Jelaskan 4 teknik pengolahan bahan pangan serealia kacang-kacangan dan umbi

gerak tubuh berdasarkan drama yang menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam disebut A iringan B kostum teater C Tari​

Alat apakah yang digunakan sebagai penyampai pesan dalam pementasa pantomim​Bantu Kak ... Nanti Di Kumpul ...

sebutkan contoh lagu yang dapat dinyanyikan dengan dua suara?..................Plis bantuin yah​

Ini gimana yah susah banget ☺ bantu jawab yah, soalnya besok harus dikumpulin

Gawenen ukara nganggo tembung ngapak Banyumasan: a. Lombo:.... b. Njugur:jawab​

menyebutkan fungsi ragam hias ?​

Bantu dong besok dikumpulkan​

Tentukan satu lagu daerah yang kamu ketahui​

cermatilah gambar alat musik di halaman 151. kemudian, isilah kolom berikut.nama alat musik dan jenisnya

Berdasarkan golongan alat musik,ansambel musik di kelompokan menjad 2 yaitu

Jawaban : Adapun teknik pengolahan bahan pangan serelia, kacang-kacangan, dan umbi menjadi produk pangan setengah jadi dapat dipelajari sebagai berikut a. Penyosohan  Penyosohan merupakan proses untuk menghilangkan kulit biji dengan disosoh. Penyosohan secara       tradisional dilakukan dengan alu dan lumping ditambah percikan air ke biji serelia yang ditumbuk b. Penggilingan Penggilingan dimaksudkan untuk menghaluskan bahan baku menjadi adonan. Proses penggilingan dapat dilakukan secara tradisional dan modern c. Pengeringan Pengeringan merupakan kegiatan menjemur dengan tujuan utama yaitu untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas yang aman untuk disimpan, pengeringan dengan panas matahari merupakan teknik pengolahan yang paling sederhana d. Blanching

Blanching merupakan proses perlakuan pemanasan awal yang biasanya dilakukan pada bahan nabti segar sebelum mengalami proses pembekuan, pengeringan atau pengalengan. Blanching bermanfaat untuk mempermudah proses penguapan kulit pada buah atau kacang-kacangan dan untuk menunjang tampilan warna dari beberapa sayuran (terutama hijau) sehingga klorofil nya tidak hilang dan tetap segar.

C. Teknik Pengolahan

    Bahan-bahan pangan mentah atau belum diolah sebenarnya kaya akan nutrisi. Namun bisa berubah kandungan nutrisinya apabila dimasak atau diolah dengan cara yang salah. Meski begitu penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan justru akan lebih bernutrisi setelah dimasak seperti umbi kentang titik Proses pemasakan akan membantu pelepasan antioksidan dengan cara menghancurkan dinding sel sehingga zat-zat penting dalam sayuran itu lebih mudah diserap tubuh.

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Moist Heat)

a. Teknik Merebus (Boiling)

    Teknik merebus adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, dan susu. Caranya bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang dingin atau dalam air yang telah panas.

b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)

    Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih 92 sampai 96 derajat Celsius.

c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)

    Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

d. Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)

    Stewing adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna.

e. Teknik Mengukus (Steaming)

    Teknik mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus.

f. Teknik Mendidih (Shimmering)

    Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang didih yang dididihkan dahulu baru api dikerjakan di bawah titik didih dan direbus sama, Dimana di permukaannya muncul gelembung-gelembung kecil.

g. Teknik Mengetim

    Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran dimana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama seperti nasi tim dan coklat.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)

a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep Frying)

    Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar-benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). 

b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow Frying)

    Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar . Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali di balik.

c. Teknik Menumis (Sauteing)

    Teknik menumis adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat diaduk-aduk serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.

d. Teknik Memanggang (Baking)

    Memanggang adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air

e. Teknik Membakar (Grilling)

    Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas atau di atas pan dadar yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 derajat celcius. Grill juga dapat dilakukan di atas barang langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.

D. Penyajian dan Pengemasan

    Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk disantap yang telah disusun secara menarik berdasarkan komposisi warna, tekstur/bentuk, rasa, bau, dan alat/kemasan sajian makanan. Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari sanitasi dan higienitas makanan. Penyajian makanan yang memenuhi prinsip sanitasi dan higienitas makanan dapat menarik minat konsumen untuk membeli dan merangsang nafsu makannya karena cita rasanya.

    Sanitasi dan higienitas Penyajian suatu hidangan makanan perlu diperhatikan. Penyajian makanan yang tidak higienis dapat mengurangi selera makan seseorang dan dapat juga menjadi penyebab kontaminasi berbagai macam bakteri atau kuman. Oleh karena itu, hukum sangat penting memperhatikan prinsip-prinsip higienitas dan sanitasi makanan sebagai berikut: 

1. Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian. Tujuannya agar antara jenis makanan tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman secara silang dari hidangan yang lain. 

2. Prinsip kadar air artinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi (kuah) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Pada umumnya makanan berkuah akan lebih mudah basi.

3. Prinsip bahan makanan dapat dimakan artinya bahan makanan tidak membahayakan kesehatan seperti terlalu banyak pengawetan makanan menggunakan bukan pewarna makanan, dan menggunakan bahan-bahan berbahaya lainnya.

4. Prinsip panas artinya setiap hidangan makanan disajikan masih dalam keadaan panas sehingga ini membuktikan hidangan masih segar. 

5. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang higienis.

6. Prinsip penanganan makanan artinya dalam menyajikan makanan hendaknya hindari kontak langsung dengan tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi bakteri dan penampilan yang baik.

C. Teknik Pengolahan

    Bahan-bahan pangan mentah atau belum diolah sebenarnya kaya akan nutrisi. Namun bisa berubah kandungan nutrisinya apabila dimasak atau diolah dengan cara yang salah. Meski begitu penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan justru akan lebih bernutrisi setelah dimasak seperti umbi kentang titik Proses pemasakan akan membantu pelepasan antioksidan dengan cara menghancurkan dinding sel sehingga zat-zat penting dalam sayuran itu lebih mudah diserap tubuh.

1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah [Moist Heat]

a. Teknik Merebus [Boiling]

    Teknik merebus adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, dan susu. Caranya bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang dingin atau dalam air yang telah panas.

b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan [Poaching]

    Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih 92 sampai 96 derajat Celsius.

c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan [Braising]

    Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

d. Teknik Menyetup/Menggulai [Stewing]

    Stewing adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna.

e. Teknik Mengukus [Steaming]

    Teknik mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus.

f. Teknik Mendidih [Shimmering]

    Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang didih yang dididihkan dahulu baru api dikerjakan di bawah titik didih dan direbus sama, Dimana di permukaannya muncul gelembung-gelembung kecil.

g. Teknik Mengetim

    Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran dimana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama seperti nasi tim dan coklat.

2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering [Dry Heat Cooking]

a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak [Deep Frying]

    Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar-benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering [crispy]. 

b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit [Shallow Frying]

    Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar . Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali di balik.

c. Teknik Menumis [Sauteing]

    Teknik menumis adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat diaduk-aduk serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.

d. Teknik Memanggang [Baking]

    Memanggang adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air

e. Teknik Membakar [Grilling]

    Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas atau di atas pan dadar yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 derajat celcius. Grill juga dapat dilakukan di atas barang langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya.

D. Penyajian dan Pengemasan

    Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk disantap yang telah disusun secara menarik berdasarkan komposisi warna, tekstur/bentuk, rasa, bau, dan alat/kemasan sajian makanan. Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari sanitasi dan higienitas makanan. Penyajian makanan yang memenuhi prinsip sanitasi dan higienitas makanan dapat menarik minat konsumen untuk membeli dan merangsang nafsu makannya karena cita rasanya.

    Sanitasi dan higienitas Penyajian suatu hidangan makanan perlu diperhatikan. Penyajian makanan yang tidak higienis dapat mengurangi selera makan seseorang dan dapat juga menjadi penyebab kontaminasi berbagai macam bakteri atau kuman. Oleh karena itu, hukum sangat penting memperhatikan prinsip-prinsip higienitas dan sanitasi makanan sebagai berikut: 

1. Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian. Tujuannya agar antara jenis makanan tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman secara silang dari hidangan yang lain. 

2. Prinsip kadar air artinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi [kuah] baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Pada umumnya makanan berkuah akan lebih mudah basi.

3. Prinsip bahan makanan dapat dimakan artinya bahan makanan tidak membahayakan kesehatan seperti terlalu banyak pengawetan makanan menggunakan bukan pewarna makanan, dan menggunakan bahan-bahan berbahaya lainnya.

4. Prinsip panas artinya setiap hidangan makanan disajikan masih dalam keadaan panas sehingga ini membuktikan hidangan masih segar. 

5. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan seperti dus, piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang higienis.

6. Prinsip penanganan makanan artinya dalam menyajikan makanan hendaknya hindari kontak langsung dengan tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi bakteri dan penampilan yang baik.

TEKNIK PENGOLAHAN

Teknik dasar pengolahan bahan pangan/makanan setengah jadi dari serealia, umbi dan kacang-kacangan  sama dengan bahan makanan pada umumnya, yaitu dibedakan menjadi dua berupa teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] dan teknik pengolahan panas kering [dry heat cooking].

1.   Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah [Moist Heat]

Teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.Bahan dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air, kaldu, santan, susu atau bahan lainnya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih.Teknik ini mencakup

a]      Teknik Merebus [Boiling]

Teknik merebus [boiling] adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, dan susu. Caranya bahan makanan dimasukkan ke dalam cairan yang masih dingin atau dalam air yang telah panas.

b]      Teknik Poaching

Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih [92-96 °C]. Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya. Cairan bisa berupa kaldu, air atau susu.

c]       Teknik Braising

Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan,[kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus] dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Jenis bahan makanan yang diolah dengan teknik ini biasanya daging dan sayuran. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

d]      Teknik Stewing

Stewing [menggulai/menyetup] adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan atau direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan  keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu. Contoh makanan yang menggunakan teknik ini antara lain kolak, bubur candil, bubur singkong,

e]      Teknik Mengukus [Steaming]

Teknik mengukus [steaming] adalah memasak bahan makanan dengan uapair mendidih.Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu kue bolu, kue lapis, nasi jagung dll

f]       Teknik Simmering

Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung–gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus, namun teknik ini juga dapat digunakan pada bahan makanan jenis biji-bijian atau kacang-kacangan untuk mendapatkan ekstrak dari biji-bijian tersebut.

g]      Teknik Mengetim

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim.

2.   Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering [Dry Heat Cooking]

Teknik pengolahan panas kering [dry heat cooking] adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini sama sekali tidak menggunakan air dalam proses pematangannya, tetapi menggunakan minyak [minyak zaitun, minyak kanola] sehingga suhunya bisa mencapai 180°C.Teknik ini melipu

a.      Menggoreng dengan Minyak Banyak [Deep frying]

Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering [crispy]. Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan. Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat langsung dimasak dengan metode ini.Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.

b.      Menggoreng dengan Minyak Sedikit [Shallow frying]

Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik.Bahan makanan yang diolah pada shallow frying antara lain kue pukis, kue carabikang, serabi, dll

yang lunak dan dipotong tipis, telur mata sapi, dan telur dadar.Pada shallow frying panas didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak.Dengan teknik ini bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, kandungan asam amino yang terdapat pada bahan makanan tetap, protein sedikit menyusut, dan kehilangan beberapa jenis vitamin B.

c.      Menumis [Sauteing]

Teknik menumis [sauteing] adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah. Cairan yang biasa ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya. Cairan ini dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan.

d.      Memanggang [Baking]

Memanggang [baking] adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Baking memiliki beberapa metode,sebagai berikut.

1]      Memanggang kering.

Mengeluarkan uap air,Uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti, selain itu pula digunakan untuk memasak daging, dan ikan.

2]      Memanggang dalam oven menambah kelembaban.

Masukkan wadah berisi air yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan air dalam bahan makanan bertambah dan akan menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, di antaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, dan sayuran.

3]      Memanggang dalam oven dengan menggunakan 2 wadah.

Wadah pertama berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi air. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan terlalu matang.

Contoh: puding karamel, hot pudding franfrurt.

e.      Membakar [Grilling]

Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas [gridle] atau di atas pan dadar [teflon] yang diletakkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292°C. Grill juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan

Tugas 2:

1. Carilah contoh olahan pangan dari bahan setengah jadi asal serealia, umbi dan kacang-kacangan yang sesuai dengan teknik pengolahan yang telah kalian pelajari. Satu teknik pengolahan minimal 3 contoh makanan dari tiap bahan serealia, umbi dan kacang-kacangan. contoh misalnya : 

- Teknik merebus  [boiling]: Kue Klepon [tepung beras ketas, asal serealia], Mie Aceh [tepung terigu], tempe bacem, dll...

- Teknik menggoreng [deep frying]: mendoan,kue cucur,  kue doughnut......., dll

2. Tugas tersebut kalian kerjakan pada buku catatan, tulis dengan rapi,lalu hasil pekerjaan tersebut kalian foto dan kirim ke link berikut ini: 

 //forms.gle/bWzbpMWcAwh17Tzd6

3. Tugas pada pertemuan awal PTM berupa pengamatan gambar 4.1 halaman 101 Buku Paket aspek Pengolahan semester-2 yg sudah kalian kerjakan, silakan kalian kirim juga pada link tersebut di atas

Ingat....tugas harus dikerjakan, jangan sampai tidak atau terlambat mengerjakan karena akan mengakibatkan nilai raport tertunda bahkan tidak keluar....!!!

Selamat Belajar, Semoga Sukses...!!

Page 2

Silakan isi form di bawah ini untuk menghubungi admin guruspensaka.com. Jika tidak ada halangan dan kesibukan lainnya, admin akan langsung merespon pesan yang Anda kirimkan.


Video yang berhubungan