajib?

Mengapa kita harus menyesuaikan diri dalam menjalani hidup bersosial dengan siapapun?

Seseorang yang bisa menyesuaikan diri dalam menjalani hidup bersosial dengan siapapun, hal ini dapat membantumu untuk survive di segala situasi dan kondisi yang ada. Sehingga kamu akan mudah menjalani hidup di mana pun dan dengan siapa pun tanpa menemukan kesulitan yang berarti.

Mengapa harus pergi ke sekolah?

Jadi bukan lagi sekedar tempat untuk mengisi waktu luang atau sebagainya. Pergi ke sekolah kini menjadi hal yang penting, berikut ini beberapa alasannya: Ibarat fondasi sebuah bangunan, sepenting itu jugalah pendidikan dasar bagi seorang anak.

Mengapa seseorang harus bisa menyesuaikan diri di setiap keadaan?

Seseorang yang bisa membawa diri di mana pun berada akan memudahkannya menjalani hidup bersama siapapun sehingga kemampuan ini perlu sekali dimiliki setiap orang dalam menjalani hidupnya. Nah, sebaiknya kamu perlu tahu beberapa alasan kenapa seseorang harus bisa menyesuaikan diri di setiap keadaan. Berikut lima di antaranya.

Mengapa peserta didik perlu melakukan penyesuaian diri?

Berdasarkan paparan di atas dapat disumpulkan bahwa penyesuaian diri sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Penyesuaian diri sangat diperlukan karena siswa perlu menyesuaikan dirinya dalam proses pembelajaran berlangsung.

Bagaimana cara kalian beradaptasi di lingkungan sekolah baru?

5 Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah

  • 1) Bersikap Ramah.
  • 2) Menyapa Lebih Dulu.
  • 3) Mengenali Karakter Teman Baru.
  • 4) Mengenal Lingkungan Sekolah.
  • 5) Kenali Semua Guru dan Staf.
  • Apa yang akan kamu lakukan jika salah satu teman sekelasmu tidak dapat menyesuaikan diri dilingkungan sekolah kelas baru?

    Jawaban: membantunya beradaptasi,misalnya mengajak dia bercerita,berkeliling sekolah,dan juga berkenalan dengan teman baru.

    You might be interested:  Mengapa Kita Harus Saling Menerima Dan Menghargai?

    Kita harus dapat menyesuaikan diri di lingkungan sekolah baru dalam hal apa saja kita harus dapat menyesuaikan diri di sekolah kita?

    7 Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah Baru

  • Menjadi Pribadi yang Ramah.
  • Jangan Ragu Menyapa Lebih Dulu.
  • Perbanyak Senyum.
  • Mulai Kenali Kepribadian Masing-Masing Orang.
  • Pengenalan Lingkungan Sekolah.
  • Menghormati Guru.
  • Jadi Diri Sendiri.
  • Jelaskan apa yang dapat kalian simpulkan mengenai penyesuaian diri?

    Penyesuaian diri adalah suatu proses individu dalam berinteraksi dengan dirinya sendiri, orang lain maupun dengan lingkungannya agar tercapai tujuan dan kondisi yang diharapkan oleh diri sendiri dan lingkungannya.

    Jelaskan apa yang dimaksud penyesuaian diri sebagai suatu proses?

    Menurut Schneiders (1964) penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan di dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau

    Bagaimana cara kamu menyesuaikan diri di lingkungan baru?

    Tips Cepat Beradaptasi di Lingkungan Baru

    1. Adaptasi dengan Benar. Anda tidak perlu was-was berlebihan karena faktanya orang yang berada di sekeliling Anda juga berusaha beradaptasi dengan Anda.
    2. Memperkenalkan Diri secara Santun.
    3. Pahami Budaya Kerja.
    4. Tinggalkan Kebiasaan Buruk.
    5. Jangan Menutup Diri.
    6. Hindari Konflik.

    Sebutkan dan jelaskan apa yang perlu dipertimbangkan untuk beradaptasi dengan sekolah baru?

    12 Cara Beradaptasi di Sekolah baru bagi Siswa SD SMP dan SMA

  • Pelajari Situasi sekolah. Hal yang utama dan perlu di perhatikan ketika memasuki sekolah baru adalah situasi.
  • Menjadi Diri Sendiri.
  • Menghargai sesama.
  • Kenali dan Hormati Guru.
  • Taat Aturan.
  • Sesuaikan Keadaan.
  • Memanfaatkan MOS.
  • Menjaga Penampilan.
  • Apakah lingkungan mempengaruhi penyesuaian diri yang kita lakukan?

    faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dilingkungan yang baru salah satunya adalah lingkungan itu sendiri, diri kita, dan seseorang yang ada di sekitar kita.

    You might be interested:  Kapan Voc Didirikan Di Indonesia?

    2 Apa yang harus kita lakukan agar bisa belajar dengan baik disekolah?

    Jika belum, mari simak 7 cara belajar yang efektif dan efisien berikut:

    1. Buat Suasana Belajar yang Nyaman.
    2. Merangkum Pokok Pembelajaran.
    3. Belajar Bersama.
    4. Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu.
    5. Belajar dengan Praktik.
    6. Belajar rutin tapi jangan lama.
    7. Mengerti Bukan Menghafal.

    Apa yang menjadi hambatan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah?

    Terdapat beberapa faktor penghambat penyesuaian diri mahasiswa baru berdasarkan penelitian Oetomo, Yuwanto, dan Rahayu (2017) yaitu faktor kecemasan akademik, kompetensi dan motivasi, hambatan fisik dan psikologis, pertemanan, serta keterbukaan dan kepercayaan diri.

    Mengapa kita harus menyesuaikan diri apa saja manfaatnya menurut Anda?

    Seseorang yang bisa menyesuaikan diri dalam menjalani hidup bersosial dengan siapapun, hal ini dapat membantumu untuk survive di segala situasi dan kondisi yang ada. Sehingga kamu akan mudah menjalani hidup di mana pun dan dengan siapa pun tanpa menemukan kesulitan yang berarti.