Yang bukan merupakan manfaat penginderaan jauh dalam bidang geomorfologi adalah

Manfaat Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah istilah yang juga dikenal dengan “Indraja”. Dalam berbagai objek studi geografi banyak sekali manfaat yang diberikan terutama untuk perkembangan beragam bidang disiplin ilmu pengetahuan. Misalnya saja dalam pertanian, kehutanan, pemanfataan SDA, hidrologi, oseanografi, meteorologi, klimatologi, geologi, bahkan sampai pada perencanaan pengembangan wilayah.

Hal ini tentusaja sangat wajar, mengingat pada dasawarsa seperi saat ini, banyak sekali contoh-contoh nyata tentang pentingnya penginderaan jauh untuk dilakukan. Salah satunya dalam memantau dan mengawasi tentang masalah-masalah alam, seperti gunung meletus, tsunami, dan lain sebagainya.

Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah ilmu pengetahuan yang mengulas tentang teknik-teknik pengambilan objek-objek penelitian melalui beragam alat modern melalui komponen inderaja tanpa harus kontak langsung dengan serangkaian wahana yang menjadi titik fokusnya. Penginderaan jauh adalah teknik yang dikembangkan untuk menganalisis tentang bumi.

Oleh karena itulah dalam beragam versi, ada yang menyebutkan bahwa pengindaraan jauh mampu memberikan efesiensi waktu dengan tidak mengurangi hasil yang diberikannya. Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi.

Manfaat Penginderaan Jauh

Fungsi yang dapat diperoleh dari penerapan berbagai contoh penginderaan jauh, antara lain;

Dalam bidang pertanian dan kehutanan atau holtikura, manfaat Indrja ini antara lain;

  1. Inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan
  2. Indraja mampu memberikan pemantauan titik-titik api kebakaran yang terjadi di dalam hutan
  3. Pengindraan jauh mampu memberikan pemantauan penebangan hutan dan reboisasi
  4. Penentuan sifat fisik tanah untuk lokasi pertanian
  5. Pemantauan proses pertumbuhan pada tanaman dan mendeteksi tanaman yang tidak sehat

Adapun jikalau ditunjau dari SDA serta lingkungan yang ada dalam kehidupan manusia penginderaan jauh memiliki manfaat sebagai berikut;

  1. Indraja mampu memberikan inventarisasi dan eksplorasi sumber daya alam melalui analisis citra
  2. Pemantauan pencemaran di laut dan udara
  3. penginderaan jauh memberikan pemantauan aktivitas gunungapi dan kawasan rawan bencana

Dalam bidang hidrologi, manfaat yang diberikan oleh penginderaan jauh antara lain sebagai berikut;

  1. Penginderaan jauh senantiasanya bermanfaat untuk proses pemetaan daerah aliran sungai [DAS] dan kawasan konservasi sekitar sungai
  2. Inraja bermanfaat untuk pemantauan sedimentasi sungai, misalnya di wilayah muara sungai
  3. Penentuan luas wilayah yang terkena dampak genangan sungai atau banjir
  4. Pemantauan proses perubahan bentuk atau alursungai

Dalam bidang oseanografi, beberapa manfaat yang diberikan dalam penginderaan jauh antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Pengamatan terhadap perubahan pesisir akibat proses erosi dan sedimentasi
  2. Penentuan lokasi upwelllng dan pengamatan suhu permukaan laut
  3. Pengamatan pasang surut dan arah gelombang laut

Dalam arti meteorologi dan dan makna klimatologi beberapa manfaat yang diberikan penginderaan jauh  antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Analisis unsur-unsur cuaca seperti suhu, awan, dan tekanan udara
  2. Pengamatan perubahan pola angin dan prediksi kekuatan badai
  3. Alat pemodelan meteorologi dan klimatologi

Sedangkan manfaat yang diberikan penginderaan jauh atau Indraja dalam bidang geologi, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Penentuan struktur geologi dan jenis batuan
  2. Indraja mampu memberikan analisis potensi bencana geologi di suatu wilayah
  3. Dalam bidang geologi penginderaan jauh bermanfaat untuk perkembangan bentuk lahan

Untuk manfaat penginderaan jauh dalam perencanaan wilayah atau daerah, antara lain sebagai berikut;

  1. Pengamatan terhadap pola penggunaan lahan dan tutupan lahan di suatu wilayah perencanaan
  2. Indraja memberikan analisis perkembangan penggunaan lahan dan waktu ke waktu
  3. Manfaat penginderaan jauh mampu memberikan pemantauan kesesuaian lahan terhadap penggunaan lahan

Manfaat yang diperoleh dari penginderaan jauh [Indraja] secara umum dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;

  1. Dapat memantau perkembangan alam, hal ini dilakukan sebagai peranan lembaga negara yang melakukan proses pengambilan data-data dalam penelitiannya, sehingga kondisi inilah secara mutal akan bisa membantu penanganan masalah yang dialami oleh masyarakat
  2. Memperkecil kerugian benaca alam, peranan yang lainnya dalam proses penginderaan jauh ialah dapat memperkecil kerugian akibat bencana alam. Hal ini terjadi dengan sebab bahwa setiap bencana secara utuh akan dijadikan pemantaun khusus dalam perkembangannya yang mana proses ini terjadi dengan pengambilan cita-cita photo
  3. Dapat dijadikan sumber penelian. Secara umum manfaat dari penginderaan jauh ialah dapat dijadikan dasar-dasar dalam sumber penelitian, kondisi inilah akhirnya mampu memberikan dorongan para penelitian untuk mengefesinesi waktu-waktu dalam kajian yang dilakukannya

Keunggulan Penginderaan Jauh

Beberapa kelebihan yang diiliki dalam proses pemanfaatan citra penginderaan jauh sebagai data keruangan, yang diantarnya adalah sebagai berikut;

  1. Menghasilkan gambar tiga dimensi dengan pengamatan melalui stereoskop sehingga penyajian relief dapat terlihat Iebih jelas.
  2. Perekaman objek mampu menjangkau pada wilayah-wilayah yang terpencil.
  3. Dapat dimanfaatkan ntuk iuntuk pemetaan kebencanaan, melalui manfaat peta yang dilakukan
  4. Memiliki kelebihan untuk dapat memantau perubahan fenomena geosfer di permukaan Bumi dalam waktu relatif cepat.

Penjelasan tentang manfaat penginderaan jauh dalam berbagai bidang diatas dapatlah dikatkakan bahwa hakekat ilmu ini ilah memberikan serangkaian informasi yang terkait objek, daerah, atau gejala geosfer dengan analisis data yang diperoleh tanpa kontak langsung terhadap objek.

Sehingga beberapa keunggulan sela efesinesi waktu memberikan kemudahan dalam memperkecil wilayah tujuan yang diinginkan. Penginderaan jauh adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling keterkaitan.

Demikianlah penjelasan dan pengulasan lengkap tentang manfaat penginderaan jauh dalam berbagai bidang. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan menambah ilmu pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

Penginderaan Jauh adalah ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh informasi suatu objek, daerah, dan/atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa harus kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji [Lillesand & Kiefer, 1994 : 1;Bates & Jackson, 1987 : 434].

Letak Indonesia yang berada pada pertemuan antar lempeng tektonik menjadi penyebab utama Indonesia rawan terjadi bencana geologi. Bencana geologi yang sering melanda wilayah Indonesia meliputi erupsi gunungapi, gerakan tanah [tanah longsor], gempa bumi dan tsunami. Hal tersebut membuat penduduk harus tetap siaga dan tanggap dalam menghadapi bencana. Banyak hal yang bisa kita tempuh untuk mengurangi risiko bencana, salah satunya dengan cara mencukupkan informasi dan pengetahuan kita tentang bencana yang kerap terjadi di negeri ini, dengan cara yang mudah dan cepat. Seiring perkembangan zaman, teknologi informasi komputer dan smartphone terus berkembang dari hari ke hari, sehingga mudah bagi setiap orang untuk mendapatkan berbagai informasi dengan cepat. Salah satu teknologi yang dapat membantu untuk mendeteksi bencana alam dan bagaimana cara mitigasinya adalah dengan menggunakan penginderaan jauh. Dengan menggunakan data penginderaan jauh, wilayah yang sulit untuk diakses oleh penduduk sekalipun dapat terdeteksi dengan aktual dan cukup baik tanpa kontak langsung dengan objek atau daerah tersebut.

Secara prinsip, setiap obyek dan fenomena alam yang berada di ruang permukaan bumi dapat dideteksi dari citra satelit. Kemampuan citra satelit dalam mendeteksi objek dan fenomena alam yang terjadi sangat tergantung dari resolusinya, baik spasial, spektral, radiometrik, dan temporal. Bencana geologi pada umumnya berhubungan dengan proses geologi, yaitu proses – proses yang berasal dari permukaan bumi [eksogen] atau di bawah permukaan bumi [endogen] yang melibatkan material batuan penyusunnya. Dengan bantuan citra penginderaan jauh, dapat dibuat pemetaan berupa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bencana dan  manajemen dalam menghadapi bencana pada suatu daerah. Hal ini sangat penting dalam pengelolaan suatu wilayah yang rawan dengan bencana, sehingga dapat mengurangi dampak dari bencana yang terjadi.

Citra Penginderaan Jauh adalah data berupa gambar yang diperoleh dalam sistem penginderaan jauh [Sabins, 1987: 434]. Simonett dkk. [1983 dalam Sutanto, 1986:6] menyebutkan bahwa Citra Penginderaan Jauh adalah gambaran rekaman objek yang dihasilkan dengan cara optik, elektro – optik, optik – mekanik atau elektronik. Gambar yang dihasilkan mirip dengan objek sesungguhnya di alam.

Gambar 1. Diagram Elemen Sistem Penginderaan Jauh.  Source : Canada Centre’s for Remote Sensing, Fundamental of Remote Sensing.

Gambar 2. Citra Foto Udara Daerah Kulonprogo, Yogyakarta. Source: Pusat Survei Geologi, Bandung.

Mengapa Citra Penginderaan Jauh Semakin Banyak Digunakan??

Sutanto [1986:18] menyebutkan sekurang-kurangnya ada enam alasan yang melandasi meningkatnya penggunaan citra penginderaan jauh, yaitu :

  1. Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan :
  • Wujud dan letak obyek yang mirip wujud dan letaknya di permukaan bumi
  • Relatif lengkap
  • Meliputi daerah yang luas
  • Permanen
  1. Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila penamatannya menggunakan alat yang disebut stereoskop.
  2. Karakteristik obyek yang tidak tampak dapa diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkingkan pengenalan obyeknya.
  3. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terrestrial.
  4. Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.

Citra sering dibuat pada periode ulang yang pendek, yaitu misal 16 hari bagi citra Landsat 4 dan 5, dua kali tiap hari bagi citra NOAA [National Oceanic and Atmospheric Administration]. Dengan demikian maka citra erupakan alat yang baik sekali untuk pemantauan perubahan cepat seperti pembukaan daerah hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, dan perluasan lahan garapan.

Informasi permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh, antara lain adalah :

  1. bentuk dan penggunaan lahan
  2. perubahan penggunaan lahan
  3. kondisi geologi dan geomorfologi
  4. lokasi kebakaran hutan

Informasi bawah permukaan bumi yang diperoleh dari citra penginderaan jauh, antara lain :

  1. lokasi benda-benda yang terpendam atau terkubur seperti candi, bekas bangunan kuno, mineral bijih
  2. lokasi timbunan air bawah tanah dangkal [perched ground water] dan sungai bawah tanah dangkal
  3. lokasi kebakaran tambang batubara bawah tanah
  4. aliran uap air panas yang diinjeksikan dari sumur injeksi ke sumur produksi minyak bumi
  5. lokasi sumber panas bumi

Informasi geologi yang dapat diperoleh dari citra penginderaan jauh, yaitu:

  1. pola topografi
  2. lokasi sumberdaya geologi
  3. macam dan persebaran satuan batuan
  4. pola penyaluran, tekstur penyaluran, dan densitas penyaluran
  5. pola erosi
  6. persebaran banjir
  7. lokasi lipatan, sesar, dan kekar di permukaan bumi
  8. lokasi bencana geologi potensial seperti gerakan massa, banjir, gempabumi, dan gunungapi

Data penginderaan jauh yang diperoleh dari satelit adalah teknik yang baik dalam pemetaan daerah bencana yang menggambarkan distribusi spasial pada suatu periode tertentu. Banyak satelit dengan perbedaan sistem sekarang ini, dengan karakteristik resolusi spasial, temporal, dan spektral tertentu. Data penginderaan jauh dapat direlasikan dengan data lain, sehingga dapat juga digunakan untuk penyajian data bencana. Metode perolehan data dapat dengan 2 cara, yaitu dengan interpretasi visual dan  pengolahan citra digital seperti teknik klasifikasi.

Managemen bencana memerlukan disiplin pengetahuan lain dan perlu integrasi. Melalui integrasi data dan disiplin bidang tertentu akan memperkuat SIG. Contoh aplikasi hasil integrasi tersebut antara lain  :

  • Data fenomena bencana seperti: tanah longsor, banjir, gempabumi, dengan informasi lokasi kejadian, frekuensi, dan besarnya
  • Data lingkungan di mana kejadian bencana terjadi : topografi, geologi, geomorfologi, tanah, hidrologi, penggunaan lahan, vegetasi, dan sebagainya
  • Data elemen yang hancur karena bencana : infrastruktur, permukiman, penduduk, sosial ekonomi dan sebagainya
  • Data sumber-sumber pertolongan seperti rumah sakit, pemadam kebakaran, kantor pemerintahan, dan sebagainya.

Penggunaan data satelit untuk managemen bencana banyak mengunakan satelit sumberdaya [Earth Resource Satellites] dan satelit cuaca/meteorologi [meteorological satellites]. Satelit sumberdaya dengan sistem orbit polar yang dapat digunakan, yaitu :

  1. Satelit dengan sensor optik, yang tidak dapat menembus awan dengan resolusi rendah [AVHRR], menengah [LANDSAT, SPOT, IRS], dan resolusi spasial tinggi [IKONOS]
  2. Satelit dengan gelombang mikro, yang dapat menembus awan, dengan resolusi tinggi seperti Synthetic Aperture Radar [SAR] [RADARSAT, ERS, JERS] dan sensor pasif resolusi rendah [SSMI] .

Sedangkan satelit meteorologi yang sering digunakan untuk aplikasi kebencanaan antara lain:

  1. Orbit geostasioner [GOES: METEOSAT, GMS, INSAT, GOMS] menghasilkan citra gelombang tampak [VIS] dan inframerah [IR] setiap setengah jam
  2. Orbit polar [POES: NOAA and SSM/I], memutari bumi dua kali satu hari dan menyediakan citra VIS dan IR, serta gelombang mikro.

Dengan kemampuan merekam kejadian dan wilayah dengan tingkat kerincian dan kemampuan tertentu serta periode ulang tertentu maka data penginderaan jauh dapat digunakan dalam managemen bencana.

Berdasar beberapa kemampuan penginderaan jauh dan SIG di atas yang digunakan dalam managemen bencana atau penanggulangan bencana, beberapa hal yang mendasar yang dapat disimpulkan dari integrasi tersebut, adalah :

Data bencana alam [natural disaster] dapat di spasialkan

  • Mayoritas informasi adalah spasial/ruang dan dapat direkam dan dipetakan
  • Data yang dihasilkan berbagai organisasi pada dasarnya dapat digunakan dan dibagi bersama.

Integrasi Penginderaan Jauh dan SIG dapat digunakan dalam mengelola dan visualisasi data

  • Data dapat dikumpulkan, ditata, dianalisa, dan ditayangkan
  • Visualisasi situasi darurat atau bencana secara efektif
  • Membawa banyak sumber informasi pada suatu fokus [konsolidasi data].

Integrasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dapat digunakan dalam analisis dan modeling spasial

  • Analisa dan mengestimasi kondisi [sebelum, selama, setelah] bencana alam
  • Mengetahui di mana dan bagaimana caranya menanggapi bencana
  • Mengetahui dengan baik lokasi yang merupakan daerah berbahaya melalui proses analisis dan modeling.

Gambar 3. Pemanfaatan SIG untuk pemetaan daerah rawan gempa. Source : Teknik Geologi UGM, Yogyakarta.

Video yang berhubungan