Hormon estrogen pada perempuan dapat menjadikan kulit lebih

  • home
  • cantik
  • Hormon estrogen pada perempuan dapat menjadikan kulit lebih

    Ilustrasi wanita. Unsplash.com/Giulia Bertelli

    TEMPO.CO, Jakarta - Hormon sangat memperngaruhi kehidupan wanita. Jadi jangan heran jika ada istilah "blame the hormones" ketika wanita mulai berperilaku sedikit aneh atau tidak rasional. Mulai dari cenderung emosional, mudah marah, hingga ratusan kali lipat lebih sensitif. Tentu saja, ini terkait erat dengan hormon wanita.

    Namun, meski hormon wanita kerap membuat dongkol diri sendiri maupun orang lain yang terkena imbasnya, perannya sangatlah penting. Hormon wanita ini juga berperan dalam banyak tahap kehidupan wanita, terutama yang paling signifikan fase kehamilan hingga melahirkan.

    Pada tubuh seorang wanita, hormon diproduksi di ovarium dan kelenjar adrenal. Jika Anda belum familiar, kelenjar adrenal ini adalah kelenjar kecil seukuran separuh ibu jari yang terletak di atas ginjal. Meski ukurannya kecil, kelenjar ini menghasilkan banyak hormon wanita.

    Kenali tiga jenis hormon wanita beserta fungsinya.

    1. Estrogen

    Tak lain tak bukan, hormon wanita pertama yang paling identik dengan kaum hawa adalah estrogen. Tak hanya di ovarium, kelenjar adrenal dan sel-sel lemak juga tak ketinggalan menghasilkan estrogen.

    Fungsi dari estrogen sangat dominan terutama dalam hal reproduksi dan seksual. Biasanya, hormon estrogen akan semakin dominan ketika seorang perempuan menginjak fase puber.

    Ketika puber, seorang perempuan akan mengalami beberapa perubahan pada tubuhnya. Mulai dari pembesaran payudara, pinggul yang lebih lebar, hingga tumbuhnya rambut di area vagina dan ketiak. Ini terjadi karena pengaruh hormon estrogen.

    Tak hanya itu, hormon estrogen juga mengatur siklus menstruasi wanita. Apabila sel telur tidak dibuahi dalam periode masa subur, level estrogen akan turun drastis dan menstruasi terjadi.

    Sebaliknya, apabila sel telur berhasil dibuahi, maka estrogen akan “berkolaborasi” dengan progesteron untuk menghentikan ovulasi selama kehamilan.

    Dalam kaitannya dengan pembentukan tulang, estrogen juga tak ketinggalan. Hormon yang satu ini akan bekerja sama dengan vitamin D, kalsium, dan hormon lainnya untuk proses pembentukan tulang secara alami.

    Tak berhenti sampai di situ, hormon estrogen juga berpengaruh terhadap cara kerja otak. Ada banyak riset – salah satunya dari National Library of Medicine – yang membuktikan bahwa level estrogen yang rendah menyebabkan mood seseorang berantakan.

    2. Progesteron

    Hormon wanita kedua yang juga tak kalah penting adalah progesteron. Ini adalah hormon yang meningkat ketika proses ovulasi dan akan terus naik hingga puncaknya selama proses kehamilan.

    Hormon progesteron membantu mengendalikan siklus menstruasi dan mempersiapkan tubuh seorang wanita untuk hamil. Itulah mengapa hormon progesteron kerap berkaitan dengan kesuburan karena memengaruhi lancar tidaknya menstruasi, kehamilan, hingga risiko komplikasi saat hamil.

    Progesteron ini pula yang mempersiapkan dinding uterus untuk siap “menerima” sel telur yang telah dibuahi agar bisa tumbuh. Tak hanya itu, hormon progesteron juga mencegah kontraksi otot rahim yang bisa menyebabkan dinding rahim seakan menolak sel telur.

    Selama proses kehamilan pun, hormon progesteron juga menjadi stimulus berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara agar siap memproduksi air susu ibu atau ASI.

    Ketika proses persalinan, hormon ini akan bergabung dengan hormon relaxin untuk melunakkan ligamen dan otot. Dengan demikian, sang ibu akan semakin siap untuk mengeluarkan bayi.

    3. Testosteron

    Memang testosteron merupakan hormon yang identik dengan pria. Meski demikian, testosteron juga ada dalam tubuh wanita dalam jumlah lebih sedikit.

    Meskipun sedikit, ada banyak hal yang berpengaruh karena keberadaan testosteron. Di antaranya kesuburan, gairah seksual, menstruasi, massa tulang, hingga produksi sel darah merah.

    Idealnya, seorang wanita perlu memiliki 15-70 nanogram per deciliter (ng/dl) testosteron di darah mereka. Apabila terlalu rendah, bisa jadi seseorang akan merasa lemas, susah tidur, tidak bergairah, jadwal menstruasi tidak lancar, masalah kesuburan, hingga vagina terasa kering.

    SEHATQ




    1. apakah semua manusia bergerak relatif?2. apakah kelajuan sama dengan kecepatan? kenapa orang jarang menyebutnya kelajuan?​

    Apakah persamaan dan perbedaan perkembangbiakan hewan ovipar vivipar atau ovovivipar?

    faktor yang mempengaruhi jumlah urine yang dihasilkan ginjal

    genotip t menunjukkan sifat bunga aksial yang dominan terhadap t yang merupakan sifat bunga terminal. jika dilakukan persilangan monohibrid sampai f2, … rasio anakan yang berbunga aksial adalah.....

    Bagaimana cara menanggulangi limbah hasi pembuatan batik agar tidak berbahaya bagi lingkungan? Jelaskan. ​

    Terbagi menjadi berapakah lempeng patah?​

    Proses pembuatan batik menggunakan zat kimia berbahaya yang dalam pengolahannya dapat beresiko terhadap kesehatan pembatik. Proses pembuatan batik men … ghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari lingkungan. Tuliskan apa saja bahan atau zat yang berbahaya bagi lingkungan dan bagi kesehatan dari proses pembuatan batik. Bagaimana cara menanggulangi limbah hasi pembuatan batik agar tidak berbahaya bagi lingkungan? Jelaskan.​

    perhatikan gambar struktur nefron berikut!!!Pernyataan yang tepat mengenai proses yangterjadi pada nefron berdasarkan gambartersebut adalah ...a. Pada … bagian P terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh sehingga menghasilkan urine sekunder.b. Pada bagian Q terjadi proses penambahan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh ke dalam urine sekunder sehingga terbentukurine sesungguhnya.c. Pada bagian R terjadi proses penyaringan darah sehingga terbentuk urine primer.d. Bagian S merupakan saluran menuju rongga ginjal untuk menampung urine sesungguhnya sebelum dikeluarkan melalui uretra.​

    mengapa laki-laki memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi

    Cara menanggulangi limbah hasil pembuatan batik agar tidak berbahaya bagi lingkungan.Jelaskam​

    Vina Oktiani - wolipop Jumat, 20 Sep 2019 10:04 WIB

    Hormon estrogen pada perempuan dapat menjadikan kulit lebih
    Foto: Dok. iStock

    Jakarta - Berdasarkan hasil penelitian dari para ilmuwan, terdapat enam hormon yang sangat penting untuk kecantikan para wanita. Keberadaan enam hormon tersebut juga berperan dalam proses penuaan kulit. Dan beberapa dari hormon tersebut ada yang produksinya terbatas, sehingga perlu perawatan dari wanita itu sendiri untuk menjaga produksinya. Seperti dikutip dari Brightside, berikut ini enam hormon yang memengaruhi penuaan pada wanita.

    1. Estrogen

    Hormon estrogen adalah hormon yang yang memicu sel fibroblast untuk memproduksi kolagen dan elastin. Jika hormon estrogen berkurang produksinya, hal ini yang kemudian menyebabkan timbulnya keriput dan kulit menjadi kendur. Untuk menjaga produksi hormon esterogen dalam tubuh, para ilmuwan merekomendasikan untuk mengonsumsi tahu yang berbahan kedelai, beras merah, biji rami, sayuran segar, dan buah-buahan. Kurangi konsumsi daging dan protein hewani karena dapat menekan produksi hormon esterogen dalam tubuh.Untuk perawatan dari luar, gunakan krim yang mengandung fitoesterogen, seperti, serum dan akar licorice. Kosmetik tersebut dapat melawan penuaan karena mengandung liquiritigenin, antioksidan yang merangsang produksi kolagen. Sedangkan untuk perawatan dari dalam, bisa dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung fitoesterogen dengan anjuran dokter.

    2. Somatotropin

    Hormon somatrotopin akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Saat hormon ini berkurang maka kemampuan otot mulai menurun dan lemak serta keriput muncul dalam jumlah yang berlebihan. Untuk mencegahnya, para ilmuwan merekomendasikan rutin melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, melakukan senam dan olahraga lainnya.Selain dengan rutin melakukan aktivitas fisik, untuk menaikkan hormon somatrotopin dalam tubuh bisa juga dengan melakukan sauna atau mandi air hangat. Sedangkan untuk perawatan dari dalam bisa dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung Gamma-Aminobutyric Acid (GABA) untuk memperbaiki kualitas tidur dan meningkatkan jumlah hormon somatotropin.

    3. Dehydroepiandrosterone (DHEA)

    DHEA adalah hormon yang memiliki fungsi untuk melawan penuaan dan membuat kulit lebih tenang. Masalahnya, hormon ini hanya diproduksi oleh tubuh hingga usia 30 tahun. Setelah hormon ini tidak lagi diproduksi oleh tubuh maka otot akan mulai melemah, pembuluh darah menjadi lebih rapuh, dan kulit akan kehilangan elastisitasnya.Untuk menjaga produksi DHEA bisa dengan mengonsumsi lemak sehat seperti, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak, dan alpukat. Selain itu, makanlah makanan yang berprotein untuk sarapan seperti telur, susu, yogurt, dan lainnya.
    4. MelatoninMelatonin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur aktivitas kita. Hormon ini yang memberi tahu kapan saatnya untuk beristirahat. Jika proses ini terganggu maka dapat menyebabkan penuaan yang lebih cepat. Kurangnya produksi melatonin menyebabkan timbulnya keriput, rambut rontok, dan mulai muncul flek-flek pada wajah. Untuk mencegahnya bisa dengan mengonsumsi pisang, tomat, nasi merah, dan jagung. Hindari alkohol, rokok, dan kafein karena dapat membuat produksi melatonin terhenti. Beberapa obat-obatan juga dapat menyebabkan produksi melatonin terhenti, seperti obat anti peradangan.

    5. Kortisol

    Tingkat depresi yang tinggi dapat memicu hormon kortisol untuk muncul. Hormon ini dapat berpengaruh negatif pada kulit, tergantung dari tipe kulit masing-masing. Hormon kortisol bisa menyebabkan warna kulit menjadi abu-abu, sangat kering, memunculkan keriput dan jerawat, serta berminyak. Hormon ini merusak kadar kolagen dalam tubuh dan membuat kulit jadi lembek.Untuk mengurangi depresi dan hormon kortisol bisa dengan banyak meminum air putih. Bisa juga dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung akar mawar untuk mengurangi tingkat kecemasan dan jumlah hormon kortisol. Selain itu, meditasi dan mendengarkan lagu bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.
    6. InsulinHormon insulin dapat menyebabkan peningkatan jumlah glukosa dalam darah. Saat jumlah glukosa dalam darah semakin meningkat, maka proses penuaan akan semakin cepat terjadi. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan keriput dan kulit kendur. Untuk mengatasinya bisa dengan rutin menggunakan tabir surya karena sinar matahari dapat menghancurkan serat elastin pada kulit. Sedangkan perawatan dari dalam bisa dengan menggunakan krim dan serum yang mengandung retinoids karena dapat merangsang produksi kolagen dalam tubuh. Produk yang mengandung vitamin C, E dan green tea juga terkenal sangat baik sebagai antioksidan.

    Simak Video "Cathy Sharon Butuh Waktu 7 Tahun Bangun Bisnis Kecantikan"


    [Gambas:Video 20detik]
    (vio/eny)

    kecantikan hormon yang mempengaruhi penuaan tips hindari penuaan