Hubungan sila-sila dalam pancasila kesimpulannya yang singkat

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 21436 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in PPKn viewed by 18910 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 16254 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 15410 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in PPKn viewed by 14953 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in PPKn viewed by 13962 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in PPKn viewed by 13666 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in PPKn viewed by 13526 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in PPKn viewed by 8395 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in PPKn viewed by 5586 persons

Asked by wiki @ 12/08/2021 in PPKn viewed by 3849 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in PPKn viewed by 3505 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in PPKn viewed by 3443 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in PPKn viewed by 3207 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in PPKn viewed by 3181 persons

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Hubungan sila-sila dalam pancasila kesimpulannya yang singkat


Sila-sila yang tercantum dalam tubuh Pancasila secara keseluruhan memiliki keterkaitan satu sama lain. Adapun jika digambar berdasarkan hubungan antar sila maka akan membentuk segitiga piramidal dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa” atau sila ke-1 sebagai pusatnya. Artinya sila ke-2 dan seterusnya merupakan bentuk implementasi yang terlahir dari konsep Ketuhanan. 

Begitu juga sila ke-2, 3, 4, dan 5 yang juga mempengaruhi bentuk implementasi dari sila lainnya. Untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan hubungan antar sila di dalam Pancasila berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya.

Mengenal lebih dalam keterhubungan masing-masing sila dalam Pancasila

Sila I: Ketuhanan yang Maha Esa

Konsep yang terkandung dalam “Ketuhanan yang Maha Esa” mengandung beberapa unsur yang menjiwai sila-sila lain, yaitu sila ke-2 sebagai pemahaman akan keadilan serta memiliki adab seperti yang diajarkan oleh syariat Islam. Sila ke-3 yang menggambarkan mengenai ukhuwah, sila ke-4 yang memuat kepemimpinan umat atas dasar kemaslahatan, serta sila ke-5 yang menerapkan konsep Islam rahmatan lil alamin dengan membawa pengaruh keadilan bagi seluruh umat baik dari kalangan Islam sendiri maupun non Islam.

Baca juga: Tri Kerukunan Umat Beragama


Sila ke-2 merupakan penjiwaan dari sila Ketuhanan yang Maha Esa. Didalamnya memuat hubungan timbal balik yang kemudian melahirkan sila ke-4. Kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan sumbangsih akan lahirnya kerakyatan yang terpimpin berdasarkan permusyawaratan dan keadilan. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa sila ke-2 menjiwai sila ke-4. Adapun konsep keadilan juga termaktub dalam sila ke-5 keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Hasil Sidang PPKI Tanggal 18 Agustus 1945


Persatuan Indonesia dihasilkan atas dasar konsep Ketuhanan dan sosial kemanusiaan seperti yang tercantum dalam sila ke-1 dan 2. Artinya persatuan Indonesia tidak lepas dari peran masyarakat yang beragama serta memiliki kepedulian satu sama lain. Kemudian sila ke-3 ini menjiwai sila ke-4 dan ke-5. Adapun penggambaran persatuan Indonesia dalam sila ke-4 adalah sistem permusyawarahan dan kepemimpinan. Sedangkan penggambaran persatuan Indonesia dalam sila ke-5 yaitu untuk mewujudkan keadilan yang menyeluruh tanpa terkecuali.

Baca juga: Reproduksi Lumut Kerak


Seperti yang diterangkan sebelumnya bahwa kehadiran sila ke-4 merepresentasikan kolaborasi antara sila ke-1 hingga ke-3. Dalam hal ini kerakyatan yang didasari atas kebijaksanaan adalah untuk mengimplementasikan permusyawaratan perwakilan berdasarkan asas ketuhanan, kemanusiaan dan keadilan sosial, dan persatuan dalam ketatanegaraan. Tanpa adanya salah satu dari ketiga sila tersebut, dimungkinkan sila ke-4 tidak memiliki konsep demokrasi yang utuh sebagaimana yang masih berlaku hingga saat ini.

Baca juga: Peran Supervisi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan


Sila ke-5 merupakan konsep final yang terlahir dari penggabungan makna sila-sila sebelumnya. Mulai dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, hingga permusyawaratan keseluruhannya hadir dalam sila kelima ini. Meskipun memberikan maksud secara tidak langsung, makna yang terkandung dalam “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” telah melengkapi sila ke-1 hingga ke-4. Sila ke-5 ini juga menjelaskan bahwa secara khusus konsep yang terkandung dalam sila-sila Pancasila adalah demi rakyat Indonesia tanpa melihat latar belakang dari kemajemukan masyarakat.

Demikian hubungan-hubungan antar sila pada batang tubuh Pancasila. Keseluruhan hubungan yang termuat di atas ditinjau berdasarkan karakteristik yang ada di masyarakat. Adapun keberagaman telah membuahkan batang tubuh Pancasila yang dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga dikenal semboyan “bhinneka tunggal Ika” yang dapat merangkul seluruh aspek warga negara di lingkungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hubungan Antar Sila Dalam Pancasila - Padang ekspres

HUBUNGAN sila-sila dalam Pancasila akan dibahas pada artikel kali ini. Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti dasar atau aturan. Maka, Pancasila memiliki arti sebagai lima dasar yang didalamnya berisi pedoman atau aturan yang harus dijalankan untuk mewujudkan kehidapan berbangsa yang baik.

Lima nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yaitu Sila Ketuhanan, Sila Kemanusiaan, Sila Persatuan, Sila Kerakyatan, dan yang terakhir Sila Keadilan. Lima Sila atau nilai dasar yang terdapat dalam Pancasila merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menghilangkan satu nilai berarti menghilangkan makna dan arti Pancasila itu sendiri.

Lalu, bagaimana hubungan sila-sila dalam Pancasila itu sendiri? Melansir dari berbagai sumber, berikut Okezone jelaskan untuk anda.

Hubungan Sila-Sila Dalam Pancasila

Urutan yang terdapat dalam Pancasila, mulai dari Sila pertama hingga Sila terakhir membentuk sebuah kesatuan yang bulat dan utuh mengenai makna Pancasila itu sendiri.

Sila Pertama Ketuhana Yang Maha Esa

Sila pertama dalam Pancasila menjadi basis dari Sila yang lain. Pada Sila yang memiliki nilai Ketuhanan ini, mengajak masyarakat untuk menjalankan perintah agama, menjunjung nilai kemanusiaan, membangun nilai persatuan, menghargai perbedaan, dan juga berperilaku adil kepada sesama.

Sila Kedua Kemanusiaan Yang Beradab

Pada Sila kedua yang mengandung nilai kemanusiaan, masyarakat diajak untuk hidup dalam kedamaian dengan memperlakukan sesama manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya karena sama-sama ciptaan Tuhan, berhak hidup dalam persatuan bangsa yang utuh, menghargai perbedaan, dan berhak hidup sejahtera dengan keadilan.

Sila Ketiga Persatuan Indonesia

Pada Sila ketiga dengan nilai persatuan, persatuan ini didasarkan pada SIla pertama dan Sila kedua yang berisi tentang ketuhanan dan kemanusiaan. Dengan persatuan akan memberikan kehidupan yang damai sejahtera. Hal ini juga berhubungan dengan Sila keempat dan kelima, dimana kehidupan sejahtera juga bisa diapatkan dari saling menghargai dan juga memberikan keadilan yang sama.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat/Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Pada nilai Sila keempat yang mengandung nilai kerakyatan, dalam kehidupan bermasyarakat untuk mengambil suatu keputusan harus melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Hal ini juga harus dilandasi dari sila pertama, kedua, ketiga dan kelima untuk mencapai kehidupan yang damai sejahtera.

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima mengandung nilai keadilan dimana masyarakat dalam menciptakan keadilan harus dilandasi dari sila ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, hingga permusyawaratan.

Demikian penjelasan dari Okezone mengenai hubungan sila-sila dalam Pancasila, semoga membantu anda dalam memahaminya.

  • #Arti Pancasila
  • #nilai-nilai Pancasila
  • #Pancasila