Home » SMK » Jenis Bank Berdasarkan Cara Menentukan Harga
Jenis bank dapat digolongkan menjadi beberapa golongan, tidak hanya berdasarkan jenis kegiatan usahanya, melainkan juga mencakup bentuk badan hukumnya, pendirian dan kepemilikannya, dan target pasarnya. Sebelum diberlakukannya undang- undang Nomor 7 Tahun 1992, bank dapat digolongkan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, seperti bank tabungan, bank pembangunan, dan bank ekspor impor. Setelah undang- undang tersebut berlaku, jenis bank yang diakui secara resmi hanya terdiri atas dua jenis, yaitu Bank Umun dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing. Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Status bank yang dimaksud adalah bank devisa dan bank non devisa.Jika ditinjau dari cara menentukan harga, jenis bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. A. Bank Konvensional Bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek. Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Contoh ban konvensional adalah: Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BRI dan lain sebagainya. B. Bank Syariah Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan.
Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan hadis.Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu.Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah Bank syariah berbeda dengan bank konvensional dalam hal akad dan aspek legalitas, struktur organisasi, lembaga penyelesaian sengketa, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja serta corporate culture/budayanya. Berikut ini penjelasan dari perbedaan kedua jenis bank tersebut :
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 2:16 PMKesulitan menentukan harga jual untuk produk Anda? Pakai 7 metode ini saja. Harga jual produk adalah salah satu hal krusial yang wajib Anda putuskan sebelum rilis produk ke pasar. Meski tampak mudah, jika Anda tidak menghitung harga dengan baik, bisnis Anda berpotensi gagal total. Tapi tenang, di bawah ini OCBC NISP punya 7 cara menentukan harga jual produk untuk Anda terapkan. Bagi Anda yang bertanya-tanya bagaimana cara menentukan harga jual produk paling pas, jawabannya: bervariasi, tergantung tujuan bisnis Anda. Ada bisnis menetapkan strategi harga serendah-rendahnya saat produk baru dirilis, menurunkan harga sampai 50% karena pesaing melakukan hal serupa, atau strategi-strategi lain yang mungkin membuat Anda geleng kepala. Bagaimanapun kondisinya, setiap keputusan bisnis membuatiliki alasan tersendiri, termasuk keputusan harga. Meski demikian, terdapat beberapa patokan penetapan harga yang tidak akan berubah, yaitu:
Bagaimana cara menentukan harga jual produk dengan tepat dan sesuai strategi bisnis? Selain berdasarkan fixed cost, variable cost, dan BEP, ada beberapa cara menentukan harga jual produk yang dapat Anda terapkan ke bisnis, yaitu:
Demikian cara menentukan harga jual produk dan tips-tips lain yang dapat Anda pertimbangkan dalam proses penentuan harga. Sekarang sudah tidak perlu bingung bertanya-tanya bagaimana cara menentukan harga jual lagi! Jangan lupa segera terapkan ke bisnis sekarang juga dan rilis produk Anda ke pasar! |